1. Daftar Kehadiran
Keterangan :
Hadir : 16 orang (15 Mahasiswa dan 1 Dosen/Expert)
Tidak hadir/alasan : -
Total : 16 orang
2. Dokumentasi Kegiatan
2. Pada kasus trauma medula spinalis, apakah perlu dilakukan tindakan operatif dan
apa indikasinya? (Nendy Oktari)
Jawab :
Jadi pertama yg harus dilihat ialah hasil dari pemeriksaan radiologi nya,
sehingga bisa benar2 menyatakan bahwa kondisi ini fraktur dislokasi ataupun
adanya benda asing pada tulang vertebra. Indikasi untuk operasi karena alasan yg
tadi, Tindakan operatif awal (kurang dari 24 jam) lebih bermakna menurunkan
perburukan neurologis, komplikasi, dan keluaran skor motorik satu tahun pasca
trauma. Tindakan operatif bertujuan untuk mengeluarkan fragmen tulang, benda
asing dan menstabilisasi vertebra guna mencegah nyeri kronis.
3. Tadi dijelaskan di diagnosis dari trauma medula spinalis yaitu dengan melakukan
pemeriksaan radiologi, nah pemeriksaan radiologi apa saja yang dilakukan?
(Jessica Moudy)
Jawab :
Pemeriksaan penunjang yang disarankan meliputi pemeriksaan laboratorik
darah dan pemeriksaan radiologik, dianjur-kan dengan 3 posisi standar (antero-
posterior, lateral, dan odontoid) untuk vertebra servikal, serta posisi AP dan
lateral untuk vertebra torakal dan lumbal. Pada kasus yang tidak menunjukkan
kelainan radiologik, pemeriksaan lanjutan CT Scan dan MRI sangat dianjurkan.
MRI merupakan alat diagnostik yang paling baik untuk mendeteksi lesi medula
spinalis akibat cedera/trauma.
Paragraf satu isinya adalah keluhan utama. Keluhan utama ada tiga komponen, yang
pertama itu termasuk didalam ada deficit neurologis. Pada kasus ini deficit
neurologis adalah kelemahan kedua tungkai, kemudian gangguan aktivitas sehari-
hari yaitu pada kasus ini sulit berjalan dan pada kasus ini juga terjadi secara tiba-
tiba, jadi ketiga ini harus ada dalam suatu kalimat pada keluhan utama
Paragraf dua adalah lanjutan dari paragraph satu. Pada kasus ini pasien hanya dapat
menggeser tanpa dapat mengangkat kedua tungkainya yang artinya kekuatannya
kurang atau skornya sekitar dua, pasien tidak dapat melawan gravitasi tapi bisa
menggeser sendi besar. Gangguan sensibilitas berupa kesemutan/baal tidak ada.
Nyeri pinggang tidak ada. Gangguan BAK/BAB tidak ada berarti murni karena
motoriknya.
Paragraf keempat pada kasus ini adalah penyakit ini dialami untuk pertama kali.