Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
REFLEKSI KASUS
1.1 Data Medis Pasien
BAB 2
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB 1

REFLEKSI KASUS
1.1 Data Medis Pasien
A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. J
2. Jenis Kelamin :L
3. Usia : 18 tahun
4. Pekerjaan : Belum bekerja
5. Agama : Islam
6. Status Pernikahan : Belum menikah
7. Pendidikan : SMP
8. Alamat : Kembang Janggut
9. Tanggal Pemeriksaan : 15 Maret 2023

B. Identitas Penanggung Jawab


1. Nama : W.S
2. Jenis Kelamin :L
3. Hubungan : Kakak ipar pasien

C. Keterangan diperoleh dari


1. Nama : W.S
2. Hubungan dengan pasien : L
3. Alamat : Kakak ipar pasien

2
D. Riwayat Psikiatri
1. Keluhan Utama
Mengamuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Autoanamnesis
Pasien kerap tersenyum saat menjawab, mengatakan sering
mendengar bisikan.
Pasien memiliki memar pada tangan kanan bagian bawah yang
diakuinya merupakan ulahnya menyakiti diri sendiri. Pasien
mengaku bisikan yang didengarnya memerintahkannya untuk
menyakiti dirinya. Bisikan ini telah ia dengar sejak 1 minggu yang
lalu. Pasien juga kerap melihat sosok bertubuh besar yang seperti
ingin menyakitinya. Keluhan ini dirasakan sejak beberapa hari
terakhir.

b. Heteroanamnesis
Pasien mengamuk, marah-marah, keluyuran, menyakiti diri sendiri,
memukul orang, terkadang bicara sendiri, dan sulit tidur. Keluhan
terjadi dalam 1 minggu. Sebelumnya, pasien adalah seseorang yang
ramah, ceria, sopan, dan suka bersosialisasi.
Pasien adalah seorang yatim piatu. Semenjak orang tuanya
meninggal, ia tinggal bersama kakaknya namun terkadang ia
memilih untuk tinggal sendiri. Ia jarang menceritakan mengenai
kehidupannya kepada keluarganya.
Menurut pengakuan kakak ipar yang didapatkan dari temannya,
pasien kerap menjadi suruhan untuk belanja, jajan, dan sebagainya
dalam pertemanannya. Kakak ipar curiga bahwa ia memiliki
masalah pertemanan hingga menjadi seperti ini.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

3
4. Riwayat Penyakit Keluarga
- Ibu tidak memiliki Riwayat penyakit apapun
- Ayah tidak memiliki Riwayat penyakit apapun
- Tidak terdapat keluarga dengan gejala yang sama seperti pasien

5. Genogram

Keterangan

Perempuan Garis Keturunan

Laki-Laki Garis Pernikahan

Sudah meninggal Pasien

Sudah meninggal

Penjelasan :

Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, memiliki seorang


kakak perempuan yang kini telah menikah. Ayah dan ibu pasien telah
meninggal dunia.

6. Riwayat Hidup
a. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

4
Pasien lahir pervaginam, aterm, tidak terdapat cacat atau trauma
lahir. Pemberian ASI cukup tumbuh kembang pasien sesuai dengan
usia. Tidak terdapat Riwayat penyakit apapun
b. Masa Kanak Pertengahan (3-5 tahun)
Pasien bersekolah di TK di Kembang Janggut. Ia adalah anak yang
ceria, memiliki banyak teman, dan cukup aktif dalam bermain.
Hubungan dengan keluarga baik. Tumbuh kembang pasien sesuai
dengan usia.
c. Masa Kanak Akhir (5-13 tahun)
Pasien bersekolah SD di Kembang Janggut. Ia memiliki banyak
teman, aktif, dan merupakan siswa yang disiplin dan rajin. Ia
mimiliki nilai akademik yang baik. Tumbuh kembang pasien sesuai
usia.
d. Masa Remaja (13-21 tahun)
Pasien hanya bersekolah hingga kelas 3 SMP. Saat SMP, ia
memiliki nilai akademik yang cukup baik. Ia tak pernah mendapat
perundungan dari temannya selama SMP.
Pasien tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA semenjak orang
tuanya meninggal. Kini pasien tinggal dengan kakaknya, terkadang
memilih tinggal sendiri di rumah. Pasien tidak banyak bercerita
mengenai kehidupannya kepada keluarga, namun pasien adalah
seseorang yang ramah, ceria, sopan, suka bersosialisasi.
Pasien memiliki beberapa teman. Pasien kerap menjadi suruhan
teman-temannya. Pasien dan teman-temannya kerap mengonsumsi
alcohol bersama.
e. Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan
Saat ini pasien belum bekerja
- Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah

5
E. Status Fisik
1. Tanda Vital : TD= 143/73 HR= 111 RR= 18x t=
36,4
2. Keadaan Gizi : Dalam batas normal
3. Kepala : Dalam batas normal
4. Toraks
- Jantung : Dalam batas normal
- Paru : Dalam batas normal
5. Abdomen : tidak dievaluasi
6. Ekstremitas : terdapat hematoma reg. antebrachia dextra

F. Status Neurologik
1. GCS : E4V5M6
2. Refleks fisiologis : tidak dievaluasi
3. Refleks patologis : tidak dievaluasi

G. Status Psikiatri
1. Keadaan Umum : Tampak tidak rapi, bingung dan mengamuk
2. Sikap/Tingkah laku : mengamuk, tidak kooperatif
3. Kesadaran : komposmentis
4. Kontak/rapport : Verbal (+), visual (+)
5. Atensi/Konsentrasi : mudah beralih
6. Orientasi : Waktu (+) Tempat (+) Orang (+)
7. Mood/Afek : Mood labil, Afek Luas
8. Proses Berpikir : asosiasi longgar
9. Persepsi : Halusinasi Auditorik (+), halusinasi visual
. (+)
10. Intelegensi : Kesan sesuai
11. Psikomotor : Hiperaktif

6
H. Diagnosis Multiaksial
I. Aksis 1 : F.23.0 yaitu Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala
Skizofrenia
Aksis 2 : Tidak ada
Aksis 3 : Tidak ada
Aksis 4 : Masalah sosial pertemanan
Aksis 5 : GAF 40-31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita & komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

J. Diagnosis Banding
1. F. 20 Skizofrenia

K. Penatalaksanaan
1. Psikofarmaka
Risperidone 2gr 2x1

2. Psikoterapi

Memberikan dukungan dan motivasi serta menyediakan lingkungan


yang aman bagi pasien.

L. Prognosis
Dubia ad Bonam dengan dukungan dan motivasi dari keluarga

7
BAB 2

PEMBAHASAN

Berdasarkan buku pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa III


(PPDGJ III), seseorang dikatakan mengidap Gangguan Psikotik Polimorfik Akut
Tanpa Gejala Skizofrenia dengan menggunakan urutan diagnosis yang
mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah:

a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu
gejala-gejala psikotik menjadinyata dan mengganggu sedikitnya beberapa
aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode
prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai cirri khas yang
menentukan seluruh kelompok
b. Adanya sindrom yang khas (berupa “polimormif” = beraneka ragam dan
berubah cepat, atau “schizophrenia-like” = gejala yang khas)
c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga dispesifikan
dengan karakter ke 5;0 .x0=Tanpa penyerta stress akut; .xi=Dengan
penyerta stress akut). Kesulitan atau problem yang berkepanjangan tidak
boleh dimasukkan sebagai sumber stress dalam konteks ini
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung;
 Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria
episode manic (F.30) atau episode depresif (F32), walaupun
perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat
menonjol dari waktu ke waktu
 Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, atau
dimensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol
atau obat-obatan.

8
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia (F23.0)
1. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia (F23.0)
a. Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik
yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis
dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama ;
c. Harus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya ;
d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu
ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau
episode manik atau episode depresif.

Teori Ya Tidak Keluhan


Memenuhi kriteria umum diagnosis √ Pasien mendengar bisikan-bisikan
Psikotik Akut untuk melukai dirinya, keluhan
terjadi dalam 1 minggu.

Onset harus akut (dari suatu √ Pasien mengeluhkan mendengar


keadaan non psikotik sampai bisikan suara yang menyuruhnya
keadaan psikotik yang jelas dalam untuk menyakiti dirinya. Suara
kurun waktu 2 minggu atau tersebut sudah terdengar sejak 1
kurang); minggu yang lalu.

Harus ada beberapa jenis halusinasi √ Tak hanya itu, dalam beberapa hari
atau waham yang berubah dalam terakhir ia juga melihat orang
jenis dan intensitasnya dari hari ke bertubuh besar yang seperti ingin
hari atau dalam hari yang sama menyakitinya dalam beberapa hari
terakhir.

Harus ada keadaan emosional yang √ Pasien adalah seseorang yang

9
beranekaragamnya ramah, ceria, sopan, dan suka
bersosialisasi. Namun dalam
seminggu ini ia menjadi seseorang
yang pemarah dan kerap
mengamuk.

Saat dating ke IGD, pasien


mengamuk. Saat dilakukan
anamnesis, pasien menjawab
sambil tersenyum.

tidak satupun dari gejala itu ada √ Tidak terdapat keluhan yang cukup
secara cukup konsisten dapat untuk memenuhi kriteria
memenuhi kriteria skizofrenia atau skizofrenia ataupun episode manik
episode manik atau episode ataupun depresif
depresif.

Pembahasan Mengenai Aksis :

Aksis 1 : F. 23.0 Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia


Hasil Autoanamnesa dan Heteroanamnesa didapatkan diagnosis pasien tegak pada
kondisi diagnosis F.23 sebagai kriteria umum Gangguan Psikotik Akut dan
Sementara dapat tegak pada diagnosis yang lebih terklasifikasi pada F.23.0 yaitu
Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia

Aksis 2 : Tidak Ada


Berdasarkan hasil anamnesis tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian pada
pasien
Aksis 3 : Tidak Ada
Berdasarkan hasil anamnesis, tidak terdapat penyakit lain yang menyertai gejala
gangguan jiwa yang dialami pasien.

Aksis 4 : Masalah Sosial

10
Masalah sosial pertemanan: pasien kerap diperlakukan tidak baik oleh teman-
temannya, seperti menjadi suruhan bagi teman-temannya.

Aksis 5 : GAF 40-31


Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas
berat dalam beberapa fungsi

Refleksi Tatalaksana
Pasien mendapat terapi risperidon 2x1 karena merupakan obat antipsikosis
atipikal berfungsi untuk menghambat Dopamine D2 Receptors, yang akan
mengurangi gejala negatif psikosis, juga menghambat Serotonin 2A Receptors
(Serotonin-dopamine antagonists) dengan peningkatan pelepasan dopamin di
regio sentral otak schingga mengurangi efek samping motorik dan meningkatkan
kognitif dan gejala afektif. Gejala psikotik dapat menurun dalam 1 minggu namun
membutuhkan beberapa minggu untuk memberikan efek komplit pada perubahan
perilaku. Butuh waktu 4-6 minggu untuk penilaian efikasi dari obat dan biasanya
membutuhkan waktu 16-20 minggu untuk memperoleh respon yang baik pada
pasien. Terapi diberikan sampai fase plateu atau menunjukan perbaikan gejala.
Meskipun merupakan gejala episode pertama dari psikosis, obat tetap diberikan
setidaknya selama 1 tahun untuk mencegah berlanjutya episode. Dosis anjuran
yang diberikan untuk risperidone adalah 2-8 mg/hari untuk psikotik akut.

Dosis inisialnya adalah 1 mg/hari dibagi dalam 2 dosig dinaikkan 1 mg/hari secara
oral sampai gejala berkurang. Dosis maksimal di berikan adalah 16 mg/hari.

11
DAFTAR PUSTAKA
PPDGJ III – DSM V

Kementrian Kesehatan RI. (2015) Pedoman Pelayanan Kedokteran Jiwa, Jakarta,


Kemertrian Kesehatan RI

12

Anda mungkin juga menyukai