2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Membran timpani biasanya normal pada sebagian besar
kasus. Hanya sekitar 10% yang menunjukan Schwartze Sign.
Palpasi : Tak adanya nyeri tekan.
Pada pemeriksaan garputala menunjukkan kesan tuli konduktif,
memberi gambaran hantaran tulang lebih kuat dari pada hantaran
udara (rinne negative ).
Tes webber menunjukkan lateralisasi kearah telinga yang memiliki
derajat conduting hearing loss lebih besar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Audiogram
merupakan kunci penelusuran secara objektif dari otosklerosis. Gambaran
biasanya konduktif, tetapi dapat juga mixed atau sensorineural.
CT scan
dapat mengidentifikasi pasien dengan vestibular atau koklear otosklerosis.
PENATALAKSANAAN
Amplifikasi
Alat Bantu dengar baik secara unilateral atau bilateral dapat merupakan terapi yang efektif.
Medikamentosa
- Sodium florida dengan dosis 20-120 mg/hari.
- 400 U vitamin D dan
- 10 mg Calcium Carbonate
Bedah
- Stapedektomi
- Stapedotomi
Daftar pustaka
Adam GL, Boies LR, Higler PA. (eds) Buku Ajar Penyakit THT, Edisi Keenam,
Philadelphia : WB Saunders, 1989.Editor Effendi H. Cetakan III. Jakarta,
Penerbit EGC, 1997.
Soetjipto Damayanti, Endang Mangunkusumo, Retno S Wardani. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Edisi Ketujuh, Efiaty A, Nurbaiti I (ed).
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012.
Terimakasih