Anda di halaman 1dari 51

PSYCHOSOMATIC

MEDICINE

Oleh:
dr. Diva Mariska
Tarastin, Sp.KJ
Departemen
FAKTOR PSIKOLOGIS
YANG MEMPENGARUHI KONDISI
FISIK
• Kedokteran psikosomatis
(psychophysiological)  dalam bidang
psikiatri telah dipelajari > 75 tahun

• Didasarkan pada 2 asumsi dasar 


– adanya kesatuan antara pikiran & tubuh
– faktor psikologis penting dalam
perkembangan semua penyakit
03/27/19 2
• DSM-IV-TR  tidak didapatkan klasifikasi
• Digolongkan dalam Psychological Factors
Affecting Medical Conditions  meliputi
penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor
emosi, psikologis & penyakit mental/emosi
• Tahun 2005, The American Board of Medical
Specialties & The American Board of
Psychiatry & Neurology memisahkan bidang
ini dan menyebutnya The American Board of
Psychosomatic Medicine  menunjukkan
betapa pentingnya bidang ini

03/27/19 3
KLASIFIKASI
A. Terdapat suatu kondisi medis umum
(dituliskan pada axis III)
B. Faktor psikologis secara merugikan
mempengaruhi kondisi medis umum
dalam salah satu cara berikut :
faktor psikologis telah mempengaruhi
perjalanan kondisi medis umum seperti
yang ditunjukkan oleh hubungan temporal
yang erat antara faktor psikologis &
perkembangan/eksaserbasi dari atau
keterlambatan penyembuhan
03/27/19 4
• Yang tidak dimasukkan dalam klasifikasi
adalah :
1. gangguan mental klasik dengan gejala
fisik yang menjadi bagian gangguan
tersebut (contoh : reaksi konversi, dimana
gejala fisik merupakan hasil konflik
psikologis)
2. kelainan somatisasi, dimana gejala fisik
bukan karena kelainan organik
3. hipokondriasis, dimana pasien memiliki
kecemasan yang sangat besar
mengenai kondisi kesehatanya
03/27/19 5
4. keluhan fisik yang sering dihubungkan
dengan gangguan mental (contoh : distimia,
dimana biasanya memiliki keluhan
somatik tertentu seperti kelemahan otot,
astenia, kepenatan & kelelahan)

5. keluhan fisik yang berhubungan dengan


gangguan berhubungan zat (contoh :
batuk yang berhubungan dengan
ketergantungan nikotin)

03/27/19 6
TEORI STRES
• Stres suatu keadaan yang
mengganggu/sepertinya mengganggu,
secara fisiologi/fungsi psikologis dari
seseorang
• Tahun 1920, Walter Cannon (1875-1945)
pertama kali mempelajari sistematis
hubungan antara stres & penyakit 
rangsangan sistem saraf autonomik,
terutama sistem simpatis, menyiapkan
organisme untuk melawan/merespon
dalam bentuk hipertensi,takikardia &
meningkatnya cardiac output
03/27/19 7
• Hal ini bermanfaat pada binatang yang
dapat melawan atau melarikan diri ;
tetapi pada manusia yang dapat
melakukan keduanya, stres berkelanjutan
menjadi penyakit (cont : kelainan CV)
• Tahun 1950, Harold Wolff (1898-1962)
 mengamati bahwa fisiologi GIT
berhubungan dengan emosi yang
spesifik
 hiperfungsi dihubungkan dengan
permusuhan
 hipofungsi dengan kesedihan
03/27/19 8
• Hans Selye (1907-1982) mengembangkan
model stres yang disebut General Adaptation
Syndrome  meliputi 3 fase :
– the alarm reaction
– tahap resistance  idealnya dalam bentuk
adaptasi
– tahap kelelahan (exhaustion)  hilangnya
adaptasi/pertahanan yang didapatkan
• Stres sebagai respon tubuh yang non spesifik
pada berbagai kebutuhan disebabkan oleh
kondisi yang menyenangkan/tidak
menyenangkan
03/27/19 9
• Stres tidak selalu menjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan
• Stres yang tidak menyenangkan 
distres
• Penerimaan kedua tipe stres ini dapat
dikurangi dengan adaptasi
• Pada beberapa keadaan neuroendokrin
& respon imun menjelaskan mengapa &
bagaimana stres dapat memberikan
efek yang mengganggu

03/27/19 10
RESPON
NEUROTRANSMITER
TERHADAP

STRES
Stresor akan mengaktivasi
– Sistem noradrenergik
– Sistem serotonergik
– Sistem dopaminergik
– Asam amino dan peptidergik
– Corticotropin Releasing Factor (= CRF, sbg
neurotransmiter)
– Glutamat
 -aminobutyric acid (GABA)
Respons endokrin thd stres
• Glukokortikoid
– Meningkatkan aktivitas kardiovaskuler (flight
or fight response)
– Menginhibisi fungsi2:
• Pertumbuhan
• Reproduksi
• Imunitas
RESPON IMUN TERHADAP STRES

• Glukokortikoid
– menghambat fungsi imun (yang
merupakan bagian dari respon stres)
mungkin sebagai kompensasi dari HPA
axis untuk mengurangi efek fisiologis
lain dari stres

03/27/19 14
PERISTIWA KEHIDUPAN
• Sebuah situasi/peristiwa kehidupan,
baik/tidak baik (distres menurut Seyle),
sering terjadi karena kesempatan, dimana
seseorang harus berespon adekuat

• Thomas Holmes & Richard Rahe


membangun a social readjustment rating
scale setelah bertanya pada 100 orang
dengan latar belakang yang berbeda untuk
membuat peringkat penyesuaian karena
perubahan peristiwa kehidupan
03/27/19 15
• Holmes & Rahe mendata 43 peristiwa
kehidupan yang dihubungkan dengan
sejumlah gangguan & stres dalam kehidupan
rata-rata individu & menjumlah dalam unit ;
contoh :
– Kematian pasangan  mengubah
kehidupan 100 unit
– Perceraian  75 unit
– Pertengkaran dalam pernikahan  65 unit
– Kematian keluarga dekat  63 unit

03/27/19 16
• Akumulasi ≥ 200 sejumlah perubahan
kehidupan pada tahun pertama menambah
resiko berkembangnya gangguan
psikosomatis pada saat itu

• Menariknya, individu yang menghadapi stres


pada umumnya lebih banyak optimis lebih
daripada pesimis, akan sedikit mengalami
gangguan psikosomatis; jika mereka
melakukan, akan lebih mudah pulih

03/27/19 17
TABEL 28.1-3
Life Event Nilai rata-rata
Kematian pasangan (yang berarti & dicintai) 100
perceraian 73
Perpisahan dalam pernikahan (yang berarti & dicintai) 65
Masuk penjara 63
Kematian keluarga dekat 63
Kecelakaan besar (pribadi)/penyakit 53
Pernikahan 50
Kelelahan bekerja 47
Rekonsiliasi dalam pernikahan 45
Pengunduran diri dari bekerja 45
Perubahan besar kesehatan/perilaku dari anggota keluarga 44
kehamilan 40
Kesulitan dalam hubungan seksual 39
Memperoleh anggota baru dalam keluarga (kelahiran, adopsi, menjadi tua) 39
Penyesuaian ulang pekerjaan (merger, reorganisasi, bangkrut) 39

03/27/19 18
FAKTOR STRES SPESIFIK & NON
SPESIFIK
• Penambahan stres kehidupan seperti
perceraian/kematian pasangan, beberapa
peneliti menunjukkan bahwa kepribadian yang
khas & konflik dihubungkan dengan penyakit
psikosomatis
• Penemu2, pertama kali mengidentifikasikan
tipe kepribadian spesifik dalam hubungannya
dengan penyakit jantung

03/27/19 19
• Individu dengan kepribadian coronary adalah
seorang yang sulit percaya, kompetitif, agresif
yang dipengaruhi oleh penyakit arteri coronary

• Meyer Friedman & Ray Rosenman pertama


kali menggambarkan 2 tipe :
– Tipe A – serupa kepribadian coronary
– Tipe B – tenang, relax & tidak peka dengan
penyakit jantung

03/27/19 20
• Franz Alexander  konflik tidak sadar yang
spesifik dihubungkan dengan gangguan
psikosomatis spesifik
• Contoh :
– orang dengan peptic ulcer dipercayai
memiliki kebutuhan ketergantungan yang
sangat kuat
– Orang dengan hipertensi esensial  rasa
permusuhan
– Orang dengan asma bronchiale 
cemas perpisahan

03/27/19 21
• Teori stres fisik yang spesifik tidak dapat
dipertimbangkan sebagai indikator yang
dapat berkembang menjadi penyakit;
Teori stres non spesifik lebih dapat diterima
• Stres kronik  biasanya dengan berbagai
macam kecemasan  mempengaruhi
secara pasti ke arah gangguan
psikosomatis
• Organ yang peka kemungkinan ada di
seluruh tubuh, beberapa orang dengan
kepekaan lambung, pembuluh darah,
kulit dll
03/27/19 22
SISTEM ORGAN SPESIFIK

SISTEM GIT
• Menduduki peringkat tertinggi penyakit
medis yang dihubungkan dengan
konsultasi psikiatri
• Proporsi yang penting dari kelainan GI
adalah kelainan fungsional
• Faktor psikologi & psikiatri umumnya
mempengaruhi onset, berat & efeknya
kelainan GI fungsional

03/27/19 23
• Gangguan cemas :
– merangsang perubahan fisiologi di
esofagus  gejala esofageal
fungsional
– menduduki peringkat tertinggi dari
komorbiditas dengan psikiatri  67%
pasien dirujuk untuk tes laboratorium
(motilitas GI)
– namun Gangguan Cemas Menyeluruh
(GAD=general anxiety disorder)
menduduki tingkat lebih tinggi

03/27/19 24
PENYAKIT ULKUS PEPTIK
• Faktor psikologis berperan terhadap
terbentuknya ulcus  karena peningkatan
sekresi asam lambung disebabkan stres
psikologis
• Peristiwa kehidupan yang penuh dengan stres
 mengurangi respon imun  peka terhadap
infeksi H.pylori
• Tidak ada konsensus yang menyatakan
adanya gangguan psikiatri khas yang
dihubungkan dengan penyakit ulcus peptik

03/27/19 25
KOLITIS ULSERATIF
• Peradangan pada bowel  usus besar
• Penyebab  tidak diketahui
• Gejala utama  diare darah (bloody
diarrhea)
• Manifestasi extracolonic meliputi 
uveitis, iritis, penyakit kulit & cholangitis
sclerosing
• Diagnosa  colonoscopy & proctoscopy

03/27/19 26
• Terapi  reseksi bagian bowel yang
terkena

• Faktor psikiatri 
– berperan dalam kompleksitas penyakit
– Dilaporkan prevalensi ↑ pada
kepribadian dependen
– Namun tidak dapat digeneralisasi
mekanisme psikologis yang terjadi

03/27/19 27
CROHN’S DISEASE
• Peradangan bowel  usus kecil & kolon
• Gejala  diare, nyeri abdominal & ↓ BB
• Karena merupakan penyakit kronis, maka
komorbiditas dengan psikiatri difokuskan
pada gangguan psikiatri yang terjadi
setelah onset penyakit tersebut
• Pada orang kontrol & yang terkena
Crohn’s disease  gejala psikiatri berupa
gangguan panik

03/27/19 28
PSIKOTERAPI
• Merupakan kunci utama pendekatan terapi
pada IBS & gangguan GI
• Bermacam-macam model psikoterapi dapat
digunakan  meliputi :
• Short-term
• Dynamically oriented
• Individual psychotherapy
• Supportive psychotherapy
• Hypnotherapy
• Relaxation techniques
• Cognitive therapy
• Kombinasi farmakoterapi & psikoterapi
03/27/19 29
PENYAKIT KARDIOVASKULER
• menyebabkan kematian utama di USA &
negara industri
• Faktor resiko yang dapat berkembang
menjadi penyakit jantung  depresi,
ansietas, type A behavior, permusuhan,
marah & stres mental akut

03/27/19 30
POLA PERILAKU TIPE A, MARAH &
PERMUSUHAN
• Hubungan diantara pola perilaku khas yang
mudah marah, tidak sabar, agresif, kompetitif
dalam bekerja, & tepat waktu (tipe A) & CAD
 tipe A meningkatkan resiko MI & kematian
akibat CAD 2x lebih tinggi
• Modifikasi terapi perilaku pada tipe A :
– Mengurangi reinfarction & kematian pada MI
– Mengurangi episode silent ischemia yang
tampak pada monitoring ECG

03/27/19 31
MANAGEMENT STRESS
• Saat ini meta-analisis pada 23 random,
mengevaluasi dampak tambahan dari
terapi psikososial di rehabilitasi CAD
• Pelatihan relaksasi, management stress &
kelompok sosial support sebagai
modalitas utama dari intervensi psikososial
• Ansietas, depresi, faktor resiko biologi,
kematian & kejadian serangan jantung
berulang  merupakan target klinis yang
diteliti

03/27/19 32
CARDIAC ARRHYTHMIAS & SUDDEN
CARDIAC DEATH
• Yang paling utama bagi psikiatri  disfungsi
irama sinus & gangguan konduksi
atrioventricular (AV) yang menghasilkan
bradiaritmia & takiaritmia  mematikan atau
menunjukkan gejala yang tenang
• Karena modulasi otonomik jantung sangat
sensitif terhadap stres emosional yang akut
seperti marah terus menerus, takut atau sedih
 tidaklah heran emosi akut tersebut dapat
memicu aritmia

03/27/19 33
HIPERTENSI
• Ditandai peningkatan tekanan darah ≥
160/95 mmHg
• Dibagi 2  primer – tidak diketahui etiologi
sekunder – diketahui

03/27/19 34
• Beberapa pasien mempunyai tekanan darah
labil (cont : white coat hypertension) 
peningkatan terjadi hanya dalam ruang
dokter & dihubungkan dengan ansietas

• Profil kepribadian dihubungkan dengan HT


esensial meliputi orang yang memiliki
kesiapan secara umum menjadi pasif-
agresif, mereka mencoba mengontrol,
namun tidak berhasil

03/27/19 35
SISTEM PERNAPASAN
• Distres psikologis  dapat manifes dalam
pernapasan yang terganggu, seperti
tachypnea tampak pada gangguan ansietas
atau napas dalam pada pasien
depresi/takut

• Gangguan pernapasan dapat menimbulkan


kegelisahan pada fisik yang tenang, seperti
teror pada pasien asma dengan sumbatan
jalan nafas yang berat atau hipoksemia

03/27/19 36
ASMA
• Kronis
• Penyakit episodik yang ditandai dengan
terbatasnya luas pohon trakeobronkial
• Gejala meliputi :
– batuk, wheezing, dada penuh, dispneu,
gejala nokturnal & eksaserbasi
• Walaupun pasien dengan asma diketahui
kebutuhan ketergantungannya sangat tinggi 
tetapi tidak ada ciri kepribadian khas yang
dapat diidentifikasi  30% memenuhi kriteria
gangguan panik/agoraphobia
03/27/19 37
• Interaksi ini dapat sangat berbahaya
pada remaja yang membutuhkan 
takut, emosional terpisah dari keluarga
sering membuat kekacauan dalam
kepatuhan pengobatan

SINDROMA HIPERVENTILASI
• napas cepat & dalam selama beberapa
menit
• sering tidak menyadari bahwa mereka
melakukannya
03/27/19 38
• Gejala :
– perasaan sesak napas, cemas, pusing
– tetany, palpitasi, sakit kronis, dan
paresthesias pada mulut, jari tangan
dan kaki
– sinkop
• disebabkan oleh kehilangan CO 2
berlebihan  menyebabkan alkalosis
pernafasan  pada jaringan otak 
cerebral vasokonstriksi

03/27/19 39
• Serangan dapat dibatalkan dengan
meminta pasien bernafas dalam tas
kertas (bukan plastik) atau menahan
nafas selama mungkin, yang
meningkatkan plasma PCO 2
• Teknik perawatan lain yang berguna 
pasien disengaja mengalami hiperventilasi
selama 1-2 menit dan kemudian
menggambarkan sindrom kepada mereka
• Hal ini dapat menenangkan pasien yang
takut memiliki penyakit yang progresif
atau jika tidak fatal
03/27/19 40
SISTEM ENDOKRIN
• Pemahaman tentang gangguan
endokrin penting, karena mereka
luas & dapat menghasilkan gejala
seperti penyakit jiwa

• Efek endokrinopati pada


simptomatologi psikiatri telah
dipelajari, terutama untuk gangguan
tiroid dan kelenjar adrenal

03/27/19 41
HIPERTIROIDISME
• atau tirotoksikosis  hasil dari
kelebihan produksi hormon tiroid
oleh kelenjar tiroid
• Penyebab paling umum adalah
exophthalmic gondok, juga disebut
penyakit Graves
• Gondok nodular toksik 10%
penyebab lain pada kasus pasien
setengah baya & tua
03/27/19 42
• Gejala kognitif  rentang perhatian yang
pendek, terganggu ingatan, dan respon
terkejut yang berlebihan
• Hipertiroidisme berat  halusinasi visual,
pikiran paranoid & delirium
• Meskipun beberapa gejala hipertiroidisme
mirip dengan episode manik hubungan
keduanya jarang diamati namun
mungkin terdapat dalam satu pasien
yang sama

03/27/19 43
HIPOTIROID
• Gejala kejiwaan yang muncul pada
hipotiroidisme  depresi, apatis,
gangguan memori dan cacat kognitif
• Hipotiroidisme dapat berkontribusi terhadap
pengobatan depresi refrakter
• Halusinasi auditori & paranoid pada gejala
psikotik, dinamakan myxedema madness
• Perawatan psikiatri sangat urgent bagi
pasien dengan gejala psikiatri yang berat
(cont. Psikosis/suicidal depression)

03/27/19 44
• Memberi respon rendah terhadap
antidepresan
• Memberi respon lebih besar pada liothyronine
(Cytomel) augmentation daripada pasien
euthyroid dengan depresi

DIABETES MELLITUS
• adalah gangguan metabolisme dan sistem
vaskular  dimanifestasikan dalam bentuk
gangguan penanganan glukosa, lemak
dan protein
03/27/19 45
• Faktor-faktor psikologis yang tampak
signifikan  perasaan frustrasi, kesepian &
kekesalan
• Pasien DM harus mengontrol diet DM
• Ketika mengalami depresi & sedih  sering
terlalu banyak makan/minum  merusak diri
sendiri  diabetes tidak terkendali 
terutama sering pada remaja/ diabetes tipe I
• Istilah-istilah seperti bergantung, mencari
perhatian ibu & terlalu pasif diterapkan
pada orang dengan kondisi ini

03/27/19 46
• Psikoterapi membantu mencapai terapi
medis penyakit ini
• Terapis harus mendorong pasien untuk
menjalani kehidupan secara normal meski
memiliki penyakit kronis yang masih dapat
dikendalikan
• Pada pasien dengan diabetes yang
diketahui, ketoasidosis dapat
menghasilkan beberapa kekerasan dan
kebingungan

03/27/19 47
GANGGUAN PADA KULIT
• Kelainan psychocutaneous mencakup
berbagai variasi dari penyakit
dermatologik yang dapat dipengaruhi oleh
gejala-gejala psikiatri / stres & penyakit
psikiatri dimana kulit menjadi target dari
gangguan pola berpikir, perilaku/persepsi

03/27/19 48
DERMATITIS ATOPIK
• Disebut juga eksema atopik/neurodermatitis
• Kelainan kulit yang kronis
• Ciri  pruritus & inflamasi (eksema), yang
sering dimulai dengan kemerahan, pruritik,
peninggian makulopapular
• Pasien dengan dermatitis atopik cenderung
lebih cemas & depresi daripada penyakit
klinis & kelompok kontrol bebas
• Kecemasan/depresi memperburuk
dermatitis atopik  perilaku menggaruk &
gejala depresi memperkuat persepsi gatal
03/27/19 49
PSORIASIS
• Kontrol studi menemukan bahwa pasien
dengan psoriasis memiliki tingkat kegelisahan
dan depresi serta komorbiditas yang signifikan
dengan beragam gangguan kepribadian
termasuk skizofrenia, avoidant, pasif-agresif
& obsesif-kompulsif

• Pasien dengan psoriasis melaporkan bahwa


keparahan psoriasis berkorelasi langsung
dengan depresi & ide bunuh diri serta
komorbiditas depresi dapat mengurangi
ambang batas pruritus pada pasien psoriasis
03/27/19 50
TERIMA KASIH

03/27/19 51

Anda mungkin juga menyukai