Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BRIDGING EXERCISE

Pengertian Bridging Exercise atau biasa di sebut Pelvic bridging exercise adalah
latihan untuk menguatkan stabilisasi pada glutei Hip dan punggung
bawah pada pasien Stroke

Tujuan Untuk memperkuat otot di sekitar columna vetebra lumbal dan pelvic
Pada pasien stroke

Prosedur a) Tahap Pra Interaksi


1. Indentifikasi factor atau kondisi yang dapat menyebabkan
kontraindikasi
2. Siapakan Alat.

b) Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Identifikasi Pasien
4. Jelaskan maksud dan tujuan Tindakan, prosedur dan lamanya
Tindakan klien/ keluarga.
5. Menanyakan Kesiapan

c) Tahap Kerja
1. Berikan Kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Menjaga Privasi Klien, Memulai kegiatan dengan cara baik.
4. Bantu klien untuk memilih posisi berbaring terlentang yang
nyaman.
5. Batasi stimulasi ekternal seperti cahaya, suara, panggilan
telepon selama Bridging Exercise .
6. Pastikan klien dalam posisi stabil dan baik .
7. Beri arahan kepada klien
8. Pastikan setiap gerakan yang di berikan tetap aman
9. Menetapkan Perubahan pada perilaku / fisiologi yang
diinginkan seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan
mengurangi rasa kecemasan ataupun kesakitan.
Indikator A.Respon Verbal
Pencapaian. 1. Pasien mengatakan rileks, ketegangan berkurang, nyeri menurun.
2. Pasien mengatakan sudah nyaman
B. Respon non verbal
1. Pasien tampak tenang
2. Ekspresi wajah pasien tidak tampak tegang, tidak meringis
kesakitan, nyeri terkontrol
Kuesioner HARS
No Pertanyaan Tidak Cemas Cemas Cemas Sangat
Cemas Ringan Sedang Berat Panik
1. Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung2
2. Ketegangan
- Merasa tegang
- Lesu
- Tidak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada gelap
- Pada orang asing
- Ditinggal sendiri
- Pada bintang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang
banyak
4 Gangguan tidur
- Sukar masuk tidur
- Terbangun malam hari
- Tidak nyenyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi-mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan
- Susah konsenterasi
- Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi
- Hilangnya minat
- Berkurangnya kesenangan
pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah
sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot)
- Sakit dan nyeri diotot-otot
- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara tidak stabil
Gejala somatik (sensorik)
8 - Tinnitus
- Pengelihatan kabur
- Muka merah atau pucat
- Merasa lemah
- Perasaan ditusuk tusuk
9 Gejala kardiovaskuler
- Takhikardi
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu/lemas
seperti mau pingsan
- Detak jantung
menghilang(berhenti
sekejap)
10 Gejala respiratori
- Rasa tertekan atau sempit
didada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik napas
- Napas pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan
sesudah makan
- Perasaan terbakar diperut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar baun
12 Gejala urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air
seni
- Menjadi dingin
- Ereksi hilang
- Impotesi
13 Gejala otonom
- mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- pusing, sakit kepala
- bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara
- gelisah
- tidak tenang
- jari gemetar
- kerut kening
- muka tegang
- tonus otot meningkat
- napas pendek dan cepat
- muka merah

Anda mungkin juga menyukai