Anda di halaman 1dari 11

I.

PELAKSANAAN HOME CARE


A. PENGORGANISASIAN
1. Ketua :
2. koordinator kasus :
3. sekretaris :
4. bendahara :
5. perawat pelaksana :

B. PENGELOLA KASUS
A. Pengkajian
I. Identitas
1. Nama : Tn.N
2. Umur : 62 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Suku : caniago
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Buruh harian lepas (kuli)
7. Pendidikan : SD
8. Alamat : Jln kopi bandes RT.04 RW.12

I. Riwayat Kesehatan Saat ini


Tn.N mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng,sakit kalau ditekukkan.

II. Riwayat kesehatan dahulu


Tn.N sebelumnya tidak ada memiliki riwayat penyakit apapun

III. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tn.N mengatakan di keluarga nya tidak ada yang mempunyai riwayat osteoarthritis.

IV. Pola Aktivitas Sehari-hari


1. Pola Nutrisi

Sehat - Makan : 2-3 kali sehari

- Minum : 4-6 gelas sehari air putih

Sakit - Makan : 1-2 kali sehari

- Minum : 3-4 gelas sehari air putih


2. Pola Eliminasi
- BAB : 1 kali sehari
- BAK : 4-5 kali sehari
3. Pola Tidur Dan Istirahat

Tn.N memiliki pola tidur normal

4. Pola Aktivitas

Ny.Y mengatakan jika Ny.Y terlalu banyak kerja dan kerja berat ia seing
mengalami kelelahan.

V. Pemeriksaan Fisik

TTV

- TD : 120/80 mmHg
- P : 28x/ menit
- N : 63x/ menit
- S : 36,5`C
- BB/TB : 58kg/160cm

Head to toe

- Kepala : simetris rambut sudah banyak yang putih, kulit kepala


bersih tidak adanya ketombe, tidak adanya pembengkakan di kepala.
- Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih dan terdapat sedikit
lemak
- Hidung : lubang hidung normal, simetris kanan dan kiri bersih
tidak ada kotoran hidung.
- Mulut : bibir kering, gigi sudah tidak lengkap,tidak ada pedarahan
pada gusi.
- Telinga : pendengaran masih normal, dan tidak ada cairan atau
kotoran telinga
- Leher : tidak ada pembengkakan di leher.
- Dada : dada kanan dan kiri simetris, suara jantung pekak, suara
napas vesikuler.
- Abdomen : simetris, tidak adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan.
- Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari. Dan BAK 4-6 kali sehari.
- Ekstremitas : tidak adanya odema,dan masih aktif bergerak.
II. ANALISA DATA

No Data focus Problem etiologi


1. Ds. Nyeri kronis (D0078). Riwayat kerja statistik
-Tn.N mengatakan mengeluh
nyeri
-Tn.N mengatakan merasa
depresi atau tertekan
-Tn.N mengatakan merasa takut
mengalami cidera berulang

Do.
-Tn.N tampak meringis
-Tn.N tampak gelisah
-Tn.N tidak mampu
menuntaskan aktivitas
-Tn.N bersikap protektif
(misalnya, posisi menghindari
nyeri)
-Tn.N tampak waspada
-Tn.N tampak pola tidurnya
berubah
-Tn.N tampak berfokus pada
diri sendiri

2. Ds. Gangguan mobilitas fisik Kekakuan sendi


-Tn.N mengatakan mengeluh (D0054).
sulit menggerakan extremitas
-Tn.N mengatakan nyeri saat
bergerak
-Tn.N mengatakan enggan
melakukan pergerakan
-Tn.N mengatakan merasa
cemas saat bergerak

Do.
-Tn.N tampak kekuatan otot
menurun
-Tn.N tampak rentang gerak
(ROM) menurun
-Tn.N tamapak sendi kaku
-Tn.N tampak gerakan tidak
terkoordinasi
-Tn.N tamapak gerakan terbatas
-Tn.N tampak fisik lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal kronis


2. Gangguang mobilitas fisik berhubungan dengan kersukan integritas tulang

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa SLKI SIKI


1 Nyeri kronis - Kemampuan menuntaskan Observasi
berhubungan dengan aktivitas meningkat skali 5 - Identifikasi persiapan dan
kondisi muskuloskeletal - Keluhan nyeri menurun skala 5 kemampuan penerima
kronis - Meringis menurun skala 5 informasi
- Sikap protektif menurun skala 5 Terapeutik
- Gelisah menurun skala 5 - Sediakan materi dan media
- Kesulitan tidur menurun skala 5 pendidikan kesehatan
- Menarik diri menurun skala 5 - Jadwalkan pendidikan
- Berfokus pada diri sendiri kesehatan sesuai kesepakatan
menurun skala 5 - Berikan kesempatan untuk
- Diaforesis menurun skala 5 bertanya
- Perasaan depresi atau tertekan Edukasi
menurun skala 5 - Jelaskan penyebab, periode
- Perasaan takut mengalami cidera dan strategi meredakan nyeri
tulang menurun skala 5 - Anjurkan monitor nyeri
- Anoreksia menurun skala 5 secara mandiri
- Prineum terasa tertekan menurun - Anjurkan menggunakan
skala 5 analgetik secara tepat
- Uterus teraba membulat - Ajarkan teknik non
menurun skala 5 farmakologis untuk
- Ketegangan otot menurun skala mengurangi rasa nyeri
5
- Pupil dilatasi menurun skala 5
- Muntah menurun skala 5
- Mual menurun skala 5
- Frekuensi nada membaik skala 5
- Pola nafas membaik skala 5
- Tekanan darah membaik skala 5
- Proses berfikir membaik skala 5
- Fokus membaik skala 5
- Fungsi berkemih membaik skala
5
- Prilaku membaik skala 5
- Nafsu makan membaik skala 5
-Pola tidur membaik skala 5
2 Gangguang mobilitas -P ergerakan extemitas meningkat Observasi
fisik berhubungan skala 5 - Identifikasi adanya nyeri
dengan kersukan - Kekuatan otot meningkat skala 5 atau keluhan fisik lainnya
integritas tulang - Rentang gerak atau (ROM) - Identifikasi toleransi fisik
meningkat skala 5 melakukan ambulasi
- Nyeri menurun skala 5 - Monitor frekuensi jantung
- Kecemasan menurun skala 5 dan tekanan darah sebelum
- Kaku sendi menurun skala 5 memulai ambulasi
- Gerakan tidak terkordinasi - Monitor kondisi umum
menurun skala5 selama melakukan ambulasi
- Gerakan terbatas menurun skala Terapeutik
5 - Fasilitasi aktivitas ambulasi
- Kelemahan fisik menurun skala dengan alat bantu (misalnya,
5 tongkat, kruk)
- Fasilitasi melakukan
ambulasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan
ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan
( misalnya,berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi.
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Nyeri kronis - Identifikasi persiapan dan kemampuan S.
penerima informasi. -Tn.N mengatakan
- Sediakan materi dan media pendidikan mengeluh nyeri
kesehatan. -Tn.N mengatakan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan merasa depresi atau
sesuai kesepakatan tertekan
- Berikan kesempatan untuk bertanya . -Tn.N mengatakan
- Jelaskan penyebab, periode dan merasa takut mengalami
strategi meredakan nyeri. cidera berulang
- Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri. O.
- Anjurkan menggunakan analgetik -Tn.N tampak meringis
secara tepat. -Tn.N tampak gelisah
- Ajarkan teknik non farmakologis -Tn.N tidak mampu
untuk mengurangi rasa nyeri. menuntaskan aktivitas
-Tn.N bersikap protektif
(misalnya, posisi
menghindari nyeri)
-Tn.N tampak waspada
-Tn.N tampak pola
tidurnya berubah
-Tn.N tampak berfokus
pada diri sendiri
A.Masalah nyeri kronis
belum teratasi
P. lanjutkan intervensi
2. Mobilitas fisik - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan S.
fisik lainnya. -Tn.N mengatakan
- Identifikasi toleransi fisik melakukan mengeluh sulit
ambulasi. menggerakan extremitas
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan -Tn.N mengatakan nyeri
darah sebelum memulai ambulasi. saat bergerak
- Monitor kondisi umum selama -Tn.N mengatakan
melakukan. ambulasi. enggan melakukan
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan pergerakan
alat bantu (misalnya, tongkat, kruk). -Tn.N mengatakan
- Fasilitasi melakukan ambulasi fisik, merasa cemas saat
jika perlu. bergerak
- libatkan keluarga untuk membantu O.
pasien dalam meningkatkan ambulasi. -Tn.N tampak kekuatan
- Jelaskan tujuan dan prosedur otot menurun
ambulasi. -Tn.N tampak rentang
- Anjurkan melakukan ambulasi dini. gerak (ROM) menurun
- Ajarkan ambulasi sederhana yang -Tn.N tamapak sendi
harus dilakukan(misalnya,berjalan dari kaku
tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari -Tn.N tampak gerakan
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan tidak terkoordinasi
sesuai toleransi. -Tn.N tamapak gerakan
terbatas
-Tn.N tampak fisik
lemah
A. Masalah dari
mobilitas fisik belum
teratasi
P. lanjutkan intervensi

III. PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Kasus osteoarthritis setelah dilakukan asuhan keperawatan Home Care yang dimulai
dari pengkajian sampai tahap evaluasi.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan Home Care pada Tn.N dilakukan dengan
TTV,dan penyampaian pengobat herbal dan juga senam osteoarthritis untuk penyakit
osteoarthritis Tn.N
3. Faktor pendukung keluarga Tn.N kooperatif.

B. Saran

Nn.N diharapkan dapat menerapkan pendidikan kesehatan yang telah diberikan selama
tindakan Home Care ini antara lain senam osteoarthritis secara teratur dan juga herbal yang telah
di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Syamsudin, 2009. “Osteoarthritis Diagnosis, Penananganan dan Perawatan di


Rumah”. Yogyakarta : Fitramaya.
Watson Roger ( 2002 ), Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10, Jakarta ; EGC

PPNI. (2017).Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Definisi dan indicator


diasnogtik((cetakan III) Ed.1).Jakarta.DPP PPNI.

PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).Definisi dan tindakan


Keperawatan((cetakan II)ed.1).Jakarta.DPP.PPNI

PPNI (2019)Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Defenisi Dan Kriteria


Hasil Keperawatan ((cetakan II) ed 1) Jakarta.DPP.PPNI.

Anda mungkin juga menyukai