TERMINAL GAGAL
NAFAS
KELOMPOK 2 :
SURI’AH
MUHAMMAD ABROR
MUSLIMAH
SUGIARTI
SRI SUGIHARTI
MOH IMRON
SAMIATUL ALIYAH
MUHAMMAD BAYHAQI
MUHAMMAD ILHAM H
SITI NI’MATUR ROHMAH
IKA DEWI KURNIAWATI
A. PENGERTIAN
Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnia
(peningkatan konsentrasi karbon dioksida arteri), dan asidosis (shvoong, 2011).
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen
dankarbondioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung
“Harapan Kita”, 2011)
Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat
memelihara laju komsumsioksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga
menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan
karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth, 2012).
B. PENGKAJIAN
Pengkajian ABC
Airway
Peningkatan sekresi pernapasan
Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
Breathing
Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi.
Menggunakan otot aksesori pernapasan
Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis
Circulation
Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
Sakit kepala
Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk
Papiledema
Penurunan haluaran urine
Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah:Normal/turun ( kurang dari 90-100 mmHg)
Nadi: Normal/meningkat ( 100-120x/menit)
RR : Normal/ meningkat ( 28-34x/menit )
Suhu : Normal/ meningkat
Kesadaran : composmentis / kesadaran menurun Berat badan : menurun
Keadaan umum : lemah, pucat, bedrest
Mata : konjungtiva pucat, pandangan berkunang-kunang
Mulut : mukosa anemis
Leher : normal
Thorak dan paru-paru : sesak nafas, nafas pendek, ada suara tambahan, ada retraksi dada
Kardiovaskular : TD turun, nadi cepat dan kecil, akral dingin dan pucat.
Abdomen: kandung kemih, konstipasi.
Genitalia : sedikit miksi
Muskuloskeletal & integument :Kelemahan tubuh, kulit pucat, dingin, berkeringat, kering
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Diagnosa
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
Risiko infeksi berhubungan dengan imunitas didapat tidak adekuat
Tujuan Keperawatan
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, klien menunjukkan bersihan jalan nafas dengan
kriteria hasil:
- Respirasi: 16-20/mnt
-Tidak ada suara nafas abnormal ( snooring maupun gurgling)
Menunjukkan pertukaran gas efektif
- pH : 7.35 – 7.45
- PaCO2 : 35 – 45 %
PaO2 : 85 – 100 %
BE : + 2 s/d – 2 meq/L
SaO2 : 96-97 % ( perifer)
Tidak ada dyspnea dan sianosis, mampu bernafas dengan mudah
Menunjukkan ventilaIIasi adekuat
Ekspansi dinding dada simetris, tidak ada : penggunaan otot-otot nafas tambahan, retraksi dinding dada,
nafas cuping hidung, dyspnea, taktil fremitus
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil :
Klien terbebas dari tanda dan gejala infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal(5.000 – 10.000)
Intervensi Keperawatan
Manajemen jalan nafas
Kaji jalan nafas pasien
Lakukan suction
Monitor vital sign tiap 1 jam
Monitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2 pemeriksaan laboratorium: AGD
Catat tipe dan jumlah sekresi
Observasi perubahan pola nafas dan upaya bernafas
Lakukan perawatan trakeostomi
Pencegahan Aspirasi
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk, muntah dan kemampuan menelan.
Pertahankan posisi kepala tempat tidur 30-45 derajad untuk mencegah aspirasi dan mengurangi
dispnea
Pengetahuan : pengendalian infeksi
Ajarkan pada keluarga cara menjaga personal hygiene untuk melindungi tubuh dari infeksi : cara mencuci
tangan yang benar.
Anjurkan kepada keluarga/ pengunjung untuk menggunakan masker saat masuk ruangan
Pengendalian resiko infeksi
Pantau tanda dan gejala infeksi : peningkatan suhu tubuh, nadi, perubahan kondisi luka, sekresi, penampilan
urine, penurunan BB, keletihan dan malaise.
Bersihkan luka dekubitus.
Bersihkan alat / lingkungan dengan benar setelah dipergunakan klien
Pertahankan tehnik isolasi bila diperlukan
Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan, dan anjurkan penggunaan APD pada pengunjung
Lakukan perawatan kateter dan NGT
Berikan kepada klien obat antibiotika sesuai