Anda di halaman 1dari 16

By: febby fitri d

 Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk


menghasilkan keturunan dengan tujuan untuk mempertahankan
jenisnya. Untuk dapat melakukan proses reproduksi, manusia
memerlukan alat-alat reproduksi dan kelenjar reproduksi yang
sehat. Hal penting yang harus diketahui mengenai Kesehatan
Reproduksi adalah memahami anatomi dan organ reproduksi.
Apabila secara umum kondisi Organ reproduksi sehat, proses
mempertahankan keturunan akan lebih mudah.
Alat reproduksi pria
1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis
yang merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada
manusia, kedua organ ini berada di luar perut. Letak testis yang
berada di luar perut memungkinkan untuk mengatur suhu
sperma, yang membutuhkan suhu tertentu untuk bertahan hidup
yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu
37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:

 Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan


(spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan (testosteron).
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
 Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis
memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di
epididimis sperma disimpan hingga matang.
 Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari
epididimis. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara epididimis
dengan kantong sperma.
 Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma.
 Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa
lendir dan dialirkan ke uretra.
 Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh
melalui penis.
 Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi
adalah hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan
untuk memindahkan sperma ke dalam rahim wanita.
 Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan
mengatur suhu testis.
SPERMATOGENESIS

 Pembentukan sperma terjadi didalam testes (buah zakar)


 Dimulai dari sel induk sperma (spermatogonia) yang bersifat diploid yang
mengandung 23 pasang kromosom
 Spermatogonia membelah mitosis menghasilkan spermatozoid primer yg
bersifat diploid
 Spermatozoid primer membelah reduksi (meiosis) menghasilkan
spermatozoid sekunder yg haploid
 Selanjutnya spermatozoid sekunder membelah menghasilkan spermatid,
yaitu calon sperma yg belum mempunyai ekor
 Sperma berkembang menjadi spermatozoa yg dilengkapi ekor
 Ekor merupakan hasil pertumbuhan dari mikrotubulus
 Setiap sperma mempunyai bagian ujung yang disebut kepala
 Pucuk kepala mengandung akrosom yg berisi enzim hialuronidase dan
proteinase
 Kedua enzim ini berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur
 Bagian tengah sperma banyak mengandung mitokondria
 Spermatozoa orang dewasa berjumlah 200 juta
 Produksi spermatozoa dipengaruhi FSH (folicle Stimulating Hormone) dan
LH (Luteinizing Hormone)
 Produksi sperma dilakukan bersamaan dengan produksi hormon
testosteron
 Hormon testosteron merupakan kendali terhadap produksi FSH dan LH
 Spermatazoa yg terbentuk akan melalui saluran tubulus yg berkelok-kelok
terus meninggalkan testes melalui epididimis
 Didalam epididimis spermatozoa tinggal selama kurang lebih tiga minggu
hingga menjadi dewasa
 Selanjutnya spermatozoa masuk ke vas deferens
 Di ujung vas deferens spermatozoa bercampur getah produk kelenjar
vesikula seminalis, prostat, dan cowperi
 Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan getah yg menjamin kehidupan
spermatozoa
 Getah ini bersifat basa, sehingga cairan semen menjadi berisifat basa
 Suasana basa ini penting untuk melindungi spermatozoa karena uretra
saluran kelamin wanita bersifat asam
Alat reproduksi wanita
bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:

 Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium


berjumlah sepasang dan terdapat di rongga badan.
 Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim.
Jumlahnya juga sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh
sperma terjadi.
 Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio
dan kelahiran anak.
 Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi
keluar pada saat kelahiran.
 Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora)
pada bagian luar, dan dua bibir kecil (labium minora) pada
bagian dalam.
 Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti
penis pada pria.
 Lubang uretra, merupakan lubang kencing.
 Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat
pembentukan sel telur (ovum) dan hormon reproduksi
(estrogen dan progesteron).
 Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopii yang
menyalurkan telur dari ovarium menuju uterus. Oviduk
juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).
 Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
 Leher rahim (cervix).
 Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan
keluarnya bayi saat melahirkan.
 Selaput dara (hymen).
 Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri.
Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai
yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan
lepas dari ovarium.
Siklus menstuasi
PROSES TERJADINYA MENSTRUASI PADA WANITA
 Haid merupakan hal yang alamiah bagi wanita yang
sehat.Dimana pada setiap bulannya seorang wanita akan mengalami
perdarahan yang disebut menstruasi. Proses menstruasi adalah
peluruhan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan
terjadinya perdarahan. Proses menstruasi umumnya tidak terjadi
pada ibu hamil. Menstruasi biasanya akan terjadi setelah terjadinya
perubahan pada fisik di masa pubertas yang ditandai dengan
payudara mulai membesar, rambut tumbuh diseputar alat kemaluan,
di aksila dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan.
 Siklus haid yang normal berkisar antara 28 - 29 hari. Ada
beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung dari 20
sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi bervariasi bagi
setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari
dan sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.Namun,
beberapa wanita memilki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa
menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Menstruasi ini
merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi
perempuan.Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari.
 Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang
mengelilingi suatu medula yang mengandung banyak pembuluh
darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah folikel primer
ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel
berkembang membentuk folikel vesikularovarium (folikel graaf)
yang biasanya menjadi matur dan rupture, kemudian mengeluarkan
ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin
sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria.
Fertilasi terjadi biasanya pada segitiga lateral tuba uterine.

 Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya


mentruasi yaitu:
 1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
 2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
 3. LH (Luteinizing Hormone)
 4. Estrogen dan progesteron
Fase terjadinya Menstruasi:

1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan
keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar
kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga
gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini
berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim
tersebut akan sembuh secara perlahan.
 3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding
rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm.
Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase
ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk
menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini
terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan
lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa
subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan
kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur
yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap
untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon
estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi
kembali.

Anda mungkin juga menyukai