Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN MORBIDITAS

ROSC ec Hipoksia + Perdarahan Jalan Nafas Atas Pada Pasien Yang Akan Dilakukan Tindakan Thoracotomy Ai
Hidropneumothoraks Dekstra Ec Suspek Pecah Bleb Pada Pasien TB Paru Aktif On OAT Kategori 1 (H-16)

Oleh
TIM OK ELEKTIF 308
7 Februari 2023
dr. Sora
dr. Wahyu
dr. Irvan/ dr. Aris

Dokter Penanggung Jawab Pasien: dr. Ricky Aditya, Sp.An, KIC


IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. KD
• Umur : 32 Tahun
• No. RM : 0002111429
• Tgl. Masuk RS : 31/1/2023
• Diagnosis : Persistent Air Leak Pada Pasien Hidropneumothoraks Dekstra Ec Suspek Pecah
Bleb Pada Pasien TB Paru Aktif On OAT Kategori 1 (H-16)
• Rencana tindakan : Thoracotomy
PEMERIKSAAN PRE OPERATIF
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak
3 minggu SMRS pasien dirawat di RSUD Karawang dan dilakukan Tindakan pemasangan CTT .Riwayat TB
disangkal baru diketahui saat pemasangan CTT
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. Aktivitas pasien sehari-hari dalam batas normal. Pasien
dengan Riwayat sulit menelan makanan, Riwayat insisi abses submandibular 3 minggu yang lalu.
Pasien masuk Rumah Sakit pada tanggal 31 Januari 2023 dan direncanakan dilakukan tindakan Thoracotomy..
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : GCS E4M6V5
BB : 45 kg
TB : 160 cm
Tekanan Darah : 105/60 mmHg
Nadi: 103 kali /menit, reguler
Respirasi : 27 kali /menit
Suhu : 36.7 oC
SpO2 : 90 % dengan udara bebas. 94-96% nasal kanul 3 lpm
Skor nyeri : 2/10
STATUS GENERALIS
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera tidak ikterik pupil bulat isokor .
Hipersalivasi (+) terpasang NGT (+) Krepitasi (+)
Thorax : Paru : VBS kanan tidak sama dengan kiri, Suara nafas paru kanan redup setinggi ICS 5-6,
tidak ada ronkhi dan wheezing. Terpasang CTT hemithorax kanan, undulasi (+)

Jantung : S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)


Abdomen: Datar, lembut, bising usus (+) normal, NT (+) ar hipokondria dextra
Ekstremitas : Hangat, CRT < 2 detik, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thoraks (31/1/2023)
Kesan:
- Hidropneumothoraks kanan.
- Emfisema subkutis pada jaringan lunak hemithoraks lateral
atas bilateral.
- Tidak tampak kardiomegali.
Hasil Laboratorium (31/01/2023)

Hb Ht Leukosit Trombosit PT INR APTT

10,6 31,0 20680 345.000 16,1 1,13 27,60

Ur Cr SGOT SGPT GDS Na K Ca Alb


18,6 0,51 18 11 83 132 2,8 4,27 2,20
ASSESMENT
•Hidropneumothoraks Dekstra

PLANNING
•Puasa 6 jam preoperasi
•Pasang akses IV
• Rumatan cairan dengan Ringer laktat 120 cc/jam
•Rencana general anestesi
•Informed consent pasien dan keluarga
PRE INDUKSI :
•Kesadaran : Compos mentis
•Tekanan darah : 98 / 64 mmHg
•Nadi : 121 kali per menit
•Respirasi : 20 kali per menit
•Saturasi O2 : 97 % dengan nasal kanul 3 lpm
KRONOLOGIS
Tanggal/Pukul Monitoring Tindakan

07/02/2023 14.30 S: Pasien masuk ke kamar operasi, dilakukan persiapan Dilakukan pemasangan alat monitoring hemodinamik (NIBP,
induksi EKG, SpO2)
  Persiapan induksi
  Preoksigenasi dengan oksigen 100 %
O: Dilakukan induksi dengan pemberian obat-obatan:
Kesadaran E4M6V5  
TD 107/65 mmhg - Fentanyl 100 mcg
HR 105 kali/menit - Propofol 80 mg
EKG monitor: normal sinus rhythm - Rocuronium 50 mg
RR 27 kali/menit  
SpO2 96% nasal canul 3 lpm Dilakukan percobaan intubasi menggunakan direct
  laryngoscope sebanyak 2 kali, namun tidak berhasil.
Kemudian pasien diventilasi kembali selagi menunggu
datangnya video laryngoscope
 

14.40 Kesadaran DPO Saat penggunaan video laringoscope, dijumpai jalan nafas
TD 92/59 mmhg yang oedem dan hiperemis, vocal cord terlihat namun
HR 110 kali/menit tertutup oleh jaringan sekitarnya. Dilakukan percobaan
EKG monitor: normal sinus rhythm intubasi sebanyak 3 kali, namun tidak berhasil. Kemudian
RR 20 kali/menit on bagging pasien dilanjutkan ventilasi, sambil memanggil bantuan.
SpO2 99%
 
14.50 Kesadaran DPO Saat ingin menggunakan LMA, terlihat darah
TD 100/60 mmhg mengalir dari mulut pasien. Sehingga
HR 115 kali/menit dilakukan head down,suction, dan intubasi,
EKG monitor: normal sinus rhythm namun intubasi masih belum berhasil.
RR 20 kali/menit on bagging Selanjutnya dilakukan Tindakan
SpO2 99% cricotiroidectomy dan memasang akses
  tambahan. .

15.00 Kesadaran DPO Dilakukan percobaan intubasi dengan ETT


TD 90/60 mmhg biasa namun belum berhasil. Perdarahan
HR 78-84 kali/menit masih berlanjut dan bertambah banyak dan
EKG monitor: normal sinus rhythm hampir memenuhi seluruh rongga mulut
RR 20 kali/menit on bagging pasien
SpO2 78%
 
15.05 Kesadaran DPO Pemberian SA 1 mg
TD 70/40 mmhg Perdarahan dari rongga mulut masih berlangsung dan
HR 35-45 kali/menit dilakukan suction
RR 20 kali/menit on bagging
SpO2 50%
 

15.08 Kesadaran DPO Pemberian SA 1 mg


TD 70/40 mmhg Perdarahan dari rongga mulut masih berlangsung dan
HR 28 kali/menit dilakukan suction
RR 20 kali/menit on bagging
SpO2 30%
 

15.10 Kesadaran DPO Pemberian SA 1 mg


TD 70/40 mmhg Perdarahan dari rongga mulut masih berlangsung dan
HR 35-45 kali/menit dilakukan suction
EKG monitor: normal sinus rhythm
RR 20 kali/menit on bagging
SpO2 20%
 
15.10 Kesadaran DPO Pemberian SA 1 mg
TD 70/40 mmhg Perdarahan dari rongga mulut masih berlangsung
HR 35-45 kali/menit dan dilakukan suction
EKG monitor: normal sinus rhythm
RR 20 kali/menit on bagging
SpO2 20%
 

15.12 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1


Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA Dilakukan informed consent kepada keluarga
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100% mengenai kondisi pasien
SpO2 : 35%  

15.15 Kesadaran DPO Pasien ROSC


TD 80/40 mmhg
HR 35-45 kali/menit
RR 20 kali/menit on bagging
SpO2: 40%
 
15.18 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1
Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA Dilakukan intubasi dengan ETT biasa dan berhasil
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100% masuk
SpO2 : 35%  

15.20 TD : 95/47 mmHg Dilakukan defibrilasi 200 J


EKG : irama VF Diberikan Epinefrin 1 mg
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100% Masih menunggu kesiapan darah
SpO2 : 90%
akral dingin
Total perdarahan: 1500 cc 

15.25 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1


Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA Perdarahan mulai berkurang
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100%
SpO2 : 55%
15.30 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1
Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA  
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100%
SpO2 : 65%

15.40 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1


Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA  
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100%
SpO2 : 85%

15.50 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1


Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA  
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100%
SpO2 : 95%
16.00 TD : - Dilakukan RJP 30:2 dengan pemberian Epinefrin 1
Nadi karotis tidak teraba mg tiap 3 menit
EKG: PEA  
RR : 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100%
SpO2 : 98%

16.05 TD : 110/70 mmHg Pasien ROSC


HR 120-135 kali/menit Konsul cito ts THT untuk penilaian sumber
RR 20 kali/menit on bagging dengan FiO2 100% perdarahan
SpO2: 40%
 

16.30 TD : 105/60 dengan vascon 0.1 mcg/kg/menit Konsul dan persiapan pindah ke GICU
HR 115 kali/menit Pemeriksaan darah lengkap
RR 20 kali/menit on bagging Roentgen thoraks cito
SpO2 99%
 
Ro Thorax 08/02/2023
Kesan:
• Pneumothoraks kanan sedikit perbaikan
• Tidak tampak lagi Efusi Pleura Kanan
• TB Paru
• Emfisema Subkutis
• Tidak tampak Kardiomegali
Diagnosis Akhir : Post Cardiac Arrest Perdarahan Jalan Nafas Atas Pada Pasien Yang
Akan Dilakukan Tindakan Thoracotomy Ai Hidropneumothoraks Dekstra Ec Suspek
Pecah Bleb Pada Pasien TB Paru Aktif On OAT Kategori 1 (H-16)
 
Penyebab Morbiditas: Syok hipovolemik ec perdarahan jalan nafas atas ec suspek
rupture masa esofagus
KONDISI 07/02/2023
•P/
•F: puasa
Kesadaran: DPO midazolam 3mg/jam •A: fentanyl 25 mcg/jam, paracetamol 1 gr/6 jam IV
iv •S: midazolam 2mg/jqm iv
TD : 108/65 mmHg (MAP 87) on •T: -
vascon 0,1mcg/kgbb/mnt •H:  head up 30 derajat

Nadi: 110-120 kali/menit RR: 22 •U : Omeprazole 40 mg/12 jam


x/mnt on ventilator mode PCV Pins 14 •G : -
rate 22 PEEP 5 FiO2 50% Vt 346 MV
7,6 •Terapi lain :

SpO2 99% • Ceftriaxone 1gr/12jam


• Asam tranexamat 3x500 mg iv
GIT: Distensi - NGT produksi -
GUT:Urine output: belum dapat dinilai •Vitamin K 3x10 mg iv
•rocuronium 30mg/jam
•Pasien diberikan blanket warmer
Echohemodinamik (8/2/2023)
• CO : 11,3
• CI : 2,77
• SV : 2,7
• SVI: 24
• SVR : 1228
• IVC Max: 26
• EF : 38%
Kesimpulan: pada saat ini dengan support NE dan vasopressin CI dan SVR
pasien cukup dengan status volum non fluid responder
KONDISI 08/02-2023
•P/
•F: puasa
Kesadaran: DPO midazolam 3mg/jam iv •A: fentanyl 25 mcg/jam, paracetamol 1 gr/6 jam IV
TD : 116/71 mmHg (MAP 87) on vascon •S: midazolam 2mg/jqm iv
0,1mcg/kgbb/mnt + Vasopressin 0,04 •T: -
iu/mnt + dobutamine 5 mcg/kg/mnt
•H:  head up 30 derajat
Nadi: 140-148 kali/menit RR: 22 x/mnt on
•U : Omeprazole 40 mg/12 jam
ventilator mode PCV Pins 14 rate 22 PEEP
5 FiO2 50% Vt 346 MV 7,6 •G : -

SpO2 99%
•Terapi lain :
• Ceftriaxone 1gr/12jam
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine
output: 90-60-50 cc (1.8 cc/kg/jam) • Asam tranexamat 3x500 mg iv
•Vitamin K 3x10 mg iv
Balance : +2169 cc/11 jam
•rocuronium 30mg/jam
•Pasien diberikan blanket warmer
• Lab (07/2/23) post operasi
Hb 8,8 Ht 27,1 Leu 43.400 Trom 357.000 PT 23,5 INR 1,65 APTT 47,20
GDS 247 Alb 1,30 Laktat 6,8 Ur 24,4 Cr 0,74 Na 132 K 3,9 Cl 102 Ca ion
3,95 pH 7,130 pCO2 57,2 pO2 107,9 19,2 BE -9,2 SaO2 96,2

• Lab (08/2/23)
Hb 10,9 Ht 30,9 L 30.440 Tr 346.000 GDS 164 Ur 35,9 Cr 0,61 PT 17,2
INR 1,19 APTT 31,10 Na 136 K 4,3 Cl 102
pH 7,400 pCO2 33,9 pO2 133,2 HCO3 21,1 BE -2,6 SaO2 98,9
KONDISI 09/02-2023
•P/
•F: test feeding
Kesadaran: E4M6Vt •A: fentanyl 25 mcg/jam, paracetamol 1 gr/6 jam IV
•S: -
TD : 150/103 mmHg on vascon 0,1mcg/kgbb/mnt
•T: -
+dobutamine 10mcg/kg/menit
•H:  head up 30 derajat

Nadi: 136 kali/menit •U : Omeprazole 40 mg/12 jam

RR 18 on ventillator mode P-SIMV Pins 10 PS 10 •G : -


RR 10 peep 5 FiO2 50 tercapai VT 344-356 ml, • 
MV 6,8L/m
•Terapi lain :
SpO2 100%
•- ceftriaxone 1gr/12jam
•- Asam tranexamat 3x500 mg iv
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine output:
100-70-70 •- Vitamin K 3x10 mg iv
Balance : +1953 cc/+24 jam
• Lab (09/2/23)
Hb 9,3 Ht 27,5 L 20.220 Tr 277.000 GDS 90 Ur 20,2 Cr 0,53
pH 7,450 pCO2 32 pO2 133,2 HCO3 21,1 BE -2,6 SaO2 98,6
KONDISI 10/02-23
•P:
•F: Diet 6x100cc
Kesadaran: E4M6Vt •A: Fentanyl 25 mcg/jam, Paracetamol 4x1000 mg IV
TD : 105/67 mmHg(on vascon
•S: -
0,2mcg/kg/menit+dobutamin
10mcg/kg/menit+vasopresin 0,04iu/menit) •T: -
Nadi: 107x/m •H: head up 30 derajat celcius
RR : 20 kali/menit dengan ventilator mode CPAP-PS •U: omeprazole 40mg/12 jam
PS 6 Peep 5 FiO2 50% tercapai VT 482-494 MV 8,9
•G: -

SpO2 100% •Terapi lain:


- Ceftriaxone 1gr/12jam
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine output: 70- - Asam traneksamat 3x500mg
60-70 cc
- Vitamin K 3x10mg
Balance : +689 cc/24 jam
- Vascon 0,05mcg/kg/menit
- Dobutamin 10mcg/kg/menit
- Vasopresin 0,04iu/menit
• Lab (10/2/23)Hb 9,1 Ht 26,6 L 15.860 Tr 290.000 GDS 85 Ur 17,1 Cr
0,42 Na 128 K 2,5 Cl 94 Ca 4,21 Mg 1,5 pH 7,460 pCO2 36,0 pO2
163,3 HCO3 21,3 BE -1,3 SaO2 99,9
KONDISI 11/02-23
•P:
•F: Diet 6x200cc
Kesadaran: E4M6V5 •A: Fentanyl 25 mcg/jam, Paracetamol 4x1000 mg IV
TD : 116/71 mmHg(on vascon •S: -
0,2mcg/kg/menit+dobutamin
10mcg/kg/menit+vasopresin 0,04iu/menit) •T: -
•H: head up 30 derajat celcius
Nadi: 111x/m •U: omeprazole 40mg/12 jam
•G: -
RR: 28 kali/menit •Terapi lain:
SpO2 98% dengan NRM 10lpm - Ceftriaxone 1gr/12jam
- Asam traneksamat 3x500mg
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine output:
- Vitamin K 3x10mg
100-110-60 cc
- Vascon 0,05mcg/kg/menit
Balance : +312 cc/24 jam
- Dobutamin 10mcg/kg/menit
- Vasopresin 0,04iu/menit
• Lab (11/2/23)Hb 9,9 Ht 29,3 L 12.540 Tr 376.000 GDS 105 Ur 7,2 Cr
0,45 Na 139 K 2,2 Cl 101 Ca 4,31 Mg 1,8 pH 7,470 pCO2 35,0 pO2
166,2 HCO3 25,8 BE 2,9 SaO2 99,9
KONDISI 12/02-23
•P:
•F: Diet 6x200cc
Kesadaran: E4M6V5 •A: Fentanyl 25 mcg/jam, Paracetamol 4x1000 mg IV
TD : 115/88 mmHg(on vascon •S: -
0,2mcg/kg/menit)
•T: -
•H: head up 30 derajat celcius
Nadi: 81x/m
•U: omeprazole 40mg/12 jam
•G: -
RR: 24-26 kali/menit
•Terapi lain:
SpO2 98% dengan NRM 10lpm
- Ceftriaxone 1gr/12jam H-6
-  Asam traneksamat 3x500mg
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine
- Vitamin K 3x10mg
output: 80-70-100 cc
- Vascon 0,05mcg/kg/menit
Balance : -25 cc/24 jam
• Laboratorium : Lab (12/2/23)Hb 10,8 Ht 32,5 L 11.750 Tr 504.000Na
135 K 2,2 Cl 94 Ca 3,78 Mg 1,6 pH 7,500 pCO2 39,4 pO2 242,5 HCO3
31,1 BE 8,0 SaO2 99,9 P/F ratio 304
KONDISI 13/02-23
•P:
•F: Diet 6x200cc
Kesadaran: E4M6V5 •A: Fentanyl 25 mcg/jam, Paracetamol 4x1000 mg IV
TD : 109/62 mmHg(on vascon •S: -
0,1mcg/kg/menit)
•T: -
•H: head up 30 derajat celcius
Nadi: 98x/m
•U: omeprazole 40mg/12 jam
•G: -
RR: 24 kali/menit
•Terapi lain:
SpO2 98% dengan nasal kanul 3lpm
- Ceftriaxone 1gr/12jam H-7
-  Asam traneksamat 3x500mg
GIT: Distensi - NGT produksi -GUT:Urine
- Vitamin K 3x10mg
output: 75-70-80 cc
- Vascon 0,05mcg/kg/menit
Balance : -67 cc/24 jam
Laboratorium (13/2/23)
Hb 10,6 Ht 31,5 Leu 13.740 trom 450.000 Laktat 1,4 Na 134 K 2,6 Cl 94
Ca ion 4,24 Mg 1,7
pH 7,530 pCO2 36,6 pO2 113,1 HCO3 30,5 BE 8,0 SaO2 99,3
KONDISI 14/02/23
•P:
•F: Diet 6x200cc
Kesadaran: E4M6V5 •A: Fentanyl 25 mcg/jam, Paracetamol 4x1000 mg IV
TD : 113/65 mmHg(on vascon •S: -
0,1mcg/kg/menit)
•T: -
•H: head up 30 derajat celcius
Nadi: 94x/m
•U: omeprazole 40mg/12 jam
•G: -
RR: 18 kali/menit
•Terapi lain:
SpO2 98% dengan nasal kanul 3lpm
- Ceftriaxone 1gr/12jam H-8
-  Asam traneksamat 3x500mg
GIT: Distensi - NGT produksi -
- Vitamin K 3x10mg
GUT:Urine output: 80-100-90 cc
- Vascon 0,05mcg/kg/menit
Balance : -35 cc/24 jam
Laboratorium (14/2/23)
Hb 10,5 Ht 32,1 Leu 9.820 trom 355.000 Na 135 K 2,7 Cl 95 Ca ion 4,22
Mg 1,8
pH 7,530 pCO2 34,7 pO2 187,0 HCO3 28,8 BE 6,5 SaO2 99,9

Anda mungkin juga menyukai