0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan8 halaman
Modul ini membahas tentang ventilasi mekanik, mulai dari pengertian, indikasi, fungsi, jenis nafas buatan, perbedaan nafas spontan dan ventilasi mekanik, prosedur weaning ventilasi mekanik, serta asuhan keperawatan pada pasien yang menggunakan ventilator.
Modul ini membahas tentang ventilasi mekanik, mulai dari pengertian, indikasi, fungsi, jenis nafas buatan, perbedaan nafas spontan dan ventilasi mekanik, prosedur weaning ventilasi mekanik, serta asuhan keperawatan pada pasien yang menggunakan ventilator.
Modul ini membahas tentang ventilasi mekanik, mulai dari pengertian, indikasi, fungsi, jenis nafas buatan, perbedaan nafas spontan dan ventilasi mekanik, prosedur weaning ventilasi mekanik, serta asuhan keperawatan pada pasien yang menggunakan ventilator.
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS Jl. S. Supriadi Nomor 22 Malang 65147 Telp. (0341) 351275 Fax. (0341) 351310 Website : www.itsk-soepraoen.ac.id / email: keperawatan_soepraoen@yahoo.com VISI MISI ITSK RS DR SOEPRAOEN
Visi ITSK RS dr. Soepraoen
Menjadi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan terkemuka dalam Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi Bidang Teknologi, Sains dan Kesehatan sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) Profesional yang dapat terserap di tingkat Nasional / Internasional serta berdaya saing global pada Tahun 2040
Misi ITSK RS dr. Soepraoen
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains dan kesehatan. 2. Melaksanakan penelitian yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains dan kesehatan. 3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains dan kesehatan. 4. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM), sarana, prasarana, sistem IT, dan kerjasama untuk menunjang penyelenggaran tridharma yang berdaya saing di tingkat global. VISI MISI PENDIDIKAN PROFESI NERS ITSK RS DR SOEPRAOEN
Visi Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Ners yang terkemuka dalam Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi bidang Ilmu Keperawatan yang memiliki daya saing dan kehandalan pada kegawatdaruratan yang berdaya saing global pada tahun 2040.
Misi Program Studi Pendidikan Profesi Ners
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang Ilmu Keperawatan yang terkemuka dan berdaya saing, agar menghasilkan perawat profesional yang kompeten serta handal khususnya dibidang kegawatdaruratan di lingkup Jawa Timur. 2. Melaksanakan penelitian yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang ilmu keperawatan. 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang ilmu keperawatan. 4. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, sistem IT dan kerjasama guna meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang keperawatan. 1.1 Konsep Dasar Ventilasi Mekanik 1.1.1 Definisi Ventilasi Mekanik Ventilator (Mechanical Ventilation) adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal napas. Pada prinsipnya ventilator adalah suatu alat yang bisa menghembuskan gas (dalam hal ini oksigen) ke dalam paru-paru pasien. Ventilator bersifat membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat.
1.1.2 Indikasi Ventilasi Mekanik
- Gagal napas (respiratoty failure) ● RR >35 atau <5x/m ● SaO2 <90% atau PaO2 <60 mmHg (Hipoxemia) ● pCO2 >55 mmHg (Hipercapnia) ● Penurunan kesadaran (GCS <8) - Pasca operasi mayor - Pasca henti jantung
1.1.3 Fungsi Pemasangan Ventilator
- Memperbaiki oksigenasi - Membantu eliminasi carbiondioksida - Membantu kerja otot pernafasan
1.1.4 pernapasan Ventilasi Mekanik
- Trigger : sinyal untuk memulai proses inspirasi (katup inspirasi membuka) - Limit : batas dari aliran udara yang mengalir kedalam paru selama proses inspirasi - Cycle : sinyal untuk menghentikan proses inspirasi (katup inspirasi menutup dan katup ekspirasi membuka)
1.1.5 perbedaan nafas spontan dengan ventilator
Nafas Spontan Ventilator
Awal Oleh karena rangsangan pada Oleh karena mesin pernafasan pusat nafas ● otomatis (initilation/ ● dirangsang pasien trigering) Cara udara Beda tekanan (tekanan intra Alveoli diberi tekanan masuk (flow) alveoli <atmosfer) dari luar (tekanan positif) Akhir inspirasi : Reflek Tergantung setting perpindahan ventilator inspirasi ke ● Time ekspirasi ● Flow/pressure (cycling) Pembatasan Reflek Tergantung setting udara masuk ventilator limitation ● Volume ● pressure PROSEDUR WEANING VENTILASI MEKANIK Langkah yang di amati Ya Tidak Keterangan 1 Menjelaskan Prosedur kepada pasien 2 Penilaian Spontan Breathing Trial a. Memastikan Oksigen Adekuat (Perbandingan PaO2/FIO2 > 200 atau FI02 ≤ 40 dan Sp02 ≥ 90% dan /atau PaO2 ≥ 60, Peep ≤ 8 cmH20) b. Memastikan Ventilasi adekuat (PH ≥ 7.30, RR ≤ 35 bpm, VE ≤ 15 lpm, Inspiratory effort by patient) c. Memastikan Hemodinamiks tabil (HR ≤ 140 bpm, HR≥ 50 bpm, SBP 90 – 180 mmHg, tidakatau minimal vasopressors or inotropes (Dopamin < 5 mcg/kgbb/menit) d. Penggunaan Sedasi dan pelumpuh otot (tanpa penggunaan sedasi dan tanpa penggunaan pelumpuh otot) e. Penilaian SuhuTubuh (Suhu tubuh>36° C dan< 38° C) f. Penilaian Hemoglobin adekuat ( Hb≥ 7 g/dL dan atau tidak ada bukti perdarahan) 3 Penilaian Rapid shallow Breathing Index a. Setting ventilator pasien pada mode pressure support 5 cmH20 atau mode CPAP PEEP 5 cmH20. b. Lakukan penilaian Rapid Shallow Breathing Index setelah 30 menit mencoba napas spontan c. Jika RSBI, <80 kali/menit/liter dilanjutkan dengan menyapih dengan tetap melakukan seting ventilator pasien mode CPAP 5 cmH20 atau pressure support 5 cmH2O selama 30 sampai 60 menit d. Jika RSBI tetap ≤ 80kali/menit/liter , setelah 30 sampai 60 menit, kemudian mempertimbangkan pasien untuk percobaan ekstubasi, sesuai Pedoman ekstubasi e. Jika RSBI> 80 kali/menit/liter , kembali kepengaturan ventilator sebelumnya f. Percobaan napas spontan (spontaneous Breathing trial ) akan dihentikan jika salah satu criteria terminasi berikut ini muncul ( Sp02 < 90% dengan peningkatan FI02 ≥ .50, RR > 35 kali/menit , RSBI lebih dari 80 kali/menit/liter, Tekanan darah meningkat 20 mmHg, Heart rate meningkat 20 kali / menit , Ada aritmia baru, Work of Breathing meningkat, pasien gelisah atau cemas) PROSEDUR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENGGUNAAN VENTILATOR No Langkah yang di amati Ya Tidak Keterangan
1 Melakukan pengkajian pada pasien dengan
penggunaan ventilasi mekanik
2 Melakukan penegakan diagnose keperawatan
pada pasien dengan penggunaan ventilasi mekanik
3 Melakukan perencanaan keperawatan pada
pasien dengan penggunaan ventilasi mekanik
4 Melakukan Implementai Keperawatan pada
pasien dengan penggunaan ventilasi mekanik Suction ETT/TC Care Oral Hygine Posisi pasien Mobilisasi pasien