Anda di halaman 1dari 34

Askep Hepatitis

FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN


No. Register                : 232425
Ruang                          : IA
Tanggal / Jam MRS     : 02 Oktober 2012 / 08.00
Tanggal pengkajian     : 02 Oktober 2012
Diagnosa medis           : Hepatitis

 
I.       IDENTITAS
      Biodata Pasien
-    Nama                  : Tn. A
-    Umur                  : 26th
-    Jenis kelamin      : Laki-laki
-    Suku bangsa       : Indonesia
-    Pekerjaan            : Wiraswasta
-    Pendidikan         :  Sarjana Ekonomi
-    Alamat               : JL. Wadung Asih RT 10 / RW 03 Buduran – Sidoarjo.
-    Diagnosa medis  : Hepatitis

Biodata Penanggung Jawab


-    Nama                              : Tn. B
-    Umur                              : 53th
-    Jenis kelamin                  : Laki-laki
-    Agama                            : Islam
-    Pekerjaan                        : Wiraswasta
-    Hubungan dengan px     : Orang tua px
-    Alamat                           : JL. Wadung Asih RT 10 / RW 03 Buduran – Sidoarjo.

II.    RIWAYAT KESEHATAN
1.       Keluhan Utama
Pasien mengatakan perutnya sakit (nyeri perut)
2.       Riwayat Penyakit Sekarang
Px mengatakan sering sakit perut yang disebabkan karena sering telat makan.
Px juga mengatakan mual, muntah, pusing, tidak bisa BAB, disertai badan panas
sehingga badannya lemas dan tidak kuat berjalan sehingga mengganggu aktivitas.
Px juga mengatakan tidak mau makan dan sesak nafas. Nyeri pada perut bagian
kanan atas dan dirasakan menjalar kebagian kiri atas. Px mengatakan nyeri pada
perut seperti ditusuk - tusuk. Sakit perut yang dirasakan pasien sudah terjadi sejak 1
bulan yang lalu dan 2 hari yang lalu pada tanggal 28 september 2012 px merasa
perutnya semakin sakit dan keluarga px membawanya ke Rumah Sakit pada tanggal
30 september 2012.
3.      Riwayat Kesehatan Dahulu.
Px mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. Apabila px sakit hanya
berobat ke dokter dan lebih memilih rawat jalan. Rasa nyeri pada epigastrium (mag)
sudah diderita px sejak lama dan sering minum obat antasida (promag). Selain itu,
px tidak mempunyai penyakit menular dan alergi obat, dan tidak memiliki riwayat
sebagai alkoholis.
4.      Riwayat Penyakit Keluarga

Px mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit menurun dan


menahun seperti DM, epilepsi dll. Serta tidak mempunyai penyakit menular seperti
hepatitis, HIV/AIDS dll.

III.       POLA AKTIVITAS SEHARI - HARI


No POLA DIRUMAH DIRUMAH SAKIT
. AKTIVITAS
1. Nutrisi Makan : nasi, lauk, dan sayur (3 x 1 Makan : nasi tim, lauk,
hari) sayur dan buah 3 x 1
hari (1 – 2 sendok).
Minum : ± 1500 cc / hari Minum : ±400 cc / hari

2. Eliminasi BAB : lunak, padat, tidak berdarah,


BAB :padat, tidak berdarah,
dan feses berwarna kuning feses berwarna pucat,
kecoklatan. dan terkadang jarang
buang air besar.
BAK : berwarna kuning
BAK : tidak ada gangguan dan kecoklatan seperti teh
teratur. Tetapi, 7 hari yang dan agak pekat. ±
lalu berwarna kuning 600cc per hari.
kecoklatan. ±1400cc per
hari
± 10 jam / hari
± 8 – 9 jam / hari Mulai pukul 09.00 –
Mulai pukul 21.00 – 05.00 12.00 kemudian
3. Istirahat dan Tidur bangun dan tidur lagi
mulai pikul 13.00-
16.00. kemudian
malam tidur mulai
pukul 20.00 – 03.00
dan tidur kembali
sampai bangun jam
05.00
Px seorang pekerja
wiraswasta Tidur dan terbaring
4. Aktifitas Fisik lemah.
Mandi  2 x / hari, sikat gigi
2 x / hari, dan cuci rambut Diseka 2 x / hari.
5. Personal Hygiene 3 x / minggu.

Tidak ada
Tidak ada
6. Ketergantungan

IV. DATA PSIKOSOSIAL


            a. Status emosi
                        emosi px stabil
            b. Konsep diri
-          Body image     : px terlihat cemas, dan mengetahui bahwa dirinya sedang sakit
yang membutuhkan pengobatan agar lekas sembuh.
-          Self ideal         : px ingin cepat sembuh agar dapat memulai aktifitas seperti biasa.
-          Self esteam      : px merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan petugas
kesehatan lainnya.
-          Role                 : aktivitas px sehari – hari kerja di sebuah perusahaan industri
-          Self identity    : px bernama Tn. A berusia 26 tahun yang beralamtkan di jl. Wadung
Asih RT 10 / RW 03 Buduran – Sidoarjo.
c. Interaksi social
            hubungan px dengan perawat serta dengan px lain baik dan px dapat
berkomunikasi dengan baik.
d. Spiritual
            Px beragama Islam yang sebelum sakit taat beribadah, namun sekarang
hanya bisa berdoa demi kesembuhan dan sabar dalam menghadapi cobaan yang
diberikan oleh Allah SWT.

V. PEMERIKSAAN FISIK
            a. Keadaan Umum
                        Lemah, px mengatakan mual dan muntah 1x dengan criteria cair dan
ampas tidak              berdarah.
            b. Kesadaran
Composmentis  GCS ( E=4,V=5,M=6 )
            c. Tanda – Tanda Vital
TD       : 130/80 mmHg
S          : 39,5° C
N         : 88x/menit
RR       : 28x/menit
            d. BB sebelum MRS   : 58kg
BB saat MRS         : 56kg 
TB pasien                : 165 cm
            e. Kepala
                        Rambut           : hitam , pendek, cepak, lurus dan mengalami
kerontokan.
                        Wajah              : bentuk simetris, tidak ada oedema, dan ekspresi
wajah                                                                     menyeringai.
Mata                : simetris kanan kiri, konjungtiva anemis,mata cowong dan sklera ikterus.
Telinga            : simetris kanan kiri, tidak ada serumen, dan fungsi pendengaran               baik.
Hidung            : simetris kanan kiri, tidak ada serumen, tidak ada polip dan adanya cuping hidung.
Mulut              : mukosa bibir kering, bau mulut, tidak ada perdarahan pada       bibir.
            f. Leher
                        Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid, tidak ada gangguan fungsi
menelan dan tidak ada kaku kuduk.
g. Dada dan Thorax
            - Inspeksi         : simetris , tidak ada lesi dan tidak ada benjolan.
            - Palpasi           : normal dan simetris kanan – kiri.
  - Auskultasi     : tidak ada suara wheezing dan adanya suara ronchi. S1 dan S II tunggal.
            - Perkusi          : simetris, paru – paru kanan kiri sonor.
h. Abdomen
            - Inspeksi         : bentuk simetris, tidak ada ascites.
            - Auskultasi     : terjadi penurunan bising usus 4x / menit
- Palpasi           : ada nyeri tekan epigastrium dengan skala 3 (menurut simetri),           
teraba massa pada palpasi hati didaerah epigastrium
            - Perkusi          : adanya bunyi tympani, tidak adanya ascites.
i. Ekstermitas
            - Atas              : tangan kanan kiri simetris, tidak ada lesi, akral hangat,
terpasang                                                     infus ditangan kanan, tidak adanya tonus
otot, dan turgor kulit                                                        sedikit menurun.
            - Bawah           : kaki kanan dan kiri simetris
j. Genetalia
Tidak ada gangguan fungsi, tidak terpasang kateter

VI.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
      Hasil Laboratorium
      EKG
      USG
      Rontgen
      Pemeriksaan (enzim amino transferase (SGOT&SGPT) EEG, CT scan)
Pemeriksaan Specimen Metode Hasil Nilai normal
Darah lengkap Darah Automatic Terlampir
LFT
Bilirubin total Serum Automatic 1,55 0,00-1,00 mg/dl
Bilirubin direct 1,18 0,00-1,00 mg/dl
SGOT 167 P: 0-35 u/l L:
SGPT 163 0-40 u/l
P: 0-35 u/l L:0-
40 u/l
Imunologi
HBs Ag elisa Serum Elisa Positif dengan Negatif (positif
Abs= 1,39 bila Abs 1000)

HBS AB elisa Serum Elisa Negatif dengan Negatif (positif


tiber= 1,312 bila tiber
Anti HAV Serum CMI Positif 20.000)
Indeks 9,25 Negatif
(positif bila
indeks 1000)

VII.    TERAPI DAN PENATALAKSANAAN


Cairan RL 30 tetes/menit
Pengobatan :
–     Cephalox         2x1
–     Eticef              3x1
–     Sanmol            3x1
–     Lonagogum     3x1
–     Vitocom          3x1
–     Ondesco          2x8 mg
–     Esilgan                        1-0-1
–     Nexium           1-0-0
–     Propespe          3x1 cth
ANALISA DATA
Nama   : Tn. A                                                                         Ruang             
: 1A
Umur   : 26th                                                                           No. Reg          
: 232425

No Pengelompokan Data Penyebab Masalah


.
1. DS:  Px mengatakan nyeri pada perut Proses inflamasi pada Adanya gangguan
bagian kanan atas seperti ditusuk – lobus dan zona portal hipertermi
tusuk, badannya panas, pusing, badan hepar yang disebabkan
terasa lemas dan tidak dapat berjalan. oleh virus hepatitis

DO:
     TTV
S     = 395 OC
TD  = 130 / 80 mmhg
N    = 88x / menit
RR  = 28x / menit
      Adanya nyeri tekan pada epigastrium
dengan skala 3 (menurut simetri)
    Teraba adanya massa pada palpasi
hati didaerah epigastrium
    Adanya bunyi timpani
    Mukosa bibir kering
    Konjungtiva anemis
    Mata cowong
  Minum ± 400cc per hari
    Hb = 9
2. DS : Output berlebih karena Gangguan
     Px mengatakan mual adanya penurunan keseimbangan
     Px mengatakan pusing plasma protein cairan dan
     Px mengatakan muntah elektrolit
     Px mengatakan tidak nafsu makan
     Px mengatakan badannya terasa
lemas sehingga tidak dapat berjalan

DO :
     K/u lemah
     Mata cowong
     Konjungtiva anemis
     Mukosa bibir kering
     Turgor kulit sedikit menurun
     Adanya bunyi timpani
     Sklera ikterus
     Muntah 1x dengan kriteria cair
berampas dan tidak berdarah
     Anoreksia ditandai dengan makan 1-2
sdm
     Minum : ± 400cc per hari
   BAB padat keras feses berwarna
pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan
agak pekat
   BAK 600cc per hari
     Hb = 9
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

3. DS : Adanya penekanan Gangguan pola


     Px mengatakan nyeri pada diafragma yang napas
perutnya bagian kanan atas seperti menyebabkan
ditusuk-tusuk penyempitan pada
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan ruang paru.
sejak 1 bulan yang lalu
     Px mengatakan sesak napas

DO :
     Wajah menyeringai
     Adanya cuping hidung
     Adanya suara ronchi thorax
     Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Nyeri tekan pada epigastrium dengan
skala 3 (menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi
hati didaerah epigastrium
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

4. DS : Pembesaran kapsul Gangguan rasa


      Px mengatakan nyeri pada perut hepar (hati) yang nyaman (nyeri)
bagian  kanan atas seperti ditusuk- meradang
tusuk.
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu
    Px mengatakan pusing

DO :
      BAB padat keras feses berwarna
pucat
      BAK berwarna kuning seperti teh dan
agak pekat
      Adanya nyeri tekan pada epigastrium
dengan skala 3 (menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi
hati di epigastrium.
      Wajah menyeringai
      Bising usus 4x per menit
      Mukosa bibir kering
      Konjungtiva anemis
      Sclera ikterus
      Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

5. DS : Hepar membesar Gangguan


    Px mengatakan mual   pemenuhan
    Px mengatakan pusing kebutuhan nutrisi
    Px mengatakan muntah
    Px mengatakan tidak nafsu makan Intake kurang
    Px mengatakan badannya terasa  
lemas sehingga tidak dapat berjalan

DO : Nutrisi berkurang


   K/u lemah,
   BB menurun (sebelum MRS = 58kg,
BB saat MRS = 56kg),
   TB: 165cm
   BAB padat keras feses berwarna
pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan
agak pekat
   Anoreksia ditandai dengan makan 1-2
sdm
   Minum ± 400cc per hari
   Muntah 1x dengan criteria cair
berampas dan tidak berdarah
   Bising usus 4x per menit
   Sclera ikterus
   Mata cowong
   Turgor kulit sedikit menurun
   Mukosa bibir kering
   Konjungtiva anemis
   Mata cowong
   Bau mulut
   Rambut mengalami kerontokan
   Adanya bunyi timpani pada abdomen
   Hb: 9

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama   : Tn. A                                                                         Ruang             


: 1A
Umur   : 26th                                                                           No. Reg          
: 232425

N Tang Diagnosa Keperawatan


o. gal
1. 2 Gangguan hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi.
Oktob
er DS :
2012  Px mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk –
tusuk, badannya panas, pusing, badan terasa lemas dan tidak dapat berjalan.

DO :
     TTV
S     = 395 OC
TD  = 130 / 80 mmhg
N    = 88x / menit
RR  = 28x / menitAskep Hepatitis

FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN


No. Register                : 232425
Ruang                          : IA
Tanggal / Jam MRS     : 02 Oktober 2012 / 08.00
Tanggal pengkajian     : 02 Oktober 2012
Diagnosa medis           : Hepatitis

 
I.       IDENTITAS
      Biodata Pasien
Nama                  : Tn. A
Umur                  : 26th
Jenis kelamin      : Laki-laki
Suku bangsa       : Indonesia
Pekerjaan            : Wiraswasta
Pendidikan         :  Sarjana Ekonomi
Alamat               : JL. Wadung Asih RT 10 / RW 03 Buduran – Sidoarjo.
Diagnosa medis  : Hepatitis

Biodata Penanggung Jawab


Nama                              : Tn. B
Umur                              : 53th
Jenis kelamin                  : Laki-laki
Agama                            : Islam
Pekerjaan                        : Wiraswasta
Hubungan dengan px     : Orang tua px
Alamat                           : JL. Wadung Asih RT 10 / RW 03 Buduran –
Sidoarjo.

II.    RIWAYAT KESEHATAN
1.       Keluhan Utama
Pasien mengatakan perutnya sakit (nyeri perut)
2.       Riwayat Penyakit Sekarang
Px mengatakan sering sakit perut yang disebabkan karena sering
telat makan. Px juga mengatakan mual, muntah, pusing, tidak bisa
BAB, disertai badan panas sehingga badannya lemas dan tidak kuat
berjalan sehingga mengganggu aktivitas. Px juga mengatakan tidak
mau makan dan sesak nafas. Nyeri pada perut bagian kanan atas dan
dirasakan menjalar kebagian kiri atas. Px mengatakan nyeri pada
perut seperti ditusuk - tusuk. Sakit perut yang dirasakan pasien sudah
terjadi sejak 1 bulan yang lalu dan 2 hari yang lalu pada tanggal 28
september 2012 px merasa perutnya semakin sakit dan keluarga px
membawanya ke Rumah Sakit pada tanggal 30 september 2012.
3.      Riwayat Kesehatan Dahulu.
Px mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. Apabila px
sakit hanya berobat ke dokter dan lebih memilih rawat jalan. Rasa
nyeri pada epigastrium (mag) sudah diderita px sejak lama dan sering
minum obat antasida (promag). Selain itu, px tidak mempunyai
penyakit menular dan alergi obat, dan tidak memiliki riwayat sebagai
alkoholis.
4.      Riwayat Penyakit Keluarga

Px mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit


menurun dan menahun seperti DM, epilepsi dll. Serta tidak
mempunyai penyakit menular seperti hepatitis, HIV/AIDS dll.

POLA AKTIVITAS SEHARI - HARI


     

No POLA DIRUMAH DIRUMAH


. AKTIVITAS SAKIT
1. Nutrisi Makan : nasi, lauk, dan sayur Makan : nasi tim,
(3 x 1 hari) lauk, sayur dan
buah 3 x 1 hari (1
Minum : ± 1500 cc / hari – 2 sendok).
Minum : ±400 cc /
2. Eliminasi
BAB : lunak, padat, tidak hari
berdarah, dan feses
berwarna kuning
BAB :padat, tidak berdarah,
kecoklatan. feses berwarna
pucat, dan
terkadang jarang
BAK : tidak ada gangguan dan buang air besar.
teratur. Tetapi,BAK
7 hari : berwarna kuning
yang lalu berwarna kecoklatan seperti
kuning kecoklatan. teh dan agak
±1400cc per hari pekat. ± 600cc per
hari.
± 8 – 9 jam / hari
3. Istirahat dan Mulai pukul 21.00 –
Tidur 05.00 ± 10 jam / hari
Mulai pukul 09.00
– 12.00 kemudian
bangun dan tidur
lagi mulai pikul
13.00-16.00.
kemudian malam
tidur mulai pukul
20.00 – 03.00 dan
4. Px seorang pekerja tidur kembali
Aktifitas Fisik wiraswasta sampai bangun
jam 05.00
5. Mandi  2 x / hari,
Personal sikat gigi 2 x / hari, Tidur dan
Hygiene dan cuci rambut 3 x / terbaring lemah.
minggu.
6. Diseka 2 x / hari.
Tidak ada
Ketergantunga
n
Tidak ada

IV. DATA PSIKOSOSIAL


            a. Status emosi
                        emosi px stabil
            b. Konsep diri
        Body image     : px terlihat cemas, dan mengetahui bahwa dirinya

sedang sakit yang membutuhkan pengobatan agar lekas sembuh.


        Self ideal         : px ingin cepat sembuh agar dapat memulai aktifitas

seperti biasa.
        Self esteam      : px merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat

dan petugas kesehatan lainnya.


        Role                 : aktivitas px sehari – hari kerja di sebuah perusahaan

industri
        Self identity    : px bernama Tn. A berusia 26 tahun yang

beralamtkan di jl. Wadung Asih RT 10 / RW 03 Buduran – Sidoarjo.


c. Interaksi social
            hubungan px dengan perawat serta dengan px lain baik dan
px dapat berkomunikasi dengan baik.
d. Spiritual
            Px beragama Islam yang sebelum sakit taat beribadah, namun
sekarang hanya bisa berdoa demi kesembuhan dan sabar dalam
menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.

V. PEMERIKSAAN FISIK
            a. Keadaan Umum
                        Lemah, px mengatakan mual dan muntah 1x dengan
criteria cair dan ampas tidak              berdarah.
            b. Kesadaran
Composmentis  GCS ( E=4,V=5,M=6 )
            c. Tanda – Tanda Vital
TD       : 130/80 mmHg
S          : 39,5° C
N         : 88x/menit
RR       : 28x/menit
            d. BB sebelum MRS   : 58kg
BB saat MRS         : 56kg 
TB pasien                : 165 cm
            e. Kepala
                        Rambut           : hitam , pendek, cepak, lurus dan
mengalami kerontokan.
                        Wajah              : bentuk simetris, tidak ada oedema,
dan ekspresi wajah                                                                    
menyeringai.
       : simetris kanan kiri, konjungtiva anemis,mata cowong dan sklera
ikterus.
      : simetris kanan kiri, tidak ada serumen, dan fungsi pendengaran              
baik.
      : simetris kanan kiri, tidak ada serumen, tidak ada polip dan adanya
cuping hidung.
     : mukosa bibir kering, bau mulut, tidak ada perdarahan pada       bibir.
            f. Leher
             Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid, tidak ada
gangguan fungsi menelan dan tidak ada kaku kuduk.
g. Dada dan Thorax
            - Inspeksi         : simetris , tidak ada lesi dan tidak ada
benjolan.
            - Palpasi           : normal dan simetris kanan – kiri.
- Auskultasi     : tidak ada suara wheezing dan adanya suara ronchi. S1 dan S II
tunggal.
            - Perkusi          : simetris, paru – paru kanan kiri sonor.
h. Abdomen
            - Inspeksi         : bentuk simetris, tidak ada ascites.
            - Auskultasi     : terjadi penurunan bising usus 4x / menit
       : ada nyeri tekan epigastrium dengan skala 3 (menurut
simetri),            teraba massa pada palpasi hati didaerah epigastrium
            - Perkusi          : adanya bunyi tympani, tidak
adanya ascites.
i. Ekstermitas
            - Atas              : tangan kanan kiri simetris, tidak ada
lesi, akral hangat, terpasang                                                     infus
ditangan kanan, tidak adanya tonus otot, dan turgor
kulit                                                        sedikit menurun.
            - Bawah           : kaki kanan dan kiri simetris
j. Genetalia
Tidak ada gangguan fungsi, tidak terpasang kateter

VI.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
      Hasil Laboratorium
      EKG
      USG
      Rontgen
      Pemeriksaan (enzim amino transferase (SGOT&SGPT) EEG, CT
scan)
Pemeriksaan Specimen Metode Hasil Nilai
normal
Darah lengkap Darah Automatic Terlampir
LFT
Bilirubin total Serum Automatic 1,55 0,00-1,00
Bilirubin direct 1,18 mg/dl
SGOT 167 0,00-1,00
SGPT 163 mg/dl
P: 0-35 u/l
L: 0-40 u/l
P: 0-35 u/l
L:0-40 u/l
Imunologi
HBs Ag elisa Serum Elisa Positif Negatif
dengan (positif bila
Abs= 1,39 Abs 1000)
HBS AB elisa Serum Elisa
Negatif Negatif
Anti HAV Serum CMI dengan (positif bila
tiber= 1,312 tiber
Positif 20.000)
Indeks 9,25 Negatif
(positif bila
indeks
1000)

VII.    TERAPI DAN PENATALAKSANAAN


Cairan RL 30 tetes/menit
Pengobatan :
–     Cephalox         2x1
–     Eticef              3x1
–     Sanmol            3x1
–     Lonagogum     3x1
–     Vitocom          3x1
–     Ondesco          2x8 mg
–     Esilgan                        1-0-1
–     Nexium           1-0-0
–     Propespe          3x1 cth
ANALISA DATA
Nama   : Tn. A                                                                        
Ruang              : 1A
Umur   : 26th                                                                          
No. Reg           : 232425

No Pengelompokan Data Penyebab Masalah


.
1. DS:  Px mengatakan nyeri Proses inflamasi Adanya
pada perut bagian kanan atas pada lobus dan gangguan
seperti ditusuk – tusuk, zona portal hepar hipertermi
badannya panas, pusing, yang disebabkan
badan terasa lemas dan tidak oleh virus
dapat berjalan. hepatitis

DO:
     TTV
S     = 395 OC
TD  = 130 / 80 mmhg
N    = 88x / menit
RR  = 28x / menit
      Adanya nyeri tekan pada
epigastrium dengan skala 3
(menurut simetri)
    Teraba adanya massa pada
palpasi hati didaerah
epigastrium
    Adanya bunyi timpani
    Mukosa bibir kering
    Konjungtiva anemis
    Mata cowong
  Minum ± 400cc per hari
    Hb = 9
2. DS : Output berlebih Gangguan
     Px mengatakan mual karena adanya keseimbangan
     Px mengatakan pusing penurunan plasma cairan dan
     Px mengatakan muntah protein elektrolit
     Px mengatakan tidak nafsu
makan
     Px mengatakan badannya
terasa lemas sehingga tidak
dapat berjalan

DO :
     K/u lemah
     Mata cowong
     Konjungtiva anemis
     Mukosa bibir kering
     Turgor kulit sedikit menurun
     Adanya bunyi timpani
     Sklera ikterus
     Muntah 1x dengan kriteria
cair berampas dan tidak
berdarah
     Anoreksia ditandai dengan
makan 1-2 sdm
     Minum : ± 400cc per hari
   BAB padat keras feses
berwarna pucat
   BAK berwarna kuning
seperti teh dan agak pekat
   BAK 600cc per hari
     Hb = 9
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

3. DS : Adanya Gangguan pola


     Px mengatakan nyeri pada penekanan napas
perutnya bagian kanan atas diafragma yang
seperti ditusuk-tusuk menyebabkan
     Px mengatakan nyeri sudah penyempitan pada
dirasakan sejak 1 bulan yang ruang paru.
lalu
     Px mengatakan sesak napas

DO :
     Wajah menyeringai
     Adanya cuping hidung
     Adanya suara ronchi thorax
     Adanya bunyi timpani pada
abdomen
      Nyeri tekan pada
epigastrium dengan skala 3
(menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada
palpasi hati didaerah
epigastrium
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

4. DS : Pembesaran Gangguan rasa


      Px mengatakan nyeri pada kapsul hepar (hati) nyaman (nyeri)
perut bagian  kanan atas yang meradang
seperti ditusuk-tusuk.
     Px mengatakan nyeri sudah
dirasakan sejak 1 bulan yang
lalu
    Px mengatakan pusing
DO :
      BAB padat keras feses
berwarna pucat
      BAK berwarna kuning
seperti teh dan agak pekat
      Adanya nyeri tekan pada
epigastrium dengan skala 3
(menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada
palpasi hati di epigastrium.
      Wajah menyeringai
      Bising usus 4x per menit
      Mukosa bibir kering
      Konjungtiva anemis
      Sclera ikterus
      Adanya bunyi timpani pada
abdomen
      Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 39,5° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

5. DS : Hepar membesar Gangguan


    Px mengatakan mual   pemenuhan
    Px mengatakan pusing kebutuhan
    Px mengatakan muntah nutrisi
    Px mengatakan tidak nafsu Intake kurang
makan  
    Px mengatakan badannya
terasa lemas sehingga tidak
dapat berjalan Nutrisi berkurang

DO :
   K/u lemah,
   BB menurun (sebelum MRS
= 58kg, BB saat MRS
= 56kg),
   TB: 165cm
   BAB padat keras feses
berwarna pucat
   BAK berwarna kuning
seperti teh dan agak pekat
   Anoreksia ditandai dengan
makan 1-2 sdm
   Minum ± 400cc per hari
   Muntah 1x dengan criteria
cair berampas dan tidak
berdarah
   Bising usus 4x per menit
   Sclera ikterus
   Mata cowong
   Turgor kulit sedikit menurun
   Mukosa bibir kering
   Konjungtiva anemis
   Mata cowong
   Bau mulut
   Rambut mengalami
kerontokan
   Adanya bunyi timpani pada
abdomen
   Hb: 9

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama   : Tn. A                                                                        


Ruang              : 1A
Umur   : 26th                                                                          
No. Reg           : 232425

No Tanggal Diagnosa Keperawatan


.
1. 2 Oktober Gangguan hipertermi berhubungan
2012 dengan adanya proses inflamasi.
DS :
 Px mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas
seperti ditusuk – tusuk, badannya panas, pusing, badan
terasa lemas dan tidak dapat berjalan.

DO :
     TTV
S     = 395 OC
TD  = 130 / 80 mmhg
N    = 88x / menit
RR  = 28x / menit
      Adanya nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3
(menurut simetri)
    Teraba adanya massa pada palpasi hati didaerah
epigastrium
    Adanya bunyi timpani
    Mukosa bibir kering
    Konjungtiva anemis
    Mata cowong
  Minum ± 400cc per hari
  Hb = 9
2. 2 Oktober Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2012 berhubungan dengan menurunnya plasma protein

DS :
     Px mengatakan mual
     Px mengatakan pusing
     Px mengatakan muntah
     Px mengatakan tidak nafsu makan
     Px mengatakan badannya terasa lemas sehingga tidak
dapat berjalan

DO :
     K/u lemah
     Mata cowong
     Konjungtiva anemis
     Mukosa bibir kering
     Turgor kulit sedikit menurun
     Adanya bunyi timpani
     Sklera ikterus
     Muntah 1x dengan kriteria cair berampas dan tidak
berdarah
     Anoreksia ditandai dengan makan 1-2 sdm
     Minum : ± 400cc per hari
   BAB padat keras feses berwarna pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
   BAK 600cc per hari
   Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit
3. 3 Oktober Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan
2012 ruang paru.

DS :
     Px mengatakan nyeri pada perutnya bagian kanan atas
seperti ditusuk-tusuk
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu
     Px mengatakan sesak napas

DO :
     Wajah menyeringai
     Adanya cuping hidung
     Adanya suara ronchi thorax
     Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3 (menurut
simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi hati didaerah
epigastrium
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

4. 3 Oktober Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan


2012 pembesaran kapsul hepar (hati) yang meradang.
DS :
      Px mengatakan nyeri pada perut bagian  kanan atas
seperti ditusuk-tusuk.
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu
    Px mengatakan pusing

DO :
      BAB padat keras feses berwarna pucat
      BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
      Adanya nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3
(menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi hati di epigastrium.
      Wajah menyeringai
      Bising usus 4x per menit
      Mukosa bibir kering
      Konjungtiva anemis
      Sclera ikterus
      Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit
5. 4 Oktober Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
2012 dengan intake yang inadekuat.

DS :
    Px mengatakan mual
    Px mengatakan pusing
    Px mengatakan muntah
    Px mengatakan tidak nafsu makan
    Px mengatakan badannya terasa lemas sehingga tidak
dapat berjalan

DO :
   K/u lemah,
   BB menurun (sebelum MRS = 58kg, BB saat MRS
= 56kg),
   TB: 165cm
   BAB padat keras feses berwarna pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
   Anoreksia ditandai dengan makan 1-2 sdm
   Minum ± 400cc per hari
   Muntah 1x dengan criteria cair berampas dan tidak
berdarah
   Bising usus 4x per menit
   Sclera ikterus
   Mata cowong
   Turgor kulit sedikit menurun
   Mukosa bibir kering
   Konjungtiva anemis
   Mata cowong
   Bau mulut
   Rambut mengalami kerontokan
   Adanya bunyi timpani pada abdomen
   Hb: 9

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama   : Tn. A                                                                        


Ruang              : 1A
Umur   : 26th                                                                          
No. Reg           : 232425

N Dx Tujuan Intervensi Rasional


o. Keperawatan

1. Gangguan Tujuan
       
a.   Berikan a. Pasien mengerti
hipertermi jangka penjelasan sehingga mengura
berhubungan pendek < 1 x tentang ngi kecemasan
dengan adanya  24 jam penyebab pada pasien
proses inflamasi hipertermi panas. terhadap panasnya.
berkurang b.  Observasi b. Tanda-tanda vital
o  .
1 c tanda-tanda merupakan

Tujuan
       
vital indikator dan
jangka c.   Berikan exacerbasi
panjang > 2 kompres penyakit.
x 24 jam dingin di c. Perpindahan kalor
suhu badan axila, lipatan melalui kondiksi.
menjadi paha. d.Perpindahan panas
o
normal 37 c d.  Anjurkan secara evaporasi.
Dengan pasien untuk e. Mengganti cairan
kriteria: memakai tubuh yang hilang.
tanda tanda pakaian yang
vital normal. menyerap
keringat.
e.   Anjurkan
pasin untuk
minum
± 1500ml/24
jam.
2. Gangguan        Tujuan a.    Monitor a. Mengukur
keseimbangan jangka intake dan kehilangan cairan
cairan dan pendek < 1 x output yang keluar dari
elektrolit 24 jam b.   Pantau dalam tubuh dan
berhubungan keseimbanga karakteristik retensi dalam
dengan n cairan dan dan aliran tubuh untuk
menurunnya elektrolit muntahan member pedoman
plasma protein dalam tubuh c.    Observasi dalam pemberian
terpenuhi TTV, turgor cairan pengganti.
sebagian. kulit dan b.Berguna untuk
       Tujuan membrane membedakan
jangka mukosa terjadinya
panjang > 2d.   Pantau perdarahan dan
x 24 jam adanya asites lokasinya.
keseimbanga atau odem c. Indicator dari
n cairan dane.    Observasi volume sirkulasi
elektrolit tanda-tanda atau perfusi
dalam perdarahan jaringan
terpenuhi f.    Kolaborasi d.           Untuk
seutuhnya. dengan tenaga memonitor
Dengan kesehatan perkembangan
criteria : dalam odem
keadaan pemberian e. Berkurangnya
umum baik, cairan darah protrombin karena
badan tidak sesuai induksi perubahan absorbs
lemas, TTV dan tambahan vitamin K dalam
dalam batas terapi GIT.
normal, dan (vitamin K) f. Mengganti cairan
turgor kulit g.   Pemerikasaan dan drah untuk
normal. laboratorium mencegah
Hb, Hct, Na, terjadinya
Albumin dan hipovolemik,
Cloting time vitamin K
mempengaruhi
pembekuan darah.
g.Mengidentifikasi
retensi sodium,
kekurangan
protein yang dapat
menimbulkan
odema.
3. Pola nafas tidak      Tujuan a.    Pantau a. Mengetahui
efektif jangka perubahan perkembangan
berhubungan pendek < 1x status pola pasien
dengan 24 jam nyeri pernafasan. b.Memberiakan
penyempitan berkurang b.   Atur posisi posisi yang
ruang paru. dan tidak sesuai dengan nyaman.
sesak napas. kebutuhan c. Mengurangi sesak
      Tujuan (semifowler) napas.
jangka c.    Berikan d.           Melatih pasien
panjang > 2 oksigenasi cara bernafas.
x 24 jamd.   Ajarkan
adalah tidak teknik
ada nyeri, bernafas dan
tidak ada relaksasi yang
sesak napas. benar
Dengan
criteria: px
dapat
mengungkap
an rasa nyeri
dengan jelas
dan tidak
terganngu
denga pola
napas.
4. Gangguan rasa         Jangka a.       Beri a.       Kurangnya
nyaman (nyeri) pendek  : penjelasan pengetahuan
berhubungan nyeri pada pasien menyebabkan
dengan berkurang tentang ketidaknyamanan
pembesaran sampai penyebab dan akan
kapsul hepar dengan nyeri. mempengaruhi
(hati) yang hilang b.      Observasi emosi pasien.
meradang setelah nyeri dan b.      Gambaran nyeri
dilakukan karakteristikn akan mendukung
perawatan ya termasuk intervensi yang
selama < kualitas, tepat.
1x24 jam kuantitas, c.       Pelepasan endotin
frekuensi dari pusat reseptor
         Jangka lama dan nyeri sehungga
panjang  : lokasi nyeri. terjadi nyeri
nyeri c.       Anjurkan berkurang.
berkurang teknik d.      Posisi yang
sampai relaksasi. nyaman akan
dengan d.      Beri posisi membuat pasien
hilang pasien rileks sehingga
setelah senyaman nyeri berkurang.
dilakukan mungkin. e.       Tanda-tanda vital
perawatan e.       Observasi merupakan
selama >2 x tanda-tanda indikator untuk
24 jam vital. mengetahui
Dengan f.       Kolaborasi exacerbasi
kriteria : dengan tim penyakit.
Nyeri medis dalam f.     Merangsang
berkurang, pemberian pelepasan
nyeri tekan analgesik. endorphin
berkurang , sehingga terjadi
ekspresi inhabisi nyeri
wajah rileks. perifer  dapat
dihambat.
5. Nutrisi kurang    Tujuan a.    Beri motivasi a.    Pasien termotivasi
dari kebutuhan Jangka pasien untuk untuk
tubuh Pendek < 1 x menghabiskan menghabiskan
berhubungan 24 jam saat dietnya dietnya sehingga
dengan intake diberi makanb.    Pantau intake nutrisi terpenuhi
yang inadekuat. mual dan pasien b.   Diet yang tepat
muntah c.    Beri porsi merupakan
berkurang. kecil tetapi pengobatan untuk
   Tujuan sering memperbaiki
Jangka d.   Bersihkan klinik dan
Panjang > 2 mulut morfologi hati.
x 24 jam sebelum c.    Lambung tidaka
nutrisi tubuh makan akan merasa penuh
terpenuhi. e.    Anjurkan sehingga tidak
Dengan pasien untuk merangsang
kriteria: menghentikan sekresi asam
porsi makan rokok dan lambung lebih
dihabiskan, minuman banyak dan tidak
tidak mual, keras. menimbulkan
muntah f.     Bila mungkin mual.
berkurang, beri makanan d.   Sisa makanan
berat badan dengan porsi dalam mulut dalah
kembali duduk. medium untuk
seperti g.   Kolaborasi pertumbuhan
semula. dengan tim kuma-kuman yang
Konjungtiva lain dalam hal dapat
tidak anemis ini tim gizi menimbulkan
dan TTV tentang perasaan tidak
dalam bats pengeluaran enak.
normal. diet tinggi e.    Mengurangi
kalori, cukup resiko iritasi dan
protein, perdarahan.
rendah garam.f.     Megurangi rasa
penuh (sebah)
pada perut dan
merangsang nafsu
makan.
g.   Bekerjasama
dengan tim gizi
bahwa tinggi
kalori diberikan
pada pasien
dengan intake
yang terbatas atau
kurang, protein
cukup akan
membantu fungsi
hepar, ascietas
atau oedema dapat
dikurangi dengan
pembatasan
garam.

      Adanya nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3 (menurut simetri)


    Teraba adanya massa pada palpasi hati didaerah epigastrium
    Adanya bunyi timpani
    Mukosa bibir kering
    Konjungtiva anemis
    Mata cowong
  Minum ± 400cc per hari
  Hb = 9
2. 2 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
Oktob menurunnya plasma protein
er
2012 DS :
     Px mengatakan mual
     Px mengatakan pusing
     Px mengatakan muntah
     Px mengatakan tidak nafsu makan
     Px mengatakan badannya terasa lemas sehingga tidak dapat berjalan

DO :
     K/u lemah
     Mata cowong
     Konjungtiva anemis
     Mukosa bibir kering
     Turgor kulit sedikit menurun
     Adanya bunyi timpani
     Sklera ikterus
     Muntah 1x dengan kriteria cair berampas dan tidak berdarah
     Anoreksia ditandai dengan makan 1-2 sdm
     Minum : ± 400cc per hari
   BAB padat keras feses berwarna pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
   BAK 600cc per hari
   Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit
3. 3 Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan ruang paru.
Oktob
er DS :
2012      Px mengatakan nyeri pada perutnya bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu
     Px mengatakan sesak napas

DO :
     Wajah menyeringai
     Adanya cuping hidung
     Adanya suara ronchi thorax
     Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3 (menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi hati didaerah epigastrium
     TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit

4. 3 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembesaran kapsul


Oktob hepar (hati) yang meradang.
er
2012 DS :
      Px mengatakan nyeri pada perut bagian  kanan atas seperti ditusuk-tusuk.
     Px mengatakan nyeri sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu
    Px mengatakan pusing

DO :
      BAB padat keras feses berwarna pucat
      BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
      Adanya nyeri tekan pada epigastrium dengan skala 3 (menurut simetri)
      Teraba adanya massa pada palpasi hati di epigastrium.
      Wajah menyeringai
      Bising usus 4x per menit
      Mukosa bibir kering
      Konjungtiva anemis
      Sclera ikterus
      Adanya bunyi timpani pada abdomen
      Hb = 9
  TTV
TD    : 130/80 mmhg
S       : 395° C
N     : 88 x/menit
RR  : 28 x/menit
5. 4 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
Oktob inadekuat.
er
2012 DS :
    Px mengatakan mual
    Px mengatakan pusing
    Px mengatakan muntah
    Px mengatakan tidak nafsu makan
    Px mengatakan badannya terasa lemas sehingga tidak dapat berjalan

DO :
   K/u lemah,
   BB menurun (sebelum MRS = 58kg, BB saat MRS = 56kg),
   TB: 165cm
   BAB padat keras feses berwarna pucat
   BAK berwarna kuning seperti teh dan agak pekat
   Anoreksia ditandai dengan makan 1-2 sdm
   Minum ± 400cc per hari
   Muntah 1x dengan criteria cair berampas dan tidak berdarah
   Bising usus 4x per menit
   Sclera ikterus
   Mata cowong
   Turgor kulit sedikit menurun
   Mukosa bibir kering
   Konjungtiva anemis
   Mata cowong
   Bau mulut
   Rambut mengalami kerontokan
   Adanya bunyi timpani pada abdomen
   Hb: 9
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama   : Tn. A                                                                         Ruang             


: 1A
Umur   : 26th                                                                           No. Reg          
: 232425

No. Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Gangguan hipertermi Tujuan jangka a.   Berikan
       
a. Pasien mengerti
berhubungan pendek < 1 x penjelasan sehingga mengurangi
dengan adanya prose 24 jam tentang penyebab kecemasan pada
s inflamasi hipertermi panas. pasien terhadap
o  .
berkurang 1 c b.  Observasi tanda- panasnya.

Tujuan jangka tanda vital
       
b. Tanda-tanda vital
panjang > 2 xc.   Berikan kompres merupakan indikator
24 jam suhu dingin di axila, dan exacerbasi
badan menjadi lipatan paha. penyakit.
o
normal 37 c d.  Anjurkan pasien c. Perpindahan kalor
Dengan untuk memakai melalui kondiksi.
kriteria: tanda pakaian yang d.Perpindahan panas
tanda vital menyerap secara evaporasi.
normal. keringat. e. Mengganti cairan
e.   Anjurkan pasin tubuh yang hilang.
untuk minum
± 1500ml/24 jam.
2. Gangguan        Tujuan jangka a.    Monitor intake a. Mengukur kehilangan
keseimbangan cairan pendek < 1 x dan output cairan yang keluar dari
dan elektrolit 24 jam b.   Pantau dalam tubuh dan
berhubungan dengan keseimbangan karakteristik dan retensi dalam tubuh
menurunnya plasma cairan dan aliran muntahan untuk member
protein elektrolit dalamc.    Observasi TTV, pedoman dalam
tubuh terpenuhi turgor kulit dan pemberian cairan
sebagian. membrane pengganti.
       Tujuan jangka mukosa b.Berguna untuk
panjang > 2 xd.   Pantau adanya membedakan
24 jam asites atau odem terjadinya perdarahan
keseimbangan e.    Observasi tanda- dan lokasinya.
cairan dan tanda perdarahan c. Indicator dari volume
elektrolit dalamf.    Kolaborasi sirkulasi atau perfusi
terpenuhi dengan tenaga jaringan
seutuhnya. kesehatan dalam d.           Untuk memonitor
Dengan criteria pemberian cairan perkembangan odem
: keadaan darah sesuai e. Berkurangnya
umum baik, induksi dan protrombin karena
badan tidak tambahan terapi perubahan absorbs
lemas, TTV (vitamin K) vitamin K dalam GIT.
dalam batas g.   Pemerikasaan f. Mengganti cairan dan
normal, dan laboratorium Hb, drah untuk mencegah
turgor kulit Hct, Na, terjadinya
normal. Albumin dan hipovolemik, vitamin
Cloting time K mempengaruhi
pembekuan darah.
g.Mengidentifikasi
retensi sodium,
kekurangan protein
yang dapat
menimbulkan odema.
3. Pola nafas tidak      Tujuan jangkaa.    Pantau a. Mengetahui
efektif berhubungan pendek < 1x 24 perubahan status perkembangan pasien
dengan penyempitan jam nyeri pola pernafasan. b.Memberiakan posisi
ruang paru. berkurang danb.   Atur posisi yang nyaman.
tidak sesak sesuai dengan c. Mengurangi sesak
napas. kebutuhan napas.
      Tujuan jangka (semifowler) d.           Melatih pasien
panjang > 2 xc.    Berikan cara bernafas.
24 jam adalah oksigenasi
tidak ada nyeri,d.   Ajarkan teknik
tidak ada sesak bernafas dan
napas. relaksasi yang
Dengan benar
criteria: px
dapat
mengungkapan
rasa nyeri
dengan jelas
dan tidak
terganngu
denga pola
napas.
4. Gangguan          Jangka
rasa a.       Beri penjelasan a.       Kurangnya
nyaman (nyeri) pendek  : nyeri pada pasien pengetahuan
berhubungan dengan berkurang tentang penyebab menyebabkan
pembesaran kapsul sampai dengan nyeri. ketidaknyamanan dan
hepar (hati) yang hilang setelah b.      Observasi nyeri akan mempengaruhi
meradang dilakukan dan emosi pasien.
perawatan karakteristiknya b.      Gambaran nyeri akan
selama < 1x24 termasuk mendukung intervensi
jam kualitas, yang tepat.
kuantitas, c.       Pelepasan endotin
         Jangka frekuensi lama dari pusat reseptor
panjang  : nyeri dan lokasi nyeri. nyeri sehungga terjadi
berkurang c.       Anjurkan teknik nyeri berkurang.
sampai dengan relaksasi. d.      Posisi yang nyaman
hilang setelah d.      Beri posisi akan membuat pasien
dilakukan pasien senyaman rileks sehingga nyeri
perawatan mungkin. berkurang.
selama >2 x 24 e.       Observasi tanda-e.       Tanda-tanda vital
jam tanda vital. merupakan indikator
Dengan kriteria f.       Kolaborasi untuk mengetahui
: dengan tim medis exacerbasi penyakit.
Nyeri dalam pemberianf.     Merangsang pelepasan
berkurang, analgesik. endorphin sehingga
nyeri tekan terjadi inhabisi nyeri
berkurang , perifer  dapat
ekspresi wajah dihambat.
rileks.
5. Nutrisi kurang dari    Tujuan Jangka a.    Beri motivasi a.    Pasien termotivasi
kebutuhan tubuh Pendek < 1 x pasien untuk untuk menghabiskan
berhubungan dengan 24 jam saat menghabiskan dietnya sehingga
intake yang diberi makan dietnya nutrisi terpenuhi
inadekuat. mual dan b.    Pantau intake b.   Diet yang tepat
muntah pasien merupakan
berkurang. c.    Beri porsi kecil pengobatan untuk
   Tujuan Jangka tetapi sering memperbaiki klinik
Panjang > 2 x d.   Bersihkan mulut dan morfologi hati.
24 jam nutrisi sebelum makan c.    Lambung tidaka akan
tubuh e.    Anjurkan pasien merasa penuh
terpenuhi. untuk sehingga tidak
Dengan menghentikan merangsang sekresi
kriteria: porsi rokok dan asam lambung lebih
makan minuman keras. banyak dan tidak
dihabiskan, f.     Bila mungkin menimbulkan mual.
tidak mual, beri makanan d.   Sisa makanan dalam
muntah dengan porsi mulut dalah medium
berkurang, duduk. untuk pertumbuhan
berat badan g.   Kolaborasi kuma-kuman yang
kembali seperti dengan tim lain dapat menimbulkan
semula. dalam hal ini tim perasaan tidak enak.
Konjungtiva gizi tentang e.    Mengurangi resiko
tidak anemis pengeluaran diet iritasi dan perdarahan.
dan TTV dalam tinggi kalori, f.     Megurangi rasa penuh
bats normal. cukup protein, (sebah) pada perut dan
rendah garam. merangsang nafsu
makan.
g.   Bekerjasama dengan
tim gizi bahwa tinggi
kalori diberikan pada
pasien dengan intake
yang terbatas atau
kurang, protein cukup
akan membantu fungsi
hepar, ascietas atau
oedema dapat
dikurangi dengan
pembatasan garam.

Anda mungkin juga menyukai