Anda di halaman 1dari 11

5.1.

DiagnosisKeperawatan Keluarga

Diagnosis keperawatan keluarga merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon


keluarga terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialami oleh keluarga baik
yang bersifat positif maupun negatif. Perawat diharapkan memiliki perhatian yang luas baik
pada kondisi keluarga yang sehat maupun yang sakit/bermasalah. Masalah kesehatan mengacu
pada respon keluarga terhadap kondisi sehat dan sakit. Sedangkan proses kehidupan keluarga
mengacu pada respon keluarga terhadap kondisi yang terjadi selama rentang kehidupan keluarga
mulai dari tahap pembentukan keluarga sampai dengan kedua pasangan meninggal yang
membutuhkan diagnosa keperawatan dan dapat diatasi atau diubah dengan intervensi
keperawatan, (Christensen dan Kenney, 2009; Mc. Farland dan Mc. Farlane, 1997;Seaback,
2006;PPNI, 2017).
Diagnosiskeperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah
dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi
keluarga dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun promosi dimana
perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan
bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga.
Masalah keperawatan keluarga bisa muncul dari gangguan pada keluarga yaitu akibat
keluarga ketidak mampuan menjalankan fungsi keluarga dan masalah yang berasal dari individu
sebagai anggota keluarga yaitu akibat gangguan pola fungsi kesehatan individu. Nomenklatur
masalah keperawatan individu dan keluarga merujuk daftar masalah keperawatan individu pada
SKDI, 2017 dan NANDA 2015-2017.

a. Jenis Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan dibagi dalam dua jenis yaitu diagnosis negatif dan diagnosis
positif. Diagnosis negatif menunjukkan bahwa klien/keluarga dalam keadaan sakit atau resiko
terjadi sakit. Sehingga penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pada tindakan keperawatan
yang bertujuan untuk penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. Jenis diagnosa negatif meliputi
diagnosis aktual dan resiko. Diagnosis positif menggambarkan keadaan klien sehat dan dapat
mencapai kondisi yang lebih sehat/optimal. Jenis diagnosis positif ini juga disebut dengan
diagnosis promosi kesehatan, (SKDI PPNI, 2017).
Jenis diagnosis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut, (Carpenito, 2013; Potter dan Perry,
2013; PPNI, 2017).
1. Diagnosa Aktual
Menggambarkan respon klien/keluarga terhadap kondisi kesehatan yang menyebabkan
klien mengalami sakit/gangguan kesehatan. Dibuktikan dengan tanda dan gejala mayor dan
minor dapat ditemukan dan divalidasi oleh pasien.
2. Diagnosa Resiko
Menggambarkan respon klien/keluarga terhadap kondisi kesehatan yang menyebabkan
klien beresiko mengalami sakit/gangguan kesehatan.Tidak ditemukan tanda dan gejala
mayor dan minor pada pasien akan tetapi klien memiliki faktor resiko terjadi masalah
kesehatan.
3. Diagnosis Promosi Kesehatan
Menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien/keluarga untuk meningkatkan
kondisi kesehatannya ketingkat yang lebih baik atau optimal.

b. Komponen Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosis keperawatan keluarga memiliki dua komponen utama yaitu: Masalah
(problem) atau label diagnosis dan Indikator Diagnosis. Masing–masing komponen diagnosis
diuraikan sebagai berikut,(SDKI PPNI,2017):
1. Masalah (Problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respon
keluarga terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan keluarga. Label Diagnosis terdiri
dari Deskriptor atau penjelas dan fokus diagnostic (lihat tabel.)
Tabel… Contoh Deskriptor dan Fokus Diagnostik pada Diagnostik Keperawatan

No Desriptor Fokus Diagnostik


1 Tidak efektif Bersihan jalan napas
2 Gangguan Pertukaran gas
3 Penurunan Curah jantung
4 Intoleransi Aktifitas
5 Defisit Pengetahuan

Deskriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana suatu fokus diagnostik


terjadi. Beberapa deskriptor yang digunakan dalam diagnostik keperawatan diuraikan pada
tabel…. Dibawah ini:

Tabel…. Deskriptor dan Definisi Deskriptor pada Diagnosis Keperawatan

No Desriptor Definisi
1 Deficit Tidak cukup, Tidak adekuat
2 Disfungsi Tidak berfungsi secara normal
3 Efektif Menimbulkan efek yang diinginkan
4 Gangguan Mengalami hambatan atau kerusakan
5 Lebih Berada diatas nilai normal atau yang diperlukan
6 Penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah maupun
derajat
7 Rendah Berada dibawah nilai normal atau yang diperlukan
8 Tidak Efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan
2. Indikator Diagnostik
Indikator diagnosis keperawatan keluarga terdiri daripenyebab, tanda dan atau gejala, dan
faktor resiko yang akan diuraikan sebagai berikut.
a. Penyebab (etiology), faktor–faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi perubahan
status kesehatan. Etiologi dapat mencakup empat kategori: fisiologis/biologis/psikologis,
efek terapi/tindakan, situasional (lingkungan atau personal), dan maturasional.
b. Tanda (Sign) dan atau Gejala (Symptom), tanda adalah data objektif yang diperoleh dari
hasil observasi atau pengukuran dan prosedur diagnostik, sedangkan gejala adalah data
subjektif yang merupakan hasil dari wawancara atau anamnesis. Tanda dan gejala
dikelompokkan menjadi dua kategori
– Karakteristik mayor: Dibutuhkan sekitar 80 -100 % keberadaan data untuk menegakan
diagnosis keperawatan
– Karakteristik minor: keberadaan datan tidak harus ditemukan, tetapi bila ditemukan
dapat digunakan untuk mendukung menegakan diagnosis maksimal 20 %.
c. Faktor Resiko merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan
keluarga mengalami masalah kesehatan.
Pada diagnosis keperawatan Aktual: indikator diagnostiknya terdiri atas penyebab dan tanda
danatau gejala. Diagnosis Resiko tidak meiliki penyebab dan tanda danatau gejala.
Sedangkan diagnosis promosi kesehatan hanya memiliki tanda danatau gejala yang
menunjukan kesiapan keluarga untuk mencapai kondisi yang lebih optimal.

3. Proses Menegakan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017
menjelaskan bahwa: proses penegakan diagnosis merupakan suatu proses yang sistematis yang
terdiri dari tiga tahap:
1. Analisis data, yaitu suatu proses membandingkan data yang didapat saat pengkajian dengan
nilai – nilai normal dan identifikasi tanda dan gejala yang bermakna. Tanda ge jala yang
dianggap bermakna dikelompokan berdasarkan pola kebutuhan dasar yang meliputi pola
respirasi, sirkulasi, nutrisi/cairan, eliminasi, aktifitas/istirahat, neurosensori,
reproduksi/seksualitas, nyeri/kenyamanan, itegritas ego, pertumbuhan dan perkembangan,
kebersihan diri, penyuluhan/pembelajaran, interaksi social, dan keamanan dan proteksi.
Proses pengelompokan data dapat dilakukan secara induktif dan deduktif. Dengan cara
induktif yaitu mengelompokan data kemudian dinilai sehingga membentuk suatu pola. Cara
dedukti dengan menggunakan indicator kategori pola kemudian mengelompokan data sesuai
kategori kelompoknya.
Contoh Analisa Data

Kelompok Data Etiologi Masalah


Data Subjektif : Resistensi keluarga Ketidak Mampuan
Anggota keluarga yang terhadap perawatan/ Koping Keluarga
sakitmengatakan bahwa, “Ia pengobatan yang
merasa diabaikan dan komplek
tertekan/depresi”.

Data Objektif :
– Permusuhan/Agresif
– Mengabaian perawatan
anggota keluarga
– Tidak toleransi
– Tidak memenuhi
kebutuhan anggota yang
sakit
– Gejala psikosomatis
– Penolakan

2. Identifikasi masalah, yaitu setelah data dianalisis perawat dan keluarga Bersama-sama
mengidentifikasi masalah aktual, resiko dan atau promosi kesehatan. Pernyataan masalah
kesehatan merujuk kelabel Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SKDI) yang
diterbitkan oleh PPNI, 2017. Dikarenakan SKDI terdapat beberapa masalah keperawatan
yang masih belum terwadahi maka sebagai rujukan kedua standar diagnosa keperawatan
menggunakan NANDA,2015-2017.
3. Perumusan diagnosa keperawatan
Perumusan atau penulisan diagnosis disesuaikan dengan jenis diagnosis keperawatan.
Terdapat dua metode perumusan diagnosis keperawatan keluarga yaitu:
a. Penulisan penyataan tiga bagian (Three part)
Metode penulisan ini terdiri dari: Pernyataan Masalah + Penyebab + Tanda danatau
Gejala. Metode penulisan seperti hanya untuk jenis diagnosis keperawatan Aktual.

Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda danatau Gejala

Contoh Rumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga:


1. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan Resistensi keluarga
terhadap perawatan/pengobatan yang komplek dibuktikan dengan anggota keluarga
yang sakit merasa diabaikan dan depresi, tidak memenuhi kebutuhan anggota yang
sakit, diabaikan/tidak toleran, perilaku bermusuhan.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif pada anak “X” anggota keluarga Tn. “X”
berhubungan dengan spasme bronkus, hipersekresi mucus dan odema mukosa
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, tidak mampu batuk, sputum berlebih,
wheezing, ronchi kering.
b. Penulisan penyataan dua bagian (Two part)
Metode penulisan seperti hanya untuk jenis diagnosis keperawatan Resiko dan Promosi
Kesehatan, dengan formulasi rumusan pernyataan sebagai berikut:
1) Diagnosis keperawatan Resiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Resiko

Contoh Rumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga:


a. Resiko Gangguan hubungan Ibu dan Janin dibuktikan dengan kehamilan
kembar, ketuban pecah dini, persalinan premature, haemoragic.
b. Resiko syok pada Ny.”Y” keluarga Tn.”X” dibuktikan dengan hipotensi,
kekurangan volume cairan, perdarahan.

2) Diagnosis keperawatan Promosi Kesehatan

Masalah dibuktikan dengan Tanda danatau Gejala

Contoh Rumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga:


a. Kesiapan menjadi orang tua dibuktikan dengan ingin merawat bayi secara
mandiri, meminta informasi tentang perawatan ibu pasca persalinan, cara
menyusui yang benar, ingin memberikan ASI ekslusif, dukungan emosi dan
pengetahuan yang baik dari anggota keluarga.
b. Kesiapan persalinan pada Ny. “Y” keluarga Tn.”X” dibuktikan keinginan untuk
menerapkan gaya hidup yang tepat untuk persalinan, mengikuti senam hamil,
membicarakan penatalaksanaan yang tepat untuk mengurangi nyeri persalinan,
siap dan percaya diri menghadapi persalinan.
Komponen – komponen pada masing – masing diagnosis keperwatan keluarga dan metode
penulisannya dapat dilihat pada tabel….. dibawah ini.
No Jenis Diagnosis Keperawata Komponen dan Penulisan
Diagnosis
1 Diagnosis Aktual Masalah b.d. Penyebab d.d.
Tanda danatau Gejala
2 Diagnosis Resiko Masalah d.d. factor resiko
3 Diagnosis Promosi Kesehatan Masalah d.d. tanda danatau
gejala
Keterangan : b.d. berhubungan dengan, d.d. dibuktikan dengan

Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan SKDI, 2017.


1. Kategori : Psikologis, Sub Katagori : Intergritas Ego
D.0090 : Kesiapan peningkatan koping keluarga
D.0093 : Ketidakmampuan koping keluarga
D.0097 : Penurunan koping keluarga

2. Kategori : Perilaku, Sub Kategori : Penyuluhan dan Pembelajaran


D.0115 : Managemen kesehatan keluarga tidak efektif

3. Kategori : Relasional, Sub Kategori : Interaksi social


D.0120 : Gangguan proses keluarga
D.0122 : Kesiapan menjadi orang tua
D.0123 : Kesiapan peningkatan proses keluarga
D.0125 : Penampilan peran tidak efektif
D.0126 : Pencapaian peran menjadi orang tua

4. Kategori : Lingkungan, Sub Kategori : Keamanan dan proteksi


D.0143 : Resiko jatuh

Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA,2015-2017.

1. Domain 1, Promosi Kesehatan


Kelas 2, Manajemen Kesehatan :
1. (00099) : Ketidakefektifan pemeliharaanKesehatan
2. (00078) : Ketidakefektifan manajemenkesehatan
3. (00162) : Kesiapan meningkatkan manajemen Kesehatan
4. (00080) : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
5. (00079) : Ketidakpatuhan
6. (00043) : Ketidakefektifanperlindungan

2. Domain 4: activity/rest
Kelas 5, Kebersihan diri :
7. (00098) : Hambatan pemeliharaanrumah

3. Domain 7, Peran Hubungan Sosial


Kelas 1, Peran Pemberi Asuhan:
8. (00056) : Gangguan peran orang tua
9. (00154) : Kesiapan menjalankan peran orangtua
10. (00057) : Resiko peran orang tua
Kelas 2, Hubungan Keluarga
11. (00058) : Resiko Gangguan Keakraban
12. (00063) : Disfungsi Proses Keluarga
13. (00060) : Terputusnya Proses Keluarga
14. (00159) : Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga
Kelas 2, Penampilan Peran
15. (00233) : Ketidakefektifan Hubungan
16. (00207) : Kesiapan Meningkatkan Hubungan
17. (00229) : Resiko Ketidakefektifan Hubungan
18. (00064) : Konflik Peran Orangtua
19. (00055) : Ketidakefektifan Performa Peran
20. (00052) : Hambatan InteraksiSosial

4. Domain 8, Seksualitas
Kelas 3,Reproduksi:
21. (00221) : Ketidakefektifan proses perawatan bayi
22. (00208) : Kesiapan meningkatkan proses perawatan bayi
23. (00227) : Resiko Ketidakefektifan proses perawatan bayi
24. (00209) : Gangguan hubungan Ibu-Janin
5. Domain 9, Koping/Toleransi Stres
Kelas 2, Respon Koping:
25. (00074) : Penurunan koping keluarga
26. (00073) : Ketidakmampuan koping keluarga
27. (00075) : Kesiapan meningkatkan koping keluarga

6. Domain 11: Kemanan/Perlindungan


Kelas 2, Cedera fisik:
28. (00155) : Resiko jatuh
29. (00035) : Resikocedera

7. Domain 12, Rasa Nyaman


kelas 2, Kenyamana lingkungan:
30. (00183) : Kesiapan peningkatan rasa nyaman lingkungan
31. (00214) : Gangguan rasa nyaman
kelas 3, Kenyamanan sosial:
32. (00214) : Gangguan rasa nyaman sosial
33. (00053) : Resiko kesepian
34. (00054) : Isolasisosial

Anda mungkin juga menyukai