Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN

TEKNIK MENGATASI KEMARAHAN SECARA FISIK PADA PASIEN


PERILAKU KEMARAHAN

NAMA : I GUSTI AYU UTARI WINDUSARI

NIM : P07120018136

KELAS : 2.4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI DALAM MENGATASI
KEMARAHAN SECARA FISIK

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien
Pasien perempuan berusia 22 tahun, masuk rumah sakit 1 minggu
yang lalu, saat diajak bicara pasien mengatakan kesal dengan
pekerjaannya, membentak-bentak saat sedang kesal, wajahnya tampak
merah, nada suara tinggi dan menatap secara tajam.

a) Data Subyektif :

Pasien mengatakan benci atau kesal.

Pasien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika


sedang kesal atau marah.

Riwayat perilaku kemarahan atau gangguan jiwa lainnya.

b) Data Obyektif :

Mata merah, wajah agak merah.

Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

Ekspresi marah saat berbicara, pandangan tajam.

2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kemarahan
Rencana keperawatan:
a. Diskusikan penyebab perilaku kemarahan saat ini dan yang lalu
b. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku
kemarahan secara fisik
c. Diskusikan perilaku kemarahan yang biasa dilakukan pada saat
marah secara fisik, terhadap orang lain, diri sendiri, dan lingkungan
d. Diskusikan bersama pasien akibat dari perilakunya
e. Melatih cara mengatasi/ mengontrol kemarahan secara fisik
3. Tujuan

a. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kemarahan


b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kemarahan
c. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kemarahan yang
pernah dilakukannya
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kemarahan yang
dilakukannya
e. Pasien dapat mencegah/ mengontrol perilaku kemarahannya
secara fisik.

B. Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

ELEMEN PERAWAT PASIEN


A. FASE ORIENTASI
1) Salam Terapeutik “Selamat pagi Ibu” Selamat pagi ners,
(Mengulurkan tangan ke
arah pasien untuk
berjabat tangan)
Apakah ibu mengenal Tidak ners
saya?
Masih ingat dengan Tidak Ners
saya?
Saya perawat Tari yang Oh iya ners
kemarin sempat bertemu
dengan ibu.
Saya masih ingat dengan Iya benar ners
ibu, ibu bernama Dina
Yanti, biasa dipanggil bu
Dina dan berasal dari
Gianyar kan?
Hari ini, bagaimana Kabar saya hari ini
kabar ibu? kurang baik ners, karena
pekerjaan saya yang
terlalu berat.
Mengapa seperti itu bu? Karena setiap hari saya
memikirkan pekerjaan
saya yang terlalu berat.

Apakah sudah makan Sudah Ners


bu?

Bagaimana makannya Enak, Saya habis 1 porsi


hari ini bu? ners

Wah, bagus sekali bu. Iya Ners


Dipertahankan bu ya.

Bagaimana tidur ibu tadi Saya masih belum bisa


malam? tidur dengan nyenyak
ners.
Mengapa seperti itu? Saya belum bisa
mengontrol emosi saya.

2) Evaluasi dan Baik, bu pada saat Iya ners


Validasi pertemuan kemarin, ibu
mengatakan ibu marah
dan kesal dengan
pekerjaan ibu, tidak enak
makan, dan mengalami
stress.
Saya sudah berjanji pada Belum ners. Apa itu dan
hari ini akan membantu bagaimana caranya ners?
ibu untuk mengontrol
emosi dan kemarahan
ibu secara fisik. Apakah
ibu pernah mendengar
atau melihat cara
mengontrol emosi secara
fisik sebelumnya bu?
3) Kontrak Baiklah, sebelumnya Iya ners, saya bersedia.
apakah ibu bersedia
untuk diajarkan
mengontrol kemarahan
yang ibu alami? Kira-
kira waktu yang saya
habiskan sekitar 15-20
menit saja.
B. FASE KERJA
Baiklah bu, sebelumnya Oh begitu ya ners.
saya akan jelaskan
sedikit mengenai apa
yang dimaksud dengan
mengontrol kemarahan
dengan cara fisik.
Mengontrol kemarahan
dengan cara fisik adalah
cara bagaimana kita
mengatasi kondisi marah
dengan latihan nafas
dalam yang sederhana
dan memukul bantal
serta kasur yang tidak
menimbulkan kerugian
untuk diri sendiri
ataupun orang lain.
Jika boleh saya tahu, apa Saya meras kerja saya
yang sering kali cukup keras ners, saya
menyebabkan ibu kesal? sering memarahi teman
dan sering memukul
dengan barang sekitar
dan emosi
Saat ibu marah, apakah Iya ners
dada ibu terasa berdebar?
Selain berdebar apa yang Saya merasa kurang
ibu rasakan? enak dan tidak nafsu
makan ners

Selain itu, ada lagi bu? Tidak ners

Saat ibu mengalami hal Saya membentak-bentak


itu, apa yang ibu orang yang ada disekitar
lakukan? saya, saya membanting
pintu dan memecahkan
barang-barang yang ada
disekitar saya.
Apakah dengan begitu Iya, cukup berkurang,
stress ibu hilang? namun tidak sepenuhnya

Apakah kerugian dari hal Teman-teman disekitar


yang ibu lakukan? saya menjadi takut dan
barang-barang yang saya
miliki menjadi pecah
dan tak tersisa.
Menurut ibu, adakah Tidak Ners
cara lain yang lebih baik
untuk mengungkapkan
kemarahan ibu?
Maukah ibu belajar cara Tentu Ners.
mengungkapkan
kemarahan dengan baik
tanpa menimbulkan
kerugian?
Ada beberapa cara Bagaimana caranya
mengontrol kemarahan, ners?
salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi
melalui kegiatan fisik
dapat disalurkan rasa
marah yang ibu alami.
Begini bu, kalau tanda- (Mengangguk)
tanda marah tadi sudah
ibu rasakan, maka ibu
harus berdiri, lalu tarik
nafas dari hidung, tahan
sebentar, lalu hembuskan
perlahan dari mulut
secara perlahan.
Mari kita coba bu, (melakukan)
Tolong ibu berdiri,
kemudian tarik napas
melalui hidung, tahan,
keluarkan secara
perlahan dari mulut.
Wah bagus sekali bu.

Lakukan sebanyak lima Iya ners.


kali bu dan lebih bagus
lagi jika dilakukan secara
rutin. Itu bisa membuat
ibu terbiasa
melakukannya apabila
ibu merasa marah.

Selain itu, ibu juga bisa Bagaimana caranya


menyalurkan kemarahan ners?
dengan memukul bantal
dan memukul kasur.
Mari saya ajak ibu untuk Tentu ners.
memukul kasur dan
bantal, ibu bisa antar
saya ke tempat tidur ibu?
(berjalan menuju tempat Ini kamar saya ners.
tidur)

Nah, jika ibu mulai (memukul kasur dan


merasa kesal dan marah, bantal)
ibu bisa pergi ke tempat
tidur ibu lalu memukul
kasur dan bantal yang
ibu miliki. Ayo silakan
dicoba untuk memukul
kasur dan bantalnya bu.
Bagus sekali bu. Lebih (melakukan dan tampak
Keras lagi bu. lega)

Nah cara ini juga bisa Baik Ners. (mengangguk


ibu lakukan secara rutin dan merapikan)
jika ibu merasa marah,
kekesalan ibu bisa
dilampiaskan dan jangan
lupa untuk merapikan
tempat tidurnya kembali
bu.
C. FASE TERMINASI
1) Evaluasi Formatif
a. Evaluasi Apa yang ibu rasakan Saya merasa lebih
Perasaan setelah latihan tenang ners, dimana saya
menyalurkan perasaan bisa meluapkan emosi
marah? saya dengan cara yang
ners beritahukan.
Jika ibu melakukan cara Tidak Ners
itu, apakah ada barang
yang dirugikan bu?
Bagus sekali bu, jika ibu Iya, Ners
merasakan kesal, ibu
bisa melakukan hal yang
saya intruksikan tadi bu.
b. Evaluasi Baiklah bu, apakah ibu Bisa ners, apabila saya
Keterampilan dan bisa mengulang dan marah, saya harus
pengetahuan menjelaskan kembali melakukan teknik napas
cara-cara yang sudah kita dalam, yaitu menarik
lakukan tadi? nafas, menahan dan
menghembuskan
perlahan (selanjutnya
mempraktekan) setelah
itu bisa juga saya pergi
ke tempat tidur dan
memukul bantal atau
kasur yang ada dan
merapikannya kembali.
Bagus sekali bu, ibu Iya, Ners
sudah memahami apa
yang kita lakukan tadi.
2) Rencana Tindak Apabila saya tidak ada, Baiklah Ners
Lanjut ibu bisa ingat-ingat lagi
apa yang dapat ibu
lakukan untuk
menyalurkan kemarahan
ibu.
Bagaimana jika saya Iya ners
jadwalkan ibu untuk
melakukan latihan ini ya
bu?

Untuk jadwalnya, kapan Saya bisa latihan besok


ibu bisa dan jam berapa? pukul 09.00 pagi

Baiklah bu.

3) Kontrak yang Akan Saya rasa diskusi kita Iya, Ners


Datang kali ini sudah cukup ya
bu. Besok sekitar jam
09.00 saya akan datang
kembali untuk latihan
lagi. Besok kita latihan
di tempat ini lagi ya bu.
Baiklah kalau tidak ada Baik ners.
saya permisi dulu ya ibu, Selamat pagi
Selamat Pagi

Anda mungkin juga menyukai