Anda di halaman 1dari 4

MATERI CSL PSIKIATRI

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

SP 1

a. Mengidentifikasi penyebab PK
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
d. Mengidentifikasi akibat PK
e. Mengajarkan cara mengontrol PK
f. Melatih pasien cara kontrol PK fisik I (nafas dalam).
g. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 2

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.


b. Melatih pasien cara kontrol PK fisik II (memukul bantal / kasur / konversi energi).
c. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 3

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.


b. Melatih pasien cara kontrol PK secara verbal (meminta, menolak dan mengungkapkan
marah secara baik).
c. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 4

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.


b. Melatih pasien cara kontrol PK secara spiritual (berdoa, berwudhu, sholat).
c. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 5

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.


b. Menjelaskan cara kontrol PK dengan minum obat (prinsip 5 benar minum obat).
c. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
CONTOH

PRA INTERAKSI :

Assalamu’alaikum…

Yth. Ners ……, selaku dosen pembimbing.

Perkenalkan saya …… mahasiswa non-reg kelas B Pohuwato.

Disini saya siap mengikuti ujian CSL Psikiatri dengan kasus RESIKO PERILAKU KEKERASAN pada
pasien Ny.A umur 28 Th, saya baru pertama kali jumpa dengan pasien. Jadi saya akan
melakukan SP 1 terhadap pasien.

Kesiapan sebelum melakukan interaksi dengan pasien, hari ini saya percaya diri untuk
melakukan perbincangan dengan pasien sekaligus memberikan SP 1 RPK dan saya memahami
bagaimana prosedur tindakan SP 1 terhadap pasien RPK. Kelemahan saya, saya terkendala jika
pasien sulit dikontrol dan tidak kooperatif serta ketika pasien berespon tidak sesuai yang saya
harapkan. Antisipasi saya dengan kendala tersebut, saya tetap akan mencoba berusaha untuk
melakukan BHSP terhadap pasien dan memaksimalkan kemampuan saya untuk mencari solusi
ketika dihadapkan dengan situasi tersebut sehingga saya dapat melajutkan SP yang akan saya
berikan kepada pasien sampai kontrak waktu selesai.

Terimakasih.

Wassalamualaikum…

RESIKO FASE ORIENTASI Assalamualaikum…


PERILAKU Perkenalkan ibu, nama saya perawat ……..
KEKERASAN Saya senang dipanggil ……….
Kalau boleh tau nama ibu siapa ?
Senang dipanggil siapa ?
Apa kabar ibu?
Bagaimana perasaannya hari ini?
Ibu, bisa tidak ceritakan masalah yang ibu hadapi ini?
Baik, berapa lama ibu kita bisa berbincang-bincang ?
Bagaimana jika 30 menit?
Ibu nyamannya kita berbincang-bincang dimana? Disini
boleh ?
Baik, selama 30 menit kedepan kita berbincang-bincang
disini untuk membahas masalah yang ibu hadapi ya..
saya akan membantu ibu untuk mengontrol rasa
amarah yang ibu hadapi jika nantinya muncul yaitu
dengan cara tarik nafas dalam.
FASE KERJA Baik, boleh saya tanyakan kembali..
Apa yang biasa ibu keluhkan?
Di saat situasi yang bagaimana amarah itu muncul?
Biasanya kalau ibu marah apa tanda apa yang biasa ibu
rasakan?
Saat terjadi masalah apa yang biasa ibu lakukan?
Kira” apa akibatnya jika ibu marah” seperti itu?

Jadi, ketika ibu sedang mulai muncul amarah, ibu tidak


perlu marah-marah dan membanting-banting barang,
karena bisa mulukai ibu dan juga orang lain, benda-
benda disekitar ibu juga ikut rusak nantinya.
Jika ibu mulai marah, ibu bisa lakukan teknik ini..

Ibu duduk yang nyaman, kaki tangan semua ibu buat


senyamannya ibu, lalu ibu bisa tarik nafas dalam, ibu
hirup dari hidung, kemudian hembuskan lewat mulut..
Ibu bisa lakukan 3x atau sampai ibu merasa lega.

Sekali lagi ya buu saya ulang.

Ibu duduk yang nyaman, kaki tangan semua ibu buat


senyamannya ibu, lalu ibu bisa tarik nafas dalam, ibu
hirup dari hidung, kemudian hembuskan lewat mulut..
Ibu bisa lakukan 3x atau sampai ibu merasa lega.

Iya.. sekarang boleh ibu coba praktekkan?

Wah bagus sekali…


Hal itu bisa ibu lakukan jika ibu mulai merasa ingin
marah, yaitu dengan teknik tarik nafas dalam.

FASE TERMINASI Bagaimana perasaan ibu, setelah kita berbincang-


bincang dan lakukan cara tarik nafas dalam tadi?
Bagus sekali, bolehkah ibu mengulanginya sekali lagi ?
Wah bagus sekali ibu.. ibu sudah bisa
mempraktekkannya. Luar biasa..
Kita sudah selesai untuk kegiatan berbincang-bincang
kali ini.
Kita masukkan kegiatan ini ke jadwal harian ibu ya..
Nanti kita jumpa lagi minggu depan ya bu..
Dengan saya sendiri, untuk melatih control amarah
yang ibu keluhkan dengan cara teknik pukul bantal.
Baik terimaksih ibu atas waktunya, saya pamit ya..
Wassalamualaikum..

Anda mungkin juga menyukai