Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ESTEVANIA DARNA PUTRI NENTO

KELAS :3C

NIM : 751440119071

Soal :

Jika masalah pencernaan dan eliminasi terjadi data apakah yang akan muncul?

Jawaban :

A. Mulut :
a) Apakah ada gigi berlubang/tidak
b) Apakah terdapat sariawan/tidak
c) Apakah terdapat amandel/tidak
d) Apakah kondisi lidah bersih/kotor

Berikut 7 kondisi mulut yang dapat mengindikasikan kondisi kesehatan seperti:


1. Pendarahan gusi = ketidakseimbangan hormon
Dalam jaringan gusi tertanam reseptor hormon, sehingga jika terjadi pendarahan pada gusi
yang tidak disebabkan karena masalah pada gigi, mungkin disebabkan karena
ketidakseimbangan hormon. Wanita memiliki gusi yang lebih sensitif selama siklus
menstruasinya, sehingga Anda mungkin perlu menunda mengunjungi dokter gigi selama
periode menstruasi.
2. Mulut merah dan lidah tebal = kekurangan gizi
Jika sudut-sudut mulut seseorang berwarna merah, hal ini mungkin menjadi tanda
kekurangan nutrisi vitamin B6. Lidah yang bengkak dan tebal atau berwarna kemerahan
mengkilap bisa menjadi tanda kekurangan zat besi. Demikian pula jika lidah tampak pucat,
mungkin hal ini merupakan tanda-tanda anemia.
3. Gigi retak = Gastroesphogeal Reflux Disease (GERD)
Banyak orang berpikir bahwa gigi retak mungkin disebabkan karena kebiasaan
menggemeretakkan gigi, tetapi dokter gigi telah mengamati bahwa hal ini dapat disebabkan
karena asam lambung yang mengalir kembali ke mulut ketika tidur. Gigi retak dapat
disebabkan oleh penyakit refluks asam atau Gastroesphogeal Reflux Disease (GERD) terjadi
ketika asam lambung mengalir kembali ke mulut melalui kerongkongan. Asam dan pH
rendah pada rongga mulut dapat mengikis enamel gigi yang membuatnya retak dan lama-
kelamaan tanggal.
4. Bau mulut = Masalah dalam rongga perut
Jika Anda telah menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut dengan baik tetapi masih
mengalami bau mulut, hal ini mungkin mengindikasikan penyakit hati atau masalah ginjal.
Bahkan penderita diabetes dapat memiliki napas yang berbau seperti fermentasi, yang berarti
diabetes telah berkembang di luar kendali dan segera memerlukan perawatan dokter.
5. Nyeri rahang dan sakit kepala = Stres
Stres dapat memicu nyeri otot pada rahang dan sakit kepala yang terkait sinus yang dikenal
dengan bruxism. Ketika bruxism telah parah, seseorang bahkan tidak mampu membuka
mulutnya. Gejala ini dapat diringankan dengan cara mengelola stres dan kecemasan.
6. Sariawan = Intoleran terhadap gluten
Sariawan bisa menjadi indikasi intoleransi gluten atau kekurangan mineral seperti seng.
Orang yang mengembangkan intoleransi gluten dapat menyebabkan penyakit celiac, dimana
terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh di mana protein yang ditemukan dalam gandum,
rye dan barley dapat merusak lapisan usus kecil.
7. Peradangan pada gusi = Masalah jantung
Beberapa jenis bakteri di dalam mulut dapat ditransfer ke dalam pembuluh darah dan
menyebabkan plak. Ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak, aliran darah akan terhambat
dan jantung perlu berusaha lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

B. Tenggorokan
a) Apakah ada nyeri di tenggorokan/tidak
b) Apakah ada nyeri saat menelan/tidak
c) Apakah ada sumbatan di jalan napas/tidak

1. Faringitis
Faringitis adalah penyakit penyebab sakit tenggorokan yang biasa disebut sebagai radang
tenggorokan (strep throat). Faringitis disebabkan oleh peradangan di bagian belakang
tenggorokan yang umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Selain bakteri, peradangan pada faringitis sebenarnya juga bisa disebabkan oleh infeksi virus
seperti:
 Virus flu biasa (common cold)
 Virus influenza
 Virus mononukleosis
 Virus campak
 Virus cacar air
 Virus Corona penyebab COVID-19
2. Tonsilitis
Tonsilitis yang sering juga disebut sebagai penyakit amandel terjadi ketika ada
pembengkakan dan kemerahan pada amandel (tonsil), yaitu jaringan lunak di belakang mulut.
3. Laringitis
Laringitis terjadi ketika ada pembengkakan pada kotak atau pita suara yaitu lapisan mukosa
yang terletak pada laring. Pembengkakan pada pita suara menyebabkan suara menjadi serak.
4. Epiglotitis
Epiglotitis merupakan peradangan yang terjadi pada katup epiglotis yang terletak di belakang
mulut. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Epiglotitis bisa membahayakan nyawa karena dapat menghalangi aliran udara di
tenggorokan.
Sementara menurut American Academy of Otolaryngology, penyakit dan kondisi lain
tertentu juga bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan, seperti:
a) Alergi
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu alergi
(alergen) seperti serbuk sari, rumput, dan bulu hewan peliharaan. Reaksi berlebihan dari
sistem imun menyebabkan postnasal drip (lendir dari hindung yang jatuh ke belakang
tenggorokan) yang dapat mengiritasi tenggorokan.
b) Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi di mana asam dari lambung
naik ke tenggorokan. Zat asam ini bisa membakar esofagus (saluran pencernaan yang
terhubung dengan tenggorokan) sehingga menyebabkan gejala sakit tenggorokan dan nyeri di
bagian atas perut.
c) Cedera
Setiap cedera yang menimbulkan luka di bagian leher bisa menyebabkan rasa sakit di
tenggorokan.
Selain jatuh, terbentur, atau mengalami kecelakaan, Anda bisa terkena cedera tenggorokan
akibat berteriak, berbicara keras, atau bernyanyi untuk jangka waktu yang lama.
Tersedak makanan, minuman, air, atau benda asing yang tersangkut di tenggorokan juga bisa
menyebabkan tenggorokan cedera hingga mengalami iritasi.
d) Tumor
Tumor di tenggorokan, pita suara atau pada lidah merupakan penyebab sakit tenggorokan
yang sebenarnya tidak terlalu umum. Anda harus segera waspada dan cek ke dokter jika rasa
sakit tidak hilang dalam jangka waktu yang lama.
e) Udara yang kering
Udara yang panas dan kering dapat menurunkan kelembapan di sekitar mulut dan
tenggorokan. Hal ini dapat membuat tenggorokan terasa kering dan gatal. Udara yang kering
kemungkinan dapat terjadi di antara peralihan musim dingin ke musim panas.
f) Asap, bahan kimia, dan zat iritasi lainnya
Nyeri di tenggorokan bisa disebabkan oleh iritasi dari polusi udara, asap rokok, zat kimia
pada produk pembersih rumah tangga, dan polutan berbahaya dari lingkungan yang tercemar.

C. Lambung
a) Apakah ada nyeri ulu hati/tidak
b) Apakah ada sensasi terbakar/tidak

lima masalah kesehatan yang umum dialami:

1. Maag
Maag atau yang dalam bahasa kedokteran dikenal sebagai dispepsia adalah masalah
kesehatan umum pertama. Hasan menjelaskan bahwa ini terjadi akibat telat makan
hingga mengkonsumsi makanan atau minuman pemicu sakit lambung. Gejala
seperti rasa tidak nyaman, mudah kenyang serta nyeri pada bagian perut atas pun
dialami. Tentu untuk mencegahnya, makan dengan tepat waktu hingga menghindari
makanan asam dan minuman alkohol dan berkafein harus dilakukan.

2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)


GERD atau refluks asam lambung adalah masalah kesehatan terkait lambung
lainnya. Hasan mengatakan bahwa orang yang mengalami GERD akan merasa
sensasi dada terbakar. Jika tidak segera diatasi, ini bisa menyebabkan kematian.
Pencegahan atas GERD dapat dilakukan dengan cara makan tidak terlalu cepat,
memberi jeda tidur setelah makan hingga menghindari konsumsi rokok.

3. Gastritis
Gastritis atau radang lambung juga sering diderita oleh masyarakat di Indonesia. Ini
terjadi saat asam lambung merusak lapisan pelindung dinding lambung dan
menyebabkan gejala perut terasa sakit, muntah hingga mual. Untuk mencegah
gastritis, Hasan pun mengingatkan pentingnya menghindari stres dan berkonsultasi
kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat seperti ibuprofen atau aspirin.

4. Tukak lambung
Tukak lambung adalah masalah kesehatan yang terjadi akibat terkikisnya dinding
lambung. Hasan mengatakan bahwa ini secara umum disebabkan oleh infeksi
bakteri helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid jangka
panjang. Pencetusnya termasuk makan makanan pedas. Salah satu tanda yang
menunjukan Anda mengalami tukak lambung ialah BAB berdarah. Jika demikian,
segera konsultasikan diri pada dokter.

5. Kanker lambung
Kanker lambung juga menjadi masalah kesehatan yang sering dialami. Hasan
mengatakan bahwa ini terjadi lantaran sel-sel kanker terbentuk di lapisan lambung.
Beberapa hal yang meningkatkan risiko kanker lambung termasuk infeksi bakteri
H. pylori, obesitas, kebiasaan mengkonsumsi daging merah, merokok, dan jarang
mengonsumsi serat.

D. Perut

Melakukan pemeriksaan
a) Inspeksi : melihat apakah ada pembesaran perut dari ukuran normal
b) Auskultasi : mendengarkan bissing usus
c) Palpasi : di lakukan pada 9 kuadran perut untuk memeriksa apakah ada
kelainan di perut
d) Perkusi : dilakukan untuk menilai bunyi yang dihasilkan

1. Gastroenteritis
- Gastroenteritis adalah infeksi pada sistem pencernaan, yang biasanya disebabkan oleh
virus atau bakteri. Berawal dari sakit perut, gejala lain yang biasa menyertai
gastroenteritis adalah mual, muntah, diare, demam, serta perut kembung dan
kehilangan nafsu makan.
- Pada penyakit ini, biasanya terdapat riwayat mengonsumsi makanan yang
kebersihannya kurang, sehingga kuman dapat masuk dan menginfeksi saluran
pencernaan.
2. Gastritis
- Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Keadaan ini
terjadi akibat iritasi yang terjadi terus-menerus pada lambung.
- Kondisi yang mengawali terjadinya gastritis adalah sakit mag berulang, yang tidak
diobati dengan benar.
3. Usus buntu (Apendisitis)
- Usus buntu atau apendisitis merupakan peradangan pada bagian usus yang disebut
dengan apendiks. Gejala awal dari penyakit ini adalah sakit perut merata, yang lama-
kelamaan terfokus di bagian kanan bawah perut. Selain itu, usus buntu juga sering
disertai dengan rasa mual, muntah, dan demam.
4. Kolesistitis
- Kolesistitis merupakan peradangan atau infeksi pada kantung empedu. Kondisi ini
disebabkan akibat terlalu tingginya konsumsi makanan yang berlemak, atau terdapat
batu pada kantung empedu.
- Sakit perut yang terjadi pada kasus kolesistitis terasa mendadak seperti tertusuk, dan
kerap disertai dengan muntah-muntah maupun demam.
5. Batu empedu
- Penyakit batu empedu menyebabkan keluhan sakit perut yang hilang timbul dan tidak
memiliki pola yang khas. Namun, apabila terdapat batu dalam jumlah yang cukup
banyak di dalam empedu, keluhan sakit perut bisa terjadi dalam durasi yang cukup
panjang. Hal ini karena batu semakin memenuhi ruang di dalam kantung empedu
penderita.
6. Abdominal Aortic Aneurysm
- Abdominal Aortic Aneurysm (AAA) merupakan kondisi abnormal, dimana ukuran
pembuluh darah besar perut membesar. Hal ini membuat dinding menjadi semakin
tipis, sehingga risiko terjadinya robekan atau kerusakan (pecah) semakin tinggi.

E. Endrokin
a) Pankreas : apakah pasien mengidap penyakit diabetes

1) Diabetes

Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika pankreas
tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
 Haus atau lapar yang berlebih.
 Kelelahan.
 Sering buang air kecil.
 Mual dan muntah.

2) Akromegali

Akromegali adalah gangguan ketika kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan


yang berlebih. Ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama pada tangan dan kaki.
Gejala akromegali biasanya meliputi:
 Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar.
 Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak.
 Perubahan struktur tulang muka.
 Nyeri pada tubuh dan sendi.

3) Penyakit Addison

Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat
kerusakan kelenjar adrenal. Gejala penyakit Addison biasanya meliputi:
 Depresi.
 Diare.
 Kelelahan.
 Sakit kepala.
 Hiperpigmentasi pada kulit.

4) Sindrom Cushing

Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Gejala dari sindrom cushing biasanya, meliputi:
 Buffalo hump (lemak di antara bahu, seperti punuk).
 Diskolorasi kulit seperti memar.
 Kelelahan.
 Merasa sangat haus.

5) Penyakit Graves

Penyakit graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi


hormon tiroid. Gejala penyakit graves biasanya meliputi:
 Mata menonjol.
 Diare.
 Kesulitan tidur.
 Kelelahan dan kelemahan.
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
 Intoleransi terhadap panas.

6) Hashimoto’s Thyroiditis

Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun yang
menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah. Gejalanya meliputi:
 Intoleransi terhadap dingin.
 Konstipasi.
 Rambut kering dan rontok.
 Kelelahan.

7) Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif. Gejala
umum dari hipertiroidisme meliputi:
 Diare.
 Kesulitan tidur.
 Kelelahan.
 Goiter.
 Intoleransi terhadap panas.

8) Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit
hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:
 Intoleransi terhadap dingin.
 Sembelit.
 Menurunnya produksi keringat.
 Rambut kering.
 Kelelahan.

9) Prolaktinoma

Prolaktinoma muncul apabila kelenjar pituitari yang disfungsional menghasilkan hormon


prolaktin berlebih yang berguna dalam produksi ASI. Prolaktin berlebih dapat menyebabkan
berbagai gejala, seperti:
 Disfungsi ereksi.
 Kemandulan.
 Kehilangan libido.
 Periode menstruasi yang terlewat.
 Produksi ASI tanpa penyebab.

F. Hati
1) Melakukan pemeriksaan pada sklera dan konjungtiva

1. Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning.
Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati. Penyakit ini
disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang melebihi batas
normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada
hati.
2. Kolestasis
Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan
empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat
ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning.
3. Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab
paling umum sirosis.
4. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati.
Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut.
Kontak fisik dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular
hepatitis A.
5. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan
melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka.
Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam
kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan
bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya.
6. Hepatitis C
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati
mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis,
kegagalan hati, dan kanker hati.
7. Perlemakan hati (fatty liver)
Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit ini ditandai dengan terlalu banyak lemak yang
tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang
menjadi jaringan parut permanen.
Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan
hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty liver) atau sebab lain (non-
alcoholic fatty liver disease/NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.
8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali.
Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan
kanker hati.

G. Empedu
Apakah terjadi kelainan pada warna feses

Pasien yang memiliki batu empedu lebih berisiko terkena gangguan empedu lainnya, seperti:

- Kolesistitis atau radang pada kantung empedu – Kantung empedu dapat mengalami
peradangan. Kondisi ini terkadang hanya bersifat sementara, namun juga dapat
menjadi kronis. Apabila radang menjadi kronis, maka pasien dapat mengalami
kerusakan kantung empedu.
- Ileus – Ileus adalah kondisi yang ditandai dengan batu empedu yang berpindah ke
usus. Walaupun cukup jarang, kondisi ini dapat membahayakan nyawa.
- Empiema – Empiema adalah kondisi di mana abses mulai timbul dari kantung
empedu yang terinfeksi. Nanah, yang tersusun dari sel darah putih dan bakteri,
biasanya akan menyebabkan nyeri perut.
- Lubang pada kantung empedu – Batu empedu terkadang dapat menyebabkan lubang
pada kantung empedu, biasanya karena tidak ditangani. Kondisi ini merupakan
kondisi yang parah dan dapat membahayakan nyawa pasien karena ada kemungkinan
infeksi menyebar ke perut.

H. Anus
Periksa apakah pasien mengalami penyakit hemoroid

1. Sembelit
Sembelit didefinisikan sebagai buang air besar yang keras, sulit atau kecil. Sembelit bisa
disebabkan oleh kurangnya serat pada makanan; tidak cukup banyak minum; kebiasaan
sehari-hari yang jelek, seperti lama menghabiskan waktu di toilet hingga adanya
permasalahan gerakan pada usus besar. Susah buang air besar dapat menyebabkan
permasalahan anus lebih lanjut, seperti wasir.
2. Wasir dalam
Wasir dalam adalah pembuluh darah yang membengkak di dalam anus. Masalah ini bisa
dialami ibu hamil yang sedang melahirkan. Saat wasir sudah terlalu besar, entah karena
kehamilan atau akibat otot anus yang sering tegang, ini menyebabkan anus berdarah. Jika
membesar terus menerus, wasir dalam ini dapat menonjol keluar ke pembukaan anus.
3. Wasir
Wasir ini berada di lapisan luar tepat di bagian bawah kulit di luar anus. Biasanya tidak ada
gejala yang terjadi, tapi jika dibiarkan bisa menjadi sangat menyakitkan. Seiring waktu wasir
luar akan sembuh dengan sendirinya, tapi ada kalanya wasir itu perlu dihilangkan dengan
prosedur dari dokter.
4. Celah anal
Masalah anal sering mendapat salah diagnosis. Dokter umumnya akan memberikan salep atau
obat untuk mengurangi rasa sakit, namun dalam beberapa kasus dibutuhkan operasi.
5. Fistula in ano
Alias anal fistula atau fistula ani adalah reaksi dari infeksi kelenjar pada anus yang
berkembang menjadi abses anus. Fistula in ano berbentuk kantung atau benjolan berisi nanah
yang mana akan terlihat seperti saluran atau lubang kecil setelah nanahnya keluar. Penderita
ini akan merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar kulit anus. Untuk pengobatannya,
yang utama adalah operasi.
6. Kanker anal
Kanker ini muncul ketika sel yang ada di dinding-dinding anus membesar dan menyebar tak
terkontrol. Banyak hal yang memicu penyakit ini. Mulai dari kondisi lingkungan sekitar kita,
makanan yang kita makan, hingga permasalahan genetik. Akan muncul polip, suatu tonjolan
kecil seperti jamur, di dinding usus. Hal ini bisa disingkirkan untuk mengurangi risiko
munculnya kanker.
7. Inkontinensia tinjaupi.com
Ini adalah kondisi di mana kamu tidak bisa mengontrol masalah buang air besar. Kamu tidak
dapat menahan buang air besar dan menyebabkan kotoranmu bocor dari anus. Permasalahan
ini lebih disebabkan oleh masalah saraf dan sering terjadi untuk orang tua serta wanita. Bisa
disebabkan karena pengobatan, trauma akibat kecelakaan ataupun bekas operasi.

Anda mungkin juga menyukai