Anda di halaman 1dari 4

Gangguan pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada sistem pencernaan

tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Umumnya, masalah pencernaan meliputi refluks asam
lambung (GERD), irritable bowel syndrome (IBS), dan inflammatory bowel disease (IBD).

Faktor Risiko Gangguan Pencernaan

Berbagai faktor risiko GERD, antara lain:

 Pengidap hiatus hernia.


 Pengidap obesitas atau kelebihan berat badan.
 Ibu hamil.
 Konsumsi makanan tinggi lemak.
 Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan minuman yang mengandung kafein.
 Kondisi psikologis, seperti stres atau memendam kemarahan.
 Konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu GERD.

Berbagai faktor risiko IBS, antara lain:

 Infeksi di saluran pencernaan.


 Perubahan kondisi bakteri normal di dalam usus kecil.
 Gangguan pada fungsi otak saat mengirim sinyal ke usus.
 Makanan yang terlalu cepat atau terlalu lambat dicerna di saluran pencernaan.
 Makanan atau minuman tertentu yang sulit untuk dicerna, seperti makanan dengan
kadar asam, lemak, gula, atau karbohidrat yang tinggi.
 Perubahan kadar hormon atau neurotransmitter dalam tubuh.
 Gangguan kesehatan mental, seperti gangguan panik, cemas, depresi, dan stres.

Berbagai faktor risiko IBD, antara lain:

 Lingkungan.
 Pola makan.
 Genetik.
 Kebiasaan merokok.

Penyebab Gangguan Pencernaan

GERD atau refluks asam lambung disebabkan oleh asam lambung yang naik dari lambung
kembali ke kerongkongan atau esofagus, akibat melemahnya katup pada bagian bawah
esofagus (sphincter). Sedangkan penyebab dari IBS dan IBD, belum diketahui secara pasti
hingga saat ini.

Gejala Gangguan Pencernaan

Gejala dari refluks asam lambung (GERD), antara lain:

 Rasa tidak nyaman di dada.


 Batuk kering.
 Rasa asam di mulut.
 Radang tenggorokan.
 Kesulitan menelan.

Gejala dari irritable bowel syndrome (IBS), antara lain:

 Nyeri atau tidak nyaman pada perut.


 Perubahan frekuensi buang air besar.
 Perubahan bentuk kotoran.

Gejala dari inflammatory bowel disease (IBD), antara lain:

 Nyeri pada perut.


 Diare.
 Kelelahan.
 Buang air besar tidak tuntas.
 Kehilangan nafsu makan.
 Penurunan berat badan.
 Berkeringat pada malam hari.
 Perdarahan pada rektum.

Diagnosis Gangguan Pencernaan

Dokter akan mendiagnosis jenis gangguan pencernaan pada seseorang dengan melakukan
wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang sesuai.
Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan pada GERD adalah endoskopi dan x-ray. Pada
IBS, umumnya dilakukan pemeriksaan intoleransi laktosa, pernapasan, darah, feses,
sigmoidoskopi fleksibel, kolonoskopi, x-ray, serta CT scan. Sedangkan pemeriksaan
penunjang yang umum dilakukan pada IBD, antara lain pemeriksaan darah, endoskopi,
kolonoskopi, sigmoidoskopi fleksibel, x-ray, CT scan, dan MRI.

Pengobatan Gangguan Pencernaan

Pengobatan untuk GERD, antara lain:

 Antibiotik.
 Beberapa jenis obat lainnya sesuai resep dari dokter.
 Tindakan operasi.

Pengobatan untuk IBS, antara lain:

 Menghindari kafein.
 Meminimalisir stres.
 Menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter.

Pengobatan untuk IBD, antara lain:

 Obat-obatan anti radang.


 Supresor sistem imun.
 Antibiotik.
 Tindakan operasi.
Pencegahan Gangguan Pencernaan

Upaya pencegahan untuk GERD, antara lain:

 Menjaga berat badan tetap ideal.


 Menghindari pakaian sempit.
 Menghindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung.
 Menghindari berbaring setelah makan.
 Menghindari merokok.

Upaya pencegahan untuk IBS, antara lain:

 Mengonsumsi cukup serat.


 Menghindari makanan pemicu masalah, seperti makanan berlemak dan bergas.
 Makan dengan waktu rutin dan teratur.
 Membatasi produk-produk susu.
 Minum banyak cairan.
 Melakukan olahraga rutin.
 Menggunakan obat-obatan anti diare dan laksatif dengan hati-hati.

Upaya pencegahan untuk IBD, antara lain:

 Makan dengan porsi kecil.


 Minum banyak cairan.
 Mengonsumsi multivitamin sesuai anjuran dokter.
 Menghindari stres dengan olahraga, relaksasi, dan latihan pernapasan.

Gangguan/masalah yang sering didapakan pada eliminasi urin

Retensi urin adalah penumpukan urine dalam bladder (kandung kemih) dan ketidakmampuan
bladder untuk mengosongkan kandung kemih yang menyebabkan distensi dari vesika urinaria
yang ditandai dengan ketidaknyamanan daerah pubis.

Inkontinensia total adalah keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus
menerus dan tidak dapat diperkirakan, ditandai dengan terjadi pada saat tidak diperkirakan,
tidak ada distensi kandung kemih dan nokturi.

Inkontinentia stres adalah keadaan seseorang mengalami keilangan urine kurang dari 50 ml
yang terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen, yang ditandai dengan adanya urin
menetes dengan penignkatan tekanan abdomen, adanya dorongan berkemih, dan sering miksi
(lebih dari setiap 2 jam).
Inkontinentia refleks adalah dimana seseorang mengalami pengeluaran urin yang tidak
dirasan, yang terjadi pada interval yang dapat diperkirakan apabila volume kandung kemih
mencapai jumlah tertentu, ditandai dengan tidak ada dorongan untuk berkemih, merasakan
kandung kemih penuh, dan kontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada
interval teratur.

Inkontinentia fungsional adalah seseorang yang mengalami pengeluaran urin secara


involunter dan tidak dapat diperkirakan. Ditandai dnegan adanya dorongan untuk berkemih
dan kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urine.

Enuresis adalah ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak


mampu mengontrol spingter eksterna

Urgency adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinen jika tidak
berkemih.

Dysuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih hal ini sering ditemukan pada penyaki
ISK (infeksi saluran kemih), trauama dan stiktur uretra (penyempitan uretra).

Polyuria adalah produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya
penignaktan intake cairan, defisiensi ADH (antideuretic hormone), penyakit ginjal kronik.

Urinaria suppression adalah berhenti mendadak produksi urine, secara normal urine
diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60-120 ml/jam.

Anda mungkin juga menyukai