tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Umumnya, masalah pencernaan meliputi refluks asam
lambung (GERD), irritable bowel syndrome (IBS), dan inflammatory bowel disease (IBD).
Lingkungan.
Pola makan.
Genetik.
Kebiasaan merokok.
GERD atau refluks asam lambung disebabkan oleh asam lambung yang naik dari lambung
kembali ke kerongkongan atau esofagus, akibat melemahnya katup pada bagian bawah
esofagus (sphincter). Sedangkan penyebab dari IBS dan IBD, belum diketahui secara pasti
hingga saat ini.
Dokter akan mendiagnosis jenis gangguan pencernaan pada seseorang dengan melakukan
wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang sesuai.
Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan pada GERD adalah endoskopi dan x-ray. Pada
IBS, umumnya dilakukan pemeriksaan intoleransi laktosa, pernapasan, darah, feses,
sigmoidoskopi fleksibel, kolonoskopi, x-ray, serta CT scan. Sedangkan pemeriksaan
penunjang yang umum dilakukan pada IBD, antara lain pemeriksaan darah, endoskopi,
kolonoskopi, sigmoidoskopi fleksibel, x-ray, CT scan, dan MRI.
Antibiotik.
Beberapa jenis obat lainnya sesuai resep dari dokter.
Tindakan operasi.
Menghindari kafein.
Meminimalisir stres.
Menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter.
Retensi urin adalah penumpukan urine dalam bladder (kandung kemih) dan ketidakmampuan
bladder untuk mengosongkan kandung kemih yang menyebabkan distensi dari vesika urinaria
yang ditandai dengan ketidaknyamanan daerah pubis.
Inkontinensia total adalah keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus
menerus dan tidak dapat diperkirakan, ditandai dengan terjadi pada saat tidak diperkirakan,
tidak ada distensi kandung kemih dan nokturi.
Inkontinentia stres adalah keadaan seseorang mengalami keilangan urine kurang dari 50 ml
yang terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen, yang ditandai dengan adanya urin
menetes dengan penignkatan tekanan abdomen, adanya dorongan berkemih, dan sering miksi
(lebih dari setiap 2 jam).
Inkontinentia refleks adalah dimana seseorang mengalami pengeluaran urin yang tidak
dirasan, yang terjadi pada interval yang dapat diperkirakan apabila volume kandung kemih
mencapai jumlah tertentu, ditandai dengan tidak ada dorongan untuk berkemih, merasakan
kandung kemih penuh, dan kontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada
interval teratur.
Urgency adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinen jika tidak
berkemih.
Dysuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih hal ini sering ditemukan pada penyaki
ISK (infeksi saluran kemih), trauama dan stiktur uretra (penyempitan uretra).
Polyuria adalah produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya
penignaktan intake cairan, defisiensi ADH (antideuretic hormone), penyakit ginjal kronik.
Urinaria suppression adalah berhenti mendadak produksi urine, secara normal urine
diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60-120 ml/jam.