Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)

Pertemuan : 1 (SP 1)
Hari /tanggal :
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruangan : Melati

A.    Proses Keperawatan


1.      Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan merasa orang -Klien terlihat matanya merah,
lain mengancam pandangan tajam
- Klien mengatakan orang lain -Nada suara tinggi, keras dan
jahat berteriak
-Klien mengatakan ingin memukul -Klien terlihat wajah tegang
atau merusak apapun didekatnya -Klien terlihat mengepalkan tangan
jika marah          
-Klien mengatakan dendam dan
jengkel
-Klien mengatakan benci atau kesal
pada seseorang.

2.      Diagnosa Keperawatan


Resiko perilaku kekerasan

3.      Tujuan
a.      Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b.      Kliendapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
c.      Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dialaminya
d.      Klien dapat mengontrol perilaku kekerasanya

4.      Tindakan Keperawatan (sesuai SP)


SP 1: Membina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang sering dilakukan dan
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik tarik nafas dalam.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu, masih ingat bu dengan saya?
perkenalkan nama saya Dian Rhamadayani biasa dipanggil suster
Dian, saya mahasiswi keperawatan dari Universitas Mitra Indonesia
akan berjaga pada hari ini pukul 08.00 sampai 14.00.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana kabar ibu hari ini? dan bagaimana perasaan ibu saat ini ?
Apakah tidur ibu nyenyak? Apakah masalah yang ibu ceritakan
kemarin masih ibu alami hari ini ? apa yang ibu lakukan ketika sedang
marah ? ya baik bu
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah seperti janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang-bincang
kembali tentang perasaan marah yang ibu rasakan. Ibu ingin
berbincang-bincang dimana? Baiklah disini saja ya. Berapa lama ibu
mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah ibu
tujuan kita berbincang bincang hari ini adalah untuk mengetahui
penyebab dan tanda-tanda ibu marah dan belajar latihan cara
mengontrol marah ibu .
2. Fase Kerja
09.00 WIB
Sebelumnya saya ingin mengetahui apa yang menyebabkan ibu marah?
Apakah penyebabnya dari ibu sendiri atu dari lngkungan ibu dan orang lain
? Apakah sebelumnya ibu selalu ingin marah marah seperti saat ini? Terus
apa yang menyebabkan ibu selalu ingin marah? Apakah sama dengan yang
sekarang? Apakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar,
mata melotot, dan tangan mengepal dan ingin melukai diri sendiri atau
orang lain? Apa ibu mengetahui akibat dari yang ibu lakukan tersebut ?
Ketika perasaan marah ibu muncul apa yang ibu lakukan? Apakah dengan
ibu marah-marah, keadaan jadi lebih baik? Menurut ibu adakah cara lain
yang lebih baik selain marah-marah? Maukah ibu belajar mengungkapkan
rasa marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? Baiklah ibu ada
beberapa cara untuk mengendalikan rasa marah yaitu dengan latihan fisik,
minum obat, latihan berbicara dengan baik dan spriritual.Nah hari ini kita
belajar cara-cara mengendalikan rasa marah dengan latihan fisik.Begini bu,
kalau tanda-tanda dan perasaan marah ibu muncul, cara yang pertama yaitu
ibu duduk dengan rileks lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan
kemarahan, coba sekarang ibu ikuti dan lakukan sebanyak 5 kali. Bagus
sekali ibu sudah dapat melakukan nya. Cara yang kedua yaitu
melampiasakan rasamarah dengan memukul bantal atau kasur, nah disaat
rasa marah ibu muncul ibu bisa melampiaskannya dengan cara memukul
bantal dan kasur, seperti ini saya contohkan dan bisa ibu ulangi ? bagus
sekali ibu bisa melakukannya. Nah sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara
rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul ibu sudah
terbiasa melakukannya. Baiklah latihan hari ini kita masukan ke jadwal
kegiatan untuk latihan fisik ya bu.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dan belajar cara
mengendalikan rasa marah secara fisik?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidak kita tadi berbincang bincang dan belajar
apa? Coba ibu sebutkan penyebab ibu marah  dan apa yang ibu lakukan
untuk mengendalikan rasa marah ibu? Coba contohkan kembali
bagaimana cara mengontrol rasa marah ibu ? Bagus sekali ibu, ibu masih
mengingatnya dan bisa melakukannya .
c. RTL
Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya bu, berapa kali sehari ibu mau
latihan nafas dalam ?dan jika rasa marah ibu muncul ibu bisa melakukan
tarik nafas dalam dan melampiaskannya dengan memukul kasur dan
bantal ya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah bagaimana kalau besok kita mengobrol kembali dan latihan cara
kedua untuk mengontrol marah yaitu dengan minum obat? Besok saya
akan kembali lagi sekitar pukul 09.00, tempatnya ibu mau dimana?
baiklahdisini saja ya bu.Waktunya ibu mau berapa lama bagaimana sama
sepert tadi 15 menit. Kalau begitu saya permisi dulu ya buu.
Pertemuan : 2 (SP 2)
Hari /tanggal :
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A.    Proses Keperawatan


1.      Kondisi Klien
Data subjektif Data objektif
- Klien mengatan sudah bisa - Klien terlihat lebih tenang
mengontrol marah - Nada suara tinggi dan keras
- Klien mengatakan sudah - Kontak mata perawat danklien
mengetahui penyebab terjalin
perasaan marah - Klien tampak kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
Mampu mengontrol/mencegah perilaku kekerasan dengan minum obat
4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)
Mengevaluasi kegiatan latihan fisik dan Mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara minum obat

B.    Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya kan?
Coba siapa? Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini ? apa perasaan ibu saat marah masih
sama seperti kemarin ? Bagaimana bu, sudah makan siang dan sudah
minum obat? Apakah ibu sudah melakukan cara yang saya ajarkan
kemarin untuk mengontrol marah ibu ? ibu masih ingat cara latihan
fisik yang kemarin kan?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini kita latihan tentang cara
lain mengontrol rasa marah ibu yaitu dengan minum obat. Ibu lebih
nyaman berbincang dimana? Bagaimana kalau ditempat yang
kemarin ? ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 15 menit?
coba sekarang ibu sebutkan lagi obat apa saja yang diminum, gunanya
untuk apa saja, berapa kali diminum dalam sehari dan bagaimana cara
minumnya? Bagus sekali ibu .Sekarang kita masukkan waktu minum obat
kedalam jadwal ya.
2. Fase Kerja
09.00 WIB
Apa yang ibu ketahui tentang obat yang ibu minum ? apa nama dan warna
obat yang ibu minum ? apa ibu tahu berapa dosis obat yang ibu minum ?
apa kegunaan obat yang ibu minum ? ya baik, sekara apa ibu tahu 6 cara
minum obat ?
09.15 WIB
Baik bu, saya akan menjelaskan 6 cara minum obat dengan benar. Yang
pertama yaitu benar pasien ibu harus memastikan bahwa obat yang ibu
minum benar untuk ibu, yang kedua benar obat yaitu ibu harus tau tentang
jumlah dan warna obat yang ibu konsumsi serta harus mengetahui tentang
kegunaan dan efek samping obat yang ibu minum. Prinsip ketiga yaitu
benar dosis yaitu ibu harus mengetahui berapa dosis obat yang harus ibu
konsumsi. Prinsip keempat yaitu benar waktu yaitu ibu harus tau kapan
waktu ibu harus minum obat. Prinsip kelima yaitu benar cara, yaitu ibu
harus mengetahui apakah minum obat sebelum atau sesudah makan.
Prinsip keenam yaitu benar kontinuitas yaitu ibu harus tau bahwa obat yang
diminum harus rutin sesuai dosis dan waktu minumnya demi pemulihan
ibu. Baik, setelah saya jelaskan dan contohkan ibu sekarang mengulangi
yang sudah saya ajarkan, ya bagus sekali bu. Saat melakukan kegiatan ini
ibu harus lebih fokus demi kesembuhan dan pemulihan ibu. Baik kita
masukan kegiatan ini dikegiatan harian ibu ya bu.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara
mengontrolmarah dengan cara minum obat?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidak kita tadi berbincang bincang dan belajar
apa? Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat yang dimunim, bagaiman
cara minum obat yang benar? Bagus sekali, ibu masih
mengingatnya.Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang
kita pelajari?”
c. RTL
Sekarang kita tambahkan ke jadwal kegiatan dengan minum obat.
Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah cukup sampai disini dulu kita mengobrol, besok kita ketemu
lagi besok kita akan belajar latihan cara yang ketiga untuk mengontrol
rasa marah ibu yaitu dengan verbal atau berbicara dengan
mengungkapkan, menolak dan meminta dengan baik. Besok saya akan
kembali lagi sekitar jam 09:00,bagaimana kalo besok kita berbincang-
bincang lagi disini? Waktunya sama seperti yang tadi 15 menit ?
Pertemuan : 3 (SP 3)
Hari /tanggal :
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan pernah ingin - Klien tampak tegang saat
melukai sesorang bercerita
- Klien mengatakan jengkel dan kesal - Klien tampak, pandangan
tajam
- Nada suara keras dan tinggi

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
- Klien dapatmengevaluasi latihan nafas , pukul bantal dan minum obat
- Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara keketiga yaitu
Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
- Klien dapat memasukan jadwal pada kegiatan fisik, minum obat dan
verbal

4. Tindakan Keperawatan
- Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat
- Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal yaitu dengan
mengungkapkan, menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik.
- Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan
verbal

B.    Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu, sesuai dengan janji saya kemarin
sekarang kita ketemu lagi, masih ingat nama saya bu? Coba siapa?
Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini?Apakah ibu sudah melakukan
latiahan fisik untuk mengontrol rasa marah ibu seperti yang saya
ajarkan? Ayo sudah berapa cara yang sudah diajarkan untuk
mengontrol marah ibu? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur bu? Apakah ibu masih ingat dengan macam-macam obat
bu?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini belajar cara ke tiga
mengontrol rasa marah ibu yaitu dengan latihan cara bicara yang baik
untuk mencegah marah. Dimana enaknya kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau ditempat yang kemarin kita mengobrol?Ibu mau
berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tujuan kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah ibu
adalah mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.

2. Fase Kerja
09.00 WIB
Sebelum kita belajar cara latihan bicara yang baik saya ngin bertanya
apakah ibu masih ingat ada berapa cara yang sudah diajarkan untuk
mengontrol rasa marah ibu ?coba sebutkan apa saja? Bagus sekali ibu,
ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya, kemudian apa ibu
masih ingat dengan cara cara minum obat dan jenis-jenis obat untuk
megurangi rasa marah ibu? Sebutkan apasaja obat yang diminum? Iya
hebat sekali, bu masih mengingatnya. Selain dari cara yang ibu telah
sebutkan tadi, apa ibu mengetahui cara lain untuk mengontrol rasa marah
ibu ?
10.00 WIB
Baik, Sekarang kita latihan cara bicara baik untuk mencegah marah ya bu?
Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur
dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara baik dengan orang yang
membuat kita marah. Ada tiga caranya: 1.Meminta dengan baik tanpa
marah dengan suara yang rendah dengan kata tolong serta tidak
menggunakan kata-kata yang kasar. Contohnya seperti “ Tolong ambilkan
barang itu”. Coba ibu praktekkan? Bagus sekali ibu. 2. Menolak dengan
baik,jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya bisa
dengan kata maaf, contohnya “maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan”.Coba ibu praktekkan ? Bagus ibu. 3. Mengungkapkan
perasaan kesal ibu dengan baik, jika ada perlakuan teman atau keluarga
yang membuat ibu kesal contohnya ibu dapat mengatakan “ Saya jadi ingin
marah karena perkataan mu itu”. Coba praktekkan. Bagus sekali ibu. Kita
masukan ke jadwal latihan verbal ya bu? bagus sekali ibu sudah bisa
mempraktekannya, saat melakukan kegiatan yang telah saya ajarkan ibu
harus lebih fokus demi pemulihan dan kesembuhan ibu, kegiatan ini bisa
ibu lakukan saat ibu merasa marah atau kesal dengan orang lain ya bu.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara
mengontrol marah dengan latihan verbal berbicara yang baik?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidakcara bicara yang baik nah coba ibu
sebutkan 3 cara bicara yang baik yang telah kita pelajari. Bagus sekali
ibu sekarang mari kita masukkan dalam jadwal ya bu.
c. RTL
Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang baik? bisa kita
buat jadwalnya? Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari,
misalnya meminta obat, makanan dll. Bagus nanti dicoba ya bu
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah cukup dulu kita mengobrol, bagaimana kalau besok kita
latihan cara mengatasi rasa marah ibu yang ke empat yaitu dengan
ibadah. Besok saya akan kembali lagi sekitar jam 10:00,mau dimana
bu? Disini lagi? Baik sampai bertemu besok ya bu, kalu begitu saya
permisi dulu ya buu
Pertemuan : 4 (SP 4)
Hari /tanggal :
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan sudah - Klien tampak tenang
melakukan cara nafas dalam memperagakan cara
- Klien mengatakan sudah bisa mengontrol amarahnya dengan
mengontrol emosi cara nafas dalam
- Klien mengatakan lebih tenang - Klien tampak dan lebih tenang
dan lega tenang
- Nada suara keras tetapi tidak
tinggi
- Klien kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat mengontrol mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
dan verbal
b. Klien dapat mengontrol marah dengan latihan berdoa/ sholat
c. Klien dapat memasukan jadwal kegiatanberdoa / sholat

4.    Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal
b. Latihan cara mengontrol marah dengan spiritual yaitu berdoa dan sholat
c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,verbal
dan spiritual

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu, masih ingat nama saya bu? Coba
siapa? Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana bu, latihan apa saja yang sudah dilakukan? Apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali,
bagaimana rasa marahnya masih sama seperti kemarin atau tidak? Ya
bagus bu. Coba masih ingat tidak berbicara yang baik untuk mengntrol
marah ibu?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini belajar cara ke empat
mengontrol rasa marah ibu yaitu dengan beribadah.Dimana enaknya
kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau ditempat biasa seperti
kemarin? Berapa lama mau kita berbincang-bincang bu? Bagaimana
kalau 15 menit?maribu. Tujuan kita latihan mengontrol marah ibu
dengan beribadah adalah agar ibu lebih bisa dekat dengan Allah SWT
dengan cara sholat, bias lebih tenang dan selalu meminta perlindungan
dengan berdoa dalam keadaan apapaun.

2. Fase Kerja
09.00 WIB
Baik saya ingin bertanya kepada ibu, selain dengan cara tarik nafas dalam
dan memukul kasur atau bantal, minum obat dengan cara 6 benar, dan
latihan cara berbicara yang baik, adakah cara lain yang ibu ketahui untuk
mengontrol rasa marah ibu ?
Ya baik bu, hari ini kita akan belajar cara mengontrol rasa marah dengan
cara spiritual atau beribadah, Sebelum kita belajar cara mengontrol marah
dengan beribadah, nah saya mau tanya apa ibu masih ingat ada berapa cara
yang sudah diajarkan untuk mengontrol rasa marah ibu ?coba sebutkan apa
saja? Bagus sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya,
dan apa ibu masih ingat kemarin kita latihan apa?Coba ibu sebutkan ? Iya
bagus sekali, bu masih mengingatnya.
10.00 WIB
Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan. Nah, baiklah
sekarang ibu bias megontrol rasa marah ibu dengan beribadah yaitu wudhu
dan dzikir, saat ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik
nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika
tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat lalu berdzikir. Ibu bisa
melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.Coba ibu
sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan
caranya? Bagus sekali bu. Kemudian ibu bisa mengontrol marah dengan cara
berdoa , ibu tau gimna caranya? Iyabagus sekali bu. nah cara ini bisa
mengurangi marah ibu dan membuat ibu lebih tenang. Baiklah kita masukan
ke jadwal kegiatan beribadahya bu

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara mengontrol
marah dengan cara yang keempat ini yaitu dengan beribadah?

b. Evaluasi Objektif
Baiklah coba ibu sebutkan lagidan ulangi cara ibadah yang ibu lakukan
bila sedang marah, bagus sekali bu. Jadi sudah berapa cara mengontrol
marah yang kita pelajari? Wah hebat sekali ibu.
c. RTL
Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau
berapa kali ibu sholat dan berdoa. Setelah ini coba ibu lakukan sholat
sesuai jadwal yang telah kita buat tadiya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana ibu
melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.
Besok saya akan kembali lagi sekitar jam 10:00,mau dimana bu? Disini
lagi ya? Baik sampai bertemu besok ya bu, kalu begitu saya permisi
dulu ya buu
STRATEGI PELAKSANAAN

Nama :

Hari/tanggal :

Ruangan : Melati

Pertemuan : SP. 5

1. Proses keperawatan

a. Kondisi klien

Data Subjektif :

 Pasien mengatakan sudah tidak emosi lagi

 Pasien mengatakan sudah bisa meredam emosinya

Data Objektif :

 Pasien tampak kooperatif

 Kontak mata terjalin

 Pasien tidak terlihat tegang

 Pasien terlihat santai

b. Diagnosis

 Resiko perilaku kekerasan

c. Tujuan

Tujuan Khusus :

 Pasien dapat melakuakan kegiatan fisik dan minum obat sesuai dengan
program yang telah diterapkan

d. Intervensi

 Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, obat, verbal, dan spiritual. Beri
pujian

 Menilai kemampuan yang telah mandiri

 Menilai apakah PK terkontrol

2. Strategi pelaksanaan
A. Orientasi

a. Salam

“Assalamualikum, selamat pagi bu. Perkenalkan saya perawat D dari


Universitas Mitra Indonesia. Ibu masih ingat dengan saya? ”

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini? ”

“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kegiatan apa saja yang sudah
ibu lakukan?”

Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan menanyakan


mengenai latihan yang telah kita lakukan kemarin, dan saya
akan mengajarkan latihan lain yang dapat ibu lakukan, apakah
ibu bersedia ? ”

Waktu : “kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia? ”

Tempat : “ibu mau kita ngobrol dimana? Atau mau disini saja? ”

3. Fase kerja

“ Baiklah Bu kita mulai saja ya perbincangan kali ini , sebelumnya coba saya lihat
jadwal kegiatan harian ibu.. apakah ibu masih ingat latihan yang pertama cara
mengontrol rasa marah bagaimana? Lalu latihan yang kedua bagaimana bu ?.coba
ibu praktekan latihan-latiham yang sudah kita pelajari kemarin..Bagus sekali..lalu
apakah ibu tahu apa manfaat minum obat? Kalau ibu tidak minum obat secara
teratur bagaimana? Apakah ibu masih ingat 5 benar minum obat? Wahh bagus
sekali. Ibu juga sudah berbincang bincang baik dengan oranglain dan bersikap
sangat baik serta tahu cara meminta maaf kepada oranglain. Bagaimana dengan
sholat dan berdoanya bu, sudah ibu lakukan hari ini? Wahhh bagus sekali ya bu..

Baik bu, saya lihat ibu semakin bagus sekali dan ada peningkatan dari hari ke
hariIbu juga sudah dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu lakukan secara
mandiri yaa..untuk keseluruhan saya menilai ibu sudah bisa menerapkannya dan
mampu mengontrol rasa marah dengan benar. Hebat sekali ya ibu.. ”

4. Terminasi

Evaluasi subyektif : “ Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-


bincang tadi? ”
Evaluasi objektif : “Jadi sudah ada berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol rasa ingin marah dan kegiatan yang sudah
diajarkan? Coba ibu sebutkan. Bagus sekali bu..”

Rencana tindak lanjut : “Baiklah selanjutnya coba ibu praktikan cara yang kita
diskusikan tadi ketika rasa ingin marah itu muncul
kembali dan jangan lupa untuk melakukan cara-cara
yang sudah diajarkan tadi agar rasa ingin marah yang
ibu rasakan bisa terkontrol dengan benar ”

Kontrak yang akan datang : “Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya
bersama tim kesehatan lainnya untuk ibu konsultasi dan
tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan
kembali perihal masalah ibu ”

“Bagus sekali ibu hari ini kerjasamanya”

“wassalamualaikum Bu ”

Anda mungkin juga menyukai