Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN BAYI BARU LAHIR

DAN NEONATUS DI KOMUNITAS

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah


Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

OLEH KELOMPOK 8:

1. Indah Nurlathifah NIM P20624419013


2. Yani Nurhaeni NIM P20624419040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN CIREBON
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang
kami buat adalah tentang “ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS DI
KOMUNITAS” sebagai tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang dapat diajak bekerja
sama hingga dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan tepat waktu. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggungjawab mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas yaitu Ibu Diyah Sri Yuhandini, S.SiT., M.Pd yang telah memberikan kesempatan
kepada kelompok kami untuk mempelajari materi ini agar kami memahami lebih dalam
mengenai materi yang akan kami presentasikan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada makalah yang kami
buat. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang dapat membangun demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Harapan kami,
makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih. Wassalamualaikum, Wr.Wb

Cirebon, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Msalah .................................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................................... 2
A. Asuhan Bayi Baru Lahir dan Neonatus di Komunitas ......................................................... 2
1. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir .................................................................. 2
2. Kunjungan bayi dan Neonatus ......................................................................................... 2
3. Kunjungan Neonatus Pertama (KN 1) ............................................................................. 3
4. Kunjungan Neonatus Kedua (KN 2) ................................................................................ 4
5. Format Pengkajian Bayi (Neonatus) di Komunitas.......................................................... 6
B. Melaksanakan Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah ......................................................... 8
1. Perlunya pemeliharaan kebersihan diri ............................................................................ 8
2. Persyaratan memandikan bayi .......................................................................................... 8
3. Perawatan tali pusat .......................................................................................................... 9
4. Perawatan Pakaian Bayi ................................................................................................... 9
5. Perawatan Mulut Bayi ...................................................................................................... 9
6. Perawatan Hidung ............................................................................................................ 9
7. Perawatan Kuku Bayi ....................................................................................................... 9
8. Perawatan Telinga .......................................................................................................... 10
9. Kebutuhan Makanan Bayi .............................................................................................. 10
10. Kebutuhan Tidur Bayi ................................................................................................ 10
11. Masalah Yang Lazim .................................................................................................. 10
12. Alasan Bayi Menangis ................................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12

iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional yang
bertujuan pada komunitas dengan penekanan kelompok risiko tinggi, dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan
melibatkan komunitas dengan melibatkan komunitas sebagai mitra perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan.
Setiap bayi yang baru lahir, perlu mendapatkan asuhan dan perawatan yang tepat
oleh ibunya. Sebagai bidan, kita perlu melakukan pemeriksaan bayi baru lahir, serta
melakukan kunjungan neonatal di komunitas untuk memastikan bayi dalam keadaan
sehat. Bidan komunitas juga perlu memberikan edukasi kepada ibu mengenai cara
perawatan bayi baru lahir, cara menyusui bayi, dan jadwal imunisasi yang tepat untuk
bayi agar bayi tetap sehat setelah kembali dari pelayanan fasilitas kesehatan.

B. Rumusan Msalah
1. Bagaimana asuhan bayi baru lahir di komunitas?
2. Bagaimana cara perawatan bayi baru lahir di rumah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asuhan bayi baru lahir di komunitas.
2. Untuk mengetahui cara perawatan bayi baru lahir di rumah.

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Asuhan Bayi Baru Lahir dan Neonatus di Komunitas


Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan bersama dengan
kunjungan pada ibu. Salah satu pemberian asuhan bayi dan neonatus dapat dilakukan
dengan menggunakan Manajemen Terpadu Bayi Muda usia 0 bulan sampai 2 bulan
(MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi hal sebagai berikut:

1. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir


a. Perawatan tali pusat
b. Melaksanakan ASI ekslusif
c. Memastikan bayi telah diberi injeksi vitamin K1
d. Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotic
e. Pemberian immunisasi Hepatitis B-0

2. Kunjungan bayi dan Neonatus


a. Kunjungan neonatus (KN) dilakukan sejak bayi usia satu hari sampai usia 28
hari. Kunjungan pertama (KN 1) dilakukan pada 6 sampai 48 jam setelah lahir.
Kunjungan kedua (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7. Kunjungan
ketiga (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-28 setelah lahir. Adapun
tujuan dari kunjungan neonatus, yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir
2) Meninjau penyuluhan dan pedoman antisipasi bersama orangtua
3) Mengidentifikasi gejala penyakit
4) Mendidik dan mendukung orangtua

b. Kunjungan bayi dimaksudkan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan


kesehatan dasar dengan melakukan minimal empat kali kunjungan, yaitu:
1) kunjungan satu kali pada bayi usia 29 hari – 2 bulan
2) Kunjungan satu kali pada bayi usia 3 – 5 bulan

2
3) Kunjungan satu kali pada bayi usia 6 – 8 bulan
4) Kunjungan satu kali pada bayi usia 9 – 13 bulan

Adapun asuhan yang diberikan kepada bayi di komunitas, meliputi hal berikut:

1) Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, POLIO 1 – 4, DPT/HB/HIB 1 – 3,


Campak sebelum bayi berusia 1 tahun)
2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
3) Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan)
4) Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda
sakit, dan perawatan kesehatan bayi dirumah menggunakan buku KIA
5) Penanganan dan rujukan kasus apabila diperlukan.

3. Kunjungan Neonatus Pertama (KN 1)


Kunjungan neonatus pertama dilakukan pada hari pertama sampai ke 7 setelah
kelahiran. Kunjungan dimulai dengan wawancara singkat dengan ibu atau ayah
tentang:
a. Riwayat maternal, riwayat kelahiran, dan perawatan neonatus segera setelah lahir
b. Observasi orangtua dan lakukan wawancara tentang penyesuaian keluarga
c. Kaji riwayat interval bayi baru lahir, yaitu pemberian makan, kewaspadaan,
menangis dan juga masalah pada usus (intestinal), kandung kemih serta masalah
lainnya.
d. Berikan penyuluhan dan pedoman antisipasi
e. Jadwalkan kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan check-up lebih
lanjut.
f. Lakukan pemeriksaan fisik meliputi pengukuran berat badan dan panjang tubuh,
serta lingkar kepala
g. Rata-rata peningkatan berat badan bayi dalam tiga bulan pertama adalah satu ons
per hari
h. Bayi yang disusui, peningkatan berat badannya kurang lebih satu ons perhari.
Selama 3-5 hari pertama, berat badan bayi akan hilang 5-10%. Penurunan berat
badan tersebut harus dicapai kembali pada hari ke-10.

3
i. Tingkat kesadaran, bunyi pernapasan dan irama jantung
j. Pemeriksaan reflex bayi baru lahir mempunyai dua kategori berikut:
1) Proprioseptif adalah stimulus yang berasal dari dalam organisme. Reflex
proprioseptif dapat diperiksa setiap waktu, yang termasuk dalam reflex ini
adalah reflex kasar (reflex moro).
2) Eksteroseptif adalah stimulus yang bersal dari luar organisme. Reflex
eksteroseptif paling baik diuji ketika bayi tenang dan tersadar karena stimulasi
oleh sentuhan ringan. Reflex eksteroseptif meliputi reflex rooting
menggenggam, plantar, dan abdomen superfisial.

4. Kunjungan Neonatus Kedua (KN 2)


Kunjungan kedua dilakukan pada hari ke – 8 sampai ke – 28 setelah kelahiran. Dalam
kunjungan kedua, tindakan yang harus dilakukan adalah menjelaskan rangkaian
imunisasi dan mengukur kembali berat badan dan panjang tubuh.
Selain pengkajian diatas, lakukan pengamatan apakah bayi tergolong sehat atau tidak.
Tanda-tanda bayi sehat diantaranya:
a. Bayi lahir segera menangis
b. Seluruh tubuh bayi kemerahan
c. Bayi bergerak aktif
d. Bayi bisa menghisap putting susu dengan kuat
e. Berat lahir 2.500 gram atau lebih
f. Setiap bulan berat badan anak bertambah mengikuti pita hijau pada KMS
g. Perkembangan dan kepandaian anak bertambah sesuai usia
h. Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah, dan cerdas

Tanda bayi sakit berat, di antaranya :


a. Tidak mau menyusu
b. Lesu atau memperlihatkan perilaku yang luar biasa
c. Bayi belum defekasi selama 48 jam
d. Bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama
e. Suhu bayi dibawah 360C atau diatas 370C

4
f. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak kuning, cokelat
atau persik
g. Kejang
h. Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam
i. Badan bayi kuning
j. Tali pusat basah dan bau
k. Gerakan kedua lengan dan kaki lemah
l. Berat badan tidak naik
m. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah ke pita warna dibawahnya atau
bawah garis merah (BGM)

Pada saat kunjungan neonatus dirumah, berikan konseling kepada ibu mengenai hal-
hal berikut:

a. Pemberian ASI segera setelah persalinan


b. Berikan ASI sesering mungkin dan setiap kali bayi menginginkan
c. Jaga bayi agar suhunya tetap hangat
d. Tunda memaandikan bayi sekurang-kurrangnya 6 jam setelah lahir
e. Bungkus bayi dengan kain kering, ganti jika kain/pakaian basah
f. Bayi jangan ditidurkan di tempat dingin atau banyak angina
g. Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel ke
dada ibu (metode kangguru)
h. Cegah infeksi pada bayi baru lahir
i. Beri salep mata segera setelah lahir
j. Beri imunisasi Hepatitis B sebelum bayi berumur 7 hari
k. Jaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Jika kotor, bersihkan tali pusat dengan
air matang yang sudah didinginkan
l. Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih saying
m. Gantung benda bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut
n. Ajak bayi tersenyum, bicara, serta mendengarkan music
o. Berikan nasihat pada ibu
p. Ajarkan cara pemberian ASI ekslusif

5
q. Menjaga bayi tetap hangat
r. Cara merangsang perkembangan
5. Format Pengkajian Bayi (Neonatus) di Komunitas
Kunjungan 1 Kunjungan 2
Pemeriksaan
Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
Postur, tonus dan aktivitas
Timbang berat badan
Ukur panjang badan
Pernapasan
 Amati pernapasan saat bayi tidak
memangis
 Amati adanya retraksi otot dada
 Hitung pernapasan selama 1 menit
penuh (catat frekuensi dan irama
pernapasan)
 Dengarkan suara paru
Suhu
 Ukur di ketiak bayi selama 3-5 menit.
 Suhu harus antara 36-370C
Kepala
 Periksa adanya caput hematoma/
succedaneum
 Periksa ubun-ubun besar
 Ukur lingkar kepala
Mata
Periksa lensa, kornea dan adanya kelainan
Mulut
Periksa lidah, selaput lendir
Kulit
Periksa adanya ikterus atau warna kuning di

6
kulit dan di bagian putih mata. Perhatikan
kulit bayi pada siang hari di tempat terang.
Tekan hidung atau tulang napas bayi, catat
perubahan warna kulit ketika melepas
tekanan
Alat Kelamin
Periksa alat kelamin. Bayi laki-laki :
skrotum, testis, lubang uretra. Perempuan :
labia
Perkemihan
Catat setiap kali popok bayi basah. Bayi
harus berkemih lima kali atau lebih setiap
hari
Anus dan Defekasi
 Periksa lubang anus
 Catat warna dan jumlah defekasi
Perut dan Tali Pusat
 Harus berwarna hitam dank eras
 Setiap pus atau darah yang keluar dari
punting tali pusat adalah abnormal
Punggung dan Tulang Belakang
Pemberian Makan
Bayi harus disusui setiap 2 – 3 jam selama
15-20 menit atau setiap kali bayi menangis

Waktu (Tanggal, Jam


Asuhan Konseling Keterangan
dilakukan Asuhan
1. Inisiasi Menyusu Dini
2. Salep mata antibiotic profilaksis
3. Suntikan vitamin

7
4. Imunisasi HB-O
5. Rawat gabung dengan ibu
6. Memandikan bayi
7. Konseling meneteki
8. Tanda-tanda bayi perlu dirujuk
9. Perawatan bayi dirumah
10. Melengkapi catatan medis
Waktu kunjungan kembali/kunjungan
neonatal Tanggal…………… Tanggal……

B. Melaksanakan Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah


Dalam perawatan bayi baru lahir bertujuan untuk membersihkan jalan napas, memotong
dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi dan pencegahan
infeksi. Pembersihan jalan napas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi
adalah tindakan rutin yang segera dilakukan kecuali bayi dalam keadaan kritis dan
membutuhkan pertolongan pertama
1. Perlunya pemeliharaan kebersihan diri
a. Ibu harus cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
b. Kuku jari tangan ibu harus selalu pendek untuk mencegah jangan sampai melukai
badan bayi
c. Pakaian bayi dicuci terpisah dari pakaian anggota keluarga agar terhindar dari
infeksi
d. Kondisi kamar bayi harus bersih, terlindungi dari angina, debu, udara segar,
cukup mendapatkan sinar matahari, aman dan nyaman
e. Pakaian bayi harus bersih, kering dan wangi dan tidak menghisap keringat

2. Persyaratan memandikan bayi


Memandikan bayi bertujuan untuk membersihkan kulit, merangsang peredaran darah,
memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan.
Syarat memandikan bayi yaitu:

8
a. Jaga bayi jangan sampai jatuh. Bahayanya bisa menyebabkan gegar otak, patah
tulang dan lain-lain
b. Selama memandikan bayi, lakukan kontak mata
c. Perlengkapan memandikan bayi

3. Perawatan tali pusat


Jika tali pusat masih ada, jaga tali pusat selalu bersih, kering dan biarkan terbuka

4. Perawatan Pakaian Bayi


Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh disimpan
dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran popok yang
paling baik adalah 60 x 40 cm, jangan terlalu kecil supaya dapat dipakai agak lama.
Baju bayi dipilih yang sesuai dengan keadaan setempat, missal di daerah panas pilih
baju yang tipis dan menyerap keringat. Sarung tangan dan sarung kaki boleh
dikenakan pada tangan dan kaki bayi, tetapi bagian dalam tidak boleh ada benang
yang lepas, karena benang dapat melukai jari bayi.

5. Perawatan Mulut Bayi


Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi tidak
minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah
minum susu. Apabila hal ini disebabkan jamur, ibu boleh mengolesi dengan gentian
violet 2%.

6. Perawatan Hidung
Apabila bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan memasukkan
kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung, jangan
menggunakan benda lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari,
dada bayi digosokkan krim penghangat tipis-tipis.

7. Perawatan Kuku Bayi

9
Apabila kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya,
gunakan pemotong kukuk khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati jangan
melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.

8. Perawatan Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera
berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik, dan
dibersihkan dengan kapas. Hindari menggunakan lidi atau benda keras. Jika bayi akan
dipasang anting, sebaiknya dipasang pada usia 1-2 bulan karena bayi belum dapat
menggaruk atau memegang. Lebih baik langsung dipasang anting emas daripada
benang. Karena benang akan tetap basah dan menyebabkan infeksi.

9. Kebutuhan Makanan Bayi


Makanan utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan adalah ASI. Apabila
ASI cukup dan berat badan bayi naik dengan baik (pada grafik KMS, berat badan
pada pelangi hijau) bayi boleh diberi ASI saja hingga 6 bulan.
ASI tidak hanya memberi perlindungan terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga
merangsang pertumbuhan sistem kekebalan. Efek perlindungan ASI ini sangat jelas
pada bayi. Oleh karena itu, ibu harus berusaha terus memperbanyak ASI dan
memberikannya kepada bayi.

10. Kebutuhan Tidur Bayi


Makin besar, waktu tidur bayi makin berkurang karena bayi sudah dapat bermain.
Bayi harus cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus, ia
hanya bangun jika lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Meskipun demikian,
harus tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam hari. Sebaiknya,
pada waktu tidur lampu dimatikan karena bayi sangat ssensitif terhadap cahaya.

11. Masalah Yang Lazim


Pemakaian bedak yang berlebihan pada bokong bayi. Bokong lecet dapat dicegah
dengan mengganti popok bayi segera setelah basah/kotor. Selain itu, bokong bayi

10
dibilas dengan sabun ringan lalu keringkan. Jika lecetnya serius, harus dibawa ke
bidan/dokter untuk mendapatkan pengobatan. Hindari penggunaan bedak talk yang
berlebihan karena bedak yang mongering menyebabkan kulit lecet.

12. Alasan Bayi Menangis


Menangis tidak selalu benar bahwa bayi berarti lapar, tapi mungkin kondisinya
sebagai berikut:
a. Perut kembung sehingga menimbulkan perasaan tidak enak
b. Popok basah
c. Udara panas atau pakaian terlalu tebal
d. Kesakitan, bila bayi menangis tiba-tiba dank eras. Kadang-kadang bayi menangis
terus menerus. Jika hal ini terjadi, sebaiknya ibu meneliti penyebabnya, ada
kemungkinan bayi menderita kolik. Keluhan ini sering terjadi pada bayi berusia 3-
4 bulan, terutama pada bayi yang tidak minum ASI. Kolik dapat disebabkan
karena bayi alergi terhadap susu atau ibu yang terlalu banyak mengonsumsi teh
(pada bayi yang minum ASI saja)
e. Digigit serangga
f. Ketakutan
g. Bermimpi

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan bersama dengan
kunjungan pada ibu, pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal.
Dalam perawatan bayi baru lahir bertujuan untuk membersihkan jalan napas, memotong
dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi dan pencegahan
infeksi. Perawatan bayi baru lahir dirumah meliputi pemeliharaan kebersihan diri,
memandikan bayi, perawatan tali pusat, perawatan pakaian bayi, perawatan mulut bayi,
perawatan hidung, perawatan kuku bayi, perawatan telinga, kebutuhan makanan,
kebutuhan tidur, masalah yang sering terjadi daan alasan bayi menangis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pudiastuti, R. D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas : Teori dan Aplikasi Dilengkapi
Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.

Yulifah, R., & Yuswanto, T. J. (2014). Asuhan Kebidanan Komunitas Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai