OLEH:
KELOMPOK 9
SULAWESI TENGGARA
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “MEMECAHAKAN
MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN ETIKOLEGAL DALAM ASUHAN
KEBIDANAN PADA BBL ”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai
mata kuliah etikolegal dalam praktik kedibanan Tak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian
tugas akhir ini hingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan pada :
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya etik moral dalam
kebidanan. Pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam membangun
masyarakat yang cinta tanah air. Makalah iniberisi paparan peran secara
keseluruhan pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan
penulis. Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat
Kolaka,22 september
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Saran
BAB II PEMBAHASAN
F. Pencegahan dini
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG
Kelahiran bayi bisa menjadi salah satu pengalaman yang paling memuaskan
dan memuaskan dari kehidupan orang tua atau pernikahan pasangan.
Setelah berbulan-bulan mengasuh anak , pengalaman yang berhubungan
dengan beberapa jam dan hari pertama kehidupan bayi dapat sangat
bermanfaat bagi orang tua, memberi mereka kegembiraan, rasa syukur, dan
mungkin kerendahan hati saat mereka merenungkan kehidupan baru yang
sekarang dipercayakan kepada mereka untuk perawatan dan dukungan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian etik dan moral?
2. Cara penanganan masalah etik moral BBL?
3. Apa kewenangan bidan pada asuhan BBL?
4. Apa peran bidan sebagai pelaksana?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian etik dan moral
2. Untuk mengetahui cara penanganan masalah eti moral BBL
3. Untuk mengetahui apa wewenang bida pada asuahn BBL
4. Untuk mengetahui peran bida sebagai pelaksana
5. Untuk mengetahui askeb bayi baru lahir dengan makrosomia
6. Untuk mengetahui standar praktik kebidanan
7. Untuk mengetahui apa itu etika pelayanan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian etik moral berasal dari bahasa Yunani adalah ethos yang
berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas atau yang diharapkan
secara sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang
perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.Menurut para ahli ketika tidak
lain adalah aturan prilakut adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau juga disebut etik berasal dari kata Yunani ethos
yang berarti norma-norma,nilai-nilai,kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik etika, dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. etika memberi manusia sebagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini.
Pengertian etika masalah etik kebidanan adalah penyimpangan tentang
akhlak yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang bidan dalam
berinteraksi dengan orang lain, atau dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien. Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau
kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh
individu maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat
sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang membentuk
etika adalah moral.
Moral adalah baik atu buruk yang diterima secara umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan asusila, yang
mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk
perubahan.
Skrining adalah tes yang dilakukan pada saat bayi baru berumur beberapa
hari, untuk mengetahui adanya gangguan sejak awal kelahiran, sehingga
apabila ditemukan gangguan/kelainan dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Seringkali bayi baru lahir tampak normal dan tidak terlihat sakit atau seperti
ada gangguan.25
Skrining pada bayi baru lahir bertujuan mendeteksi kemungkinan jika terjadi
kelainan pada bayi. Skrining pada bayi baru lahir biasanya dilakukan sebelum
ibu dan bayi pulang dari rumah sakit atau sesaat setelah bayi
lahir. Tetapi umumnya proses skrining dilakukan sekitar 2 sampai 5 hari
setelah bayi dilahirkan.
Setidaknya ada 3 jenis skrining yang bisa dilakukan pada bayi baru
dilahirkan, diantaranya adalah :
1. Skrining Pendengaran
Biasanya bayi mengalami priode kritis di usia 6 bulan pertama higga anak
berumur 2 tahun. Apabila bayi mengalami masalah pendengaraan bawaan
maka bisa diatasi sebelum berusia 6 bulan. Pada saat anak berusia 3 tahun
akan memiliki kemampuan berbahasa dengan normal.
Skrining pendengaran pada bayi hanya menunjukkan apakah ada atau tidak
respon terhadap rangsangan.
Masalah penglihatan umumnya terjadi pada bayi yang lahir prematur. Kondisi
ini bisa menjadi penyebab kebutaan. Oleh sebab itu skrining harus dilakukan
setelah bayi lahir untuk mengetahui dan melakukan pengobatan sesuai
dengan kondisi penglihatan.
Skrining penglihatan juga bisa dilakukan apabila bayi tidak dapat mengikuti
objek di usia 3 bulan. Juga pada bayi yang memiliki riwayat katarak bawaan,
penyakit metabolik di keluarga, retinoblastoma, dan juling.
3. Skrining Hipotiroid
Itulah 3 jenis skrining pada bayi yang baru lahir yang sebaiknya dilakukan
untuk mendeteksi jika terdapat kelainan pada bayi. Apabila dilakukan secara
cepat dan tepat, bayi dapat tumbuh kembang secara normal sebab mendapat
penangan segera.
Kebijakan itu ditandai dengan peluncuran ulang Program SHK bayi baru lahir
di Puskesmas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu
(31/8/2022). Diamengatakan kebijakan itu bagian dari implementasi
transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif
mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak
menunjukkan gejala.
Tidak disadari oleh orang tua, gejala khas baru muncul seiring bertambahnya
usia anak," katanya.
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah skrining yang dilakukan pada bayi baru
lahir untuk memilah bayi yang menderita HK dan bayi yang bukan penderita.
Skrining itu dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia
minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal dua pekan oleh tenaga kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari pelayanan
neonatal esensial.
Darah diambil sebanyak dua sampai tiga tetes dari tumit bayi, kemudian
diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati
sebelum usianya satu bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh
kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.
Pasal 7
keluarganya.
(2) Pemberian pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat(1)harus mempertimbangkan keamanan, dilakukan pada saat:
a.Bayi lahir sampai dengan proses pemulangan; dan
b. kunjungan ulang
F. Pencegahan Infeksi
Melakukan penilaian:
1) Apakahbayicuku bulan/tidak
2) Apakah air ketuban bercampur mekonium/tidak
3) Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa
kesulitan
4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas Jika bayi
tidak bernapas atau bernapas megap–megap atau
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila
bayi diletakkan di atas benda–benda tersebut.
Makrosomia atau bayi besar merupakan kelahiran bayi yang memiliki berat di
atas 4000 gram. Menurut keputusan bayi yang besar baru dapat
menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran yang
ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya
bahu. Karena regangan dinding Rahim oleh anak yang sangat besar dapat
menimbulkan inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.
Etiologi genetic, obesitas
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari
tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu
maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat
sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang
membentuk etika adalah moral. Moral kesadaran tentang adanya baik
buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh
lingkungan
B.SARAN