Anda di halaman 1dari 17

MEMECAHKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN

ETIKOLEGAL DALAM ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL

OLEH:

KELOMPOK 9

IKA NURHALIZA 2021 0029

SYAMSIDAR 2021 0042

DERBI CLARA DOMINIQUE 2021 0010

PUTRI ANGRENI 2021 0031

DIII KEBIDANAN MENARA BUNDAN KOLAK

SULAWESI TENGGARA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “MEMECAHAKAN
MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN ETIKOLEGAL DALAM ASUHAN
KEBIDANAN PADA BBL ”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai
mata kuliah etikolegal dalam praktik kedibanan Tak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian
tugas akhir ini hingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan pada :

Pada makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya etik moral dalam
kebidanan. Pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam membangun
masyarakat yang cinta tanah air. Makalah iniberisi paparan peran secara
keseluruhan pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan
penulis. Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Kolaka,22 september
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Saran

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian etika dan moral

B. Cara menangani masalah etik moral ibu pada BBL

C. Kewenangan bidan pada asuhan BBL

D. Skrining bayi baru dini

E. Inisiasi menyusui dini

F. Pencegahan dini

G. Askeb bayi baru lahir dengan makrosomia

H. Standar praktik kebidanan


I. Etika pelayanan kebidanan

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PEMBUKAAN

A. LATAR BELAKANG

Kelahiran bayi bisa menjadi salah satu pengalaman yang paling memuaskan
dan memuaskan dari kehidupan orang tua atau pernikahan pasangan.
Setelah berbulan-bulan mengasuh anak , pengalaman yang berhubungan
dengan beberapa jam dan hari pertama kehidupan bayi dapat sangat
bermanfaat bagi orang tua, memberi mereka kegembiraan, rasa syukur, dan
mungkin kerendahan hati saat mereka merenungkan kehidupan baru yang
sekarang dipercayakan kepada mereka untuk perawatan dan dukungan.

Kelahiran bayi seperti itu juga dapat mencerminkan keragaman perspektif


etis yang ada di antara orang tua, dokter, dan orang lain mengenai nilai bayi
dengan kondisi medis yang mengancam jiwa, terutama ketika proyeksi
kehidupan masa depan anak-anak ini dipenuhi dengan campuran, gangguan
neurologis, cacat mental dan fisik, dan, kadang-kadang, ketidakpastian medis
yang cukup besar mengenai tingkat kecacatan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian etik dan moral?
2. Cara penanganan masalah etik moral BBL?
3. Apa kewenangan bidan pada asuhan BBL?
4. Apa peran bidan sebagai pelaksana?

5. Askeb bayi baru lahir dengan makrosomia?

6. Apa standar praktik kebidanan?


7. Pengertia Etika pelayanan kebidanan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian etik dan moral
2. Untuk mengetahui cara penanganan masalah eti moral BBL
3. Untuk mengetahui apa wewenang bida pada asuahn BBL
4. Untuk mengetahui peran bida sebagai pelaksana
5. Untuk mengetahui askeb bayi baru lahir dengan makrosomia
6. Untuk mengetahui standar praktik kebidanan
7. Untuk mengetahui apa itu etika pelayanan kebidanan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL.

Pengertian etik moral berasal dari bahasa Yunani adalah ethos yang
berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas atau yang diharapkan
secara sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang
perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.Menurut para ahli ketika tidak
lain adalah aturan prilakut adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau juga disebut etik berasal dari kata Yunani ethos
yang berarti norma-norma,nilai-nilai,kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik etika, dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. etika memberi manusia sebagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini.
Pengertian etika masalah etik kebidanan adalah penyimpangan tentang
akhlak yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang bidan dalam
berinteraksi dengan orang lain, atau dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien. Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau
kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh
individu maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat
sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang membentuk
etika adalah moral.

Moral adalah baik atu buruk yang diterima secara umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan asusila, yang
mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk

berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan .

B.CARA MENANGANI MASALAH ETIK MORAl IBU PADA BBL


Memberi informasi yang lengkap pada ibu,informasi yang jujur,tidak
bias dandapat dipahami oleh ibu,menggunakan alternatif media ataupun
yang lain,sebaiknya tetap bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar
untuk membantu ibu menngunakan haknya dan menerima tanggung jawab
yang diambil.Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga
kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu
sudah diberikan informasi yang lengkap tentang dampak dari
keputusan.Untuk memegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu
merencanakan,mengembangkan sumber daya,memonitor perkembangan
protocol dan petunjuk teknis baik ditingkat daerah,propinsi untuk semua
kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi ibu. Penjaga fokus asuhan pada
ibu dan edidence based,diharapkan konflik dapat ditekan serendah
mungkin.Tidak perlu takut akan konflik tetapi memegangnya sebagai suatu
kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilain ulang
objektif,bermitra dengan wanita dari system asuhan dan takanan positif pada

perubahan.

C. KEWENANGAN BIDAN PADA ASUHAN BAYI BARU LAHIR


Bidan mempunyai wewenang untuk memberikan pelayanan kesehatan
neonatal kepada bayi baru lahir berdasarkan Permenkes No. 53 Tahun 2014
Tentang pelayanan kesehatan neonatal pada bayi baru lahir meliputi
Menjaga bayi tetap hangat, inisiasi menyusu dini, pemotongan dan
perawatan tali pusat, pemberian suntikan vitamin K.

Pasal 51 Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan


reproduksi perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 ayat (1) huruf c, Bidan berwenang melakukan komunikasi,
informasi, edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

D.SKRINING BAYI BARU LAHIR

Skrining adalah tes yang dilakukan pada saat bayi baru berumur beberapa
hari, untuk mengetahui adanya gangguan sejak awal kelahiran, sehingga
apabila ditemukan gangguan/kelainan dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Seringkali bayi baru lahir tampak normal dan tidak terlihat sakit atau seperti
ada gangguan.25

3 Jenis Skrining Pada Bayi Baru Lahir

Skrining pada bayi baru lahir bertujuan mendeteksi kemungkinan jika terjadi
kelainan pada bayi. Skrining pada bayi baru lahir biasanya dilakukan sebelum
ibu dan bayi pulang dari rumah sakit atau sesaat setelah bayi
lahir. Tetapi umumnya proses skrining dilakukan sekitar 2 sampai 5 hari
setelah bayi dilahirkan.

Pada dasarnya screening bayi baru lahir perlu dilakukan. Pasalnya ini


membantu orang tua untuk mengetahui atau mendeteksi sejak awal apakah
bayi mengalami masalah atau gangguan kesehatan. Tujuannya agar
terhindar dari resiko yang bisa membahayakan anak di masa yang akan
datang.

Setidaknya ada 3 jenis skrining yang bisa dilakukan pada bayi baru
dilahirkan, diantaranya adalah : 

1. Skrining Pendengaran

Untuk mengetahui apakah bayi mengalami gangguan pendengaran atau


tidak bisa dilakukan sejak dini. Ini bukanlah hal yang mudah karena pada
bayi terdapat masa kritis berhubungan dengan pendengaran dan bicara.

Biasanya bayi mengalami priode kritis di usia 6 bulan pertama higga anak
berumur 2 tahun. Apabila bayi mengalami masalah pendengaraan bawaan
maka bisa diatasi sebelum berusia 6 bulan. Pada saat anak berusia 3 tahun
akan memiliki kemampuan berbahasa dengan normal.

Skrining pendengaran pada bayi hanya menunjukkan apakah ada atau tidak
respon terhadap rangsangan.

2. Skrining Penglihatan Pada Bayi

Masalah penglihatan umumnya terjadi pada bayi yang lahir prematur. Kondisi
ini bisa menjadi penyebab kebutaan. Oleh sebab itu skrining harus dilakukan
setelah bayi lahir untuk mengetahui dan melakukan pengobatan sesuai
dengan kondisi penglihatan.

Pemeriksaan ini dilakukan pada saat bayi berumur 3 – 4 mingggu atau


dengan berat kurang dari 1500 gram. Pemeriksaan penglihatan dapat
dilakukan di kamar bayi atau ruang NICU setelah 1 hari dilahirkan.

Skrining penglihatan juga bisa dilakukan apabila bayi tidak dapat mengikuti
objek di usia 3 bulan. Juga pada bayi yang memiliki riwayat katarak bawaan,
penyakit metabolik di keluarga, retinoblastoma, dan juling.

3. Skrining Hipotiroid

Pemeriksaan pada bayi berikutnya adalah skrining hipotiroid untuk


menditeksi adanya hipotiroid bawaan. Apabila tidak ditangani secara cepat
dan tepat bisa mengakibatkan retardasi gangguan mental berat.
Yang dimaksud dengan hipotiroid adalah kondisi kelenjar tiroid menurun atau
tidak dapat berfungsi dengan baik. Umumnya skrining dilakukan pada saat
bayi berumur 48 sampai 72 jam. Caranya dengan meneteskan sedikit darah
di atas kertas khusus. Setelah darah kering, baru kemudian dilakukan
skrining kadar hormon TSH.

Itulah 3 jenis skrining pada bayi yang baru lahir  yang sebaiknya dilakukan
untuk mendeteksi jika terdapat kelainan pada bayi. Apabila dilakukan secara
cepat dan tepat, bayi dapat tumbuh kembang secara normal sebab mendapat
penangan segera.

Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kebutuhan Screening pada


bayi kepada dokter spesialis anak di RS. Hermina terdekat, atau sahabat
hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS.
Hermina dengan aplikasi halo hermina.

Kebijakan itu ditandai dengan peluncuran ulang Program SHK bayi baru lahir
di Puskesmas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu
(31/8/2022). Diamengatakan kebijakan itu bagian dari implementasi
transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif
mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak
menunjukkan gejala.

Tidak disadari oleh orang tua, gejala khas baru muncul seiring bertambahnya
usia anak," katanya.

Skrining Hipotiroid Kongenital adalah skrining yang dilakukan pada bayi baru
lahir untuk memilah bayi yang menderita HK dan bayi yang bukan penderita.
Skrining itu dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia
minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal dua pekan oleh tenaga kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari pelayanan
neonatal esensial.

Darah diambil sebanyak dua sampai tiga tetes dari tumit bayi, kemudian
diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati
sebelum usianya satu bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh
kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

E. Inisiasi Menyusui Dini


dimulai sedini mungkin. Segera setelah bayi lahir setelah tali pusat dipotong
letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit ke kulit biarkan selama 1
jam/lebih sampai bayi menyusu sendiri, selimuti dan beri topi. Suami dan
keluarga beri dukungan dan siap membantu selama proses menyusui. Pada
jam perama si bayi menemukan payudara ibunya dan ini merupakan awal
hubungan menyusui yang berkelanjutan yang bisa mendukung kesuksesan
ASI Eksklusi

membantu stabilisasi pernapasan, mengendalikan suhu tubuh lebih baik


dibandingkan dengan inkubtor, menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk
bayi dan mencegah infeksi nosokomial. Kadar bilirubin bayi juga lebih cepat
normal karena pengeluaran mekonium lebih cepat sehingga dapat
menurunkan insiden ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit ke kulit juga membu

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu


Ibu Eksklusif (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5291);

Pasal 7

(1) Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir dilaksanakan melalui:

a.pelayanan kesehatan neonatal esensial;

b.skrining Bayi Baru Lahir; dan

c.pemberian komunikasi, informasi, edukasi kepada ibu dan

keluarganya.
(2) Pemberian pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat(1)harus mempertimbangkan keamanan, dilakukan pada saat:
a.Bayi lahir sampai dengan proses pemulangan; dan
b. kunjungan ulang

F. Pencegahan Infeksi

 Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah


bersentuhan dengan bayi
 Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan
 Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan,
terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan
benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
 Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih.
Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer,
stetoskop.

Melakukan penilaian:

1) Apakahbayicuku bulan/tidak
2) Apakah air ketuban bercampur mekonium/tidak
3) Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa
kesulitan
4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas Jika bayi
tidak bernapas atau bernapas megap–megap atau

Pencegahan kehilangan nafas


Mekanisme kehilangan panas:

· Evaporasi Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh


oleh panas tubuh bayi sendirikarena setelah lahir, tubuh bayi tidak
segera dikeringkan.

· Konduksi Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung


antara tubuh bayi dengan

lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila
bayi diletakkan di atas benda–benda tersebut.

· Konveksi Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar


udara sekitar yang lebih dingin, co/ruangan yang dingin, adanya
aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi,
atau pendingin ruangan.

· Radiasi Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan


di dekat benda–benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah
dari suhu tubuh bayi, karena benda–benda tersebut menyerap
radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak

G. ASKEB BAYI BARU LAHIR DENGAN MAKROSOMIA

Makrosomia atau bayi besar merupakan kelahiran bayi yang memiliki berat di
atas 4000 gram. Menurut keputusan bayi yang besar baru dapat
menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran yang
ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya
bahu. Karena regangan dinding Rahim oleh anak yang sangat besar dapat
menimbulkan inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.
Etiologi genetic, obesitas

H. STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN


Standar adalah ukuran atau ukuran parameter yang di gunakan sebagai
dasar untuk menilai tingkat kualitas yang telah disepakati dn mampu dicapai
dengan ukuran yang ditetapkan. Berikut ini adalah standar praktik kebidanan
yang ditetapkan oleh pimpinan pusat ikatan bidan Indonesia.\ (IBI ).

I. ETIKA PELAYANAN KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak terpisah oleh layanan


ksehatan. Pelayanan kebidanan tergantung bagaimana struktur social
budaya masyarakat dan termsuk kondisi social ekonomi, social demografi,
parameter, social deografi dalam pelayanankebidanan, anara lain: perbaikan
status gozi bayi, cakupan pertolongan persalianan, menurut angka kematian
ibu, menurunnya angka kelahiran bayi, cakupan penanganan kasus beresiko
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari
tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu
maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat
sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang
membentuk etika adalah moral. Moral kesadaran tentang adanya baik
buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh
lingkungan

B.SARAN

Sikap etis professional berarti bekerja sesuai dengan


standar, melaksanakan, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien. Dengan adanya
hukum etika moral yang berlaku dalam memberikan
pelayanan kebidanan diharapkan agar pelayanan kesehatan
terutama bidan dapat menaati hukum. Dan semoga dengan
makalah ini bisa mejadi bahan bacaan untuk teman-teman
dan semoga bisa bermanfaat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
hhtp://id.scribd.com/document/422572446/memecahkan-masalah-Yang-
Berkitan-Dengan-Etikolegal-Dalam-Asuhan-Kebidanan-Pada-Bayi-Baru-Lahir

Anda mungkin juga menyukai