Disusun oleh :
Kelas/Semester : B/I
Kelompok VI
Gina Indriani (2201081006)
Mudrikah Zain (2201080024)
Rahma Nida Alhusna (2201081012)
Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan Taufik dan
Hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Shalawat beriringkan
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Allah Muhammad
shallallahu’alaihiwassallam.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan, dorongan, dan juga
masukan dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat
dipahami dengan baik okeh para pembaca.
Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan juga saran yang membangun dari pembaca untuk para
penyusun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok VI
BAB I
PENDAHULUAN
Yang artinya : “Wanita itu biasanya dinikahi karena empat hal. Harta bendanya,
keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dan pilihan agamanya yang baikk, sebab
engkau akan selamat (dari kefakirannya).” (HR. Bukhari)
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah juga menganjurkan dalam memilih jodoh kecantikan,
harta, status bukanlah merupakan pilihan utama dalam mencari istri yang nantinya
menjadi pendidik bagi janinnya. Akan tetapi agama merupakan hal yang pokok
yang dapat menjadi bahan pertimbangan, memilih wanita yang kaya akan rasa
kasih sayang, wanita subur agar memberikan keturunan yang baik, dan wanita
yang akhlaknya baik serta berasal dari keluarga yang baik pula akhlaknya.
2. Menikah
Selain dari pada itu, setelah memilih jodoh yang baik, program pendidikan
prenatal berikutnya adalah pernikahan. Islam mengatur bagaimana pelaksanaan
akad nikah dan tata cara bergaul dengan istri yang baik sesuai dengan syariat
islam. Pasangan pengantin hendaknya sadar akan tujuan dari pernikahan itu
sendiri adalah untuk mengikuti sunnah Rasul. Secara sadar pernikahan bukan
hanya kebutuhan biologis berupa syahwat saja akan tetapi diiringi dengan
mengharap ridho Allah subhanahu wata’ala, agar mendapatkan keturunan yang
baik. Adapun pasca menikah, proses yang akan dilalui oleh pasangan pengantin
adalah sebagai berikut :
a. Masa Kehamilan (Prenatal)
Pendidikan prenatal dimulai pada masa istri mengandung calon anak. Islam
sangat memperhatikan pendidikan anak. Pendidikan prenatal disebutkan
dalam Al-Qur’an Al A’raf ayat 172,