Disusun oleh :
1. Fikri Yusran
2. Trinyta Yuniarti
Penyusuan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan masalah..................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1. Pengertian tujuan Pendidikan............................................................................2
2.2. Perspektif Alquran dan Hadist tentang Tujuan Pendidikan................................2
BAB III............................................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan
berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya
memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-
institusi pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas, namun institusi-
institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang beradab.
Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia
yang beradab, terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan.
Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai
kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya
yang terjadi. Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri
bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Gelar dianggap sebagai tujuan
utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini
dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun
akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi,
namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai individu-individu
yang beradab.
Dalam budaya Barat sekular, tingginya pendidikan seseorang tidak
berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan individu yang bersangkutan.
Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum Muslimin adalah
banyaknya dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi, namun dalam
kehidupan nyata, mereka belum menjadi Muslim-Muslim yang baik dan
berbahagia
1.2. Rumusan masalah
2. Tujuan awal Pendidikan ?
3. Tujuan akhir Pendidikan ?
1.3. Tujuan masalah
1. Mengethaui tujuan awal Pendidikan
2. Mengetahui tujuan akhir Pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah arah atau sasaran yang ingin di capai.dalam
bahasa arab, tujuan itu di sebut dengan al-hadf muntadal fihi bi al-siham
(sasaran atau objek yang di perlombahkan dengan panah) atau kullu shay’in
azim murtafi’ (segala sesuatu yang besar dan tinggi). Dan al-ghard berarti
“maksud atau yang di inginkan”.
Berdasarkan makna harfiah ini, maka tujuan dapat diartikan kepada
sesuatu yang sangat di dambakan bagaikan pemanah yang berharap anak
panahnya dapat mencapai sasaran atau objek yang di panahnya. Setiap target
yang ingin di capai, dengan demikian, tujuan pendidikan berarti sasaran yang
ingin di capai atau di raih setelah melalui proses pendidikan. Artinya
pendidikan yang merupakan suatu proses mempunyai target atau tujuan yang
ingin di capai, dimana tujuan tersebut harus melekat atau dimiliki oleh peserta
didik setelah melalui proses tersebut. Peserta didik di harapkan memiliki
kompetensi tertentu sesuai dengan peringkat pendidikan yang dilaluinya.
Kompetensi itu meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Penyelenggaraan pendidikan, baik pada tingkat lembaga maupun dalam proses
pembelajaran, mempunyai target atau sasaran yang ingin di capai.
Tujuan pendidikan memegang peranan penting dalam pendidikan, karena
pendidikan dapat memberikan arahan yang jelas dalam melaksanakan segala
kegiatan pendidikan. Penentuan tujuan pembelajaran menjadi penting tidak
hanya untuk memastikan sasaran yang ingin di capai, tetapi juga dapat
memberikan arahan kepada guru dalam memilih dam menentukan materi
pembelajaran.
2
Agar dapat terukur, sebelum melakukan proses pendidikan perlu dibuat
rumusan-rumusan tujuan yang jelas. Rumusan tersebut dapat digali dari
sumber pendidikan Islam yaitu Alquran dan hadist.
Berikut ini akan dikemukakan ayat-ayat Alquran dan hadist yang
berkenaan dengan tujuan pendidikan. Diantanya bertakwa kepada Allah,
beriman, dan berakhlak mulia.
Keempat hal di atas di sebut oleh al- jamali sebagai inti dari tujuan
pendidikan islam yaitu mengenal Allah dan bertakwa kepada-Nya
3
Menyimak hal tersebut maka dalam tujuan pendidikan salah
satunya harus mewujudkan peserta didik yang beriman kepada Allah,
karena dengan takwa dan beriman kepada Allah maka akan
mewujudkan peserta didik yang berakhlak muliadan berprilaku terpuji.
Jika seorang yang beriman diyakini sebagai orang yangdimuliakan
dan diistimewakan oleh Allah didunia dan akhirat, maka seyogianya
segala proses pendidikan Islam diarahkan untuk mencapai derajat itu
3. Berakhlak Karimah
misi utama Rasulullah adalah memperbaiki akhlak manusia. Beliau
melaksanakan misi tersebut dengan menghiasi dirinya dengan berbagai
akhlak yang mulia dan menganjurkan agar umatnya senantiaa
menerapkan akhlak tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan
secara tegas, beliau mengatakan bahwa kualitas iman seorang dapat
diukur dengan akhlak yang ditampilkannya. Itu berarti bahwa semakin
bagus kualitas iman seseorang Akan semakin baik pula akhlaknya.
Dengan kata lain, akhlak seseorang yang buruk merupakan pertanda
bahwa imannya juga buruk.
Para ahli pendidikan Islam telah merumuskan tujuan pendidikan yang
merangkum maksud-maksud diatas. Rumusan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang
didalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-
tugas kehambaan, kekhalifaan, dan pewaris nabi.
2. Rumusan tujuan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia
tanggal s.d. 11 Mei 1960 di Cipayung, Bogor; tujuan pendidikan Islam
adalah menanamkan takwa, akhlak, serta menegakkan kebenaran dalam
rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut
ajaran Islam.
Keadaan ilmu mestilah berpengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan
perilaku orang yang berilmu tersebut. Pengaruh inilah yang membuat diri
yang berpredikat saleh, takwa, atau ulul al-bab. Ada tiga indikator yang
menunjukan terbentuknya predikat tersebut. Atau dengan kata lain ada tiga
indikator yang menunjukan bahwa telah terciptanya tujuan pendidikan pada
peserta didik.
Pertama : qanitun ana al-layl sajidan wa qo’iman. Dia menjadi orang
yang sangat taat dalam menjalankan ibadah walaupun dalam keadaan apapun
tetap taat melaksanakan ibadah apa saja yang si perintahkan Allah dan Rasul-
Nya.
4
Kedua : yahdar al-akhirah (takut kepada azhab akhirat). Dia sangat
berhati-hati dalam menjalankan kehidupannya jika suatu kegiatan yang
sedang di hadapinya itu dapat merugikan dan mengorbankan kebahagiaannya
di akhirat maka kegiatan itu langsung di tinggalkan.
Ketiga : yarju rahmata robbik (mengharap rahmat Tuhannya). Orang
yang saleh selalu mengharapkan rahmat-Nya jika kegiatan yang tidak ada
manfaatnya atau tidak berorientasi kepada rahmat Allah tidak menjadi
perhatiaannya bahkan dia menjauh dari kegiatan tersebut.
Ketiga karakter diatas ini dapat pula membentuk pribadi yang sabar
menerima cobaan dari Allah, baik cobaan dalam menghadapi musibah, dalam
menghadapi maksiat, ataupun dalam ketaatan kepadanya, dimana kesabaran
itu perpanjangan dari kesholehan dan ketakwaannya.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
Ash- Shaibani Umar Muhammad At- Taumi,.1979. Falsafah Pendidikan Islam,
(Jakarta: Bulan Bintang,).
Kadar M.2011,. Tafsir Tarbawi. (Yokjakarta: Nusa Media)
Manzur, Ibn,. Mukram, Abi al-Fadl Jamal al-Din Muhammad., 1990., Lisan
al’arab jilid IX Bairut: Dar al-Fikr,
Sudirman , 1988., Ilmu Pendidikan. Bandung. CV. Remadja Karya.. Yusuf,
Umar Bukhari. 2012,. Hadist Tarbawi. Jakarta: Amzah