Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERIODISASI PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu : Mhd. Tafsir Tambunan, M.Sos

Disusun oleh :
Kelompok VI

IRWANSYAH PUTRA (2238120092)


LISA PADLI (2238120094)
MUHAMMAD RIZKI RITONGA (2238120099)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Periodisasi Pendidikan Islam. Shalawat serta
salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw
yang telah menunjukkan jalan yang benar yakni agama Islam.

Dalam penyelesaian makalah kesulitan belajar ini, penulis mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak hingga makalah ini bisa terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, akan
tetapi harapan penulis dengan bantuan para pembaca akan dapat menuju ke arah yang lebih
baik, karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, ataupun nasihat yang berguna bagi
perbaikan selanjutnya.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai penulis sendiri

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Rantauprapat, 29 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penilitian...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Pendidikan Islam Masa Pra Konsepsi..................................................................... 2


B. Pendidikan Islam Masa Pranatal.............................................................................. 3
C. Pendidikan Islam Masa Pascanatal.......................................................................... 8

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan karakter manusia. Sebagai suatu proses,
pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Tetapi proses pendidikan harus
berlangsung secara berkelanjutan. Dari sini lah kemudian muncul istilah pendidikan
sepanjang hayat (life ling education), dan ada juga yang menyebut pendidikan terus menerus
(continuing education).

Istilah islam sendiri telah menggariskan tentang proses pendidikan sepanjang hayat. Dalam
suatu riwayat, Rasulullah SAW bersabda: “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga
dimasukkan dalam liang kubur”. Bahkan bila diteliti labih jauh lagi, ternyata ditemukan
beberapa ayat al-qur’an dan hadist Rasulullah yang tampak memberikan isyarat adanya
proses pendidikan. Menurut hadist pemilihan jodoh (suami/istri) sebagai awal proses
pendidikan, atau setidak-tidaknya dianggap sebagai masa persiapan proses pendidikan.
Begitu pula akhir dari proses pendidikan pada saat berpisahnya nyawa dengan badan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan latar belakang di atas maka kami merumuskan hal-hal
sebagai berikut:
1. Apa itu Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi?
2. Apa itu Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah)?
3. Bagaimana Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis paparkan beberapa tujuannya
yakni sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendidikan Islam masa Pra Konsepsi.
2. Untuk mengetahui pendidikan Islam masa Prantal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah).
3. Untuk mengetahui Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Widayah).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi

Pendidikan pra konsepsi ini adalah salah satu upaya persiapan pendidikan yang dimulai
ketika seseorang memilih pasangan hidupnya sampai pada saat setelah terjadinya pembuahan
dalam rahim sang ibu. Dalam kaitannya dengan hal ini, Islam telah mengajarkan hal-hal
berikut :

1. Dalam memilih pasangan hidup, Islam mengajarkan agar mengutamakan


pengetahuan agamanya yang sama-sama beragama Islam, dan juga memiliki
perangai dan tingkah laku yang baik. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

“Wanita itu dikawini karena empat hal, yaitu karena kekayaannya, kecantikannya,
keturunannya, dan karena agamanya, kamu pasti akan hidup bahagia.”

Berdasarkan hadits ini, sangatlah jelas bagaimana kita harus memilih calon pasangan hidup.
Agama dan akhlak merupakan dua hal yang paling utama. Setelah kedua hal ini barulah
faktor-faktor lain dipertimbangkan.

2. Mencari rizki dan makanan yang halal. Seperti disebutkan dalam Q.S. An Nahl :114,
yang artinya :

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

Apa yang kita konsumsi sehari-hari itu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
keturunan, baik itu fisik maupun mental. Selain itu, menurut disiplin ilmu biologi, makanan
yang baik dan bergizi itu memiliki pengaruh yang besra terhadap pematangan ovum dan
spermatozoa yang kemudian akan menjadi janin yang sehat dan kuat.

2
B.            Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah)

Pendidikan Pranatal adalah pendidikan sebelum masa melahirkan. Masa ini ditandai dengan
fase pemilihan jodoh, pernikahan, dan kehamilan.

1. Fase Pemilihan Jodoh

Fase ini adalah persiapan bagi seseorang yang sudah dewasa untuk menghadapi hidup baru
yaitu berkeluarga. Salah satu pendidikan yang dimiliki oleh seseorang yang sudah dewasa itu
adalah masalah pemilihan jodoh yang tepat. Sebab masalah ini mempengaruhi terhadap
kebahagiaan rumah tangga nantinya.

Berkenaan dengan pemilihan jodoh dalam perkawinan, Syariat Islam telah meletakkan kaidah
– kaidah dan hukum – hukum bagi masing – masing pelamar dan yang dilamar, yang apabila
petunjuknya itu dilaksanakan maka perkawinan itu akan berada pada puncak keharmonisan,
kecintaan dan keserasian.

Rasulullah SAW telah memberikan gambaran dalam hadisnya mengenai pemilihan calon istri
atau suami. Berikut ini adalah beberapa hadis yang berkenaan dengan pemilihan jodoh di
antaranya :

a. Pemilihan Calon Istri

Sabda Rasululah SAW

Artinya :

Tidak akan saling bercinta-cintaan dua yang karena Allah SWT., kecuali yang lebih utama
antara keduanya yaitu bagi yang lebih hebat cintanya yang satu terhadap yang lainnya. (HR.
Bukhari).

Artinya :

3
Wanita itu dinikahi karna empat pertimbangan; karena hartanya, keturunannya,
kecantikannya, dan karena agamanya. Dapatkanlah wanita yang memiliki agama, akan
beruntunglah kamu. (HR. Bukhari Muslim).

Artinya :         

Dunia ini adalah perhiasan, sebaik-baiknya perhiasan adalahwanita yang shalehah. (HR.
Muslim)

Artinya :

Seleksi untuk air mani (calon istri) kamu sekalian dan kawinlah oleh kamu sekalian orang-
orang yang sama derajatnya (HR. Daruquthni dan Ibnu Majah).

Artinya :

Kawinlah olehmu sekalian gadis-gadis. Sebab mereka itu lebih manis pembicaraannya, lebih
banyak melahirkan anak, lebih sedikittuntunan dan tipuanserta lebih menyukai kemudahan.
(HR. Ibnu Majah dan Baihagi).

Dari penjelasan hadis Rasulullah diatas, maka dapatlah diambil beberapa syarat yang penting
untuk memilih calon istri diantaranya:

1. Saling mencintai antara calon kedua menilai.


2. Memilih wanita karena agamanya agar nantinya mendapat berkah dari Allah SWT.
3. Wanita yang sholehah.
4. Sama derajatnya dengan calon mempelai.
5. Wanita yang hidup di lingkungan yang baik.
6. Wanita yang jauh keturunannya dan jangan memilih wanita yang dekat sebab dapat
menurunkan anak yang lemah jasmani dan bodoh.
7. Wanita yang gadis dan subur (bisa melahirkan)

4
b. Pemilihan Calon Suami

Tidak banyak hadits yang menyebutkan tentang pemilihan calon suami sebagaimana halnya
memilih calon istri. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

“Apabila kamu sekalian didatangi seseorang yang agama dan akhlaknya kamu ridhai, maka
kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah
dimuka bumi ini dan tersebarlah kerusakan .” (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan hadits tersebut, maka jelaslah bahwa hal yang paling penting dalam memilih
calon suami adalah dari agama yang dianutnya dan akhlak yang dimilikinya.

2. Fase Perkawinan/Pernikahan

Ada beberapa aspek yang dijelaskan oleh syari’at Islam yang berhubungan dengan anjuran
pernikahan/perkawinan antara lain :

1. Perkawinan merupakan Sunnah Rasul

Sabda Nabi:

“Siapa saja yang mampu menikah, namun ia tidak menikah maka tidaklah termasuk
golonganku.” (HR. Thabrani dan Baihaki)

2. Perkawinan untuk ketentraman kasih sayang

Firman Allah:

“Dan di antara tanda – tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu istri – istri dari
jenismu sendiri supaya kamu cenderung tenteram kapadanya, dan dijadikan-Nya di antara
kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar – benar terdapat tanda –
tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum : 21)

3. Perkawinan untuk mendapatkan keturunan.


5
4. Perkawinan untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari
kemaksiatan.

Setelah calon dipilih, diadakan peminangan dan selanjutnya dilaksanakan pernikahan dengan
Walimatul al-Ursy nya. Yang menarik dari pernikahan dalam Islam adalah dibacakannya
khutbah nikah sebelum ijab qabul.

Dalam khutbah nikah, terkandung nilai-nilai pendidikan, antara lain :

1. Peningkatan amal dan iman


2. Pergaulan yang baik antara suami dengan istri
3. Kerukunan dalam berumah tangga
4. Memelihara sillaturrahim
5. Mawas diri/berhati-hati dalam segala tindak dan perilaku

3. Fase Kehamilan

Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk mendapatkan keturunan, karena itu seorang
istri mengharapakan ia dapat melahirkan seorang anak. Sebagai tanda seorang istri akan
memiliki anak adalah melalui proses kehamilan selama lebih kurang 9 bulan.

Menurut Sabda Nabi, masa kehamilan memiliki beberapa tahapan, yaitu :

a. Tahap Nuthfah
Pada tahap ini, calon anak masih dalam bentuk cairan sperma dan sel telur. Tahap ini
berlangsung selama 40 hari.
b. Tahap ‘Alaqah
Setelah berumur 80 hari, cairan tersebut berkembang bagaikan segumpal darah kental
dan bergantung pada dinding rahim ibu.
c. Tahap Mudghah
Setelah berumur 120 hari, segumpal darah tadi berkembang menjadi segumpal daging.
Pada masa inilah, calon bayi telah siap menerima hembusan ruh dari Malaikat utusan
Allah.
6
Ada tiga faktor yang perlu dibicarakan berkaitan dengan proses pendidikan.
Yaitu, Pertama harus diyakini bahwa periode ini berawal dari adanya kehidupan. Hal ini
dinyatakan dengan adanya perkembangan yang berawal dari nuthfah sampai menjadi
mudghah, yang kemudian menjadi seorang bayi.

Kedua, setelah berbentuk daging (mudghah), Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya. Tamapaknya, ruh inilah yang menjadi tahap awal bergeraknya kehidupan psikis
manusia.

Disisi lain, perkembanagan psikis manusia juga dipengaruhi oleh kegembiraan ataupun
penderitaan yang dialami oleh sang ibu. Kebahagiaan, kelincahan ataupun kesedihan,
kemurungan yang ditunjukkan oleh sanh ibu ketika mengandung akan tercermin kepada
tingkah laku bayi yang dilahirkan.

Ketiga, aspek yang paling penting adalah aspek agama. Naluri agama sebenarnya sudah ada
pada setiap individu jauh sebelum kelahirannya didunia nyata.

Dalam fase kehamilan ini, ada beberapa kewajiban seorang wanita yang sedang
mengandung. Yaitu:

 Memakan makanan yang bergizi.


 Menghindari benturan-benturan.
 Menjauhi minuman keras, merokok, dan berbagai jenis makanan yang diharamkan
Allah SWT.
 Menjaga rahim dengan baik.

Proses pendidikan konsepsi ini dilaksanakan secara tidak langsung. Yaitu sebagai berikut:

a. Seorang ibu yang telah hamil harus mendo’akan anaknya.


b. Ibu harus selalu menjaga dirinya agar tetap memakan makanan dan minuman
yang halal.
c. Ikhlas mendidik anak.
d. Memenuhi kebutuhan istri
7
e. Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT selalu mendekatkan diri kepada
Allah melalui ibadah wajib maupun ibadah sunnat. Ibu/Bapak yang rajin
beribadat maka jiwamu semakin bersih dan suci dan semakin dekat pula ia
kepada Allah SWT.
f. Kedua orang tua berakhlak mulia. Akhlak mulia yang harus menjadi hiasan kedua
orang tua antara lain, kasih sayang, sopa, lembut, pemaaf dan rukun.

C.           Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah)

Pendidikan pasca natal yaitu pendidikan yang dimulai semenjak lahirnya anak samapai
mereka dewasa, bahkan sampai meninggal dunia yang kita kenal dengan pendidikan seumur
hidup.

Dalam upaya pengembangan pendidikan agama dalam keluarga, Rasulullah SAW telah
memberikan tuntunan kepada kita agar mendidik anak sesuai dengan perkembangan jiwanya.
Ada beberapa tahapan sesuai dengan perkembangan jiwa anak yaitu :

1. Usia anak 0 – 3 tahun


Pada anak usia 0-3 tahun yang dapat dilakukan kedua orang tua adalah memberikan
suasana kehidupan yang agamis seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW,
seperti :
a. Membaca adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri sang bayi
pada saat baru dilahirkan.
b. Disembelihkan aqiqah, disamping sebagai rasa syukur atas kelahiran anak,
juga mengajarkan kepada anak agar suka bersedekah dan pandai bersyukur.
c. Memberikan nama kepada anak dengan nama yang baik.
d. Anak dicukur rambutnya/dibersihkan dari kotorannya.
e. Setelah sampai usia 3 tahun, hendaknya selalu diberikan suasana agamis dan
dibiasakan mendengarkan bacaan al-qur’an.

8
Pada masa ini disebut juga dengan fase bayi (masa mulut/oral phrase). Disebut
demikian karena bayi dapat mencapai ppemuasan kebutuhan hidupnya dengan menggunakan
mulut. Cirri pada masa mulut yaitu :

a. Pada bulan pertama bayi senang tidur sehingga disebut si penidur.


b. Hidupnya hanya makan, tidur, dan dibersihkan.
c. Seakan-akan belum ada hubungan dengan luar.
d. Bila bangun tidur, akan bergerak secara spontan.

2. Usia 3 – 7 tahun
Pada usia ini, anak sudah benar-benar dapat mulai dididik karena dalam
perkembangan jiwanya sudah mulai mengenal bahasa. Bahkan, sesuai dengan
pendapat-pendapat ahli ilmu jiwa agama mengatakan, pada usia 3-4 tahun, anak
sudah mulia mengenal tahun.
Upaya pendidikan Islam yang dapat diberikan pada usia ini antara lain :
a. Anak-anak mulai dilatih dan dibiasakan melakukan ajaran Islam yang bersifat
praktis dan mudah
b. Mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibu dengan pengenalan kepada
Tuhan, Allah Swt.
3. Usia 7-13 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai memasuki SD karena sudah mulai dapat
menggunakan pikiran/rasionya. Dalam upaya pendidikan Islam, Rasulullah telah
mengajarkan mengajarkan pada hadits yang artinya :
“Suruhlah anak-anak melakukan melakukan ibadah shalat pada usia 7 tahun dan
bilamana smapai usia 10 tahun belum shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah
tempat tidurnya.”

9
Karakteristik anak pada usia dini :

1. Anak mulai bersekolah


2. Guru mulai menjadi pujaan
3. Gigi tetap mulai tumbuh
4. Anak mulai gemar membaca
5. Anak mulai malu apabila auratnya dilihat orang
6. Hubungan anak dan ayah semakin erat
7. Anak suka sekali menghafal

Tugas orang tua pada anak-anak usia tersebut adalah :

1. Memasukkan anaknya ke sekolah yang tidak berbeda keyakinan


2. Tetap mengawasi dan membimbing amaliyah agama sang anak
3. Mmemberikan perhatian dan kasih sayang serta memberi kesempatan pada
anaknya mengemukakan pendapat
4. Memonitor pergaulan anak diluar rumah
5. Menyediakan alat-alat atau fasilitas yang diperlukan dalam pendidikan agama

4. Masa Remaja
Masa ini berlangsung dari umur 12-21 tahun. Pada masa remaja ini ditandai dengan
adanya perubahan yang menyangkut gender sehingga sering juga disebut dengan
peralihan dari aseksual menjadi seksual.
Selain itu, terjadi pula perubahan fisik dan perubahan psikis. Proses terbentuknya
pendirian atau pandangan hidup dapat dipandang sebagai penemuan nilai-nilai hidup
didalam eksplorasi remaja.
Menurut Sumardi Suryabrata, proses tersebut mulai tiga langkah. Yaitu :
1. Karena tidak ada pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap
bernilai, pantas, dihargai, dan dipuja.
2. Pada taraf yang kedua, objek pemujaan telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi
yang dipandangnya mendukung sesuatu nilai.

10
3. Pada taraf ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas dari
pendukungnya, nilai sebagai hal yang abstrak.

5. Masa Dewasa

Masa ini dibagi ke dalam tiga tahap, yakni :

a. Dewasa dini
Yaitu masa pencarian kemantapan dan masa produktif, yaitu suatu maasa yang
penuh masalah dan ketenangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen
dan masa ketergantungan.
b. Dewasa Madya
Fase ini dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun,masa tersebut
ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada masa 60 tahun
biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik sering pula diikuti oleh penurunan daya
ingat.
c. Dewasa Akhir
Adapun ciri-ciri usia lanjut ini adalah:
1) Merupakan periode kemunduran
2) Perbedaan individual pada efek menua
3) Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Periodesasi pendidikan Islam dibagi manjadi 3 fase yakni:

a. Fase Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi.


Pendidikan pra konsepsi ini adalah salah satu upaya persiapan pendidikan yang
dimulai ketika seseorang memilih pasangan hidupnya sampai pada saat setelah
terjadinya pembuahan dalam rahim sang ibu
b. Fase Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah).
Pendidikan Pranatal adalah pendidikan sebelum masa melahirkan. Masa ini
ditandai dengan fase pemilihan jodoh, pernikahan, dan kehamilan
c. Fase Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah)
Pendidikan pasca natal yaitu pendidikan yang dimulai semenjak lahirnya anak
samapai mereka dewasa, bahkan sampai meninggal dunia yang kita kenal dengan
pendidikan seumur hidup.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://mayuzta.blogspot.com/2015/06/periodesasi-dalam-pendidikan-islam.html

https://www.academia.edu/15163377/
MAKALAH_PERIODISASI_SEJARAH_PENDIDIKAN_ISLAM_SUPERVISI_PE
NDIDIKAN_ISLAM_GPAI_2015

https://www.coursehero.com/file/76854703/PEMBAHASAN-IPI-TENTANG-
PERIODESASI-PENDIDIKAN-ISLAMdocx/

13

Anda mungkin juga menyukai