Anda di halaman 1dari 17

Pendidika

n Anak di
SD
Dosen pengampuh : Candra Arisandy, S.Pd.SD., M.Pd
Persentations
By: Kelompok
3
Putri Rosalina
Thia Anggraini
Vergi Rizky
Agustina
Welly Astuti
Modul 9
Konvensi Hak Anak dan Pendidikan

Kegiatan Kegiatan
Belajar 1 Belajar 2
Konvensi Hak Anak dan
Jenis-Jenis Hak Anak
Pendidikan
Kegiatan Belajar 1
Jenis-jenis Hak Anak
Konvensi hak dan anak merupakan instrumen internasional di bidang hak asasi manusia dengan mencakup baik
hak hak sipil paling kompherensif . Ada 54 pasal dalam KHA dan hingga saat ini KHA dianggap satu-satunya konferensi di bidang
HAM yang mencakup baik hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya sekaligus.

Berdasarkan strukturnya KHA dibagi menjadi empat bagian seperti


Mukadimah (Freamble) : berisi konteks KHA
Bagian Satu (Pasal 1 - 41) : mengatur hak bagi semua anak
Bagian dua (pasal 42-45) : mengatur masalah pemantauan dan KHA
Bagian tiga (pasal 46-54) : mengatur masalah pemberlakuan konvensi.

Berdasarkan isinya ada empat cara untuk Mengategorisasikan KHA sebgai berikut :
Pertama,konvensi hak anak mengandung :
1. Hak-hak sipil dan politik
2. Haha ekonomi sosial dan politik

Kedua, dilihat dari pihak yang berkewajiban melaksanakan KHA yaitu negara dan yang bertanggung jawab untuk memenuhi hak
anak adalah orang dewasa pada umumnya maka tiga kunci ini akan membantu dalam memahami isi KHA yaitu:
1.Penuhi (Fulfill)
2. Lindungi (protect)
3. Hargai(respect)
Ketiga, kategorisasi yang sudah sangat dikenal yang dibuat berdasarkan cakupan yang terkandung dalam KHA yaitu sebagai
berikut
- hak atas kelangsungan hidup
- hak untuk berkembang
- hak untuk perlindungan
- hak untuk beradaptasi dalam kehidupan masyarakat

Keempat, komite hak anak PBB mengelompokkan KHA menjadi 8 kategori sebagai berikut
1. langkah-langkah implementasi umum
2. definisi anak
3. prinsip-prinsip umum
4. hak sipil dan kemerdekaan 5 lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif
6. kesehatan dan kesejahteraan dasar
7. pendidikan waktu luang dan kegiatan budaya
8. langkah-langkah perlindungan kasus (berkaitan dengan hak anak untuk mendapatkan perlindungan khusus)

Kategori 1*Langkah-langkah implementasi umum


Pasal 4 KH menegaskan tentang kewajiban menyeluruh dari negara peserta untuk mengimplementasikan semua hak-hak KHA.
Negara harus mengusahakan " semua langkah legislatif administrasi dan langkah lain". Hanya dalam kaitan dengan hak-hak
ekonomi sosial dan budaya.Walaupun KHA menempatkan peranan keluarga dan masyarakat pada posisi sentral dalam pemenuhan
hak anak pasal 18 tetapi setiap negara telah meratifikasi KHA negara peserta mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang ada dalam KHA termasuk ketentuan-ketentuan mengenai pemenuhan hak anak yang tersangkut di
dalamnya.
Kategori 2*Definisi anak
Menurut pasal 1 KHA " anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku
bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal". Berdasarkan pengertian di atas maka massa anak berakhir ketika anak
mencapai ulang tahunnya yang ke-18 kecuali apabila undang-undang nasional satu negara tentu menentukan batas usia dewasa
yang berbeda menurut KH seorang perempuan yang menikah dan kemudian hamil pada usianya masih awal 18 tahun tetap masih
disebut sebagai anak.

Kategori 3* prinsip-prinsip umum yang tercakup dalam KHA


- nondiskriminasi artinya semua hak yang diakui dapat terkandung dalam KHA harus berlaku kepada setiap anak tanpa pembedaan
apapun (pasal 2).

- yang terbaik bagi anak (in the best interest of the child) dalam segala tindakan yang berkaitan dengan anak yang harus menjadi
pertimbangan utama adalah yang terbaik bagi anak.

- hak hidup kelangsungan hidup dan perkembangan ( child's right to life,maximum survival and development). Pasal 6 menjamin
hak fundamental anak untuk kehidupan dianggap sebagai prinsip hak asasi manusia yang universal dalam instrumen lain.

- penghargaan terhadap pendapat anak ( respect for the views of the cchil )Pasal 12 meminta negara untuk menjamin bahwa setiap
anak yang telah lahir mampu membentuk pendapat mempunyai hak untuk menyatakan pandangan secara bebas dalam hal yang
mempengaruhi hidupnya.
Kategori 4*Hak-hak sipil dan kemerdekaan*
Hak-hak sipil dan kemerdekaan sebenarnya mencakup “hak-hak sipil dan politik”.
Seperti yang terdapat dalam pedoman perlindungan anak
- hak untuk memperoleh nama dan kebangsaan
Pasal 7 memberikan hak untuk pencatatan kelahiran anak dan hak anak untuk sebuah nama dan kebangsaan nasionalitas dan sejauh
memungkinkan untuk mengetahui dan dirawat oleh orang tuanya.
- hak untuk mempertahankan identitas, Pasal 8 KHA adalah mengenai hak anak untuk mempunyai identitas hak anak agar identitasnya
dipertanyakan atau bila diperlukan dipulihkan kembali oleh negara.
- kebebasan untuk menyatakan pendapat (Pasal 13) anak mempunyai hak untuk secara bebas menyatakan pendapat untuk mencari menerima dan
menyampaikan informasi dan gagasan dalam bentuk terlepas dari batasan baik dalam bentuk tulisan tertulis atau cetakan dalam bentuk seni atau
melalui media lain menurut pilihan anak.
- hak untuk memperoleh informasi yang tepat.
KHA apa pasal 17 menyatakan bahwa negara-negara peserta mengakui pentingnya peran dari media massa dan akan menjamin bahwa anak
mempunyai akses untuk informasi dan materi dari berbagai sumber nasional dan internasional terutama sumber-sumber yang dimaksudkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial spiritual dan moralnya serta kesehatan jasmani dan rohaninya.
- kebebasan berpikir berarti Nurani dan beragama pasal 14 menyatakan bahwa negara-negara peserta menghormati hak anak untuk bebas
berpikir berat hati nurani dan beragama
- kebebasan untuk berserikat dan berkumpul dengan damai negara-negara peserta mengakui hak anak untuk bebas berserikat dan bebas
berkumpul dengan damai
- perlindungan untuk kehidupan pribadi pasal 16 k h menegaskan hak bagi setiap anak untuk dilindungi oleh undang-undang dari campur tangan
sewenang-wenang atau tidak sah terhadap kehidupan pribadinya keluarganya rumah tangga atau surat-menyurat juga dari serangan yang
bertentangan dengan hukum tahapan Kehormatan dan reportasinya
- hak untuk dilindungi dari siksaan perlakuan yang merendahkan martabat dan perampasan kemerdekaan pasal 37 memberikan hak anak-anak
untuk dilindungi dari siksaan perlakuan atau hukuman yang kejam tidak manusiawi atau merendahkan martabat hukuman mati hukuman seumur
hidup tanpa kemungkinan untuk pembebasan dan perampasan kemerdekaan secara tidak sah atau sewenang-wenang.
Kategori 5*lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
-Bimbingan orang tua
Pasal 5 KHA bersama dengan pasal 18 memberikan kerangka untuk hubungan antara anak kedua orang tua dan keluarganya dan negara.
-Tanggung jawab dan orang tua
Pasal 18 mengatur tentang keseimbangan tanggung jawab antara orang tua dan negara dan terutama membahas dukungan bagi orang tua dan
melaksanakan tanggung jawabnya.
- seorang anak berhak untuk tidak dipisahkan dari orang tuanya pasal 9 KHA menjatuhkan dua prinsip pokok mengenai anak, pertama: anak
tidak akan dipisahkan dari orang tuanya kecuali hal tersebut diperlukan untuk kepentingan terbaik mereka. Kedua : semua prosedur untuk
memisahkan anak dari orang tua demi kepentingan anak haruslah adil.
- masuk atau meninggalkan negara untuk penyatuan kembali keluarga sesuai dengan kewajiban negara dalam pasal ayat 1 Pasal 10 KHA
mengatakan bahwa permintaan anak atau orang tuanya untuk masuk atau meninggalkan suatu negara peserta untuk tujuannya penyatuan
kembali keluarga harus dilakukan oleh negara peserta dengan cara yang positif cara yang manusiawi.
- anak yang kehilangan lingkungan keluarga pasal 20 menyoroti masalah anak-anak yang baik secara permanen ataupun sementara tidak dapat
tinggal dan keluarganya baik yang disebabkan karena keadaan seperti orang tua meninggal atau anak ditinggal orang tua atau terpisah dari
orang tua dalam pengungsian atau karena negara menentukan bahwa anak itu harus dipindahkan dari keluarganya demi kepentingan terbaik
anak itu sendiri.
- adopsi kebutuhan anak untuk mempunyai keluarga dan kebutuhan semua anak untuk perasaan aman dan adanya kelembagaan dalam
hubungan mereka dengan keluarga diakui dalam Mukadimah KHA pasal 21 membahas tentang hak anak yang diadopsi di negara-negara yang
membolehkan adopsi menegaskan tentang pentingnya prinsip yang terbaik bagi anak dalam pengaturan adopsi dan prinsip persyaratan
minimum untuk prosedur adopsi.
- hak anak untuk mendapat perlindungan dari segala bentuk kekerasan kesadaran mengenai banyaknya kekerasan terhadap anak di banyak
negara.
- hak anak untuk peninjauan kembali secara periodik perlakuan terhadapnya pasal 25 meminta agar dilakukan peninjauan kembali secara
periodik dilakukan dan kondisi anak yang telah ditempatkan oleh penguasa untuk tujuan penguasaan perlindungan atau perawatan kesehatan
fisik atau mentalnya.
Kategori 6* kesehatan dan kesejahteraan dasar

Ada 5 hak anak yang tercangkup


- Pasal 6 adalah pasal yang dirancang oleh komite hak anak menjamin hak dasar anak untuk hidup dan kelangsungan hidup serta
perkembangan semaksimal mungkin.

- hak anak yang cacat


Pasal 23 KH Memberikan pedoman untuk memenuhi hak anak yang cacat yang harus disediakan Kondisi kehidupan yang
meningkatkan kemandirian dan memfasilitasi partisipasi aktif dalam masyarakat.

- hak anak untuk kesehatan dan pelayanan kesehatan berdasar prinsip non diskriminasi pasal 2 negara mengakui hak semua anak
untuk tanpa diskriminasi mencapai standar kesehatan yang tinggi dapat dicapai dan juga mendapat fasilitas pengobatan bila sakit
dan rehabilitas kesehatan pasal 24.

- hak anak untuk mendapat manfaat dari jaminan sosial pasal 26 berkaitan dengan kandungan keuangan untuk anak yang
disediakan oleh negara anak biasanya secara ekonomi tergantung pada orang dewasa apabila orang dewasa yang mempunyai
tanggung jawab untuk anak tidak mampu memenuhi kebutuhan anak.

- hak anak untuk standar hidup yang layak pasal 27 memberikan hak bagi anak untuk standar hidup yang layak dari perkembangan
mereka sepenuhnya orang tua mempunyai tanggung jawab utama untuk menjamin hak ini bila diperlukan negara harus membantu
orang tua melakukannya dan kasus-kasus yang membutuhkan bantuan menyediakan dukungan materi bagi anak seperti makanan
pakaian perumahan.

Kategori 7* Pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya.


Kategori 8*langkah-langkah perlindungan khusus

Komite hak anak PBB menyebutkan empat kelompok anak yang


memerlukan perlindungan khusus

Pertama anak yang berada dalam situasi darurat yakni pengungsi anak
dan anak yang berada dalam situasi konflik bersenjata berhak mendapat
perlindungan.

Kedua anak yang mengalami masalah dengan hukum pasal 40 kah


menyatakan tentang administrasi keadilan bagi anak dibawah umur.

Ketiga anak yang mengalami situasi eksploitasi yaitu eksploitasi


ekonomi penyalahgunaan obat eksploitasi seksual penjualan dan
perdagangan anak dan yang mengalami bentuk-bentuk eksploitasi
lainnya.

Keempat anak yang berasal dari dari kelompok minoritas dan


masyarakat adat atau pribumi pasal 30 melindungi anak-anak dari
kelompok minoritas atau adat pribumi indigeous untuk menikmati
budaya praktik agama dan penggunaan bahasa mereka bersama dengan
anggota lain dari kelompoknya.
Kegiatan Belajar 2
Kovensi Hak Anak dan
Pendidikan

Ketentuan tentang pendidikan yang terdapat dalam konvensi


hak anak yang disetujui oleh majelis umum perserikatan
bangsa-bangsa pada tanggal 20 november 1989 diilhami oleh
deklarasi universal hak-hak asasi manusia (1948). Deklarasi
hak-hak ank (1959) dan instrumen-instrumen internasional
lainnya yang menegaskan pentingnya pendidikan sebagai hak
sosial dan budaya (dall, 1993). Dari 54 pasal yang terdapat
dalam KHA, pasal 1 sampai dengan pasal 41 mengatur tentang
hak bagi semua anak. Pasal 2,3,6 dan 12 menyatakan tentang 4
prinsip yang terkandung dalam KHA, yaitu (1)
nondiskriminasi, (2) yang terbaik bagi anak (best interest of
the child), (3) hak hidup, kelangsungan hidup dan
perkembangan ( right to life, survival and development) dan
(4) penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the views
of the child).
Komite hak anak perserikatan bangsa-bangsa mengelompokan pasal-pasal dalam KHA menjadi delapan kategori,
dan kategori ketujuh adalah tentang pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya. Ada 3 pasal KHA yang tercakup dalam kategori
pendidikan ini, yaitu pasal 28,29, dan 31. Selain ketiga pasal diatas, ada beberapa pasal lain yang juga relevan dengan masalah
pendidkan. Waktu luang dan kegiatan rekreasi. Misalnya, pasal 19 yzng mengatur tentang langkah-langkah untuk melindungi anak
dari segala bentuk kekerasan, penyiksaan ataupun penyalahgunaan fisik atau mental.
Menurut dall (1993), pendidikan dan kinerja ekonomi berkaitan erat. Perbaikan dalam pendidikan, terutama pada
taraf dasar, akan memberikan banyak keuntungan sosial. Sayangnya, hak untuk mendapat pendidikan dasar sejak lama dipandang
sebagai hak moral dan sekarang ini juga didukung sebagai keharusan ekonomi masih tidak dapat diperoleh oleh jutaan anak karena
alasan-alasan struktual, ekonomis dan politis.
Pendidikan dasar adalah wajib. Demikian dinyatakan oleh KHA. Apa arti kata wajib? Negara-negara maju telam
melaksanakan compulsory education, yaitu kewajiban untuk mengikuti pendidikan formal. Artinya, semua anak dalam rentang usia
tertentu, seperti yang ditentukan oleh undang-undang negara-negara tersebut, harus melaksanakan kewajiban belajar. Program
wajib belajar pendidikan dasar si indonesia lebih bersifat pendidikan semesta atau universal education, yaitu membuka kesempatan
belajar dengan mendorong orang tua agar menyekolahkan anak-anak mereka yang telah menginjak usia sekolah.
Apa konsekuensi bagi anak-anak indoneisa dari ketentuan pemerintah bahwa pendidikan hanya bersifat semesta
atau universal, tetapi tidak wajib? Pada akhir tahun ajaran 1995/96, angka bertahan anak-anak yang masih bersekolah dipendidikan
dasar adalah 73%. Jadi, hanya dalam 1 tahun saja sejak mereka masuk sekolah sudah abnyak anak-anak yang mengalami kesulitan
untuk meneruskan pendidikan mereka disekolah dasar, kemungkinan besar karena kesulitan ekonomi, tenaga mereka diperlukan
untuk membantu orang tua bekerja diladang oleh karna keluarga atau orang tua anak banyak yang berasal dari kelompok sosial
ekonomi rendah.
Pasal 29 KHA menekankan tujuan pendidikan, antara lain pengembangan (1) kepribadian, bakat, dan
kemampuan anak ; (2) penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan fundamental ; (3) pengembangan
rasa hormat kepada orang tua, anak, budaya ; (4) mempersiapkan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam
suatu masyarakat yang bebas ; (5) pengembangan rasa hormat terhadap lingkungan alam.

Hal ini terlihat dalam laporan Indonesia ( CRC, First Periodic Report- Indonesia, 1993-June 2000), yang menyebutkan
bahwa dalam 5 tahun kedepan Indonesia berjanji atau akan berupaya untuk :

1. Mengembangkan kukikulum berdiferensi untuk pengembangan kepribadian dan bakat anak karena kurikulum yang
homogeny, seperti yang sekarang digunakan anak kecil kemungkinannya dapat menghargai perbedaan bakat dan minat
anak;
2. Pemerintah sedang mempertimbangkan pendidikan budi pekerti, khususnya disekolah dasar, dalam rangka
pengembangan rasa hormat terhadap orang tua anak dan sebagainya (ayat 1c);
3. Pemebenahan pendidikan agama yang diajarkan di sekolah dalam upaya mempersiapkan anak untuk kehidupan yang
bertanggung jawab dalam masyarakatnya.

Hammerberg (1998) menyatakanbahwa non-diskriminasi bukanlah hanya sekedar pertanyaan tentang akses untuk
bersekolah. Pada banyak negara, ditemukan kualitas pendidikan yang sangat berbeda-beda; suatufenomena yang juga
terjadi di Indonesia dan anak-anak dari keluarga miskin atau dari kelompok masyarakat tertentu cenderung memperoleh
pendidikan yang rendah mutunya.
Selain penerapan non-diskriminasi yang masih jauh dari yang seharusnya dalambidang pendidikan,
tampaknya prinsip “ yang terbaik bagi anak “ juga belum dinikmati oleh semua anak diindonesia dalamkaitan dengan
pasal 28, 29 & 31 ini. Bila prinsip“ yang terbaik bagi anak “ diterapkan dengan serius maka kita akan melihat bahwa
tempat atau bangunan sekolah, fasilitas pendidikan dan fasilitas lainnya, seperti perawatan kesehatan makanan yang
bergizi dan trnasportasi bagi anak juga memadai atau cukup disediakan.

Pasal 6 tentang hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan bukan hanya berarti bahwa anak
berhak untuk hidup atau tidak dibunuh ,tetapi juga bahwa anak hak untuk berkembang. Kualitas hidup, dalam arti bukan
saja kesehatan fisik tetapi juga perkembangan mental, emosional, kognisi atau kecerdasan, sosial dan budaya, tercakup
dalam istilah “perkembangan “.

Pasal 12 KHA membahas mengenai perhargaan terhadap pendapat anak. Anak harus bebas untuk
mempunyai pendapat dalam segala hal yang mengenai dirinya, dan pandangannya atau pendapatnya harus diperhatikan
dengan sungguh-sungguh. Dalam kaitan dengan penididikan, pertanyaan kita tentulah (1) apakah anak sudah didengar
pendapatnya ?; (2) apakah anak dapat mempengaruhi struktur pelajaran, rencana pendidikan atau pelaksanaan pendidikan
disekolah ?; (3) apakah sekolah mendorong berpikir kritis dan demokratis ?; (4) apakah sekolah memberikan pemahaman
yang mendalam mengenai inti dari hak-hak asasi manusia ? (Hammeberg, 1998).
Walaupun tidak ada yang dia jadikan acuan
untuk pelaksanaan pasal 12 dalam bidang pendidikan di
Indonesia, akan tetapi kiranya tidak terlalu salah bila
dikatakan bahwa umumnya suara atau pendapat anak
merupakan hal yang belum dipikirkan dalam pelaksanaan
pendidikan. Anak dianggap sebagai peserta pasif dalam
pendidikan, yang harus menerima apa saja yang telah
ditentukan oleh kurikulum dan sekolah. Cara atau metode
mengajar yang ramah pada anak atau child-friendly juga
mungkin belum sepenuhnya diterapkan atau disadari oleh
para pendidik di sekolah .
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai