SUMMARY MOOC
(MASSIVE OPEN ONLINE COURSES)
LATSAR PPPK 2021
Disusun Oleh
NAMA : Mohammad Irham Baedhoni
NIP : 199006222022211016
UNIT KERJA : SMP NEGERI 3 SATU ATAP GROBOGAN
ZAT ADIKTIF
Alkohol
Minuman beralkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat;
Inhalansia (gas yang dihirup) dan Solven (Zat Pelarut)
Senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor
dan sebagai pelumas mesin, yang sering disalahginakan seperti lem, thinner, cat kuku
dll;
dan tembakau dll
SEJARAH NARKOTIKA
PERANG CANDU I PADA TAHUN 1839 – 1842 DAN PERANG CANDU II
PADA TAHUN 1856 – 1860
Inggris dan Perancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri
candu (opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China.
Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga
berdampak pada Kekuatan
Militer China.
PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT 1856
Inggris dan Perancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri
candu (opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China.
Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga
berdampak pada Kekuatan Militer China.
Narkoba jenis morphin sudah dipakai untuk keperluan perang saudara di Amerika
Serikat, Morphin digunakan militer untuk obat penghilang rasa sakit apabila terdapat
serdadu/tentara yang terluka akibat terkena peluru senjata api.
INDONESIA ATAU NUSANTARA
Orang-orang di pulau Jawa ditengarai sudah menggunakan opium. Pada abad ke-17
terjadi perang antara pedagang Inggris dan VOC untuk memperebutkan pasar Opium di
Pulau Jawa. Pada tahun 1677 VOC memenangkan persaingan ini dan berhasil memaksa
Raja Mataram, Amangkurat II untuk menandatangani perjanjian yng sangat
menentukan, yaitu: ―Raja Mataram memberikan hak monopoli kepada Kompeni untuk
memperdagangkan opium di wilayah kerajaannya‖.
3. TERORISME
Pengertian Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau
fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
(Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Perubahasan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang)
TERORISME DAN RADIKALISME
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 60/288 tahun 2006 tentang
UN Global Counter Terrorism Strategy yang berisi empat pilar strategi global
pemberantasan terorisme, yaitu :
a. pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme;
b. langkah pencegahan dan memerangi terorisme;
c. peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas
terorisme serta penguatan peran sistem PBB; dan
d. penegakan hak asasi manusia bagi semua pihak dan penegakan rule of law sebagai
dasar pemberantasan terorisme. Selain itu, PBB juga telah menyusun High-Level
Panel on Threats, Challenges, and Change yang menempatkan terorisme sebagai
salah satu dari enam kejahatan yang penanggulangannya memerlukan paradigma
baru
Empat tipe kelompok teroris yang beroperasi di dunia- Audrey Kurth Cronin
LEFT WING TERRORIST
Teroris sayap kiri atau left wing terrorist, merupakan kelompok yang menjalin
hubungan dengan gerakan komunis;
RIGHT WING TERRORIST
Teroris sayap kanan atau right wing terrorist, menggambarkan bahwa mereka
terinspirasi dari fasisme
ETNONASIONALIS
Etnonasionalis atau teroris separatis, atau ethnonationalist/separatist terrorist,
merupakan gerakan separatis yang mengiringi gelombang dekoloniasiasi setelah perang
dunia kedua;
RELIGIOUS OR “SCARED” TERRORIST
Teroris keagamaan atau ―ketakutan‖, atau religious or ―scared‖ terrorist, merupakan
kelompok teroris yang mengatasnamakan agama atau agama menjadi landasan atau
agenda mereka
TERORISME DI INDONESIA
―ISSUE SCAN‖
Media scanning
Penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media seperti surat kabar, majalah,
publikasi, jurnal professional dan media lainnya yang dapat diakses publik secara luas.
Existing data
Menelusuri survei, polling atau dokumen resmi dari lembaga resmi terkait dengan isu
yang sedang dianalisis.
Knowledgeable others
Profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin opini dan sebagainya
Public and private organizations
Komisi independen, masjid atau gereja, institusi bisnis dan sebagainya yang terkait
dengan isu-isu tertentu
Public at large
Masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan secara langsung atau tidak langsung
terdampak dengan keberadaan isu tersebut.
Teknik tapisan
Menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut
hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan
Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG
atau tidak sangat USG.
Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani
segera.
Materi Pengayaan: Isu Kontemporer Beberapa Tokoh
Isu Kontemporer 1 : Ary Ginanjar Agustian
VOC datang ke Indonesia dipimpin Jan Pieterszoon Coen, lalu dijajahlah
Indonesia selama 350 tahun hanya dengan 15 kapal yang datang untuk menguasai
Indonesia karena bangsa Indonesia terpecah belah dan tidak bersatu (devide et impera).
Bersatulah bangsa Indonesia agar penjajahan di era digital tidak akan lagi terjadi pada
bangsa Indonesia.
Isu Kontemporer 2 : Romo Magnis Suseno
Apa arti pahlawan?
Pahlawan itu orang yang berjasa di tingkat nasional bagi bangsanya. Banyak
macam pahlawan, pahlawan orang yang mati karna medan perang tapi lebih penting
pahlwan orang yang menjadi teladan. Pahlawan pasti membanggakan bangsa menjadi
contoh teladan dan sosok yang mengesankan.
Teladan adalah sesuatu yang positif, yang merangsang yang baik di hati kita seakan
akan ingin menjadi orang lebih baik ketika melihat pahlawannya
C. Kesiapsiagaan Bela Negara
Materi Pengayaan: Sikap Perilaku Bela Negara
Bela Negara adalah tekat, sikap dan perilaku sebagai warga negara baik secara
pribadi dan kolektif yang di dasari akan kecintaan kita pada tanah air yang berdasarkan
pancasila, UUD 1945. Bela Negara dibutuhkan saat negara sedang terancam ancaman
terhadap kedaulatan terhadap keutuhan wilayah, keselamatan bangsa. Bela Negara
dalam konsteks ini berbeda dengan bela negara yang dilakukan oleh pendahulu generasi
kita mereka mengangkat senjata bersama-sama tentara, rakyat, polisi, aparatur negara
untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Bela negara dalam konteks ini dalam masa yang akan menghadapi ancaman
kontemporer seperti korupsi, pencucian uang, radikalisme, terorisme, proxy war dan
sebagainya, itu akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa.
Sebagai aparatur sipil negara mempunyai kewajiban kesadaran bela negara dan
menjamin tetap tegak negeri ini saat ini dan di masa akan datang
AGENDA II
Nilai-nilai Dasar PNS
A. Berorientasi Pelayanan
Indikator Hasil Belajar
Nilai beriorientasi pelayanan secara konseptual/teoritis sebagai komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) berorientasi pelayanan
Memberikan contoh perilaku yang memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.
Menganalisis atau menilai contoh penerapan berorientasi pelayanan secara tepat
Konsep Dasar
1. Konsep Pelayanan Publik
2. Nilai Berorientasi Pelayanan
3. Beriorientasi pelayanan sebagai pedoman perilaku (kode etik) dijabarkan dalam 3 kode
etik yaitu
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Melakukan perbaikan tiada henti
A. SMART ASN
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa revoulusioner dengan
berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas, yakni dunia digital.
Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala perkembangan yang ada di dunia digital
atau sering disebut dengan istilah Mendadak Digital. Kondisi ―Mendadak Digital‖ ini telah
mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan
bencana di ruang digital silih berganti menghampiri seluruh profesi tak terkecuali Aparatur
Sipil Negara (ASN).
1. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas Perencanaan
Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi maupun pandemi
yang akan datang akan mengubah secara struktural cara kerja, beraktivitas,
berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring dengan kontak fisik
menjadi lebih banyak ke daring yang akan dihadapi oleh semua lapisan masyarakat
termasuk ASN.
Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital dapat
menggunakan media digital secara bertanggung jawab
1. Percepatan Transformasi Digital
karakteristik keterangan
dorongan Masyarakat dan tren industry, keputusan organisasi
Entitas target Organisasi, platform, ekosistem, industri, masyarakat
Jangkauan Transformasi dapat bersifat mendalam dan memiliki implikasi di
luar jaringan nilai langsung organisasi (misalnya, masyarakat,
pelanggan).
Sarana Kombinasi teknologi digital (misalnya analitik, seluler, dan
aplikasi).
Hasil yang Diharapkan Proses bisnis diubah dan fokus model bisnis organisasi diubah;
dalam beberapa kasus proses bisnis dioptimalkan
Lokus ketidakpastian Eksternal (pertama): terletak di luar organisasi. Internal (kedua):
terletak di dalam organisasi
Lima (5) visi Presiden untuk Indonesia:
Pembangunan infrastruktur
Pembangunan SDM
Keterbukaan Investasi
Reformasi Birokrasi
Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran
Lima (5) arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital Smart ASN
Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2020)
2. Pengertian Literasi Digital
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi,
diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru,
berpikir dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis
hubungan baru dan menjadi tipe orang baru. Affordance dalam literasi digital
adalah akses, perangkat, dan platform digital.
Sementara pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita dari melakukan
hal-hal lain, berpikir dengan cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan.
Constraint dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya infrastruktur, akses, dan
minimnya penguatan literasi digital (Jones dan Hafner, 2012)
Menurut definisi UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy Framework
(Law, dkk., 2018) literasi digital adalah... ―...kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi,
dan menciptakan Smart ASN 13 informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital
dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif
(Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017)
Kominfo menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu kecakapan
menggunakan media digital (digital skills), budaya menggunakan digital (digital
culture), etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan
media digital (digital safety).
3. Peta Jalan Literasi Digital
Terdapat tiga pilar utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu masyarakat digital
yang dibarengi pula dengan pemerintah digital dan ekonomi digital. Masyarakat
digital meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan infrastruktur
digital. Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem
digital. Sementara itu, ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi
penunjang, dan riset inovasi digital.
Peta Jalan Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan
Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi
persoalan terkait percepatan transformasi digital dalam konteks literasi digital.
Dalam peta jalan ini, dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat
area kompetensi yaitu: kecakapan digital (digital skills), budaya digital (digital
culture), etika digital (digital ethics) dan keamanan digital (digital safety)
4. Lingkup Literasi Digital
Dalam mencapai target program literasi digital, perlu diperhitungkan estimasi
jumlah masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses internet berdasarkan
data dari APJII dan BPS. Identifikasi Target User dan Total Serviceable Market
penting untuk menentukan target spesifik program literasi digital. Saat ini, tingkat
penetrasi internet di Indonesia sebesar 73,7%
5. Tantangan Kesenjangan Digital
Pada awal mulanya, konsep kesenjangan digital ini berfokus pada kemampuan
memiliki (ekonomi) dan mengoperasikan perangkat digital (komputer) dan akses
(Internet).
6. Penguatan Literasi Digital
Di Indonesia, sejak lama sudah dilakukan upaya penguatan literasi digital. Pada
Kurikulum 2006, mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
sempat menjadi bagian penting di bangku sekolah menengah dan atas. Namun
dihapus pada Kurikulum 2013, untuk kemudian direstorasi di Kurikulum 2013
terbaru. Namun, penguatan literasi digital tidak hanya datang dari Kemendikbud
selaku otoritas pendidikan beberapa lembaga pemerintah, akademisi, dan
nonpemerintah
7. Implementasi Literasi Digital
Sejalan dengan perkembangan ICT (Information, Communication and
Technology), muncul berbagai model pembelajaran secara daring. Selanjutnya,
muncul pula istilah sekolah berbasis web (web-school). Bermula dari kedua istilah
tersebut, muncullah berbagai istilah baru dalam pembelajaran yang menggunakan
internet, seperti online learning, distance learning, web-based learning, dan
elearning (Kuntarto dan Asyhar, 2016). Gerakan Literasi Nasional dalam Materi
Pendukung Literasi Digital dari Kemendikbud 2017 (Kemendikbud, 2017) juga
telah menggariskan beberapa indikator terkait penguatan literasi digital di basis
sekolah, masyarakat dan keluarga
A. PILAR LITERASI DIGITAL
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media
digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah
konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada
kecakapan pengguna media digital dalam melakukan Smart ASN 110 proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia &
Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus
tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab. Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu
etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia
digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara
itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.
2. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada :
Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika
berinternet (netiquette)
Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
4. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada :
Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi
B. IMPLEMENTASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan
aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan
solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian
masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII,
2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya
menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-
19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola
kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk
perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus
dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga Negara.
Fenomena dan permasalahan di dunia digital semakin marak dan semakin canggih.
Peran dan tanggung jawab para peserta CPNS sangatlah besar. Modul ini membantu
para peserta CPNS mampu beradaptasi dan juga memberikan solusi bagi permasalah
yang ada di dunia digital.
Pada bagian ini, akan dipelajari lebih mendalam mengenai penerapan dari masing-
masing keempat pilar literasi digital, yakni etika, keamanan, budaya, dan kecakapan
dalam bermedia digital.
Pengetahuan dasar mengenai lanskap digital meliputi berbagai perangkat keras dan
perangkat lunak karena lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan
sosial, surel, situs daring, perangkat seluler, dan lain sebagainya. Fungsi perangkat
keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa lepas satu sama lain.
Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari keduanya. Dengan demikian,
kita perlu mengetahui dan memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan dalam mengakses dunia digital. Salah satu perangkat keras yang
sering kali digunakan dalam dunia digital adalah komputer. Komputer yang paling
dekat dengan kehidupan kita adalah komputer pribadi. Komputer merupakan istilah
yang digunakan untuk menyebut komputer yang didesain untuk penggunaan individu
(Wempen, 2015)
Berikut ini beberapa kategori untuk mesin komputer yang sering kita jumpai
(Wempen, 2015) :
Komputer pribadi yang biasa diletakkan di atas meja kerja atau meja belajar dan
jarang dipindah-pindahkan. Komputer ini terdiri dari kotak besar yang disebut unit
sistem yang berisi berbagai komponen penting agar komputer ini dapat bekerja.
Kemudian komputer desktop ini dihubungkan juga dengan perangkat keras lain
seperti monitor, keyboard, dan mouse. Perangkat keras tersebut disambungkan
dengan unit sistem menggunakan kabel atau teknologi wireless. Kelebihan
komputer desktop ini adalah kita meningkatkan performa dan fungsi komputer
dengan mudah. Contohnya adalah menambah kapasitas
Notebook merupakan istilah lain dari laptop. Notebook merupakan komputer yang
didesain agar bisa dilipat dan mudah dibawa kemana-mana. Dalam perangkat keras
ini sudah terdapat monitor, keyboard, dan keypad yang merangkai jadi satu dengan
unit sistemnya. Notebook dapat mengoperasikan berbagai perangkat lunak yang
juga dioperasikan oleh komputer desktop. Karena kemudahannya dibawa kemana-
mana, maka notebook menjadi perangkat keras yang populer. Walau begitu, kita
perlu usaha ekstra jika ingin meningkatkan performa perangkat keras ini.
Netbook merupakan singkatan dari internet notebook. Perangkat keras ini biasanya
lebih kecil ukurannya dan kemampuannya juga tidak sehandal notebook. Faktor
kemampuan ini membuat netbook mungkin tidak dapat mengoperasikan perangkat
lunak tertentu. Dari segi harga, netbook lebih terjangkau.
Tablet merupakan komputer portabel yang terdiri dari layar sentuh dengan
komponen komputer di dalamnya. Perangkat keras ini tidak memiliki keyboard.
Fungsi keyboard dapat kita jumpai dalam layar sentuh tersebut. Perangkat keras ini
sangat simpel dan mudah dibawa kemana-mana. Namun, perangkat ini biasanya
tidak dapat mengoperasikan beberapa aplikasi perangkat lunak tertentu karena
keterbatasan kemampuannya.
Telepon pintar merupakan perangkat telepon yang memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan berbagai aplikasi perangkat lunak dan mengakses internet. Sama
seperti tablet, telepon pintar biasanya dilengkapi dengan layar sentuh. Telepon
pintar dapat mengoperasikan berbagai perangkat lunak namun tidak sehandal
komputer desktop atau notebook.
Salah satu hal yang sering kita jumpai dalam dunia digital adalah internet. Internet
merupakan jaringan komputer yang memungkinkan satu komputer saling berhubungan
dengan komputer lain (Levine & Smart Young, 2010)
Komputer yang kita gunakan tidak terhubung secara langsung dengan internet.
Komputer kita dapat terkoneksi karena adanya perusahaan penyedia jasa internet
(internet service provider) yang menyediakannya (Miller, 2016). Kita perlu mendaftar
agar memperoleh jasa koneksi internet dari penyedia jasa internet di sekitarnya
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih jasa internet yang bisa kita gunakan.
Kecepatan akses. Kita perlu mengetahui kecepatan akses internet yang bisa kita
dapatkan.
Stabilitas. Kita perlu memastikan bahwa penyedia jasa internet tersebut
menyediakan akses internet yang stabil, terutama di lokasi tempat kita berada.
Pelayanan terhadap pelanggan. Kita perlu mengetahui bagaimana pelayanan yang
diberikan terhadap kendala yang mungkin kita temui saat mengakses internet
(Handayani, 2020).
Dengan mendaftar ke penyedia jasa internet, kita bisa mengakses internet secara
personal dengan teknologi kabel atau Wi-Fi. Wi-Fi, singkatan dari wireless fidelity,
merupakan istilah bagi koneksi standar tanpa kabel (Miller, 2016). Jaringan publik
bisa saja tidak seaman jaringan pribadi yang memerlukan kata kunci untuk
mengaksesnya. Karena semua orang dapat mengakses jaringan publik, bisa saja ada
kemungkinan pengguna yang berniat buruk. Pengguna ini secara tidak bertanggung
jawab dapat mencegat sinyal yang dikirimkan dari komputer kita ke situs di internet.
Jadi sebaiknya jangan mengirimkan informasi pribadi dan sensitif dengan
menggunakan koneksi publik (Miller, 2016)
Setelah dapat mengakses internet, maka kita perlu menyeleksi dan memahami
berbagai hal berkaitan dengan internet. Istilah yang sering kita dengar adalah web.
Web adalah kumpulan halaman yang menghubungkan satu informasi dengan
informasi lainnya (Levine & Young, 2010). Setiap halaman informasi ini bisa berisi
berbagai tulisan, gambar, suara, video, animasi, atau hal lain (Levine & Young, 2010).
Kita bisa mengunjungi berbagai halaman tersebut dengan menuliskan alamat web
yang sesuai. Untuk dapat mengakses web, maka kita perlu browser. Browser adalah
program dalam komputer yang dapat menemukan dan menyajikan halaman web di
layar gawai kita (Levine & Young, 2010)
Selain web, kita juga perlu mengenal electronic mail (email) atau surel. Surel
merupakan layanan dalam jaringan internet yang memungkinkan kita mengirimkan
pesan kepada pengguna surel lain di seluruh dunia (Levine & Young, 2010). Selain
memiliki jaringan internet, untuk dapat melakukan hal tersebut, maka kita perlu
memiliki alamat surel. Alamat surel dapat diibaratkan seperti alamat pos atau bahkan
nomor telepon (Levine & Young, 2010: 208). Kita mengirimkan pesan sesuai dengan
alamat surel yang kita ketikkan dalam program layanan surel. Hal ini membuat pesan
yang kita kirimkan dapat diterima oleh pengguna yang memiliki alamat surel yang kita
tuju
Dalam menggunakan internet, salah satu aktivitas yang sering kita lakukan adalah
menggunakan mesin pencarian informasi untuk menunjang kegiatan. Hasil survei
yang dikeluarkan oleh Hootsuite dan We are Social di tahun 2020 menunjukkan
bahwa Google menempati peringkat pertama sebagai mesin pencarian informasi yang
paling banyak diakses. Ia lebih banyak diakses secara mobile dibandingkan melalui
komputer. Situs ini digunakan oleh semua kelompok usia hampir secara merata.
Pengguna terbanyak ada pada kelompok usia 25-34 tahun yaitu sebesar 32%.
Sedangkan penggunaan Google pada kelompok usia lainnya berkisar antara 9 hingga
17% (Hootsuite & We Are Social, 2021).
Google masih berada pada peringkat pertama mesin pencarian informasi terfavorit,
baik di dunia maupun Indonesia. Dilansir dari Statcounter (2021) sebanyak 98,32%
masyarakat Indonesia memilih menggunakan Google. Hanya kurang dari 2% populasi
masyarakat Indonesia yang menggunakan Yahoo, Bing, Yandex, DuckDuckGo, dan
Ecosia.
Mesin pencarian informasi memiliki tiga tahapan kerja sebelum menyajikan informasi
yang kita butuhkan. Pertama, penelusuran (crawling), yaitu langkah ketika mesin
pencarian informasi yang kita akses menelusuri triliunan sumber informasi di internet.
Penelusuran tersebut tentu mengacu pada kata kunci yang diketikkan pada mesin
pencarian informasi. Kedua, pengindeksan (indexing), yakni pemilahan data atau
informasi yang relevan dengan kata kunci yang kita ketikkan. Ketiga, pemeringkatan
(ranking), yaitu proses pemeringkatan data atau informasi yang dianggap paling sesuai
dengan yang kita cari
Aplikasi percakapan dan media sosial adalah salah satu bagian dari perkembangan
teknologi yang disebut sebagai tolok ukur yang sangat menarik yang memiliki kaitan
dengan berbagai aspek (Sun, 2020). Akses sebagai kompetensi dasar pertama
memiliki peranan kunci sebab ketidakmampuan pengguna dalam mengakses aplikasi
tertentu akan menghambat penggunaan aplikasi tersebut. Akses percakapan biasanya
diperoleh secara personal maupun atas saran dari kelompok tertentu, seperti kelompok
kaum perempuan yang mengakses grup WhatsApp untuk memperoleh informasi
(Monggilo, dkk., 2020; Wenerda & Supenti, 2019)
Anggaran untuk internet selalu diprioritaskan bahkan cenderung semakin besar
(APJII, 2020). Contohnya saja dalam transaksi jual beli. Dengan koneksi internet, kita
tak harus datang ke toko luring. Sebagai pembeli, kita dimanjakan dengan kemudahan
dan kenyamanan. Sementara itu, sebagai penjual, tidak perlu menghabiskan biaya
operasional untuk meningkatkan pendapatan penjualan mereka (Kurnia dkk., 2020)
Internet hadir bagai pisau bermata dua yaitu dapat memberikan manfaat positif
sekaligus memberikan dampak negatif sehingga diperlukan pengetahuan serta
kedewasaan. Demikian pula ragam informasi yang didapatkan juga semakin terbuka
baik konten positif maupun konten negatif. Sehingga kita butuh tahu dan terapkan
netiket. Di dunia digital kita juga mengenal etika berinternet atau yang lebih dikenal
dengan Netiquette (Network Etiquette) yaitu tata krama dalam menggunakan Internet.
Hal paling mendasar dari netiket adalah kita harus selalu menyadari bahwa kita
berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan
deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia
sesungguhnya (Pane, 2016, dalam Firda dan Astuti 2021)
Terdapat dua macam jenis netiket jika dilihat dari konteks ruang digital dimana kita
berinteraksi dan berkomunikasi, yaitu one to one communications dan one to many
communication
Konten negatif yang membarengi perkembangan dunia digital tentu menyasar para
pengguna internet, termasuk di Indonesia. Konten negatif atau konten ilegal di dalam
UU Nomor 19/2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11/2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik dijelaskan sebagai informasi dan/atau dokumen elektronik
yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau
pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, penyebaran berita bohong
dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian pengguna. Selain itu, konten
negatif juga diartikan sebagai substansi yang mengarah pada penyebaran kebencian
atau permusuhan berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan. Konten negatif muncul
karena motivasi-motivasi pembuatnya yang memiliki kepentingan ekonomi (mencari
uang), politik (menjatuhkan kelompok politik tertentu), mencari kambing hitam, dan
memecah belah masyarakat (berkaitan suku agama ras dan antargolongan/SARA)
(Posetti & Bontcheva, 2020)
Proses interaksi yang terjadi di media sosial ini merupakan bagian dari komunikasi
sosial, bahkan semakin kompleks dan dapat menimbulkan masalah jika tidak dikelola
dengan baik. Permasalahan yang biasanya muncul terkait dengan privasi, hak cipta
karya, pornografi, kekerasan online, dan isu etika lainnya. Misalnya, penggunaan foto
unggahan dari pihak lain tanpa izin atau pengutipan yang tidak layak, opini yang
merugikan, penyebaran video porno, dll. Khususnya yang saat ini sedang menjadi
permasalahan utama di dunia internet Indonesia adalah terkait pembuatan dan
penyebaran berita palsu atau hoaks. Sifat media digital yang user generated content
yaitu siapapun dapat memproduksi konten dalam berbagai bentuk (audio, video,
gambar, teks) dan menyebarkannya di media.
Hasil penelitian Joint Research Centre (JRC) European Commission dengan program
yang bernama The European Digital Competence Framework for Citizens atau
disingkat DigComp 2.1 mencetuskan lima kompetensi literasi media yaitu kelola data
dan informasi, komunikasi dan kolaborasi, kreasi konten, keamanan digital, serta
partisipasi dan aksi.
Di balik kemudahan bertransaksi daring, terdapat bahaya yang mengintai, oleh sebab
itu, kita sebagai pengguna harus lebih bijak dalam menggunakan transaksi ini dengan
menjalankan tips dari Young Americans : Centre for Financial Education (n.d) dan
Goodwill Foundation (n.d) berikut ini:
Periksalah koneksi https, artinya situs web menggunakan koneksi yang aman
bagi data pribadi yang kita masukkan
Meneliti akun penjual. Kita dapat meneliti dari nomor telepon yang mungkin
dapat dihubungi jika kita mengalami kendala saat bertransaksi. Selain itu, kita
juga dapat menelitinya dari ulasan pembeli sebelumnya
Menggunakan metode pembayaran yang aman. Sebaiknya hindari pembayaran
transfer langsung ke rekening penjual. Kartu kredit dapat menjadi pilihan yang
paling aman, jika kita tidak mau membagikan nomor kartu ke banyak penjual,
maka kita bisa menggunakan jasa pembayaran seperti Paypal, Google Wallet,
dan sebagainya
Simpan riwayat transaksi, termasuk diantaranya tanggal, nomor transaksi,
deskripsi, harga produk, hingga riwayat surel transaksi. Hal ini mungkin
berguna saat terjadi kendala
Hindari memberikan password, kode OTP, dan data penting lainnya kepada
siapapun.
Jangan gunakan tanggal lahir, nomor ponsel, nama teman/hewan/saudara
sebagai kata sandi.
Berhati-hati dengan pesan scam melalui surel (yang terkadang disertai tautan
tertentu) dan situs web yang mencurigakan
Berhati-hati menggunakan komputer umum yang digunakan untuk transaksi
online. Pastikan tidak meninggalkan komputer tanpa pengawasan saat traksasi
dan segera log out akun setelah bertransaksi
Kita tahu bahwa sebuah sistem komputer berisi perangkat keras seperti prosesor,
monitor, RAM dan banyak lagi, dan satu hal yang sistem operasi memastikan bahwa
perangkat tersebut tidak dapat diakses langsung oleh pengguna. Pada dasarnya,
perlindungan perangkat kerasdibagi menjadi 3 kategori: perlindungan CPU,
Perlindungan Memori, dan perlindungan I/O
Perangkat digital seperti gawai atau peranti komputer yang kita miliki adalah alat
utama yang bisa digunakan untuk mengakses internet dan berselancar di dunia maya.
Secara standar perangkat ini sudah dirancang dengan segudang fitur pengaman untuk
memastikan aktivitas kita saat bermedia digital aman dan nyaman. Namun setiap
teknologi memiliki beragam celah yang bisa dimanfaatkan orang yang tidak
bertanggung jawab. Faktanya, salah satu celah terbesar dalam teknologi digital ada
pada pengguna, baik karena pengguna lalai dalam mengoperasikan perangkat maupun
lupa mengaktifkan fitur pengaman. Perangkat keras adalah perangkat yang secara fisik
bisa kita lihat dan pegang, seperti layar ponsel, monitor, keyboard, hardisk, dan kartu
penyimpanan. Sedangkan perangkat lunak merupakan aplikasi dan program yang
ditanamkan di dalam perangkat untuk membuatnya mampu bekerja dengan baik.
Kedua komponen ini saling terkait sehingga upaya pengamanannya pun dilakukan
secara berkesinambungan
Proteksi perangkat digital pada dasarnya merupakan perlindungan yang bertujuan
untuk melindungi perangkat digital dari berbagai ancaman malware. Malware,
singkatan dari malicious software, adalah perangkat lunak yang dirancang untuk
mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mencuri informasi pribadi milik kita
atau uang dari pemilik perangkat
Dalam berbagai kasus serangan siber di atas, penipuan digital menjadi salah satu
bentuk kejahatan digital yang cukup rentan dan banyak dialami oleh masyarakat.
Setidaknya ada empat bentuk penipuan digital, yaitu scam, spam, phising, dan
hacking. Secara teknis, penipuan dapat bersifat social engineering dengan ragam
bentuk yang kita terima mulai dari SMS, telepon, email bahkan dalam bentuk virus
serta pembajakan/peretasan akun dan cloning platform yang kita miliki.
Pemanfaatan jejak digital adalah penggunaan jejak digital secara positif. Jejak digital
yang ditinggalkan seringkali digunakan oleh aparat penegak hukum. Bagi mereka,
jejak digital tersebut akan sangat membantu dalam mengungkap kasus-kasus kriminal,
baik yang berbasis dunia daring (cyber crime) maupun yang terjadi di dunia luring
Bentuknya beragam. Mulai dari aktivitas sinyal seluler pada ponsel, riwayat login
akun media sosial, sampai dengan jejak pengiriman SMS atau panggilan telepon.
Bahkan, jika seseorang meretas sebuah situs web atau aplikasi berbasis Internet,
sejatinya jejak digital itu akan tertinggal dan bisa dilacak (Kumparan.com, 2017)
B. Manajemen ASN
MANAJEMEN ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
Profesional Memiliki Nilai Dasar Etika Profesi Bebas dari Intervensi Politik Bersih dari
praktik KKN.
KEDUDUKAN ASN
berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan
dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan perundang-undangan
PERAN ASN: FUNGSI DAN TUGAS ASN
1. PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan
2. PELAYAN PUBLIK
―Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas‖.
3. PEREKAT & PEMERSATU BANGSA
―Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia‖.
HAK PNS
Pasal 21 UU No 5 Tahun 2014
Gaji, Tunjangan, Perlindungan, Pengembangan Kompetensi, Jaminan Pensiun & Hari
Tua, Cuti
HAK PPPK
Pasal 22 UU No 5 Tahun 2014
Gaji, Tunjangan, Perlindungan, Pengembangan Kompetensi, Cuti
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Dasar Hukum
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Acuan Pelaksanaan
Peraturan LAN No. 10 Tahun 2018 tentang
Pengembangan Kompetensi PNS Pasal 5
PERLINDUNGAN PNS
Pasal 92 UU ASN Tahun 2014
―Jaminan Kematian‖.
―JaminanKecelakaan Kerja‖.
―Bantuan Hukum‖.
―Jaminan Kesehatan‖.
―Jaminan Kesehatan‖.
Bantuan Hukum‖.
Kewajiban ASN
suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual sesuatu yang sepatutunya
dilaksanakan oleh ASN
Kewajiban
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD‘45, NKRI
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundangundangan
5. Melaksanakan Tugas Kedinasan dengan Penuh Pengabdian, Kejujuran, Kesadaran,
dan Tanggung Jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku, Ucapan Dan
Tindakan Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundangundangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
KODE ETIK dan KODE PL ASN
Tujuan menjaga martabat dan kehormatan ASN
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
5. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
6. Memberika informas secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
7. Memberika informas secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
8. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
9. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
10. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
12. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
13. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
14. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundang
2. SISTEM MERIT
LATAR BELAKANGSISTEM MERIT
1. Praktik SPOIL SISTEM dan INKOMPETENSI dalam system rekrutmen dan seleksi
pegawai
2. Perlu adanya KETERKAITAN antara Pengelolaan SDM dgn Tujuan Organisasi‖
3. Tingkat disiplin, Etos Kerja, dan Budaya Kerja ASN masih rendah
4. ‗Struktur kepegawaian yaitu kualitas, kuantitas, dan distribusi belum ideal‖
SISTEM MERIT
―Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan‖.
MANFAAT SISTEM MERIT bagi ORGANISASI
1. Mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas
2. Dapat mengarahkan SDM utuk dapat mempertanggung jawabkan tugas dan
fungsinya
3. Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk
mencapai visi dan misinya
MANFAAT SISTEM MERIT BAGI PEGAWAI
1. Menjamin Keadilan dan ruang keterbukaan dlm perjalanan karir seorangpegawai
2. Memiliki Kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri
PELAKSANAAN SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN SDM
PERENCANAAN
1. Perencanaan Kebutuhan pegawai
2. Pegawai ASN terpilih
3. Pegawai ditempatkan sesuai dengan perencanaan
JAMINAN SISTEM MERIT DALAM MONITORING, PENILAIAN,
PENGEMBANGAN
1. Pangkat dan Jabatan
2. Pengembangan Karir
3. Mutasi Pegawai
4. Penilaian Kinerja
KELEMBAGAAN DAN JAMINAN SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN
ASN
KOMISI ASN
Mempunyai kewenangan untuk melakukan MONEV pelaksanan kebijakan dan
manajemen ASN
KEMENPAN RB
Memberikan bimbingan pertimbangan pada proses penindakan pejabat yg berwenang
dan Pejabat Pembina Kepegawaian atas penyimpangan pelaksanaan Sistem Merit dalam
pengelolaan ASN
3. MEKANISME PENGELOLAAN ASN
D A SA R H UK UM
Diatur mulai dari pasal 55 UU ASN
MANAJEMEN ASN
1. Penyusunan& Penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Pangkat&Jabatan
4. Pengembangan Karier Pola Karier
5. Promosi
6. Mutasi
7. Penilaian kinerja
8. Penggajian &Tunjangan
9. Penghargaan
10. Jaminan Pensiun & Perlindungan jaminan hari Tua
11. Disiplin
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN
Pasal 56 dan 57 UU ASN 2014
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.Dilakukan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dengan rincian per 1 (satu) tahun
PENGADAAN PNS
1. Merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS
Pasal 58-67 UU ASN 2014
2. Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat
3. Setiap WNI mempunyai kesempatan yg sama untuk melamar menjadi PNS setelah
memenuhi persyaratan
4. Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3 (tiga) tahap
PANGKAT DAN JABATAN
Pasal 68 UU ASN 2014
KOMPETENSI
PERSYARATAN YANG DIBUTUHKAN
KUALIFIKASI
PENGEMBANGANKARIER
Pasal 69 - 70 UU ASN
1. Kualifikasi
2. Kompetensi
3. Penilaian Kinerja
4. Kebutuhan Instansi
5. Kompetensi
6. Integritas
7. Moralitas
KOMPETENSI meliputi
1. Kompetensi Teknis
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Sosial Kultural
I N T E G R I TA S
1. Kejujuran
2. Kepatuhan terhadap ketentuan
3. Peraturan Perundang-undangan
4. Kemampuan bekerjasama
5. Pengabdian Kepada Masyarakat
6. Bangsa dan Negara
M O R A L I TA S
1. Penerapan dan pengamalan nilai Etika,
2. Agama, Budaya, dan Sosial
3. Kemasyarakatan
POLAKARIER
Pola Karier PNS terintegrasi secara Nasional
Disusun sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pola karier nasional Pasal 71 UU ASN
P R O M O SI
Pasal 72 UU ASN
1. Kompetensi
2. Kualifikasi
3. Persyaratan yang dibutuhkan oleh Jabatan
4. Penilaian atas prestasi kerja
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
7. Pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS
MUTASI
Pasal 73 UU ASN
1 (satu) instansi
Antar instansi pusat
1 (satu) instansi daerah
Antar instansi daerah
Perwakilan NKRI di Luar Negeri
Antar Instansi Pusat dan instansi daerah
PENILAIANKINERJAPNS
Pasal 75-78 UU ASN
1. Objektivitas Pembinaan PNS
2. Memperhatikan target, capaian, hasl dan manfaat yang dicapai serta perilaku PNS
3. Disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS, serta dijadikan sebagai persyaratan
PENGGAJIANDANTUNJANGAN
Pasal 79-81 UU ASN
1. Gaji
2. Tunjangan Kinerja
3. Tunjangan Kemahalan
PENGHARGAAN
Pasal 82-85 UU ASN
1. Tanda Kehormatan
2. Kenaikan Pangkat
3. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
4. Kesempatan menghadiri acara resmi atau kenegaraan
D I SI P L I N
Pasal 86 UU ASN
1. Tata Tertib
2. Hukuman Disiplin
PEMBERHENTIAN
Pasal 87-90 UU ASN
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Mencapai batas usia pension
4. Perampingan organisasi
5. Tidak cakap jasmani dan atau rohani
PEMBERHENTIAN
pasal 87-90 UU ASN
1. Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
2. Tindak pidana kejahatan yang berhubungan dengan jabatan
3. Menjadi anggota dan atau pengurus partai politik
4. Tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana
berencana
P E M B E R H E N T I A N SE M E N T A R A
1. Diangkat menjadi pejabat negara
2. Diangkat menjadi komisioner atau anggota Lembaga non structural
3. Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana
USIA PENSIUN PNS
58 tahun bagi Pejabat Administrasi
60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan bagi Pejabat Fungsional
JAMINANPENSIUNDANJAMINANHARITUA
Pasal 91 UU ASN
Meninggal Dunia
Atas Permintaan sendiri
Mencapai batas usia pensiun
Perampingan organisasi
Tidak cakap jasmani dan atau rohani
PERLINDUNGAN
Pasal 92 UU ASN
Jaminan Kesehatan
Jaminan Kecelakaan kerja
Jaminan Kematian
Bantuan Hukum
Manajemen PPPK
meliputi: Pasal 93
Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Penilaian Kinerja, penggajian dan pengembangan
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja,
perlindungan
PENETAPAN KEBUTUHAN PPPK
Diatur dalam pasal 94 UU ASN
Peraturan Presiden
Analisis Jabatan dan Analisis beban Kerja
Keputusan Menteri
PENGADAAN PPPK
Diatur dalam pasal 95-96 UU ASN
Perencanaan
Pengumuman Lowongan
Pelamaran
Seleksi
Pengumuman Hasil Seleksi
Pengangkatan menjadi PPPK
PENILAIAN KINERJA PPPK
Diatur dalam pasal 100 UU ASN
Objektivitas Prestasi Kerja
Memperhatikan Target, Sasaran, Hasil,
Manfaat yang dicapai, dan Perilaku PegawaiPPPK
Dilakukan secara objektif, terukur,Akuntabel, Partisipatif, dan Transparan
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN PPPK
Diatur dalam pasal 101 UU ASN
GAJI DAN TUNJANGAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PPPK
Diatur dalam pasal 102 UU ASN
Kesempatan untuk pengembangan
kompetensi direncanakan setiap tahun
oleh instansi pemerintah
Dipergunakan sebagai salah satu dasar
untuk perjanjian kerja selanjutnya
PEMBERIAN PENGHARGAAN PPPK
Diatur dalam pasal 100 UU ASN
Tanda Kehormatan
Kesempatan Prioritas untuk PengembanganKompetensi
Kesempatan menghadiri acara resmi/kenegaraan
DISIPLIN PPPK
Diatur dalam pasal 104 UU ASN
Tata Tertib
Hukuman Disiplin
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA
Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Jangka Waktu Perjanjian Kerja Berakhir
Meninggal Dunia
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dengan hormat
Atas Permintaan Sendiri
Perampingan Organisasi
Tidak cakap Jasmani dan atau rohani
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA
Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Dihukum penjara dgn pidana penjara paling singkat 2 tahun dan tindak pidana tersebut
dilakukan
dengan tidak berencana
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat
Tidak memenuhi kinerja yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kerja
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA
Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dilakukan tidak dengan hormat
Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
Tindak pidana kejahatan yg berhubungan dgn jabatan
Menjadi anggota dan atau pengurus partai politik
PENGGANTIAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI
JPT Hanya dapat diduduki palinglama 5 tahun
Memenuhi Target kinerja tertentu
Seleksi Ulang Uji Kompetensi
PENGAWASAN DALAM PROSES PENGISIAN JABATAN PIMPINAN
Pimpinan tinggi Utama & Pimpinan Tinggi Madya
Pembentukan panitia seleksi
Pengumuman jabatan yang lowong
Pelaksanaan seleksi
Pengusulan Nama Calon
Penetapan Calon
Pelatikan
Pipinan Tinggi Pratama
ORGANISASI
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia.
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi
ASN
pembinaan dan pengembangan profesi ASN
ORGANISASI
Tujuan Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa
memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profes
menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps
profesi ASN
SISTEM INFORMASI ASN
Riwayat Pendidikan Dan Latihan
Riwayat Penghargaan, Tanda Jasa, Atau Tanda Kehormatan
1. Riwayat Jabatan Dan Kepangkatan
2. Riwayat Pengalaman Berorganisasi
Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal
3. Riwayat Gaji
4. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal
5. Riwayat Hidup
PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.
Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan
Upaya administrative terdiri dari keberatan dan banding administratif.
Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan badan pertimbangan ASN diatur
dengan Peraturan Pemerintah
RANGKUMAN
Pegawai ASN berkedudukan dengan Peraturan Pemerintah sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari 17 Manajemen ASN pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan badan pertimbangan ASN diatur
Pegawai ASN berkedudukan dengan Peraturan Pemerintah
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme