Berorientasi Pelayanan
Namun demikian, sebagai wadah yang seharusnya memberikan layanan terbaik bagi
masyarakat, justru menjadi penghambat roda hidup masyarakat yang semakin hari semakin
menuju ambang kehancuran. Hal ini disebabkan kelangkaan minyak goreng dan
melonjaknya harga minyak di pasaran beberapa waktu lalu. Kelangkaan dan melonjaknya
harga minyak ini disebabkan adanya pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan
produk turunannya yang diberikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana. Kemendag menetapkan DMO
(Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation) bagi perusahaan yang
ingin melaksanakan ekspor CPO dan produk turunannya. Dalam pelaksanaannya,
perusahaan ekportir yang tidak memenuhi DPO tetap mendapatkan persetujuan ekspor dari
pemerintah.
Kejagung menetapkan IWW sebagai tersangka karena ia adalah pejabat yang paling
punya kewenangan untuk meneliti pengajuan-pengajuan ekspor dan juga menetapkan tiga
orang tersangka lainnya dalam kasus itu, yaitu Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia MPT,
Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG) SM, dan General Manager di
Bagian General Affair PT. Musim Mas PTS. Ketiga tersangka ini telah secara intens berusaha
mendekati Indrasari agar mengantongi izin ekspor CPO. Hal ini sama sekali tidka
meunjukkan tidak adanya komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
2. Akuntabel
Indrasari Wisnu Wardana tidak bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Indrasari menyalahgunakan kewenangan jabatan yang ia terima dengan menerbitkan
persetujuan ekspor/PE trkait komoditas CPO dan produk turunannya yang syarat-syaratnya
tidak terpenuhi sesuai peraturan perundang-undangan. Ia juga tidak memiliki kejujuran dan
integritas yang tinggi sesuai nilai dari akuntabilitas dimana ia menerima dana dari tiga
tersangka lainnya.
Keempat tersangka diduga melanggar Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a,
b, e, dan f Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan melanggar
Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 129 Tahun 2022 jo Nomor 170 Tahun 2022 tentang
Penetapan Jumlah untuk Distribusi Kebutuhan Dalam Negeri atau Domestic Market
Obligation (DMO) dan Harga Penjualan di Dalam Negeri atau Domestic Price Obligation
(DPO) dan Ketentuan Bab II Huruf A angka (1) huruf b, juncto Bab II huruf C angka 4 huruf c
Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02/DAGLU/PER/1/2022
tentang petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan dan pengaturan ekspor CPO, RDB Palm Olein
dan UCO.
Saat ini Indrasari sedang menjalani pemeriksaan dan penahanan oleh Kejaksaan
Agung RI untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah dilakukannya. Ia dituntut
dengan pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
3. Kompeten
Nilai dari kompeten adalah kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Indrasari sangat tidak berkompeten untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi
pemerintah dan masyarakat. Ia seharusnya menegaskan kepada para eksportir yang akan
mengespor wajib memasok CPO (minyak kepala sawit mentah) ke dalam negeri 20% dari
volume ekspor masing-masing. Namun yang terjadi ia malah meloloskan ketiga tersangka
yang tidak memenuhi persyaratan ekspor. Indrasari menjabat Dirjen Perdagangan Luar
Negeri yang dipastikan kompetensi yang ia miliki tidaklah sembarangan. Namun sayangnya
kompetensi tersebut tidak dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat.
4. Harmonis
Salah satu contoh core value nilai harmonis adalah suka menolong orang lain. Hal ini
tentu sangat bertolak belakang dengan yang sudah dilakukan oleh IWW, yang telah
mmeberikan izin ekspor yang tidak seharusnya. Dimana akibat dari pemberian izin ini
berdampak langsung pada ketidakstabilan minyak goreng dan melonjaknya harga minyak
goreng. Bagi masyarakat tentu keadaan ini sangat memberatkan terutama bagi kalangan
menengah kebawah, terlebih lagi masyarakat kurang mampu yang seharusnya mendapat
bantuan dari pemerintah.
5. Loyal
6. Adaptif
Bertindak proaktif merupakan salah satu core value dari nilai adaptif. Pejabat
pemerintah seharusnya proaktif dalam menilai apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
Terlebih saat kondisi pandemi covid 19 yang masih berlanjut ini membuat perekonomian
masyarakat tidak stabil. Disaat orang lain berlomba-lomba dalam memberikan pertolongan,
pejabat pemerintah yang terlibat korupsi tersebut semakin menambah kesusahan
masyarakat dengan naiknya harga minyak goreng yang menyebabkan harga barang-barang
lainnya juga mengalami kenaikan.
7. Kolaboratif
Sikap kolaboratif memang diamalkan dan diterapkan oleh oknum pemerintah yang
telibat korupsi ini yaitu berupa penyelewengan nilai kolaboratif itu sendiri, dengan
melakukan kerjasama yang hanya menguntungkan beberapa pihak. IWW menerima suap
dari 3 peusahaan swasta kemudian melakukan permufakatan dengan 3 perusahaan swasta
tersebut. Dimana IWW memberikan izin ekspor yang melebihi DPO dan DMO yang sudah
ditetapkan, sehingga 3 perusahaan tersebut mengekspor lebih banyak minyak goreng yang
berakibat tidak stabilnya stok minyak goreng dalam negeri.