Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

LATSAR CPNS GOLONGAN III DAN II


GELOMBANG I KELOMPOK III ANGKATAN XIII DAN ANGKATAN V

DISUSUN OLEH
1. Apt. Ayu Apriliani, S.Farm
2. Faojan Supriyadi, S.Kep., Ners.
3. Apt. Raden Alfian Prasetya Sonjaya, S.Farm
4. Putri Puspa Delima, S.Kep., Ners.
5. dr. Tisa Susanti

ANALISA ISU GLOBAL

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang sangat berpengaruh terhadap


munculnya berbagai kemungkinan perubahan di dunia. Globalisasi didefinisikan sebagai proses
individu , kelompok, masyarakat dan Negara yang saling berinteraksi, terkait, tergantung, dan saling
mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Sementara isu global sendiri adalah setiap
peristiwa atau wacana yang mampu menyita perhatian masyarakat global. Cara masyarakat merespon
isu global salah satunya ditentukan oleh kuatnya pengaruh yang ditimbulkan dari isu tersebut.

perubahan global yang melanda seluruh dunia.

Berikut beberapa isu global yang akan dibahas :

1. Ujaran Kebencian (Hate Speech)


Ujaran kebencian (Hate Speech) adalah perkataan/ujaran yang mengandung
kebencian, menyerang dan berapi – api yang dimaksudkan untuk menimbulkan dampak
tertentu, baik secara langsung (aktual) maupun tidak langsung (berhenti pada niat) yaitu
menginspirasi orang lain untuk melakukan kekerasan atau menyakiti orang atau kelompok
lain. Di negara-negara yang secara konsisten menerapkan demokrasi, pasal-pasal pencemaran
nama baik dalam hukum pidana dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan berekspresi.
Oleh karena itu, tindakan yang dianggap merugikan reputasi seseorang, biasanya akan
dimintai pertanggungjawaban melalui hukum perdata, bukan pidana. Sebagian besar negara
maju telah menghapus tuntutan pidana karena penghinaan, karena kekhawatiran bahwa
pemerintah incumbent atau individu kuat lainnya dapat mempengaruhi jaksa penuntut untuk
menekan oposisi atau kritik mereka.
Ada sejumlah instrument internasional yang berkenaan dengan ujaran kebencian,
salah satunya Deklarasi HAM PBB 1948; Konvensi Internasional Tentang Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (Convention On The Elimination Of All Forms Of Racial
Discrimination/ CERD). Di Indonesia sendiri terdapat dasar hukum UU No. 11 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) juga memuat larangan dan ancaman pidana bagi pelaku yang membuat
ujaran kebencian ataupun berita bohong. Pasal 28 ayat (1) Pasal 45 UU ini memuat ancaman
pidana bagi setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.
Contoh dari kasus ujaran kebencian adalah kasus pendeta Saifudin Ibrahim yang
meminta Menteri agama untuk menghapus 300 ayat dalam al-quran. Dilansir dari situs
detik.com terbaru, pendeta Saifudin Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran
kebencian dan terancam sanksi pidana hukuman penjara 6 tahun dan denda Rp. 1 miliar. Pada
saat ini pendeta Saifudin sudah diminta untuk menyerahkan diri kepada polisi.

2. Investasi Ilegal
Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia saat ini dan makin beragamnya
produk keuangan yang ditawarkan, minat masyarakat untuk melakukan investasi semakin
meningkat. Namun peningkatan minat ini belum disertai dengan kesadaran terkait memilih
model investasi. Sehingga banyak masyarakat yang hanya tergiur dengan timbal balik
(return) yang tinggi tanpa mementingkan keamanan dari dana investasi. Hal ini dimanfaatkan
oleh beberapa oknum untuk melakukan pelanggaran dan perampasan dana investor. Investasi
tersebut kebanyakan tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan kata lain illegal.
Akhir – akhir ini tengah marak kasus investasi ilegal di masyarakat. Hingga Maret
2022, Satgas Waspada Investasi telah menemukan 20 entitas yang melakukan penawaran
investasi tanpa izin, yaitu 9 entitas melakukan money game; 3 entitas melakukan
kegiatan robot trading tanpa izin dan 3 entitas melakukan kegiatan perdagangan asset kripto
tanpa izin.. Salah satu kasus investasi illegal yang baru – baru ini adalah Robot Trading DNA
Pro. Mengutip dari CNBC Indonesia Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan kerugian dari
kasus robot trading DNA Pro mencapai Rp. 97 Miliar. Penanganan terhadap investasi ilegal
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota Satgas Waspada Investasi dari 12
Kementerian/Lembaga. Satgas Waspada Investasi bukan aparat penegak hukum sehingga
tidak dapat melakukan proses hukum. Selain menghentikan dan mengumumkan kepada
masyarakat, Satgas Waspada Investasi juga melakukan pemblokiran terhadap
situs/website/aplikasi dan menyampaikan laporan informasi ke Bareskrim Polri.

3. Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng


Isu Global yang selanjutnya terkait dengan kelangkaan minyak goreng kemasan dan
minyak goreng curah di pasaran yang berkembang menjadi kenaikan harga minyak goreng di
pasaran. Minyak goreng merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia.
Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia, minyak goreng memiliki kontribusi
yang besar. Hal tersebut karena minyak goreng merupakan salah satu barang yang
dikonsumsi masyarakat setiap harinya.
Kelangkaan minyak goreng disebabkan karena ada kenaikan dari
sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply). Selain itu kenaikan
CPO (Crude Palm Oil), produsen minyak goreng lebih memilih menjual minyak goreng ke
luar negeri dibandingkan ke dalam negeri. Faktor kedua adalah kewajiban pemerintah terkait
dengan program B30. Program B30 adalah program pemerintah untuk mewajibkan
pencampuran 30 persen diesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar. Saat ini
konsumsi yang seharusnya digunakan untuk minyak goreng digunakan untuk produksi
biodiesel. Hal itu karena ada kewajiban untuk pengusaha CPO agar memenuhi market
produksi biodiesel sebesar 30 persen. Faktor ketiga adalah kondisi pandemi Covid-19 yang
belum selesai. Ada beberapa negara di belahan dunia lain yang sedang mengalami gelombang
ketiga Covid-19. Konsumen luar negeri yang selama ini menggunakan minyak nabati juga
mulai beralih ke CPO.

Berikut penentuan prioritas masalah :

USG

NO MASALAH U S G TOTAL
1 Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng 5 5 4 14
2 Hate Speech 5 4 4 13
3 Investasi Bodong 4 3 3 10

Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng menjadi prioritas isu masalah untuk
di analisis.
a. Penyebab Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng
Kini muncul perbedaan pandangan yang beredar di masyarakat yang disparitas
pengetahuannya sangat berbeda atas penyebab naiknya harga minyak goreng. Sebagian
berpandangan bahwa adanya mafia minyak goreng. Ada pula berpendapat kenaikan harga
minyak goreng disebabkan oleh menurunnya produksi sawit dan meningkatnya
permintaan di pasar Eropa. Mafia atau kartel minyak goreng memang bisa saja benar ada,
dan hal ini sedang ditelisik oleh pihak yang berwenang. Dalam teori ekonomi,
kemungkinan adanya rent seeker sudah termasuk dalam kerangka pemikiran ekonomi
pada hukum penawaran-permintaan. Pemerintah dapat berusaha untuk mengatasi
eksternalitas pencari rente dengan mengurangi asimetri informasi antara penawaran dan
permintaan pada minyak goreng. Disini, peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha
menjadi sangat penting. Perlu kita ingat kembali, bahwa produk turunan minyak sawit
tidak hanya minyak goreng semata. Minyak nabati ini sudah lama digunakan sebagai
campuran pada bio solar dan produk dasar pada industri makanan dan kecantikan.
Kenaikan harga minyak bumi, tentu bisa menggerek pengalihan pemanfaatan minyak
sawit menjadi produk yang memiliki tingkat keekonomian yang lebih tinggi seperti
biosolar. Sebenarnya, akar permasalahan minyak sawit dapat dianalogikan sama dengan
permasalahan pada batu bara. Harga kedua komoditas ini naik luar biasa secara global,
sementara kita juga memiliki kebutuhan di dalam negeri. Hanya saja berbeda pada batu
bara, penetapan DMO (domestic market obligation) hanya terdampak pada institusi besar
terbatas seperti PLN, sehingga lebih mudah untuk dikendalikan oleh pemerintah.
Sebaliknya, penggunaan minyak goreng itu dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia
sehingga membuat permasalahan menjadi lebih kompleks. Pemerintah sendiri melalui
APBN berkeinginan untuk menyerap (absorb) tekanan kenaikan harga minyak goreng ini
dengan memberikan subsidi dan mekanisme pengaturan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Namun, tidak mudahnya mekanisme kontrol dapat mengakibatkan kebocoran subsidi
melalui orang-orang yang melakukan rent seeker melalui penimbunan minyak goreng.

b. Dampak Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng


i. Terjadinya Panic buying
Harga minyak goreng yang kembali naik, sedangkan persediaan minyak
sangat terbatas. Oleh karena itu, timbulah panic buying. Panic buying disebabkan
karena banyak masyarakat yang takut kehabisan minyak goreng. Sebagian orang
secara tidak sadar melakukan hal tersebut, mereka khawatir tidak dapat memasak
seperti biasanya. Orang yang terkena panic buying akan membeli minyak dalam
jumlah yang tidak sedikit.
ii. Terjadinya Hambatan UMKM
Kenaikan harga minyak berimbas juga terhadap barang dan bahan lainnya.
Para pedagang tentunya hilang arah, pembelian minyak juga dibatasi. Pilihannya
hanya ada dua, menaikkan harga atau menurunkan kuantitas. Sebagian pedagang
gorengan sudah mulai menerapkan hal tersebut. Begitu pula yang dialami oleh
pedagang kerupuk. Biasanya pabrik kerupuk menggoreng menggunakan minyak
lebih dari dua jerigen setiap harinya. Setelah minyak goreng dibatasi, pabrik
kerupuk hanya dapat menggoreng kerupuk dua sampai tiga kali dalam seminggu
dengan hanya menggunakan dua jerigen minyak.
c. Hasil Analisis
PENYEBAB
Kelangkaan Minyak
Goreng 1. Ketidakseimbangan Supply
Demand
2. Kondisi Pandemi Covid-19
3. Kewajiban pemerintah terkait
program B30

DAMPAK

1. Panic Buying
2. Hambatan kepada UMKM

SARAN SOLUSI UNTUK


PEMERINTAH
1. Operasi pasar SARAN (dalam kehidupan sehari-
2. Koordinasi lintas sector hari
antar kementerian 1. Modifikasi cara memasak
terkait untuk 2. Menggunakan air fryer
penstabilan harga 3. Efisiensi penggunaan
3. Pemberian bantuan minyak
langsung tunai kepada
UMKM terdapak
4. Audit investigasi

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Keseimbangan supply demand


minyak goreng
LATSAR CPNS
GOLONGAN III
GELOMBANG 1
KELOMPOK III
ANGKATAN II
TUGAS KELOMPOK ANALISIS ISU GLOBAL AKTUAL
TAHUN 2022
Apt. Ayu Apriliani, S.Farm
Faojan Supriyadi, S.Kep., Ners.
Apt. Raden Alfian Prasetya Sonjaya, S.Farm
Putri Puspa Delima, S.Kep., Ners.
dr. Tisa Susanti
Setiap peristiwa atau wacana yang
ISU mampu
masyarakat
menyita
global.
perhatian
Cara
GLOBAL masyarakat merespon isu global
salah satunya ditentukan oleh
kuatnya pengaruh yang
ditimbulkan dari isu tersebut.
1. Ujaran Kebencian (Hate
Speech)
◦Perkataan/ujaran yang mengandung kebencian,
menyerang dan berapi – api yang dimaksudkan
untuk menimbulkan dampak tertentu, baik secara
langsung (aktual) maupun tidak langsung (berhenti
pada niat) yaitu menginspirasi orang lain untuk
melakukan kekerasan atau menyakiti orang atau
kelompok lain.
2. Investasi Ilegal
Akhir – akhir ini tengah marak kasus investasi ilegal di
masyarakat. Hingga Maret 2022, Satgas Waspada Investasi
telah menemukan 20 entitas yang melakukan penawaran
investasi tanpa izin, yaitu 9 entitas melakukan money game;
3 entitas melakukan kegiatan robot trading tanpa izin dan 3
entitas melakukan kegiatan perdagangan asset kripto tanpa
izin.. Salah satu kasus investasi illegal yang baru – baru ini
adalah Robot Trading DNA Pro.
3. Kelangkaan dan kenaikan harga minyak
goreng
PENYEBAB : DAMPAK :

• kenaikan dari • Terjadinya Panic Buying di kalangan


sisi permintaan (demand) dan penurunan masyarakat
dari sisi penawaran (supply)
• Terjadinya hambatan paa UMKM
• Kewajiban pemerintah terkait dengan
program B30
• Kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai
Penapisan dengan teknik USG
NO MASALAH U S G TOTAL

1 Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng 5 5 4 14

2 Hate Speech 5 4 4 13

3 Investasi Bodong 4 3 3 10
Hasil Analisis

PENYEBAB

1. Ketidakseimbangan Supply Demand


Kelangkaan
Minyak Goreng 2. Kondisi Pandemi Covid-19
3. Kewajiban pemerintah terkait
program B30

DAMPAK

1. Panic Buying
2. Hambatan kepada UMKM

SARAN SOLUSI UNTUK PEMERINTAH


1. Operasi pasar SARAN (dalam kehidupan
2. Koordinasi lintas sector antar sehari-hari
kementerian terkait untuk 1. Modifikasi cara memasak
penstabilan harga 2. Menggunakan air fryer
3. Pemberian bantuan langsung tunai 3. Efisiensi penggunaan
kepada UMKM terdapak minyak
4. Audit investigasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai