Kelas : 4C
NPM : 24081121019
Mata Kuliah : Business Ethic
Dosen Pengampu : Dr. Agus Supriyatna, S.E., M.I.Pol.,
Jawaban UTS
1. Perbedaan etika, norma , dan aturan
Jawab : Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan
yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Istilah Etika digunakan
untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik buruknya perilaku manusia atau
berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Menurut KBBI, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku
yang sesuai dan bisa diterima. Norma juga bisa didefinisikan sebagai aturan, ukuran,
atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau memperbandingkan
sesuatu.
Peraturan adalah sesuatu yang dibuat dan dilaksanakan oleh individu agar tercipta
suatu kondisi yang tertib, teratur dan kondusif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, atur artinya disusun baik-baik, rapi, tertib. Peraturan artinya tataan atau
petunjuk, kaidah, ketentuan, yang dibuat untuk mengatur
Hak moral adalah hak kepemilikan tiap individu di mana pun mereka tinggal tanpa
dibatasi oleh sistem hukum yang berlaku di tempat tinggalnya tersebut.
Hak moral dapat dengan mudah dilanggar dengan alasan ‘toh tidak ada orang yang
tersakiti karena perbuatan tersebut’. Hak moral erat kaitannya dengan tanggung jawab
orang lain terhadap seseorang yang memiliki suatu hak tertentu. Konsep hak moral di
sini berbeda dengan konsep hak moral pendekatan utilitiarisme. Hak moral yang
dimaksud di sini menjamin kepentingan individual, sedangkan hak moral dalam
pandangan utilitiarisme lebih berfokus kepada penjaminan kumpulan manfaat yang
dirasakan oleh anggota masyarakat (kelompok).
3. Dampak globalisasi pada dasarnya memberikan dampak pada perekonomian bisnis
entah itu secara langsung maupun tidak. Di mana globalisasi pada perekonomian
sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka,
tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Bagi
negara-negara industri maju, globalisasi adalah kabar baik dimana dalam hal ini
banyak menawarkan peluang yang dapat di manfaatkan untuk meningkatkan
perekonomian negara tersebut. Namun ini tidak berlaku bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia contohnya, karena peluang tersebut belum dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin bahkan sering menimbulkan masalah seperti
kesenjangan perekonomian.
Secara garis besar, globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses di mana
semakin banyak negara yang terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi global.
Dampak globalisasi pada perekonomian bisnis ini memberikan dampak terhadap
perekonomian suatu negara, baik secara positif maupun negatif, tergantung pada
kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang–peluang maupun tantangan–
tantangan yang muncul dari proses tersebut.
Dampak positif adanya Globalisasi bagi bisnis :
Mempermudah Perdagangan
Dari sisi konsumen akan memberikan dampak positif yang mana ia memiliki
berbagai macam pilihan produk dengan harga yang dapat relatif lebih rendah
dan berkualitas lebih baik. Sehingga hal itu akan menjadikan kebutuhan
konsumen lebih terpenuhi dan menciptakan suatu kesejahteraan pada suatu
negara.
Networking
Harga
Hal itu dilakukan untuk melindungi industri yang sedang berkembang dari
dampak buruk lainnya. Sehingga dengan hal itu akan menimbulkan suatu
hambatan bagi pelaku bisnis tersebut dalam memajukan sektor industrinya
karena perdagangan luar negeri bebas terjadi dan akan menimbulkan suatu
ketergantungan pada industri-industri yang memiliki perusahaan
multinasional.
Cyber crime
Hal akan menimbulkan terjadinya kemungkinan data transaksi bisnis, aset, dan
lain sebagainya akan hilang atau rusak.
Hal itu akan mengakibatkan neraca pembayaran akan bertambah dan nilai
uang pun juga akan bertambah besar. Akan tetapi jika harga saham di pasar
menurun maka dana dari dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, dan
neraca pembayaran akan cenderung memburuk serta nilai mata uang dalam
negeri pun akan menurun juga.
Sehingga ketika kondisi keuangan tidak stabil maka akan menimbulkan
dampak buruk kegiatan perekonomian baik itu bisnis ataupun secara
keseluruhan.
Selain itu jika kondisi keuangan tidak stabil tersebut terjadi dalam waktu yang
cukup panjang maka laju pertumbuhan ekonomi akan memburuk, pendapatan
nasional dan kesejahteraan masyarakat akan semakin memburuk juga.
4. Berdasarkan kasus di atas, adapun etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menghadapi kasus tersebut di mulai dengan memutuskan untuk setop produksi
peleburan logam untuk sementara waktu. Langkah itu diambil hingga perusahaan
yang diprotes warga Cengkok Desa Sentul Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang
itu mampu mencapai kesepakatan dengan masyarakat sekitar. PT SLI sendiri
berkomitmen untuk terus memperbaiki proses produksi agar kedepannya tidak
merugikan masyarakat sekitar. Serta memperhatikan beberapa pencegahan dan
pengendalian dari pencemaran lingkungan salah satunya dengan melakukan
pengecekan terhadap aktivitas pembuangan limbah. Berhubung belum melakukan
AMDAL PT SLI segera melengkapi dokumen terkait AMDAL sebagai langkah
selanjutnya dalam mengatasi pencemaran lingkungan dengan menerapkan aturan yang
nantinya akan disepakati bersama masyarakat sekitar.
Adapun untuk solusinya Langkah yang harus stakeholder lakukan adalah dengan
memikirkan bagaimana caranya mengganti metode lama dengan metode baru yang
tentunya membutuhkan biayanya yang cukup tinggi. Alangkah lebih baiknya
advice/saran kepada stakeholder untuk menemukan penyelesaian, contohnya melalui
pergantian metode yang mungkin akan membangkitkan kepercayaan terhadap
masyarakat yang tentunya masyarakat akan lebih loyal. Seperti jika suatu saat nanti
perusahaan membutuhkan bantuan, warga dengan senang hati akan membantu. Oleh
karena itu berdasarkan kasus diatas, Stakeholder perlu membangun komunikasi dan
interaksi yang baik dengan masyarakat. Sebab segala aktivitas yang berkaitan atau
berhubungan dengan perusahaan terjadi di lingkungan pemukiman yang mana kita
sebagai stakeholder harus memiliki citra yang baik di depan masyarakat sekitar
dengan cara menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
5. Etika bisnis adalah bidang ilmu yang mempelajari standar moral sebagai panduan
dalam aktivitas bisnis. Pengetahuan tentang etika pada dasarnya diperlukan dalam
semua aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Bisnis memerlukan etika agar
dapat bertahan. Sebagai contoh, masyarakat khususnya generasi milineal lebih
menghargai dan memilih produsen yang menjalankan bisnisnya secara beretika.
Perusahaan yang disukai oleh generasi masa kini adalah yang berbisnis secara
bertanggung jawab, misalnya proses produksinya tidak merusak lingkungan serta
tidak melakukan eksperimen pada hewan. Etika diperlukan di dunia bisnis karena
perusahaan yang beretika cenderung lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Sehingga perusahaan yang beretika lebih bertahan dibandingkan perusahaan yang
menjalankan bisnis secara tidak etis. Pihak yang berkepentingan (stakeholders), yaitu:
pelanggan, karyawan dan masyarakat secara umum peduli terhadap isu etika.
Etika bisnis dalam hubungannya dengan lingkungan adalah masalah polusi yang
diakibatkan oleh aktivitas perusahaan serta berkurangnya sumber daya karena
eksploitasi berlebihan untuk bahan produksi. Polusi di sini dapat terjadi di udara, air,
serta tanah. Polusi udara terjadi ketika udara mengandung gas rumah hijau yang
menyebabkan pemanasan global, chlorofluorocarbons yang menyebabkan
berkurangnya lapisan ozon. Padahal lapisan ozon diperlukan untuk melindungi
makhluk hidup dari radiasi ultraviolet. Di udara yang terjadi polusi juga mengandung
sulfur oksida yang menyebabkan hujan asam. Kemudian terdapat pula berbagai
macam racun yang menyebar melalui udara. Polusi udara diakibatkan oleh kendaraan
bermotor serta berbagai industri. Polusi air termasuk limbah organis dan berbagai
polutan anorganik, seperti salt brines, acids, heavy metals, asbestos, and
polychlorinated biphenyls (PCBs). Polusi tanah terjadi karena banyaknya sampah
yang dihasilkan oleh manusia. Ketika dunia semakin modern, maka sampah pun
menjadi semakin banyak. Manusia mengkonsumsi makanan dan banyak makanan
olahan menggunakan kemasan yang tidak ramah lingkungan. Polusi tanah juga
diakibatkan oleh racun kimia, selain sampah rumah tangga dan industri. Banyak
sumber daya alam sekarang menjadi makin langka. Antara lain spesies hewan dan
tanaman menjadi langka bahkan terancam punah karena adanya perubahan iklim dan
musnahnya habitat alamiahnya.
Inilah perlunya etika dalam menjalankan bisnis, sehingga para pelaku bisnis tidak
hanya mementingkan keuntungan saat ini, namun juga memikirkan generasi masa
depan. Jangan menghabiskan semua sumber daya alam saat ini. Cadangan harus
dikelola untuk kemaslahatan umat manusia di masa depan. Jangan sampai kepunahan
sumber daya alam berakibat fatal terhadap kehidupan manusia di muka bumi ini.
Menurut saya pribadi, terkait dengan hal ini perusahaan harus mampu memikirkan
kepentingan pemangku kepentingan lain untuk dapat lebih menginformasikan dimensi
moral dari keputusan organisasi .Selain itu perusahaan wajib melakukan CSR
(Corporate Social Reponbility) yang tak lain adalah bentuk tanggung jawab dari
setiap perusahaan terhadap lingkungan, sosial, dan masyarakat yang tentunya telah
tercatat dalam undang-undang yang mana apabila suatu perusahaan tidak
melaksanakan kewajiban tersebut, perusahaan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang
berlaku. Konsep CSR semakin mempengaruhi bagaimana jalannya bisnis. Sebagian
perusahaan telah melakukan re-branding nilai-nilai dasarnya dan memasukkan konsep
CSR. Di samping sebagai bentuk tanggung jawab, menurut saya CSR juga memiliki
keuntungan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan yakni berhubungan dengan
citra atau reputasi perusahaan.
Apabila sebuah perusahaan mampu menerapkannya dengan baik dan benar maka citra
perusahaan akan meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pun
sama hal nya. Dalam hal ini tentu akan mengurangi efisiensi biaya ketika investor
tertarik pada perusahaan karena citra serta tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
cukup baik serta terorganisir secara sistematis dengan mengidentifikasi strategi
masing-masing pemangku kepentingan sebagai sarana/ untuk menilai tanggung jawab
moral. Dengan demikian yang menjadi benang merahnya adalah kunci pertama dari
menjalankan etika bisnis yaitu jangan terlalu menganggap pendapat diri sendiri itu
benar, dalam artian kita perlu masukan, komentar, koreksi dari pendapat orang lain
karena sejatinya apapun yang kita putuskan belum tentu benar dan sesuai dengan nilai
dan norma dalam kehidupan bermasyarakat apalagi berhubung dengan kegiatan
pabrikasi yang mana pasti memiliki ouput yang mungkin mencemari lingkungan. Jika
di posisikan sebagai stakeholder, kita harus mampu menerapkan etika bisnis kepada
rekan bisnis perusahaan apabila etika nya sudah terlaksana dengan baik dan benar,
maka hal itu akan terus berlanjut, menyebar pada setiap pemangku kepentingan
perusahaan yang kemudian akan menjadi sebuah budaya perusahaan.