Anda di halaman 1dari 10

c

Ekonomi Politik
Globalisasi
Bhayu Rhama, Ph.D
bhayurhama@fisip.upr.ac.id
www.bhayurhama.com

Universitas Palangka Raya


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1. Organisasi perdagangan Internasional
#01
 Organisasi atau Lembaga multilateral yang disiapkan untuk
menangani masalah perdagangan Internasional adalah Internasional
Trade Organization (ITO). Sayangnya ITO kurang berhasil dan saat ini
sudah diubah menjadi WTO (World Trade Organization) yang resmi
beroferasi pada 1 Januari 1995.
#02
 WTO adalah organisasi multilateral negara-
negara yang mengatur jalannya perdagangan
bebas dunia.
2. Faktor – faktor yang
Mendorong Globalisasi
Menurut Spillane (2003), globalisasi digerakkan oleh
dua faktor, yaitu:
Pergeseran dari pembangunan yang dipimpin oleh
pasar.
Kemajuan dibidang teknologi yang memudahkan
koordinasi produksi dan pemasaran pada tingkat
global.

Sedangkan menurut William Greider adalah


kapitalisme global yang rakus tidak pernah puas
menguras kekayaan dunia dengan memanfaatkan
teknologi seperti computer.
3. Janji-janji Globalisasi
WTO disebut sebagai perjanjian
perdagangan terhebat sepanjang sejarah
dengan tujuan utama menaikan standar
hidup dan menjamin perluasan lapangan
kerja melalui eksploitasi SDA. Hal ini
mendukung pasar dan kemajuan teknologi
sehingga terjadinya globalisasi produksi
massal berdampak positif bagi
pengembangan taraf standar hidup
manusia.
4. Dampak Positif dan Negatif
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif
terhadap ekonomi yaitu :
 Dampak Positif : Dengan adanya pasar bebas
maka akan meningkatkan sebuah kualitas dan
juga kuantitas dari produk yang dimana dijual
didalam negeri. Dengan adanya pasar bebas
maka sebuah hambatan perdagangan yang akan
cenderung lebih berkurang dan juga menjadi
tidak akan ada hambatan.

 Dampak Negatif : Membuat produk dalam


negeri menjadi kalah saing. Adanya eksploitasi
dari sumber daya alam. Memiliki
ketergantungan dengan negara maju.
Menurunkan pertumbuhan ekonomi apabila
tidak mampu bersaing.
5. Dampak Globalisasi Ekonomi pada Negara
Perilaku bisnis internasional juga sering menyuap aparat
pemerintah negara untuk kepentingan bisnisnya, akibat
dari kecenderungan itu maka hilangnya kedaulatan
negara dibidang ekonomi dan politik inilah membuat
kondisi negara semakin menurun dan dampak globalisasi
ekonomi ini pula ada dua hipotesis yaitu :
 Hipotesis satu yaitu globalisasi akan
melenyapkan negara kebangsaan.

Hipotesis dua yaitu globalisasi ekonomi akan


mengakibatkan matinya demokrasi.
6. Kecaman Terhadap Globalisasi
• Dalam teori liberal dikatakan bahwa sistem
perdagangan bebas semua negara bepartisipasi akan
memperoleh manfaat tetapi kenyataannya manfaat
yang diterima negara berkembang sangat kecil dibanding
keuntungan yang diperoleh negara maju.

• Pakar ekonomi dari barat seperti Stiglitz dalam Whiter


Socialism (1994) dan A.K Sheen dalam Collective Choice
and Social Welfare (1970) dan para tokoh agama seperti
Umar Chapra dan Paus Yohanes Paulus II juga
melontarkan kritik dan menolak sistem perdagangan
bebas dunia atau yang popular disebut globalisasi.
Karena kelemahan paling menonjol sistem perdagangan
bebas dunia ialah tidak bisa menjamin keadilan
(fairness).
7. Bangkitnya Nasionalisme
Bangkitnya Nasionalisme perdagangan bebas
dunia menurut tokoh strukturalis Indonesia
Sri Edi Swasono, untuk mengurangi

Enrichie Slide
ketergantungan ekonomi nasional pada
ekonomi internasional, khususnya
kapitalisme global ia menyarankan agar
kemandirian dijadikan sebagai target utama
pembangunan nasional yang sudah lama
terpuruk sejak krisis 1998. Kemandirian
adalah bagian dari integral dari makna
merdeka itu sendiri, tidak ada kemerdekaan
sesungguhnya tampa kemandirian atau yang
juga bisa disebut nasionalisme yaitu
mencintai dan menjunjung produk negara
dan ekonomi negara sendiri
8. Perlunya Indonesia Mengambil Sikap
Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi,
Indonesia harus menghadapi berbagai
persoalan dan harus mengambil langkah,
Revisond Baswir (2003) mendesak
dilakukannya penertiban aparatur perpajakan,
penanggulangan pemborosan belanja negara,
pemotongan pokok utang, penertiban dana-
dana non-bujeter, reformasi BUMN, dan
peninjauan ulang kontrak-kontrak bagi hasil
sejumlah perusahaan multinasional. Yang
perlu diperhatikan, institusi pasar serta sistem
ekonomi-politik-hukum yang akan diterapkan
sebaiknya dirancang berdasarkan kemampuan
sendiri, tidak selalu mengekor pada saran
pihak lain seperti IMF dam Bank Dunia yang
hanya menguntungkan MNCs dan negara-
negara kapitalis.
Terima
Kasih
c

Bhayu Rhama, Ph.D


bhayurhama@fisip.upr.ac.id
www.bhayurhama.com

Universitas Palangka Raya


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Anda mungkin juga menyukai