PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis saat ini, negara-negara yang lebih ekonomis saling bergantungan dari
masa sebelumnya. Perekonomian dunia semakin saling terkait. Pada tingkat global, mengubah
konvergensi pasar dan global merupakan fakta kehidupan. Negara terus berpartisipasi dalam
ekonomi dunia. Namun, partisipasi ini mempunyai resiko karena kekuatan di luar kontrol dari
masing-masing negara. Dimensi lingkungan makro adalah ekonomi, sosial budaya, politik dan
hukum, serta teknologi. Masing-masing dimensi mempunyai peranan penting.
Karakteristik tunggal yang terpenting dari lingkungan pasar global adalah dimensi
ekonomi. Hal ini disebabkan karena tanpa uang, banyak hal menjadi mustahil bagi para pemasar.
Contohnya poduk-produk mewah tidak dapat dijual pada konsumen yang berpendapatan rendah.
Hypermarket yang menjual makanan, perabotan atau barang-barang tahan lama membutuhkan
sejumlah besar konsumen dengan kemampuan untuk melakukan pembelian yang besar pula
terhadap barang-barang tersebut dan kemampuan untuk mendorong pembelian. Produk industri
yang mewah membutuhkan industri yang mampu juga sebagai pembeli.
Ekonomi dunia telah mengalami perubahan besar sejak perang dunia ke-2. Mungkin
perubahan yang paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global dalam merespon
peluang baru, pesaing global secara terus-menerus menggantikan pesaing luar. Dalam dekade
yang lalu terdapat perubahan besar dalam dunia ekonomi yang memegang implikasi penting
terhadap bisnis. Suksesnya suatu bisnis apabila ditunjang oleh perencanaan dan strategi yang
didasarkan pada realitas baru dari perubahan ekonomi dunia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah yaitu bagaimana
pengaruh lingkungan ekonomi dalam manajemen pemasaran global ?
BAB II
PEMBAHASAN
1980 an.
Produksi bukan lagi bagian dari pekerjaan
Walaupun persentase penduduk yang bekerja di perusahaan manufaktur
Namun, kinerja yang gemilang pada ekonomi dunia yaitu pemimpin negara
sosialisme yang tidak pernah meninggalkan ideologinya.
Komunisme bukanlah sistem ekonomi yang efektif
Sistem Ekonomi
Terdapat empat jenis sistem ekonomi yaitu market capitalism, centrally planned
socialism, centrally planned capitalism, and market socialism. Klasifikasi tersebut didasarkan
pada metode alokasi sumber daya ( pasar vs komando ) dan sumber kepemilikan ( pribadi vs
negara ).
1. Market Capitalism
Market capitalism adalah sistem ekonomi di mana individu dan perusahaan
mengalokasikan sumber daya dan sumber daya produksinya sebagai milik pribadi
(perusahaan swasta). Sederhananya, konsumen memutuskan apa barang yang mereka
inginkan dan perusahaan menentukan apa dan berapa banyak yang harus diproduksi;
peran negara dalam market capitalism adalah untuk mempromosikan kompetisi antara
perusahaan dan menjamin perlindungan konsumen. Saat imi, market capitalism
dipraktekkan secara luas di seluruh dunia, terutama di Amerika Utara dan Eropa Barat.
Free = 5 negara
Mostly free = 30 negara
Moderately free = 55 negara
Mostly unfree = 62 negara
Repressed = 26 negara
Negara Indonesia berada pada rangking 105 yaitu pada posisi Mostly Unfree (Hampir tidak
ada ekonomi bebas)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.
Developing (yang termasuk adalah negara ranking tertinggi dalam kategori pendapatan rendah,
dan negara berpendapatan menengah atas). Negara berpendapatan rendah menengah adalah
dengan PDB antara $755 dan $2,995. Pasar konsumen di negara ini berkembang pesat. Negara
seperti Cina dan Thailand merupakan ancaman persaingan karena memobilisasi angkatan kerja
yang murah dan bermotivas itinggi untuk melayani target pasar di seluruh dunia. Keunggulan
bersaing negara ini utamanya di industri yang padat karya seperti pembuatan mainan dan tekstil.
Dua BEM disini adalah Cina dan Afrika Selatan.
Ciri-cirinya :
1. Awal industrialisasi
2. Mulai banyak didirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan pasar
3. Lokasi strategis bagi produk-produk yang telah distandarisasi
3. Upper Middle Income Countries
Negara berpendapatan menegah atas adalah dengan PDB per kapita mulai dari $2,996
sampai $9,266. Negara tersebut memiliki persentase populasi terlibat dalam agribisnis yang
menurun, dimana penduduk bergeser kepada sektor industri dan urbanisasi meningkat. Malaysia,
Brasil,Chili, Hungaria,Polandia, Turkey dan negara lainnya berada dalam tahap industrialisasi.
Mereka juga sering kali disebut dengan nama NIEs atau Newly Industrializing Economies.
Terdapat 3 negara BEM disini yang terletak di Amerika Latin yakni Argentina, Brazil dan
Meksiko.
Ciri-cirinya :
1. Presentase penduduk yg bekerja di sektor pertanian menurun tajam pindah ke sektor
industri
2. Meskipun upah meningkat tapi masih lebih rendah dibanding di negara maju
3. Tingkat pendidikan relatif tinggi
4. Tingkat pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan seiring meningkatnya ekspor
Pralahad dan Allen Hammond telah mengidentifikasi beberapa asumsi dan miskonsepsi
mengenai "bottom of the pyramid" (BOP) yang perlu diperbaiki:
Asumsi 1 yang salah: Orang miskin tidak memiliki uang. Daya beli komunitas miskin
perlu diperhitungkan. Di pedesaan Bangladesh, masyarakat desa menggunakan telepon
umum yang dioperasikan oleh wirausaha lokal.
Asumsi 2 yang salah: Orang miskin terlalu fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar untuk
membuang uang pada barang yang tidak utama. Pada dasarnya konsumen yang miskin
tidak bisa membeli rumah, tetap membeli barang mewah seperti televisi dan kompor gas
untuk meningkatkan kehidupan mereka.
Asumsi 3 yang salah: Barang yang dijual di negara berkembang tidak mahal sehingga
tidak ada tempat untuk pemain baru memperoleh keuntungan. Kenyataannya orang
miskin sering kali membayar lebih mahal untuk banyak barang, sehingga ada kesempatan
sebagai pesaing yang efisien untuk menawarkan produk yang berkualitas dengan harga
rendah.
Asumsi 4 yang salah: Orang-orang di pasar BOP tidak dapat menggunakan teknologi
canggih. Penduduk di daerah pedesaan dapat dengan cepat belajar menggunakan ponsel,
PC dan perangkat sejenis.
Asumsi 5 yang salah: Perusahaan global yang menargetkan pasar BOP akan dikritik
untuk mengeksploitasi orang miskin. Ekonomi informal di negara miskin sangat
eksploitatif.
Meskipun kondisi ekonomi yang sulit di bagian Asia Tenggara, Amerika latin, Afrika, dan Eropa
Timur, wilayah ini akan berkembang menjadi pasar yang menarik. Salah satu peran pemasaran di
negara-negara berkembang adalah untuk menfokuskan sumber daya pada penciptaan dan
memberikan produk yang paling cocok dengan kebutuhan lokal dan pendapatan. Teknik
komunikasi pemasaran yang tepat juga dapat diterapkan untuk mempercepat penerimaan produk
ini.
4. High Income Countries
Negara-negara berpenghasilan tinggi, juga dikenal sebagai maju, berkembang, industri,
atau negara pasca-industri, adalah mereka dengan GNI per kapita $ 10.066 atau lebih tinggi.
Produk dan peluang pasar dalam masyarakat pascaindustri lebih sangat bergantung pada produk8
produk baru dan inovasi daripada di industri masyarakat. Tingkat kepemilikan untuk produk
dasar sangat tinggi di sebagian besar rumah tangga. Organisasi yang tumbuh sering menghadapi
kesulitan jika mereka mencoba untuk memperluas pangsa mereka. Atau, mereka dapat berusaha
untuk menciptakan pasar baru. Ciri-cirinya yaitu sebagai berikut :
1. Negara dengan pendapatan tinggi berasal dari hasil proses pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan
2. Kesempatan pasar sangat tergantung pada produk baru dan inovasi
3. Sumber inovasi berasal dari kodifikasi pengetahuan teoritis dan bukan dari penemuan
secara random
4. Semakin dominannya peranan sektor jasa (lebih dari 50% dari GNP)
5. Semakin pentingnya pemrosesan dan pertukaran informasi
6. Pengaruh pengetahuan lebih besar daripada modal sebagai sumberdaya strategik
7. Berorientasi ke masa depan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi ekonomi dunia:
Group of Seven (G-7) : Para pemimpin dari negara-negara berpenghasilan tinggi ini
bekerja untuk membangun kemakmuran dan menjamin stabilitas moneter yaitu
-Amerika Serikat
-Jepang
-Jerman
-Perancis
-Britain
-Kanada
-Itali
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) : 30 negara masingmasing dengan pasar-alokasi sistem ekonomi, mempunyai misi untuk memungkinkan
anggotanya mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial dari populasi mereka.
The Triad : Naiknya ekonomi global telah dicatat oleh banyak pengamat baru-baru ini.
Pusat ekonomi yang dominan di dunia yaitu jepang, eropa barat dan amerika serikat.
Kemudian perluasan triad yaitu wilayah pasifik, amerika utara, eropa union.
9
Pasar valuta asing terdiri harfiah dari pembeli dan pasar penjual,di mana mata uang
yang diperdagangkan untuk kedua tempat dan pengiriman masa depan secara terus menerus.
10
Ini harus jelas dari diskusi ini bahwa kesulitan akurat peramalan pergerakan nilai tukar
merupakan tantangan besar untuk pemasar global. Di atas tahun, mencari cara mengelola
arus kas untuk menghilangkan atau mengurangi pertukaran risiko nilai telah
menghasilkan pengembangan berbagai teknik dan keuangan strategi. Sebagai contoh,
mungkin diinginkan untuk menjual produk di perusahaan mata uang negara asal. Bila hal
ini tidak mungkin, teknik yang tersedia untuk mengurangi baik transaksi dan eksposur
operasi.
Lindung nilai eksposur nilai tukar melibatkan mendirikan mata uang offsetting posisi
sehingga kerugian atau keuntungan dari satu posisi mata uang diimbangi oleh sesuai laba
atau rugi dalam beberapa mata uang lainnya. Praktek ini adalah umum di antara
perusahaan global yang menjual produk dan mempertahankan operasi di berbagai negara.
11
BAB III
ANALISIS KASUS
Pentingnya Memperbaiki Tingkat Kebebasan Ekonomi Indonesia
A. Kasus
Saat ini tingkat kebebasan ekonomi Indonesia berada pada posisi mostly unfree (hampir
tidak ada ekonomi bebas). Indonesia masih berada pada rangking 105 dari 178 negara di Dunia.
Tingkat kebebasan ekonomi Indonesia yang masih buruk ini, menjadi salah satu pemicu faktor
melemahnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Tak hanya itu, industri Indonesia juga
mengalami penurunan performance.
Pada tahun 2030, Indonesia diprediksi menjadi negara produksi terbesar di dunia.
Namun, itu akan terasa sangat sulit karena masih lemahnya pertumbuhan perekonomian di
Indonesia, yang mana dipengaruhi oleh 4 faktor berikut yakni investasi dalam sektor
pertambangan, belanja pemerintah, ekspor, dan konsumsi. Bukan hanya itu, Indonesia juga
diprediksi akan sulit menjadi negara produksi terbesar di dunia jika masih adanya masalah kredit
perbankan maupun korupsi yang masih merajalela.
Indonesia juga disinyalir pada 20 tahun kedepan akan memiliki bonus demografi dengan
peningkatan populasi sebesar 74%. Kondisi ini akan sulit dan juga menjadi penghambat
Indonesia untuk maju menjadi negara produksi terbesar. Dikarenakan Indonesia masih belum
memperbaiki kebijakan terkait trend perdagangan Indonesia. Bukan hanya itu, sektor juga sulit
berkembang jika keuangan kurang memadai.
Selain itu, investasi utama yang ditonjolkan oleh Indonesia saat ini adalah sektor
pertambangan. Namun, dalam pengaplikasiannya masih belum dapat menyumbang pertumbuhan
industri. Karena sektor ini masih belum dapat menaikkan pertumbuhan perekonomian. Jika
Indonesia masih terus mengandalkan sektor ini tentu akan melemahkan Indonesia. Selain itu,
12
dalam hal ekspor, Indonesia masih bersandar pada ekspor bahan mentah dengan persentase
mencapai angka 70%. Sementara harga bahan baku mentah di dunia terus menurun.
13
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Ekonomi dunia berubah semenjak perang dunia ke- 2. perubahan yang paling besar dan
mendasar adalah munculnya pasar global dalam merespon peluang baru, pesaing global
bisnisnya.
Sistem eknomi terbagi menjadi 4 yaitu Market capitalism, centrally planned socialism,
centrally planned capitalism, and market socialism.
Tahap-tahap perkembangan pasar yaitu
- Low income countries, dengan GNP < $825
- Lower middle income countries, dengan GNP $826 $3.255
- Upper middle income countries, dengan GNP $3.256 $10.065
- High income countries, dengan GNP > $ 10.666
14
DAFTAR PUSTAKA
Keegen, Warren J and Mark C Green. 2008. Global Marketing. Fifth edition. Prentice Hall, a
Pearson Education Company.
15