Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 TUTON SESI 3

SISTEM POLITIK INDONESIA-06

NAMA : RUDI EXTRADA


NIM: 041522829
PRODI: ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UPBJJ-BANDA ACEH
Tugas.1
1. Jelaskan cara kerja analisis sistem dari David Easton dengan menggunakan studi
kasus penghapusan subsidi BBM!

2. Jelaskan bagaimana sosialisasi politik dan pembentukan budaya politik dilakukan


pada masyarakat dengan teknologi digital saat ini!

3. Jelaskan kondisi ekonomi Indonesia saat ini di periode ke dua pemerintahan 


Presiden Joko Widodo! Kaitkan jawaban anda dengan kebijakan politik yang
dikeluarkan oleh pemerintah!

 
Petunjuk pengerjaan soal:

1. Soal terdiri dari 3 (tiga) pertanyaan.


2. Jawaban setiap soal minimal terdiri dari 1 (satu) halaman. Jadi jawaban keseluruhan
soal minimal 3 (tiga) halaman.
3. Font times new roman, dengan ukuran 12; margin default; spasi 1,5; dan ukuran
kertas A4.
4. Tidak copy paste dan mengutip harus disertai sumber rujukan. Apabila terbukti
melakukan plagiarisme maka nilai yang diberikan adalah 0 (nol).
5. Adapun penilaian meliputi format dan teknis penulisan jawaban, orisinalitas dan
ketajaman gagasan, serta informasi dan pengetahuan valid yang diberikan.
6. File dokumen tugas adalah sebagai berikut Nama NIM T1 ISIP4213 atau sebagai
contoh: Evidakartini 0123456 T1 ISIP4213
7. Pengumpulan tugas paling lambat satu minggu dari waktu pemberian tugas. Sistem
secara otomatis akan tertutup sesuai jadual yang sudah ditetapkan.
JAWABAN

1. Unsusr-unsur yang terdapat dalam system politik David Easton secara Umum adalah
Input, konversi (proses), Output, feedback, dan Lingkungan (Easton,1992:193-195).
Dalam skema sistem politik David Easton terkaitan kebijakan pemerintah dalam
melakukan penghapusan Subsidi BBM, input sebagai salah satu komponen dalam
sistem kerjanya untuk menghasilkan Output. Input ini terbagi menjadi dua macam,
yaitu:
(1) Input tuntutan (demands),
Easton menyebutkan bahwa ada alasan mengapa suatu sistem politik terbentuk
dalam suatu masyarakat, yaitu mengapa orang-orang (dari berbagai lapisan
masyarakat) melibatkan diri dalam kegiatan politik – adalah adanya tuntutan-
tuntutan dari orang-orang atau kelompok kelompok dalam masyarakat tersebut
yang tidak semuanya dapat terpuaskan dengan kebijakan-kebijakan yang
berupa output dari pemerintah.
Menurutnya ada satu fakta yang mendominasi kehidupan politik semua
masyarakat: yaitu kelangkaan akan sebagian besar hal-hal atau benda-benda
yang bernilai tinggi. Tuntutan-tuntutan oleh masyarakat ini bisa memengaruhi
pemerintah dalam menghasilkan output.
Input tuntutan yang tedapat di dalam kasus ini adalah tuntutan untuk tidak
menaikan harga BBM yang disampaikan hampir seluruh lapisan masyarakat
terhadap rencana kenaikan harga BBM. Tentu sangat jelas mengapa banyak
masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM. Yang menjadi penyebab
utama adalah efek domino yang akan ditimbulkan oleh kenaikan harga BBM.
Jika harga BBM naik, maka harga akan biaya hidup seluruh pelosok nusantara
dan segala kebutuhan pokok pun akan naik pula. Hal ini tidak dibarengi
dengan daya beli masyarakat yang baik. Masih banyak rakyat Indonesia yang
daya belinya rendah. Sehingga untuk menjaga keberlangsungan hidupnya
mereka akan menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut.

(2) Input dukungan (support),


Input dukungan yang akan terjadi jika rencana kenaikan harga BBM
digulirkan misalnya sikap DPR selaku wakil rakyat yang mendukung aspirasi
masyarakat dalam menolak kenaikan harga BBM tersebut. Di sebagian pihak
tentu kemenrian-kementrian dan komunitas Politik sebagian mendukung
kebijakan pemerintah karena tahu persis apa yang akan terjadi jika pemerintah
mengeluarkan Biaya yang lebih banyak untuk subsidi di tengah krisis dan
tingginya harga minyak dunia. Maka, berdasarkan input yang ada pemerintah
akan membuat keputusan berupa output misalnya tidak jadi menaikan harga
BBM. Tetapi sebenarnya input dari pengaplikasian sistem politik tersebut
merupakan wujud dari lanjutan suatu sistem politik sebelumnya. Rencana
pemerintah menaikan harga BBM merupakan output yang dikarenakan oleh
adanya input tuntutan berupa tingginya harga minyak dunia dan dukungan
agar subsidi pemerintah tidak membengkak.

Perubahan harga BBM dan penghapusan subsidi dilakukan karena kebijakan


dilakukan ketika harga minyak mentah dunia berada di level rendah. Jadi, tidak
sekedar menetralkan anggaran negara, tetapi juga menciptakan amunisi tambahan
untuk mendanai program lain termasuk Pembangunan Infrastruktur sesuai kebijakan
Politik yg dijalani.

Hingga saat Ini Output pemerintah terwujud dalam beberapa hal yaitu :

 Pembatasan Konsumen yang mendpatkan Subsidi BBM , hal ini agar subsidi tersebut
dapat tepat sasaran , menyasar para Masyarakat miskin dan pelaku usaha tertentu di
SPBU Pertamina. Dimana Stok BBM subsidi tersebut tidak selalu tersedia.
 Pembatasan Konsumen Penerima Gas LPG 3KG
 Pembangunan infrastruktur energi, khususnya gas bumi dan batubara, merupakan
kunci bagi keberhasilan usaha pengurangan ketergantungan terhadap minyak bumi,
sekaligus melepaskan diri dari perangkap subsidi BBM.
 Efisiensi konsumsi BBM di Indonesia diperbaiki melalui perbaikan penggunaan BBM
di sektor transportasi, industri, pembangkit tenaga listrik, maupun rumah tangga.
 Kampanye dan dukungan dari pemerintah tentang penggunan Transportasi Umum dan
Kendaraan berbasis Listrik (Eletric vehicle).

Sumber referensi:

 BMP dan Bahan Ajar SISTEM POLITIK INDONESIA/ISIP4213


 https://www.bappenas.go.id/files/
5313/5078/8094/01ahanan11__20091014130919__2256__0.pdf
 https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19349

2. Politik digital atau istilahnya lainnya Cyberpolitics (politik di dunia maya)


memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada saat ini untuk menyamppaikan
Komunikasi politik antar pemerintah dan masyarakat. Teknologi secara umum
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan seseorang terhadap suatu objek dengan
atau tanpa bantuan alat mekanis, untuk melakukan suatu perubahan dalam objek
tersebut. Teknologi digital memiliki peranan dalam dunia politik, yakni bagaimana
cara seorang tokoh politik dapat melakukan komunikasi politik yang baik dan tepat.
Teknologi komunikasi atau informasi adalah istilah yang merujuk pada teknologi
komunikasi modern yang terutama mencerminkan aplikasi komputer, telekomunikasi,
atau kombinasi dari keduanya. Termasuk televisi yang disiarkan secara global, dan
tentu termasuk perangkat yang digunakan sebagai media sosial seperti i-pad dan
smartphone. Clarke dan Knake (2010) membahas bagaimana pemanfaatan teknologi
di era digital khususnya internet, menjadi ajang baru dalam “perang antar Negara”
dan bagaimana Negara dapat bertahan dalam peperangan cyber.
Beberapa budaya politik dalam media massa :
a. Kampanye
Kampanye adalah gerakan yang sering kita jumpai ketika menjelang pemilihan
umum. Kampanye sendiri bertujuan untuk mencari dukungan masyarakat agar tujuan
dapat tercapai. Kampanye dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.
Namun dalam pemilihan umum, biasanya proses kampanye dilakukan oleh suatu tim
khusus dari masing-masing kelompok yang sedang memperebutkan perhatian rakyat.
Tim ini yang biasa kita sebut dengan tim sukses. Dalam proses kampanye, masing-
masing kubu saling menonjolkan kelebihan pemimpin kubu masing-masing. Namun,
dalam kampanye, terutama kampanye besar, seringkali dilakukan pelanggaran seperti
menyebarkan fitnah, memberikan suap berupa uang, dan pelanggaran lain.
Pelanggaranpelanggaran ini disebut dengan kampanye hitam. Contoh kampanye
politik dalam media massa adalah iklan-iklan politik.
b. Debat

Debat adalah salah satu contoh budaya politik dalam media massa yang
diselenggarakan oleh pihak pemilu untuk memperkenalkan calon-calon pemimpin
kepada khalayak, baik presiden maupun pemimpin daerah. Untuk debat calon
presiden, biasanya debat rutin diadakan setiap pemilu capres.Dan debat adalah acara
yang paling dinantikan oleh masyarakat untuk mengenal karakter masing-masing
calon. Masyarakat dapat menilai karakter setiap calon, baik dari penampilan, respon,
sikap, ketenangan, pengendalian diri, dan kecerdasan. Sehingga, masyarakat dapat
yakin akan pilihannya.

c. Ajang pencitraan
Gusdur pernah mengatakan apabila siang dikatakan pers, malampun, bagi masyarakat
yang lugu, akan mempercayainya. Hal ini secara tidak langsung mengatakan begitu
hebatnya pengaruh media massa terhadap masyarakat dalam menggiring opini publik.
Bagi masyarakat yang masih awam dalam menggunakan media, mereka akan
cenderung menelan informasi mentah-mentah sehingga informasi apapun akan cepat
terserap. Padahal tidak semua informasi yang disampaikan media benar adanya.
Bagi masyarakat yang sudah tahu seluk beluk media mungkin bisa menilai mana yang
netral dan mana yang berpihak. Seperti ketika menjelang pemilu, media-media mulai
memperlihatkan keberpihakannya. Hal ini mudah diketahui dari macam-macam berita
yang disajikan, bagaimana proporsi durasi berita, isi berita, dan frekuensi
pemberitaan.Bagi media yang berpihak, mereka juga sering menampilkan profil-profil
terbaik dari kubu yang didukungnya. Misalnya, menampilkan berita ketika calon
presiden sedang melakukan amal untuk mendapatkan simpati rakyat. Masyarakat
yang masih lugu mungkin akan mudah sekali tersentuh,namun masyarakat yang
berpengalaman dapat menilai mana yang hanya pencitraan dan mana yang tulus. Oleh
kuatnya pengaruh media inilah, para pejabat politik berusaha untuk menguasai media.

d. Menyampaikan aspirasi
Saat ini hampir semua orang, terutama generasi muda telah mengenai internet.
Seringkali beritaberita politik disampaikan melalui media massa dan juga internet.
Dan masyarakat dengan mudah dapat merespon serta menyampaikan pendapatnya.
Perkembangan internet ini memberikan dampak positif dalam bidang politik karena
masyarakat dengan mudah dapat mengontrol kebijakan pemerintah. Apabila
pemerintah melakukan kesalahan, publik dapat mengkritik tanpa perlu demo di jalan.
Atau, yang saat ini cukup sering dilakukan adalah menyampaikan aspirasi melalui
tulisan di media massa. Hal ini dapat menjadi ajang pengenalan politik bagi
masyarakat awam.Namun, kemudahan ini juga memiliki dampak negatif. Masyarakat
yang tidak bisa mengontrol diri akan dengan mudahnya lolos dari pengawasan saat ia
melakukan pelanggaran, seperti melakukan fitnah, menyampaikan kata-kata kasar,
adu domba, dan lain sebagainya.

e. Sosialisasi politik
Salah satu komunikasi politik dalam media massa adalah sosialisasi politik.Sosialisasi
ini berupa sajian berita mengenai politik, proses politik, kehidupan politik, dan
pengetahuan lain mengenai politik yang dapat mengedukasi dan mengenalkan politik
terhadap masyarakat.Selain itu, media-media saat ini juga sangat rutin mengikuti
perkembangan politik, misalnya mengenai pemilu, program-program pemerintahan,
aktivitas harian pejabat, dan lain sebagainya.Hal ini sangat positif apabila media
tersebut tidak berpihak dan bersikap netral. Sehingga berita yang disajikan apa adanya
dan tidak ditujukan demi kepentingan kelompok tertentu.

Budaya politik masyarakat Indonesia hingga saat Ini

Menurut pendapat ahli, budaya politik masyarakat Indonesia bersifat mixed political
culture. Di satu sisi, masyarakatnya memiliki budaya politik tipe parokial. Sementara
di satu sisi juga masyarakatnya memegang budaya politik tipe partisipan. Budaya
politik parokial tersebut dapat terlihat dari kurangnya partisipasi masyarakat akan
aktivitas politik. Kasus ini umumnya mudah ditemui pada golongan masyarakat yang
tinggal di desa, pesisir, atau pedalaman gunung.Sebenarnya selain karena tingkat
pendidikan yang rendah, kurangnya antusiasme merak juga disebabkan oleh faktor
ekonomi dan geografis atau sarana-prasarana. Sedangkan budaya politik partisipan
dapat kita lihat dengan masifnya masyarakat Indonesia yang buka suara di setiap
kegiatan politik. Terlebih Indonesia menganut sistem demokrasi, yang mana
memberika hal kepada setiap warga negaranya untuk berpendapat.
Dengan dukungan Dunia digital dan beberapa platform sosial media,media
cetak,televisi Budaya Politik Indonesiamelahirkan gerakan gerakan para pengamat
politik,akademisi,pihak oposisi yang ikut menyuarakan aspirasi,kritik,tanggapan dan
hal-hal pro ataupun kontra terkait Polemik yang terjadi, beberapa di antara mereka
juga membangun Citra dan kepercayaan Publik melalui Media-media yang tersedia,
hal ini dapat menjadi edukasi bagi masyaratakat Indonesia tapi tidak sedikitnya dari
mereka maupun masyarakat dapat menimbulkan ujaran kebencian,hoax,propaganda
dan pengiringan opini ke hal-hal yang di ingnkan oleh pihak terkait.

Sumber refernsi :

 BMP dan Bahan Ajar SISTEM POLITIK INDONESIA/ISIP4213


 Mulyana, Deddy. 2014. Komunikasi Politik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
 https://www.republika.co.id/berita/o5va0622/budaya-digital-indonesia

3. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar


7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini menjadi titik balik bagi
Indonesia keluar dari resesi ekonomi, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-
turut sejak kuartal II-2020. Selain karena adanya faktor pemulihan ekonomi,
pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 turut dipengaruhi faktor lainnya yakni low
base effect. "Selain ada faktor pemulihan ekonomi, juga karena ada faktor low base
pada kuartal II tahun lalu. Jadi ada faktor lain karena kuartal II-2020 mengalami
penurunan cukup banyak," (5/8/2021 Kepala BPS Margo Yuwono).
Low base effect merupakan kecenderungan perubahan nilai absolut yang kecil pada
kondisi awal yang “sangat” rendah sehingga diterjemahkan ke dalam bentuk
perubahan persentase yang besar. Dalam kondisi ini, setiap kenaikan yang sangat
kecil sekalipun dari suatu indikator akan ditransformasi ke dalam nilai pertumbuhan
yang sangat besar. Dalam dunia bisnis dan ekonomi, kondisi ini kerap terjadi ketika
level ekonomi bisnis dan masyarakat sedang dalam kondisi yang sangat rendah
(diantaranya ditunjukkan dengan pertumbuhan yang sangat negatif) sehingga ketika
ada peningkatan indikator dalam skala minor akan terefleksi ke dalam persentasi yang
sangat besar. Fenomena ini biasanya terjadi ketika suatu ekonomi berada dalam
kondisi yang sangat terpuruk akibat krisis maupun pandemi.
Meskipun hal ini menjadi perdebatan di berbagai Pihak dan kondisi pandemic yang
membuat masyarakat kesulitan ekonomi namun pertumbuhan Ekonomi menjadi salah
satu Kebijakan politik yang di gelontarkan Pemerintah di Periode ke-2 Jokowi.
Pemerintah terus bekerja keras, untuk mengatasi daya beli masyarakat, untuk
mengurangi risiko PHK dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas
masyarakat diseluruh wilayah tanah air Indonesia,
 Jokowi memerintahkan seluruh menteri, gubernur dan wali kota memangkas
rencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Anggaran perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu
dan belanja-belanja lain yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat harus
dipangkas.
 Pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan ulang
anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak corona, baik dari sisi
kesehatan dan ekonomi. Langkah tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tentang Refocussing Kegiatan,
Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019.
 Pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan bahan
pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat, terutama
masyarakat lapisan bawah. Bantu para buruh, pekerja harian, petani, nelayan,
dan pelaku usaha mikro dan kecil agar daya belinya terjaga,
 Program Padat Karya Tunai diperbanyak dan dilipatgandakan, dengan catatan
harus diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol pencegahan virus corona,
yaitu menjaga jarak aman satu sama lain. Jokowi secara khusus menyoroti
program Padat Karya Tunai di beberapa kementerian, seperti Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan,
Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dana desa
dan program-program pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota juga
harus mengutamakan cara-cara padat karya. Ini akan membantu masyarakat,
membantu petani, membantu para buruh tani, nelayan di pedesaan di seluruh
tanah air.
 Pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada pemegang kartu
sembako murah selama enam bulan. Dengan demikian, peserta kartu sembako
akan menerima Rp 200.000 per keluarga per bulan. Untuk menjalankan
alokasi tambahan kartu sembako ini, pemerintah menganggarkan biaya Rp
4,56 triliun.
 Mempercepat impelemntasi kartu pra-kerja guna mengantisipasi pekerja yang
terkena PHK, pekerja kehilangan penghasilan, dan penugusaha mikro yang
kehilangan pasar dan omzetnya. Masyarakat yang terdampak diharapkan
tersebut dapat meningkatkan kompetensi dan kulitasnya melalui pelatihan
kartu pra kerja. Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp 10 triliun
untuk kartu pra kerja. Sehingga nanti setiap peserta kartu prakerja akan
diberikan honor insentif Rp 1 juta per bulan selama tiga sampai empat bulan,
 Membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang selama ini dibayar oleh
wajib pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi anggaran yang
disediakan mencapai Rp 8,6 triliun.

Hal-hal di atas di gelontarkan pemerintah demi Menjaga Nilai ekonomi dan


pemulihan diberbagai sektor setelah pandemic Melanda.

Sumber referensi:

 BMP dan Bahan Ajar SISTEM POLITIK INDONESIA/ISIP4213


 https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2319221.aspx
 https://ekbis.rmol.id/read/2021/08/06/499495/pengaruh-low-base-effect-ekonomi-ri-
tumbuh-7-persen-indef-tidak-perlu-dibanggakan-china-dan-singapura-lebih-tinggi
 BMP dan Bahan Ajar PENGANTAR ILMU EKONOMI/ISIP4112

Anda mungkin juga menyukai