OPERASIONAL BANK-03
Jawaban
1. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam pendirian bank antara lain:
Melakukan penyetoran uang tunai sekurang kurangnya 30% dari modal
disetor minimal yang dipersyaratkan ke salah satu kantor cabang Bank
Pemerintah atas nama Menteri Keuangan (qq.) nama pemohon, yang
disertai dengan rencana daftar calon nama pemegang saham.
Pentetoran tersebut dapat dilakukan dalam bentuk deposito berjangka
atas nama Menteri Keuangan (qq.) pemohon. Sesuai dengan ketentuan
Paketr Oktober 1988, persyaratan modal minimum yang harus dipenuhi
untuk pendirian suatu bankumum adalah Rp 10 miliar dan pendirian
suatu bank perkreditan rakyat sebesar Rp 50 juta.
Bank Indonesia
Pos ini meliputi semua simpanan dan tagihan bank dalam rupiah kepada
Bank Indonesia, seperti saldo giro, setoran jaminan kliring, sertifikat Bank
Indonesia dan lainnya. Jumlah pos ini tidak boleh dikurangi dengan
pinjaman yang diterima bank dari Bank Indonesia, dan tidak boleh pula
ditambah dengan fasilitas kredit yang sudah disetujui Bank Indonesia
yang belum dipergunakan.
Efek-efek
Pos ini adalah nilai buku semua efek dalam rupiah. Seperti saham,
obligasi atau bukti lainnya. Termasuk sertifikat atau surat pengganti serta
bukti sementara dari surat-surat tersebut, bukti keuntungan dan surat-
surat jaminan /opsi/hak-hak lainnya untuk memesan atau membeli saham
dan obligasi yang dimiliki oleh bank untuk diperjualbelikan dan tidak
dimaksudkan sebagai penyertaan.
Penyertaan
Pos ini adalah penyertaan bank pelapor dalam rupiah pada perusahaan
lain dalam bentuk modal saham menurut harga perolehannya, yang
dirinci atas LKBB dan perusahaan lainnya.
Rupa-rupa Aktiva
Pos ini adalah saldo rekening-rekening aktiva lainnya yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu pos aktiva di atas,
misalnya selisih kurs, pembebanan sementara, setoran jaminan listrik,
dan angsuran pajak selama masa pajak jika dibukukan sebagai uang
muka.
3.
1. Prosedur penerimaan setoran tunai dengan system kolektif:
Debitur menyerahkan slip setoran yang dibuat dalam rangkap 3 kepada petugas
counter bank, petugas counter mencatat slip setoran itu pada rekapitulasi awal
kas, memberi stempel dan memarafnya, kemudian slip diserahkan kembali
kepada debitur. Debitur menyerahkan slip setoran beserta uang tunai yang akan
disetorkan kepada kasir. Kasir menerima slip setoran dan uang tunai serta
menghitungnya. Selanjutnya slip setoran distempel dan diparaf, kemudian kasir
menyampaikan slip setoran tersebut kepada kuasa kas. Kuasa kas mencatat
dalam buku kas control atau buku pengawasan fiatur khusus transaksi tunai dan
menandatangani slip setoran, setelah itu slip setoran tersebut diteruskan kepada
petugas prima nota. Petugas prima nota menerima slip setoran kemudian
mencatat transaksi itu pada kartu rekening pinjaman debitur dan memaraf kartu
tersebut, kemudian diserahkan kembali kepada kuasa kas. Kuasa kas
memeriksa kebenaran pengisian kemudian memaraf saldonya dan kartu
rekening pinjaman debitur diserahkan kembali kepada petugas prima nota dan
slip setoran dikembalikan kepada petugas counter. Petugas counter
mendistribusikan slip setoran yang diterimanya.
Lembaran pertama kepada debitur, lembaran kedua untuk file kasir, dan
lembaran ketiga untuk unit akutansi guna dibukukan.
Sumber Referensi :
- BMP EKSI4205/BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
- Materi Inisiasi 1,2,3 ADBI4436/OPERASIONAL BANK