Anda di halaman 1dari 4

KD.

11
PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, pembukuan sederhana diartikan sebagai


suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan. Pencatatan keuangan ini meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan,
dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa. Kemudian bisa
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada periode
tersebut.
Keuangan adalah hasil proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan transakasi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Ridwan dan Inge (2003) keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang
mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan
proses, lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang di antara individu
maupun antara bisnis dan pemerintah.
Tujuan pencatatan keuangan
1. Mengetahui kondisi data keuangan di masa lampau (data historis)
2. Mengetahui kondisi data keuangan saat ini (data up to date)
3. Merencanakan keuangan yang akan dijalankan di masa yang akan datang
Transakasi adalah peristiwa yang mengakibatkan terjadinya perubahan harta, utang dan
modal. Harta adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, utang adalah kewajiban yang harus
di bayar, modal adalah kekayaan yang digunakan untuk suatu kegiatan. Setiap terjadinya
transaksi harus disertai dengan bukti yang sah dan akurat. Bukti transaksi adalah bukti tertulis
yang berisi data transaksi yang dibuat setiap kegiatan transaksi untuk kebutuhan pencatatan
keuangan dalam suatu perusahaan.
Fungsi bukti transaksi
1. Untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas timbulnya suatu transaksi
2. Sebagai alat bukti tertulis yang berisi data informasi keuangan
3. Sebagai pedoman untuk pembuatan laporan keuangan
4. Menghindari terjadinya manipulasi keuangan
5. Menghindari terjadinya penggandaan data bukti transaksi
Jenis – jenis bukti transaksi
a. Bukti transaksi internal
Adalah bukti pencatatan kegiatan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Bukti
transaksi internal dibuat untuk kepentingan internal perusahaan. Terdiri atas tiga jenis
yaitu :
1. Bukti kas masuk
Adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana kas yang menerangkan
bahwa ia menerima sejumlah uang secara langsung / kontan (cash). Jika
menggunakan cek, fotokopi bukti penerimaan juga harus dilampirkan.
2. Bukti kas keluar
Adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang kas, yang menerangkan bahwa
telah dikeluarkan sejumlah uang tertentu untuk keperluan pembayaran.
3. Memo
Adalah bukti pencatatan kegiatan antar bagian atau antar manajer dan bagian-
bagian yang ada di lingkungan perusahaan.

b. Bukti transakasi eksternal


1. Kuitansi
Adalah bukti transaksi adanya penerimaan uang karena adanya pembayaran dan
ditandatangani oleh orang yang menerima uang.Umumnya kuitansi dibuat
rangkap dua, lembar asli untuk pembayar dan tembusan untuk arsip.
2. Cek
Adalah perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuk untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang tertera di dalam cek.
3. Faktur
Adalah bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur
dikeluarkan/dibuat oleh penjual untuk pembeli.
4. Nota Kontan
Adalah bukti transaksi terjadinya pembelian tunai. Umumnya dibuat rangkap dua,
lembar asli untuk pembeli dan tembusan untuk penjual.
5. Nota Debit dan Kredit
Adalah bukti transaksi adanya pengembalian barang karena rusak atau tidak sesuai
pesanan. Nota debit dibuat oleh pembeli jika barang yang diantar tidak sesuai
dengan pesanan dan sebagia bukti adanya pengurangan utang usaha. Nota kredit
dibuat oleh penjual sebagai penerima barang retur dan sebagai bukti pengurangan
piutang usaha.
6. Bilyet Giro
Adalah perintah memindahkan pembukuan dari rekening nasabah suatu bank ke
rekening nasabah yang bersangkutan dengan jumlah sesuai yang tertulis di
dalamnya. Giro bilyet tidak dapat langsung diuangkan secara tunai. Pemindahan
unag merupakan transfer antar rekening bank dan hanya dapat dilakukan atas
nama.
7. Rekening koran
Adalah suatu bukti transaksi tentang mutasi kas di bank yang disusun oleh bank
untuk para nasabahnya. Rekening koran digunakan sebagai dasar penyesuaian
pencatatan antara saldo kas menurut perusahann dan saldo kas menurut bank.

c. Sebelum diproses lebih lanjut untuk dicatat dalam buku kas, bukti transaksi harus
dianalisis kebenanrannya dan keabasahannya dengan cara berikut :
1. Menganalisis kebenaran perhitungan perkalian dan penjumlahan
2. Menganalisis kelengkapan data yang tercatat dalam bukti transaksi dan diperiksa
apakah sudah memenuhi prosedur yang berlaku
3. Menganalisis keabsahan bukti transaksi, misal siapa saja pihak yang terlibat dalam
penandatanganan dan siapa saja yang berwenang dalam memberikan otorisasi.
Pada prinsipnya setiap bukti transaksi harus mencakup tiga hal yakni tanggal, jumlah
uang dan pihak yang terlibat dalam transaksi.
d. Kas
Menurut Kamus Akuntansi kas adalah alat pembayaran yang dapat diterima oleh bank
dengan nilai nominal untuk disimpan. Kas juga diartikan sebagai sejumlah uang tunai
dalam bentuk uang kertas dan uang logam. Namun jenis kas meluas hingga meliputi
cek, pos wesel, dan simpanan di bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kas adalah
alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Hal-hal yang termasuk dalam kas perusahaan.
1. Uang tunai (uang kertas dan uang logam) sebagai alat bayar yang sah.
2. Cek yaitu surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di
bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak/orang
yang namanya tertera dalam cek atau si pembawa cek.
3. Cashier’s check yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank berupa surat perintah
membayar dari bank kepada bank itu sendiri
4. Traveler’s check adalah cek perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk
kepentingan orang-orang yang bepergian dan dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran
5. Postal money order adalah sejenis pos wesel yang dapat diuangkan di kantor pos
6. Money order adalah surat perintah bayar yang dapat ditukar dengan uang setiap
saat oleh yang tersebut dalam surat itu.
7. Simpanan di bank

e. Buku Kas
Bentuk – bentuk buku kas antara lain :
1. Staffel
Yaitu jenis buku kas yang tersusun ke bawah dan saldo diletakkan pada bagian
samping dengan kolom debit dan kredit

Buku Kas

No. Perkiraan / Akun Debit Kredit


Akun
Kas 5.000.000
Piutang 3.000.000
Gedung 4.000.000
Utang Usaha 7.000.000
Modal 7.000.000
Jumlah 14.000.000 14.000.000
2. Skontro
Pada bentuk ini buku kas dipisahkan antara aktiva dan pasiva.

Buku Kas

No. Perkiraan/Akun Jumlah No. Perkiraan/Akun Jumlah


Akun Akun
Kas 5.000.000 Utang usaha 7.000.000
Piutang 3.000.000
Gedung 6.000.000 Modal 7.000.000
Jumlah 14.000.000 Jumlah 14.000.000

Anda mungkin juga menyukai