Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RMK

MATA KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN


“Laporan Keuangan Bank dan Akuntansi Kliring”

Oleh:

Favian Rizqullah 18013010210

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2021
Laporan Keuangan Bank
Laporan Keuangan Bank adalah laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja keuangan bank yang dicapai selama
periode tertentu.

Sumber Pendapatan Bank

Bank menerima simpanan dari nasabah dan membayarkan bunga ke beberapa rekening mereka. Sebagai
gantinya, bank akan menginvestasikan dana tersebut dalam sekuritas jangka pendek atau meminjamkannya
kepada perusahaan dan konsumen. Karena bank menerima bunga atas pinjaman ini, keuntungan kemudian
didapatkan dari selisih antara dana yang mereka bayar untuk simpanan dan bunga yang mereka terima dari
peminjam.

Bank juga mendapatkan pemasukan dari biaya yang mereka bebankan untuk produk dan layanan. Hal-
hal tersebut bisa mencakup biaya pemeriksaan akun, biaya cerukan, biaya ATM, bunga, hingga biaya kartu
kredit.

Bisnis utama bank yaitu mengelola simpanan nasabah dan keuntungan yang diterima dari pinjaman nasabah.
Dengan kata lain, ketika keuntungan bunga pinjaman lebih besar dari bunga yang dibayarkannya atas simpanan
nasabah, maka bank akan memperoleh pendapatan.

Jenis Laporan Perbankan

Seperti perusahaan lain pada umumnya, bank juga dihadapkan pada kewajiban untuk melaporkan situasi
keuangan mereka. Pengertian laporan keuangan bank sendiri, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan laporan
keuangan perusahaan komersial lainnya. Bank akan merilis laporan keuangan mereka pada setiap jangka waktu
tertentu, yakni:

1. Laporan Keuangan Bulanan Bank

Sesuai namanya, laporan yang satu ini disiapkan setiap akhir bulan selama satu tahun. Secara individu, laporan
keuangan bulanan bank adalah gugusan antara kantor pusat bank dengan seluruh cabang atau perwakilan bank
yang ada.

2. Laporan Keuangan Triwulanan

Laporan ini dilakukan per 3 bulan, dan wajib disediakan di akhir bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Laporan keuangan triwulanan harus disajikan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan biasanya
dipublikasikan untuk menginformasikan hasil usaha, kinerja, dan posisi keuangan bank tersebut. Cakupan
pembuatan laporan didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia, dan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

3. Laporan Keuangan Tahunan

Laporan ini dirilis setiap tahun untuk menginformasikan kondisi keuangan bank secara menyeluruh. Dengan
demikian, nasabah dan publik akan mendapatkan gambaran mengenai kinerja dan performa bank (positif atau
negatif) di tahun tersebut. Laporan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan transparansi dan memelihara
keyakinan masyarakat kepada lembaga perbankan.

Laporan ini tidak akan hanya disampaikan kepada Bank Indonesia dan pemegang saham, tetapi juga lembaga
lain yang terlibat dalam perkembangan usaha bank. Organisasi-organisasi tersebut biasanya adalah Institut
Bankir Indonesia, Asosiasi Perbankan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), beserta organisasi
penelitian dan pemeringkat di bidang keuangan dan ekonomi.
AKUNTANSI KLIRING

Pengertian Sistem Kliring

Secara umum kliring diartikan sebagai suatu cara untuk menghitung utang piutang dengan bentuk surat
menyurat dagang dan surat berharga oleh suatu bank kepada bank lain, dengan tujuan penyelesaianya dapat
dilakukan secara mudah dan aman agar memperluas dan memperlancar dalam pembayaran giral.

Yang menyebabkan bank memiliki kewajiban dalam memelihara sejumlah saldo alat likuid bentuk giro
pada bank indonesia agar bisa menampung semua penyetoran dan penarikan nasabah masing-masing yang dapat
membuat meningkat atau meurunya saldo giro tersebut.

Sebagai alat likuid yang harus dipelihara oleh suatu bank pada rekening giro di bank indonesia harus
memenuhi syarat tertentu.

Jenis-Jenis Kliring

1. Kliring Lokal

yaitu sebuah bentuk sarana untuk perhitungan warkat antar bank yang terdapat didalam suatu wilayah kliring atau
yang sudah ditetapkan.

2. Kliring Umum

yaitu sebuah bentuk sarana untuk perhitungan warkat-warkat antar bank dimana proses pelaksanaanya diatur dan
diawasi oleh BI (Bank Indonesia).

3. Kliring Antar Cabang (inter clearing)

yaitu sebuah bentuk sarana perhitungan warkat antara Bank yang dimana terdapat dalam satu wilayah atau kota.
Untuk melakukan kliring dengan cara melakuakan semua perhitungan dari suatu kantor cabang.

Sistem Kliring

Berdasarkan sistem penyelenggaraan kliring bisa menggunakan beberapa sistem seperti berikut ini :

1. Sistem manual

Yakni sistem penyelenggaraan kliring lokal dan setiap peserta melakukan secara manual, baik dalam membuat
Bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat.

2. Sistem semi otomasi

Yakni sebuah sistem penyelenggaraan kliring lokal dimana proses pelaksanaanya dilakukan secara otomatis
untuk pembuatan Bilyet giro dan pelaksanaan perhitunnganya peserta melakukan secara manual dalam
pemilihan warkat.

3. Sistem otomotoif

Sistem ialah sistem penyelenggaraan kliring local dilakukan oleh penyelenggaraan dengan otomatis untuk
pelaksanaan perhitungan pembuatan Pemilihan Warkat dan Bilyet Giro.

Dokumen Kliring, Warkat dan Formulir Kliring

1. Warkat

Warkat merupakan suatu alat pembayaran non tunai untuk rekening nnasabah atau bank melalui kliring atau
perhitungkan atas beban.
Cek

Sebagaimana yang sudah diatur dalam sebuah Undang-undang Hukum dagang (KUHD) yang diadalamnya
termasuk, cek deviden, cek perjalanan, cek cinderamata serta cek lain yang penggunaanya dalam kliring yang
disetujui oleh Bank Indonesia

Bilyet Giro

Bilyet giro merupakan sebuah surat perintah dari pihak nasabah kepada bank pennyimpan dana untuk
pemidahbukuan sejumlah uang dari rekening kepada rekening pemegang yang dikenal namanya.

Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)

WBUT merupakan wesel yang diterbitkan dari bank khusus sebagai sarana transfer yang sudah diatur dalam
KUHG.

Surat Bukti Penerimaan Transfer (SPBT)

SBPT sebagai surat bukti dalam penerimaan transfer yang asalnya dari luar kota yang bisa ditagihkan kepada
bank peserta penerima transfer dan untuk pelaksanaan lewat kliring lokal.

Warkat Debet

Warkat debet ini dipakai untuk menagihkan dana pada bank lain untuk nasabah dan bank yang menyampaikan
warkat tersebut.

Warkat debet yang sudah di kliringkan ada baiknya sudah diperjanjikan dan dikonfirmasi oleh bank sebelumnya
dari yang disampaikan warkat debet terhadap bank yang akan menerimanya warkat debet tersebut.

Warkat Kredit

Warkat kredit ini dipakai dalam menyampaikan dana terhadap bank lain kepada bank atau nasabah sebagai
penerima warkat kredit.

2. Dokumen Kliring

Pengertian dari dokumen kliring merupakan suatu dokumen dengan fungsi sebagai alat bantu untuk proses
perhitungan kliring di tempat penyelenggaraan.

3. Formulir Kliring

Formulir kliring ini digunakan dalam proses manual, untuk perhitungan kliring lokal meliputi :

Bilyet giro

Penyelenggara menyediakan forrmulir ini dana dipakai pihak peserta dalam penyusunan bilyet saldo kliring
dengan berdasarkan neraca klirng penyerahan dan kliring pengembalian.

Neraca kliring pengambilan/penyerahan

Pihak penyelenggara menyediakan kedua formulir ini dan dipakai oleh pihak penyelenggara dalam menyusun
rekapitulasi neraca kliring pengembalian/penyerahan.

Anda mungkin juga menyukai