Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

ISIP4213 SISTEM POLITIK INDONESIA

NAMA : MARFUAH
NIM : 042394085
FAKULTAS : FHISIP
JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK

1. Jelaskan cara kerja analisis sistem dari David Easton dengan menggunakan studi
kasus penghapusan subsidi BBM!

Dalam skema sistem politiknya, David Easton menyebutkan input sebagai salah satu
komponen dalam sistem kerjanya. Input ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: (1) Input
tuntutan, dan (2) Input dukungan. Mengenai input tuntutan Profesor Easton menyebutkan
bahwa ada alasan mengapa suatu sistem politik terbentuk dalam suatu masyarakat-yaitu,
mengapa orang melibatkan diri dalam kegiatan politik - adalah adanya tuntutan-tuntutan dari
orang-orang atau kelompok- kelompok dalam masyarakat tersebut yang tidak semuanya
dapat dipenuhi dengan memuaskan. Menurutnya ada satu fakta yang mendominasi kehidupan
politik semua masyarakat: yaitu kelangkaan akan sebagian besar hal-hal atau benda-benda
yang bernilai tinggi. Tuntutan-tuntutan oleh masyarakat ini bisa memengaruhi pemerintah
dalam menghasilkan output.

Sistem politik Easton ini akan bekerja dengan mengandalkan dua input, yaitu tuntutan dan
dukungan. Jika kedua input itu sudah ada, maka sistem akan berjalan sesuai skema dan
akhirnya menghasilkan output. Output ini berupa keputusan dari pemerintah atau biasa
disebut kebijakan.

Input tuntutan yang akan terdapat di dalam kasus ini adalah tuntutan untuk tidak menaikan
harga BBM yang disampaikan hampir seluruh lapisan masyarakat terhadap rencana kenaikan
harga BBM. Tentu sangat jelas mengapa banyak masyarakat yang menolak kenaikan harga
BBM. Yang menjadi penyebab utama adalah efek domino yang akan ditimbulkan oleh
kenaikan harga BBM. Jika harga BBM naik, maka harga akan segala kebutuhan pokok pun
akan naik pula. Hal ini tidak dibarengi dengan daya beli masyarakat yang baik. Masih banyak
rakyat Indonesia yang daya belinya rendah. Sehingga untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya mereka mau tidak mau akan menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut.

Lalu input dukungan yang akan terjadi jika rencana kenaikan harga BBM digulirkan misalnya
sikap DPR yang mendukung aspirasi masyarakat dalam menolak kenaikan harga BBM
tersebut. Maka, berdasarkan input yang ada pemerintah akan membuat keputusan berupa
output misalnya tidak jadi menaikan harga BBM.

Tetapi sebenarnya input dari pengaplikasian sistem politik tersebut merupakan wujud dari
lanjutan suatu sistem politik sebelumnya. Rencana pemerintah menaikan harga BBM
merupakan output yang dikarenakan oleh adanya input tuntutan berupa tingginya harga
minyak dunia dan dukungan agar subsidi pemerintah tidak membengkak. Begitulah contoh
pengaplikasian skema sistem politik David Easton. Output dari suatu sistem politik bisa
menjadi input dari sistem politik selanjutnya karena skema sistem politik David Easton
mengandung efek domino.

SUMBER:
https://wendygipn.wordpress.com/2012/10/05/tugas-kuliah-contoh-pengaplikasian-
sistem-politik-david-easton/

2. Jelaskan bagaimana sosialisasi politik dan pembentukan budaya politik dilakukan


pada masyarakat dengan teknologi digital saat ini!

Beberapa budaya politik dalam media massa:

A. Kampanye

Kampanye adalah gerakan yang sering kita jumpai ketika menjelang pemilihan umum.
Kampanye sendiri bertujuan untuk mencari dukungan masyarakat agar tujuan dapat tercapai.
Kampanye dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Namun dalam pemilihan
umum, biasanya proses kampanye dilakukan oleh suatu tim khusus dari masing-masing
kelompok yang sedang memperebutkan perhatian rakyat. Tim ini yang biasa kita sebut
dengan tim sukses. Dalam proses kampanye, masing-masing kubu saling menonjolkan
kelebihan pemimpin kubu masing-masing. Namun, dalam kampanye, terutama kampanye
besar, seringkali dilakukan pelanggaran seperti menyebarkan fitnah, memberikan suap berupa
uang, dan pelanggaran lain. Pelanggaran- pelanggaran ini disebut dengan kampanye hitam.
Contoh kampanye politik dalam media massa adalah iklan-iklan politik.

B. Debat

Debat adalah salah satu contoh budaya politik dalam media massa yang diselenggarakan oleh
pihak pemilu untuk memperkenalkan calon-calon pemimpin kepada khalayak, baik presiden
maupun pemimpin daerah. Untuk debat calon presiden, biasanya debat rutin diadakan setiap
pemilu capres Dan debat adalah acara yang paling dinantikan oleh masyarakat untuk
mengenal karakter masing-masing calon. Masyarakat dapat menilai karakter setiap calon,
baik dari penampilan, respon, sikap, ketenangan, pengendalian diri, dan kecerdasan.
Sehingga, masyarakat dapat yakin akan pilihannya.

C. Ajang pencitraan
Gus Dur pernah mengatakan apabila siang dikatakan pers, malampun, bagi masyarakat yang
lugu, akan mempercayainya. Hal ini secara tidak langsung mengatakan begitu hebatnya
pengaruh media massa terhadap masyarakat dalam menggiring opini publik.
Bagi masyarakat yang masih awam dalam menggunakan media, mereka akan cenderung
menelan informasi mentah-mentah sehingga informasi apapun akan cepat terserap. Padahal
tidak semua informasi yang disampaikan media benar adanya. Anda dapat mengetahui lebih
lanjut mengenai pengaruh media dalam artikel contoh peran media dalam opini publik dan
hubungan opini publik dengan komunikasi politik. Bagi masyarakat yang sudah tahu seluk
beluk media mungkin bisa menilai mana yang netral dan mana yang berpihak. Seperti ketika
menjelang pemilu, media-media mulai memperlihatkan keberpihakannya. Hal ini mudah
diketahui dari macam-macam berita yang disajikan, bagaimana proporsi durasi berita, isi
berita, dan frekuensi pemberitaan.
Bagi media yang berpihak, mereka juga sering menampilkan profil-profil terbaik dari kubu
yang didukungnya. Misalnya, menampilkan berita ketika calon presiden sedang melakukan
amal untuk mendapatkan simpati rakyat. Masyarakat yang masih lugu mungkin akan mudah
sekali tersentuh, namun masyarakat yang berpengalaman dapat menilai mana yang hanya
pencitraan dan mana yang tulus. Oleh kuatnya pengaruh media inilah, para pejabat politik
berusaha untuk menguasai media.
D. Menyampaikan aspirasi
Saat ini hampir semua orang, terutama generasi muda telah mengenai internet. Seringkali
berita-berita politik disampaikan melalui media massa dan juga internet. Dan masyarakat
dengan mudah dapat merespon serta menyampaikan pendapatnya. Perkembangan internet ini
memberikan dampak positif dalam bidang politik karena masyarakat dengan mudah dapat
mengontrol kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah melakukan kesalahan, publik dapat
mengkritik tanpa perlu demo di jalan. Atau, yang saat ini cukup sering dilakukan adalah
menyampaikan aspirasi melalui tulisan di media massa. Hal ini dapat menjadi ajang
pengenalan politik bagi masyarakat awam. Namun, kemudahan ini juga memiliki dampak
negatif. Masyarakat yang tidak bisa mengontrol diri akan dengan mudahnya lolos dari
pengawasan saat ia melakukan pelanggaran, seperti melakukan fitnah, menyampaikan
kata-kata kasar, adu domba, dan lain sebagainya.

E. Sosialisasi politik
Salah satu komunikasi politik dalam media massa adalah sosialisasi politik. Sosialisasi ini
berupa sajian berita mengenai politik, proses politik, kehidupan politik, dan pengetahuan lain
mengenai politik yang dapat mengedukasi dan mengenalkan politik terhadap masyarakat.
Selain itu, media-media saat ini juga sangat rutin mengikuti perkembangan politik, misalnya
mengenai pemilu, program-program pemerintahan, aktivitas harian pejabat, dan lain
sebagainya. Hal ini sangat positif apabila media tersebut tidak berpihak dan bersikap netral.
Sehingga berita yang disajikan apa adanya dan tidak ditujukan demi kepentingan kelompok
tertentu.

SUMBER ; https://pakarkomunikasi.com/contoh-budaya-politik-dalam-media-massa

3. Jelaskan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pasca reformasi khususnya era


Presiden Joko Widodo! Kaitkan jawaban anda dengan kebijakan politik yang
dikeluarkan oleh pemerintah!

a. BJ Habibie (1998-1999)
PEMERINTAHAN Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dikenal sebagai rezim transisi. Salah
satu tantangan sekaligus capaiannya adalah pemulihan kondisi ekonomi, dari posisi
pertumbuhan minus 13,13 persen pada 1998 menjadi 0,79 persen pada 1999.
Habibie menerbitkan berbagai kebijakan keuangan dan moneter dan membawa perekonomian
Indonesia ke masa kebangkitan. Kurs rupiah juga menguat dari sebelumnya Rp 16.650 per
dollar AS pada Juni 1998 menjadi Rp 7.000 per dollar AS pada November 1998. Pada masa
Habibie, Bank Indonesia mendapat status independen dan keluar dari jajaran eksekutif.

b. Abdurrahman Wahid (1999-2001)"


ABDURRAHMAN Wahid alias Gus Dur meneruskan perjuangan Habibie mendongkrak
pertumbuhan ekonomi pasca krisis 1998. Secara perlahan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,92
persen pada 2000. Gus Dur menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah.
Pemerintah membagi dana secara berimbang antara pusat dan daerah. Kemudian, pemerintah
juga menerapkan pajak dan retribusi daerah. Meski demikian, ekonomi Indonesia pada 2001
tumbuh melambat menjadi 3,64 persen.

c. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)


Pada masa pemerintahan Megawati, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara bertahap terus
meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2002, pertumbuhan Indonesia mencapai 4,5 persen dari
3,64 persen pada tahun sebelumnya.Kemudian, pada 2003, ekonomi tumbuh menjadi 4,78
persen. Di akhir pemerintahan Megawati pada 2004, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen.
Tingkat kemiskinan pun terus turun dari 18,4 persen pada 2001, 18,2 persen pada 2002, 17,4
persen pada 2003, dan 16,7 persen pada 2004. Saat itu mulai ada tanda perbaikan yang lebih
konsisten. Kita tak bisa lepaskan bahwa proses itu juga dipengaruhi politik. Reformasi politik
juga mereformasi ekonomi kita. Perbaikan yang dilakukan pemerintah saat itu yakni menjaga
sektor perbankan lebih ketat hingga menerbitkan surat utang atau obligasi secara langsung.
Saat itu, kata Lana, perekonomian Indonesia mulai terarah kembali. Meski tak ada lagi
repelita seperti di era Soeharto, namun ekonomi Indonesia bisa lebih mandiri dengan
tumbuhnya pelaku-pelaku ekonomi.

d. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)


Meski naik-turun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) relatif stabil. Pertumbuhan Indonesia cukup menggembirakan di awal
pemerintahannya, yakni 5,69 persen pada 2005. Pada 2006, pertumbuhan ekonomi Indonesia
sedikit melambat jadi 5,5 persen. Di tahun berikutnya, ekonomi Indonesia tumbuh di atas 6
persen, tepatnya 6,35 persen Lalu, pada 2008, pertumbuhan ekonomi masih di atas 6 persen
meski turun tipis ke angka 6,01 persen. Saat itu, impor Indonesia terbilang tinggi. Namun,
angka ekspor juga tinggi sehingga neraca perdagangan lumayan berimbang. Pada 2009, di
akhir periode pertama sekaligus awal periode kedua kepemimpinan SBY, ekonomi Indonesia
tumbuh melambat di angka 4,63 persen. Perlambatan tersebut merupakan dampak krisis
finansial global yang tak hanya dirasakan Indonesia tetapi juga ke negara lain. Pada tahun itu,
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga yang membuat harga
komoditas global naik. Saat Bank Sentral AS menarik dana dari publik, tidak injeksi lagi,
harga komoditas melambat lagi.Meski begitu, Indonesia masih bisa mempertahankan
pertumbuhan ekonomi walaupun melambat.
Pada tahun itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk tiga terbaik di dunia.
Lalu, pada 2010, ekonomi Indonesia kembali tumbuh dengan capaian 6,22 persen.
Pemerintah juga mulai merancang rencana percepatan pembangunan ekonomi Indonesia
jangka panjang. Pada 2011, ekonomi Indonesia tumbuh 6,49 persen, berlanjut dengan
pertumbuhan di atas 6 persen pada 2012 yaitu di level 6,23 persen. Namun, perlambatan
kembali terjadi setelah itu, dengan capaian 5,56 persen pada 2013 dan 5,01 persen pada 2014.

e.Joko Widodo (2014-Sekarang)


Pada masa pemerintahannya, Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi merombak
struktur APBN dengan lebih mendorong investasi, pembangunan infrastruktur, dan
melakukan efisiensi agar Indonesia lebih berdaya saing. Namun, grafik pertumbuhan
ekonomi Indonesia selama empat tahun masa pemerintahan Jokowi terus berada di bawah
pertumbuhan pada era SBY.Pada 2015, perekonomian Indonesia kembali terlihat rapuh.
Rupiah terus menerus melemah terhadap dollar AS. Saat itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,88
persen.Defisit semakin melebar karena impor kita cenderung naik atau ekspor kita yang
cenderung turun.
Di era Jokowi, arah perekonomian Indonesia tak terlihat jelas. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) seolah hanya sebagai dokumen tanpa pengawasan dalam
implementasinya. Dalam kondisi itu, tak diketahui sejauh mana RPJMN terealisasi. Ini tidak
seperti repelita yang lebih fokus dan pengawasannya dilakukan dengan baik sehingga bisa
dijaga.
Pada 2016, ekonomi Indonesia mulai terdongkrak tumbuh 5.03 persen. Dilanjutkan dengan
pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,17.
Berdasarkan asumsi makro dalam APBN 2018, pemerintah memprediksi pertumbuhan
ekonomis 2018 secara keseluruhan mencapai 5,4 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi di
kuartal 1-2018 ternyata tak cukup menggembirakan, hanya 5,06 persen. Sementara pada
kuartal II-2018, ekonomi tumbuh 5,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hanya ada sedikit perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada Senin (5/11/2018), BPS
mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III- 2018 sebesar 5,17 persen,
malah melambat lagi dibandingkan kuartal sebelumnya. Untuk kuartal IV-2018, pertumbuhan
ekonomi diprediksi meleset dari asumsi APBN. Bank Indonesia, misalnya, memprediksi
pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan pada 2018 akan berada di batas bawah 5 persen.

SUMBER:
https://ekonomi.kompas.com/jeo/jejak-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dari-masa-ke-masa

Anda mungkin juga menyukai