Npm =220600068
Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi, tahukah kamu apa saja dampak dari
korupsi? Korupsi mempunyai dampak buruk yang dapat terjadi di segala
bidang yang ada. Tindakan korupsi dinilai sangat buruk karena merugikan
banyak orang. Tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang memiliki
jabatan tinggi saja, korupsi juga bisa dilakukan dari hal kecil seperti
berbohong.
Ilustrasi Korupsi
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap
orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Buku Memahami Tafsil Pasal Tindak Pidana Korupsi juga bisa Grameds
baca untuk lebh memahami acuan yang digunakan untuk menentukan
hukuman yang pantas bagi seseorang yang melakukan tindak pidana
korupsi.
Korupsi tentunya harus cepat diberantas dan jangan diberi ampun, karena
yang namanya maling uang rakyat harus dihukum dengan cepat dan
tuntas. Dengan tidak adanya tindak korupsi, negara akan aman dan tidak
mengalami banyak kerugian yang dikeluarkan. Korupsi ini juga memiliki
dampak-dampak yang dapat merugikan negara di segala bidang yang ada.
Mulai dari bidang ekonomi, sosial, pemerintahan, politik, pendidikan dan
lain-lain. Berikut adalah dampak korupsi dari segala bidang.
Dalam sektor privat ini, korupsi merugikan pada sektor niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, risiko pembatalan perjanjian karena
penyelidikan, dan ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat.
5. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
Korupsi juga akan menghambat pertumbuhan negara sendiri karena uang
negara dibuat untuk memperkaya diri sendiri. Kualitas barang dan jasa
menjadi rendah dan tidak layak digunakan untuk publik.
Sistem kelembagaan akan lebih efisien jika biaya transaksi rendah, namun
jika sebaliknya maka sistem kelembagaan tidak akan efektif. Sudah bukan
menjadi rahasia lagi bahwa Indonesia biasa melakukan pungli dalam
pembuatan berbagai dokumen seperti, akta kelahiran, Surat Izin
Mengemudi (SIM), dan lain-lain. Ini menyebabkan besarnya biaya transaksi
dan sistem kelembagaan menjadi buruk.
7. Ketimpangan Pendapatan
Tindakan korupsi ini menyebabkan perpindahan sumber daya untuk publik
ke tangan pelaku. Hal ini membuat uang pembelanjaan pemerintah
menjadi berkurang. Dengan adanya tindakan korupsi ini ketimpangan
pendapatan akan terjadi antara elit koruptor dengan masyarakat karena
pindahnya sumber daya untuk publik tadi.
8. Meningkatkan Kemiskinan
Badan pusat statistik membagi kemiskinan menjadi empat kategori yaitu:
Harga bahan pokok juga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat miskin,
rumah layak huni, kesehatan dan lain-lain sangat sulit untuk diakses
karena informasi hukum yang tidak berpihak pada masyarakat miskin.