Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Karakter Anti Korupsi
DosenPengampu:
Lia Ricka, M.Pd.
Kelas : B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini tentu masih banyak
kekurangannya. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran
darimakalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi...................................................3
B. Dampak Korupsi Terhadap Sosial Dan Kemiskinan ...........................7
C. Penegakan Hukum Tahanan.................................................................8
D. Perusakan Lingkungan..........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sudah sering kita dengar saat ini, baik di media masa maupun
media elektronik. Korupsi berada di sekitar kita, bahkan mungkin kita tidak
menyadarinya. Korupsi bisa terjadi mulai dari hal yang sangat kecil dan
sepele sampai dengan hal yang besar. Korupsi juga bisa terjadi di rumah, di
sekolah, di masyarakat, maupun di insatansi tertinggi serta dalam
pemerintahan. Mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh
hal yang dilakukan itu. Hal ini sangat menghawatirkan, sebab bagaimana pun,
apabila suatu organisasi dibangun dari korupsi akan dapat merusaknya.
1
menganggap remeh bahkan malas untuk mempelajari penanggulangan
korupsi, karena kurangnya motivasi pada diri sendiri, sehingga sering sekali
berasumsi “untuk apa mempelajari “ padahal itu sangat penting untuk
diketahui agar tahu hak dan kewajiban kita untuk Negara ini. Oleh karena itu
penulis merasa perlu membuat makalah berjudul Pemberantasan Korupsi Di
Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dampak korupsi di bidang ekonomi ?
2. Apa dampak korupsi terhadap sosial dan kemiskinan ?
3. Bagaimana penegakan hukum tahanan ?
4. Bagaimana perusakan lingkungan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak korupsi di bidang ekonomi.
2. Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap sosial dan kemiskinan.
3. Untuk mengetahui penegakan hukum tahanan.
4. Untuk mengetahui perusakan lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
Dengan adanya tindak korupsi di suatu negara akan menyebabkan
para investor dari luar negeri tidak percaya lagi dengan kepastian hukum
dalam tindak korupsi untuk menanamkan modal di industri suatu negara.
Kondisi ini mempersulit pembangunan ekonomi.
Dalam sektor privat ini, korupsi merugikan pada sektor niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, risiko pembatalan perjanjian karena
penyelidikan, dan ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat.
4
Sistem kelembagaan akan lebih efisien jika biaya transaksi rendah,
namun jika sebaliknya maka sistem kelembagaan tidak akan efektif. Sudah
bukan menjadi rahasia lagi bahwa Indonesia biasa melakukan pungli
dalam pembuatan berbagai dokumen seperti, akta kelahiran, Surat Izin
Mengemudi (SIM), dan lain-lain. Ini menyebabkan besarnya biaya
transaksi dan sistem kelembagaan menjadi buruk.
7. Ketimpangan Pendapatan
Tindakan korupsi ini menyebabkan perpindahan sumber daya untuk
publik ke tangan pelaku. Hal ini membuat uang pembelanjaan pemerintah
menjadi berkurang. Dengan adanya tindakan korupsi ini ketimpangan
pendapatan akan terjadi antara elit koruptor dengan masyarakat karena
pindahnya sumber daya untuk publik tadi.
8. Meningkatkan Kemiskinan
Badan pusat statistik membagi kemiskinan menjadi empat kategori
yaitu:
Kemiskinan absolut, artinya seseorang yang memiliki kondisi di
bawah garis kemiskinan atau dapat dikatakan tidak dapat memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, dan pendidikan untuk hidup dan
bekerja dengan layak.
5
Kemiskinan kultural, artinya kemiskinan yang disebabkan oleh
faktor budaya yang membuat seseorang terbelenggu dalam kondisi miskin.
6
produktifitas, rendahnya kualitas barang dan jasa,menurunnya
pendapatan negara dari sektor pajak, dan meningkatnya hutang negara.
Adapun dampak korupsi dalam penegakan hukum adalah
menimbulkan pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik
dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga Negara.
Terkait mahalnya harga jasa dan pelayanan publik dapat terlihat dari
praktek korupsi yang menciptakan ekonomi biaya tinggi, sehingga
membebankan pelaku ekonomi. Kondisi ekonomi biaya tinggi ini berimbas
pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik karena harga yang ditetapkan
harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang
dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi. Lalu,
terkait dengan pengentasan kemiskinan yang berjalan lambat dapat dilihat
dari lemahnya koordinasi dan pendataan, serta pendanaan dan lembaga.
Karena terjadinya tindakan korupsi, permasalahan kemiskinan itu sendiri
akhirnya akan membuat masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan
kerja yang disebabkan latar belakang pendidikan, sedangkan untuk membuat
pekerjaan sendiri banyak terkendala oleh kemampuan, masalah teknis, dan
pendanaan.
7
hidup daripada untuk sekolah yang semakin menyudutkan karena mengalami
kebodohan. Jasa pendidikan, kesehatan, rumah layak huni, informasi, hokum,
dan sebagainya masih sulit diakses oleh masyarakat miskin. Akses untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak menjadi sangat terbatas, yang pada
akhirnya rakyat miskin tidak mempunyai pekerjaan dan selalu dalam kondisi
yang miskin seumur hidup. Dari hal tersebut, maka terciptalah lingkaran setan
kemiskinan.
8
Secara konsepsional, maka inti dari arti penegakan hukum terletak pada
kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam
kaidahkaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai
rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Konsepsi yang mempunyai
dasar filosofis tersebut, memerlukan penjelasan lebih lanjut, sehingga akan
tampak lebih konkret.
D. Perusakan Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan harta warisan yang harus dijaga
keutuhannya dari tangantangan tidak bertanggungjawab, tampaknya tidak
dapat dipertahankan lagi keutuhannya, sebagai akibat kerakusan manusia
dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
tampaknya adalah segalanya meskipun harus mengorbankan kepentingan
lingkungan yang merupakan kepentingan seluruh bangsa di dunia pada
umumnya dan bangsa Indonesia pada khususnya. Pemuasan dan pemenuhan
kebutuhan ekonomi pada masyarakat modern yang konsuntif, kerakusan
manusia, korupsi dan persekongkolan yang dilakukan elit penguasa,
kerjasama antara elit penguasa dan pebisnis kelas dunia, tampaknya menjadi
9
penyebab munculnya berbagai penyimpangan dalam pengelolaan lingkungan
baik yang dilakukan oleh elit penguasa, pebisnis maupun masyarakat.
10
menjaga kualitas lingkungan sekitar agar tetap terjaga seimbang. Hal ini
penting agar kejadian-kejadian berupa bencana alam maupun pencemaran
lingkungan dapat diminimalisir.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindakan pelanggaran yang dilakukan baik oleh
pejabat politik maupun pegawai negeri untuk memperkaya diri secara tidak wajar
dan tidak legal dengan sesuatu yang bukan menjadi haknya sehingga
menyebabkan kerugian pada pihak yang lainnya. Korupsi juga memiliki banyak
ciri-ciri dan bentuk yang beragam. Contoh bentuk korupsi diantaranya korupsi
kecil yang berakar dari kemiskinan, Korupsi besar dari adanya nafsu inginkan
kekuasaan , Korupsi menyangkut uang/imbalan untuk melindungi korupsi yang
sudah ada, dan masih banyak lagi.
Dampak korupsi yang selanjutnya adalah terhadap politik dan demokrasi
salahsatunya adalah rencana anggaran yang diajukan pihak eksekutif kepada
pejabat legislatif yang tidak transparan dan mengganggu kinerja sistem politik
yang berlaku. Publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu lembaga
yang diduga terkait dengan tindakan korupsi.
B.
12
DAFTAR PUSTAKA
13