Nama Kelompok :
Korupsi merupakan bentuk kejahatan yang terbilang sulit untuk diberantas. Korupsi
tidak hanya berdampak dalam satu aspek kehidupan saja. Korupsi telah menimbulkan
efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara. Meluasnya praktik
korupsi di suatu negara akan memperburuk dkondisi ekonomi bangsa. harga barang -
barang menjadi mahal, akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi sulit,
keamanan suatu negara terancam, lingkungan hidup yang rusak, Citra pemerintahan
yang buruk di mata internasional akan menggoyahkan sendi - sendi kepercayaan
pemilik modal asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi
semakin terperosok dalam kemiskinan. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia
dikategorikan sebagai negara yang utangnya parah, berpenghasilan rendah (severly
indebled low income country) dan termasuk dalam kategori negara – negara termiskin
di dunia seperti mali dan ethiopia. Berbagai dampak masif korupsi yang merongsong
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Era digital yang terjadi karena kemajuan teknologi berbasis eletronika digital pada saat
ini ditandai dengan jelas oleh keberadaan internet yang menjadi bagian kehidupan manusia
pada abad ini pada saat ini bumi dihuni oleh sekitar 7,5 milyar manusia dimana hampir
setengahnya atau 3,8 milyar manusia terhubung dengan internet, sebuah angka yang sangat
Pantastis Teknologi digital ini memaksa setiap orang untuk beradaptasi, karena mau tidak
mau, suka tidak suka, siap tidak siap, jaman digital sudah datang. Masyarakat Indonesia
dengan segala keragamannya, tingkat pendidikan serta pengetahuannya mengakibatkan
situasi sekarang ini menjadi sangat unik. Dilain sisi kondisi ini menjadi peluang di sisi yang
lain kondisi ini menjadi ancaman tentunya juga berpengaruh kepada upaya penanggulangan
korupsi yang tengah dilakukan. Ada beberapa hal yang dapat terjadi di era digital ini :
1. Meningkatnya Kualitas kejahatan korupsi
2. Permisifme Akibat paparan informasi
3. Hoax tantangan pemberantasan korupsi
4. Era digital dan kesempatan pada upaya pemberantasan korupsi
Hoax Tantangan Pemberantasan Korupsi
Saat ini dengan semakin maraknya dunia digital, dan hampir setiap orang yang terhubung
dengan jejaring internet dan media sosial akan menerima informasi yang jauh lebih besar
daripada era 20-30 tahun yang lalu. Hal ini diperkuat dengan bahwa pada era digital ini
setiap orang yang terhubung dengan jejaring internet dan atau media sosial bisa untuk
memproduksi informasinya sendiri dan dibagikan (share) kepada orang lain yang terhubung
pada jejaring yang sama. Disisi lain jumlah pengguna internet dan media sosial yang sudah
kuat literasi digitalnya masih sedikit, sehingga mengakibatkan sebagian besar masyarakat
saat ini cenderung memercayai segala informasi yang beredar di internet tanpa melakukan
klarifkasi.
Ada saat ini kalau kita membuka media sosial pasti akan berhadapan dengan berita
bohong (hoax) yang sangat sulit untuk dibedakan dengan berita yang benar, apalagi bagi
masyarakat awam yang masih minim literasi. Kondisi kebingungan masyarakat akan berita
yang benar ini dengan mudah dimanIaatkan oleh beragam oknum termasuk koruptor untuk
membangun opini masyarakat.
Era Digital dan Peluang pada Upaya Pemberantasan Korupsi
Era digital yang banyak mempengaruhi orang dalam berbagai hal termasuk meningkatnya
kualitas kejatahatan korupsi, namun juga mempunyai peluang yang besar dalam upaya
pemberantasan korupsi. kalau kita melihat dari teori peluang yaitu untuk mengetahui
seberapa besar kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Nilai peluang yang rendah
menunjukkan bahwa kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi sangat kecil. Sebaliknya jika
nilai peluang tinggi maka kemungkinan besar suatu peristiwa akan terjadi. Peluang dapat kita
maksudkan sebagai situasi atau kondisi yang ada di lingkungan atau masyarakat yang
memberikan kemungkinan upaya pemberantasan korupsi bisa berhasil di era digital ini.
Situasi dan kondisi yang dimaksud mencakup lingkup yang luas, seperti budaya, tingkat
pendidikan, kondisi sosial politik, perundang-undangan dan peraturan pemerintah, teknologi
dan sebagainya.
peluang (opportunity) dalam upaya pemberantasan korupsi
di era digital ini sangat tinggi dan menjanjikan. Sekarang peluang itu hanya menunggu niat
yang tulus dari semua pihak (stake holder) dan upaya yang konkret untuk mewujudkannya.
Bab 4 “Nilai dan Prinsip Antikorupsi”
A. Nilai-Nilai
Antikorupsi
B. Prinsip-Prinsip Antikorupsi
A. Nilai-nilai antikorupsi
1. Kejujuran
Menurut sugono, kata jujur dapat didefnisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak
curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting bagi kehidupan mahasiswa, tanpa sifat
jujur mahasiwa tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya. (sugono : 2008).
2. Kepedulian
Menurut sugiono defnisi kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan (sugono : 2008). Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang mahasiswa dalam
kehidupan di kampus dan di masyarakat.
3. Kemandirian
Kondisi mandiri bagi mahasiswa, hal ini penting untuk masa depannya dimana mahasiswa tersebut
harus mengatur kehidupannya dan orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya sebab tidak
mungkin orang yang tidak dapat mandiri (mengatur dirinya sendiri) akan mampu mengatur hidup orang
lain. Dengan karakter kemandirian tersebut mahasiswa dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab
dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain (supradi : 2004 ).
A. Nilai-nilai antikorupsi
4. Kedisiplinan
Menurut sugono defnisi kata disiplin adalah ketaatan kepatuhan kepada peraturan (sugono :
2008). Dalam mengatur kehidupan kampus baik akademik maupun sosial mahasiswa perlu hidup
disiplin. Manfaat dari hidup yang disiplin adalah mahasiswa dapat mencapai tujuan hidupnya
dengan waktu yang lebih efsien.
5. Tanggung jawab
Menurut sugono defnisi kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan ) (sugono : 2008
). Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu dari sebuah perbuatan yang salah, baik itu
disengaja maupun tidak disengaja.
6. Kerja keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Kata “kemauan” menimbulkan asosiasi
dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan, kelaki-lakian dan pantang mundur.
A. Nilai-nilai antikorupsi
7. Sederhana
Gaya hidup sederhana sebaiknya perlu dikembangkan sejak mahasiswa mengenyam masa
pendidikannya. Prinsip hidup sederhana ini merupakan parameter penting dalam menjalin
hubungan antara sesama mahasiswa karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan yang sikap-sikap negatii lainnya lainnya. Prinsip hidup
sederhana juga menghindari seseorang dari keinginan yang berlebihan.
8. Keberanian
Mengembangkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian dan keyakinan
mahasiswa, terutama mahasiswa harus mempertimbangkan berbagai masalah dengan sebaik-
baiknya.
9. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Bagi mahasiswa karakter adil ini
perlu sekali dibina sejak masa perkuliahannya agar mahasiswa dapat belajar mempertimbangkan
dan mengambil keputusan secara adil dan benar.
B. Prinsip-Prinsip Antikorupsi
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua
lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan main, baik dalam bentuk
konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu
dengan individual) maupun pada level lembaga (bappenas:2002). Lembagalembaga
tersebut berperan dalam sektor bisnis, masyarakat, publik, maupun interaksi antara
ketiga sector.
2. Transparansi
Prinsip transparansi ini penting karena pemberantasan korupsi dimulai dari
transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka,
sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik (prasojo:2007).
3. Kewajaran
Prinsip fairness atau kewajaran ini ditujukan untuk mencegah terjadinya manipulasi
(ketidak wajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun
ketidakwajaran lainnya. Sifat-sifat prinsip kewajaran ini terdiri dari lima hal penting
B. Prinsip-Prinsip Antikorupsi
4. Kebijakan
Prinsip anti korupsi yang selanjutnya adalah prinsip kebijakan. Pembahasan
mengenai prinsip ini ditujukan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
kebijakan anti korupsi. Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
5. Kontrol kebijakan
Konrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif
dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Pada prinsip ini, akan dibahas mengenai
lembaga-lembaga pengawasan diindenesia, self-evaluating organitation, informasi
sistem pengawasan diindonesia, problematika pengawasan diindonesia.
THANK YOU