Anda di halaman 1dari 4

MATERI PPT B.

INDO
DAMPAK MASIF KORUPSI

Dampak korupsi masif melibatkan sejumlah besar dana publik atau sumber daya yang diarahkan
pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Akibatnya, korupsi dapat merugikan
masyarakat secara keseluruhan, menciptakan ketidaksetaraan, dan menghambat pembangunan.
Penanggulangan dampak masif korupsi memerlukan upaya bersama untuk memperbaiki sistem,
meningkatkan transparansi, dan menegakkan hukum.

Berbagai dampak masif korupsi yang merongrong berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara akan diuraikan berikut ini :
A. Dampak Ekonomi
Korupsi merupakan salah satu dari sekian masalah yang berdampak negatif terhadap
perekonomian suatu negara, dan dapat berdampak merusakkan sendi-sendi perekonomian
negara.
Dampak ekonomi terhadap aspek ekonomi :
1. Menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi
Korupsi akan menyebabkan investasi dari negara lain berkurang karena para investor
luar negeri ingin berinvestasi pada negara yang bebas dari korupsi. Karena uang yang
mereka investasikan tidak memeberikan keuntungan yang diharapkan,kemungkinan
bisa hilang dikorupsi oleh para koruptor. Jika tingkat korupsi bertambah tinggi
negara donor pun tidak akan memberikan bantuan dan memberi dampak eksitensi
negara. Konsekuensinya, mengurangi mengurangi pencapaian actual growth dari
nilai potential growth yang lebih tinggi. Artinya ketidakmampuan untuk melakukan
investasi sesuai dengan potensi dapat menyebabkan kesenjangan antara pertumbuhan
aktual dan potensi pertumbuhan ekonomi.

2. Melemahkan Kapasitas dan Kemampuan Pemerintah dalam Program Pembangunan


untuk Meningkatkan Perekonomian
Pada intitusi yang memiliki angka korupsi rendah layanan publik cenderung lebih
baik dan murah. Korupsi juga mengurangi anggran dalam pembangunan dan
perawatan fasilitas umum, seperti perbaikan jalan sehingga menghambat roda
perekonomian. jika infrastruktur jalan tidak bagus dapat menghambat taransportasi
barang dan jasa. Dengan demikian ,kondisi ini dapat mempengaruhi perekonomian
masyarakat.
Korupsi juga dapat menyebabkan kurang baiknya hubungan internasional
antarnegara. Hal ini disebabkan negara yang korup akan merugikan negara lain yang
memberikan modal atau bekerja sama dalam bidang tertentu.
3. Meningkatkan utang negara
Perekonomian global mengalamai resesi, kondisi ini memaksa pemerintah untuk
melakukan utang untuk menutupi defisit anggaran. Kondisi keuangan semakin parah
dan utang negara terus meningkat dengan adanya korupsi.

4. Menurunkan pendapatan negara


Pendapatan negara yang paling utama dihasilkan dari sektor pajak. Kondisi
penurunan pendapatan dari sektor pajak, diperparah dengan korupsi pegawai pajak
untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompok. Pajak menjadi sumber untuk
membiayai pengeluaran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa publik.

5. Menurunkan produktivitas
Lemahnya investasi dan pertumbuhan ekonomi serta menurunnya pendapatan negara
akan menurunkan produktivitas yang berdampak pada meningkatnya angka
pengagguran. Ujung dari penurunan produktivitas ini adalah kemiskinan masyarakat
akan semakin meningkat

B. Dampak terhadap Pelayanan Kesehatan


Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain tingginya biaya kesehatan, tingginya
angka kematian ibu, tingkat kesehatan masih buruk, dll. Korupsi dibidang kesehatan ini
melemahnya sistem manajamen rumah sakit,yang diharapkan sebagai sarana pengelolaan
yang baik menjadi sulit dibangun. Akhirnya, terjadi kematian ilmu manajemen apabila
sebuah rumah/lembaga kesehatan sudah dikuasai oleh kultur korupsi di sistem
manajemen
rumah sakit maupun sistem penanganan klinis.

C. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat


1. Meningkatnya kemiskinan
Korupsi akan memperlambat laju pengurangan kemiskinan bahkan meningkatkan
kemiskinan karena korupsi akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Ketimpangan pendapatan dan korupsi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan jumlah orang miskin, dan menciptakan kesenjangan antara kelompok
makmur dan miskin. Dampaknya meliputi kesulitan masyarakat miskin dalam
memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, yang berkontribusi pada konsumsi gizi
buruk. Gizi buruk tidak hanya menjadi masalah kesehatan, tetapi juga memicu krisis
dengan meningkatkan biaya kesehatan, angka kematian bayi dan ibu, serta
menurunkan Human Development Index (HDI).

2. Tingginya angka kriminalitas


Korupsi secara positif berkorelasi dengan tingkat kejahatan dalam masyarakat.
Menurut Transparency International, peningkatan korupsi berhubungan erat dengan
peningkatan jumlah kejahatan. Mengurangi korupsi dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hukum dan secara tidak langsung dapat mengurangi
kejahatan lainnya. Kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap hukum dan
kesejahteraan dapat menjadi pendorong pengurangan kejahatan (marginal deterrence),
tetapi kondisi ini hanya terjadi jika tingkat kesadaran hukum dan kesejahteraan sudah
memadai. (Referensi: Kemendikbud, 2011).

3. Demoralisasi
Korupsi yang merajalela dalam pemerintahan merugikan kredibilitas pemerintah di
mata masyarakat, menghilangkan kepercayaan dan hormat terhadap pemerintah.
Praktik korupsi yang terus-menerus menyebabkan demoralisasi di tengah masyarakat,
terutama oleh perilaku kurang etis oknum pejabat publik, politisi, dan figur publik
lainnya yang menjadi kurangnya role model. Ini berdampak pada generasi muda yang
lebih mudah terpengaruh. Selain itu, demoralisasi menjadi mata rantai dengan
dampak serius pada pendidikan. Korupsi mengakibatkan biaya pendidikan yang
tinggi, tingkat putus sekolah yang meningkat, dan kondisi fisik sekolah yang rusak.

D. Dampak birokrasi pemerintahan


Lemahnya pengawasan dan kurangnya disiplin serta sanksi terhadap penyelenggara
negara untuk memberantas korupsi belum sepenuhnya berhasil berdampak pada
buruknya birokrasi pemerintahan. Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi
pemerintah, sebagai pengampu kebijakan negara meliputi hambatan terhadap alokasi dan
pemerataan aset negara, serta melemahkan peran pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan politik. Korupsi juga memunculkan ketidakefisienan di dalam birokrasi.
Sebuah survei menunjukkan bahwa Indonesia memiliki performa birokrasi buruk, yang
mempengaruhi daya tarik bagi investor asing dan merugikan citra negara di mata
internasional.

E. Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi


Korupsi berhubungan erat dengan politik dan demokrasi, terutama saat eksekutif
mengajukan rencana anggaran kepada DPR/DPRD dalam APBN/APBD. Proses ini
penuh dampak politik, yaitu sering kali terpengaruh oleh kepentingan partai yang
mewakili mereka, sehingga dapat membuka peluang konflik kepentingan dan korupsi.
Seharusnya, dana yang dialokasikan harus dipergunakan dengan transparan dan
bertanggung jawab, bebas dari campur tangan kepentingan pribadi. Tetapi, selama ini
banyak kasus korupsi yang berasal dari APBN/APBD. Hal ini membuat masyarakat,
yang memiliki peran penting dalam pengawasan pemerintah menjadi ragu akan
transparansi penggunaan APBN/APBD. Hal ini jika dibiarkan bisa mengganggu
kredibilitas lembaga terlibat dan meragukan integritas sistem politik yang berlaku di
Indonesia.
F. Dampak Terhadap Penegakan Hukum
Korupsi adalah tindakan buruk yang semakin meluas karena banyak faktor. Salah
satunya adalah penegakan hukum yang lemah, yang membuat orang merasa bisa
melakukan korupsi tanpa takut hukuman yang berat. Bahkan, lembaga yudikatif,
eksekutif, dan legislatif yang seharusnya melawan korupsi seperti pengadilan,
pemerintah, dan dewan perwakilan, seringkali terlibat dalam tindakan korupsi juga. Hal
ini terjadi karena penegakan hukum yang masih terbilang lemah.
G. Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan
Korupsi merugikan keuangan negara dan memengaruhi pandangan masyarakat
terhadap realitas kehidupan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan frustrasi, iri, dan marah
pada keadaan, membuat orang mudah mengkritik, sulit menerima situasi, serta
mengakibatkan kerapuhan dan kebingungan dalam identitas nasional. Korupsi dapat
berdampak pada lemahnya sistem pertahanan dan keamanan nasional, karena negara
yang korup dapat memiskinkan rakyat, dan rakyat yang miskin sangat rapuh dan mudah
diintervensi oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan pemerintahan.

Di Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah


penduduk terbanyak ke-3, masalah pertahanan dan ketegangan perbatasan dengan
tetangga menjadi seringkali muncul. Sumber daya alam, terutama di perairan, sering
dieksploitasi tanpa pengawasan, meskipun Indonesia merupakan produsen ikan terbesar
di dunia. Salah satu faktor penyebabnya adalah jumlah TNI dan POLRI yang masih
terbilang sedikit dibandingkan dengan luas pulau dan jumlah penduduk.
H. Dampak Terhadap Pelestarian Lingkungan
Korupsi saat ini telah berdampak buruk pada lingkungan, tidak hanya secara fisik,
tetapi juga sosial dan budaya. Dalam hal lingkungan fisik, korupsi menyebabkan
penyimpangan dalam penggunaan dana pembangunan infrastruktur, yang dapat
mengurangi kualitas layanan dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, penyalahgunaan
pengelolaan hutan lindung merusak ekosistem, menyebabkan banjir dan longsor, serta
menimbulkan kerugian finansial dan hilangnya nyawa masyarakat. Di lingkungan laut,
penyalahgunaan wewenang juga terjadi, misalnya dalam izin pengelolaan sumber daya
laut. Semua ini membuktikan bahwa korupsi merugikan tidak hanya ekonomi, tetapi juga
kehidupan dan lingkungan di sekitar kita. Kasus yang sedang banyak terjadi saat ini
adalah bagaimana kepala daerah memberikan izin alih fungsi lahan hutan menjadi
perumahan elit kepada sebuah perusahaan pengembang. Kebijakan tersebut jelas
membahayakan ekosistem lingkungan.
Dalam lingkungan sosial, dampak korupsi bisa berupa penggusuran dan
pengalihan penduduk yang tidak semestinya. Selain itu, dapat pula terjadi dengan
pemberian izin pendirian industri tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan akibat
limbah industri secara serius.

Anda mungkin juga menyukai