Anda di halaman 1dari 3

Korupsi

  Korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan uang  atau penggelapan barang untuk kepentingan
diri sendiri, kelompok maupun keluarga. Korupsi termasuk tindakan yang tidak wajar, tidak legal, dan
menyalahgunakan kepercayaan publik. Korupsi memenuhi unsur – unsur : perbuatan melawan
hukum, penyalahgunaan wewenang, memperkaya diri, merugikan diri, merugikan keuangan negara,
memberi/menerima hadiah, pemerasan, penggelapan, dan sebagainya. Pertanyaannya adalah apa
yang menjadi penyebab terjadinya korupsi?        

Penyebab yang pertama adalah kurangnya transparansi dalam hal laporan keuangan di suatu
lembaga. Rendahnya transparansi menimbulkan suatu kondisi dimana tindakan korupsi dapat
dilakukan dengan mudah.  Sebaliknya, ketika transparansi dapat dilakukan maka masyarakat dapat
melihat apa saja yang ada dalam laporan keuangan, sehingga sangat sulit dilakukannya manipulasi
data.      

  Lemahnya tindakan hukum yang menjerat para koruptor juga menjadi salah satu penyebab korupsi.
Ketika koruptor dijatuhi hukuman, mereka tidak merasa jera dengan perbuatannya karena mereka
hanya mendapatkan hukuman ringan seperti penjara 5 tahun, 10 tahun dan sebagainya. Tetapi lain
halnya apabila para koruptor dijatuhi hukuman seperti pemiskinan anggota keluarga atau hukuman
mati. Para koruptor akan merasa jera karena sanksi atas perbuatan korupnya tidak hanya dirasakan
sendiri oleh para koruptor tetapi juga anggota keluarganya.      

  Selain lemahnya tindakan hukum, ada pula penyebab yang lainnya yakni sifat pembawaan manusia
sendiri yaitu tidak pernah merasa puas. Koruptor biasanya adalah masyarakat papan atas seperti
pejabat - pejabat pemerintah. Ketika pejabat sudah memiliki uang cukup banyak, naluri mereka tetap
mengatakan bahwa uang yang didapat belum cukup sehingga ketika adanya kondisi dimana tindakan
korupsi dapat dilakukan, maka langsung saja para koruptor beraksi untuk mengambil uang yang ada,
tidak memikirkan pemilik uang dan dampaknya bagi negara.      

  Sebuah kondisi ekonomi yang mendesak pun mampu menjadi penyebab korupsi. Meskipun korupsi
yang dilakukan berdasarkan alasan ini sangat sedikit, tetapi tetap saja menjadi alasan penting untuk
melakukan tindakan korupsi. Korupsi atas dasar alasan ini biasanya dilakukan oleh masyarakat di
tingkat menengah dan dilakukan di lingkungan yang tidak menyangkut uang yang berjumlah banyak.
Tetapi terkadang tanpa disadari korupsi kecil – kecilan ini bila dilakukan berulang – ulang akan
menimbulkan dampak yang besar juga.        

Ternyata banyak sekali penyebab – penyebab terjadinya korupsi, disamping itu juga terdapat
berbagai dampak yang ditimbulkan oleh korupsi diantaranya adalah mempersulit pembangunan
ekonomi dengan membuat distorsi ekonomi yang tinggi. Dengan adanya korupsi, jalannya anggaran
dari pemerintah pusat ke pemerintahan di bawahnya tidak dapat berjalan dengan optimal, di
karenakan anggaran untuk keperluan pembangunan ekonomi mengalami kebocoran di sepanjang
jalan dari pusat ke pelaksanaannya di lapangan.        

Tidak hanya itu, korupsi juga mengakibatkan kinerja pemerintah menjadi turun. Karena jika terdapat
banyak sekali korupsi berarti hukum negara tersebut sangat lemah sehingga memberikan ruang bagi
pejabat yang “nakal” untuk bermalas - malasan dalam menjalankan tugas sebagai pejabat perwakilan
rakyat tersebut.         Akibat dari korupsi yang lainnya adalah menimbulkan kekacauan di sektor
publik. Kekacauan ini timbul karena sudah tidak ada lagi rasa percaya masyarakat kepada pejabat –
pejabat yang ”nakal” karena kepercayaan masyarakat sudah dipermainkan oleh para koruptor yang
sudah dipilih sebagai perwakilan rakyat tersebut. Jelas banyak dari masyarakat yang kecewa
terhadap pejabat yang sudah dipercaya dan kepercayaan tersebut disalahgunakan begitu saja oleh
para koruptor.        
Korupsi merupakan perbuatan yang merugikan banyak pihak, terutama rakyat kecil. Keberadaan
korupsi di Indonesia menunjukan bahwa  hukum di Indonesia terlalu lemah dan kurang tegas
sehingga hukum di Indonesia memerlukan adanya pembenahan dalam segala hal. Oleh sebab itu,
marilah kita mulai dari sekarang untuk membangun sifat pribadi yang berkualitas, hukum, dan
peraturan dengan kesungguhan hati, kejujuran, dan keadilan. Pada akhirnya tindakan  korupsi dapat
dikurangi serta dihapuskan dan masyarakat dapat hidup dengan makmur, sejahtera, dan adil. 
Kemiskinan

Kemiskinan adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang
rendah masyarakat tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok seperti makan, minum, tempat tinggal
dan pendidikan. Biasanya masyarakat miskin cenderung tinggal di gubuk, bantaran kali bahkan di
kolong jembatan. Terkadang mereka juga membangun sendiri rumahnya di atas tanah milik negara.
Kemiskinan tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia terjadi fenomena ini. Banyak
negara berkembang memiliki masalah yang sama yaitu tentang kemiskinan.

Banyak faktor terjadinya kemiskinan. Faktor keterbatasan alat kelengkapan pendidikan dan
pemenuhan kebutuhan sehari - hari. Selain itu, seperti bangkrut, musibah, perilaku pribadi,
perbudakan dan struktur sosial. Faktor perilaku dan struktur sosial yang lebih banyak mendominasi
masalah kemiskinan. Perilaku konsumtif, mementingkan gengsi daripada kebutuhan, dan
penggunaan uang yang tidak sesuai dengan pemasukan yang diterima. Faktor struktur sosial lebih
mengarah kepada turun temurun itu sendiri. Orang tua yang miskin kemungkinan untuk tidak bisa
membiayai pendidikan  anak-anak mereka sehingga anak-anak mereka pun tidak dapat mengenyam
pendidikan dan dengan demikian generasi kebodohan dan kemiskinan akan mudah saja turun
temurun. Faktor gengsi adalah faktor yang juga termasuk dalam faktor perilaku pribadi. Masyarakat
lebih cenderung mementingkan keinginan daripada kebutuhan. 

Namun, banyak juga yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk  menanggulangi masalah
kemiskinan. Mulai dari pemerintah menaikan upah minimum kerja, menyediakan lapangan pekerjaan,
memberikan pendidikan gratis, menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau,  dan secara
pribadi masyarakat diminta dapat berperilaku sewajarnya. Tidak menghambur-hamburkan uang,
menghilangkan sedikit gengsinya, menabung dan bantuan dari masyarakat sekitar. Kerja sama
pemerintah dan masyarakat sangat penting terjalin. Supaya mensukseskan langkah-langkah dalam
menanggulangi kemiskinan.

Seharusnya, kemiskinan tidak perlu terjadi di Indonesia. Jika,kita secara pribadi mau menerima dan
mensyukuri apa yang kita miliki tanpa membandingkan dan ada perasaan isi di dalamnya. Selain itu,
adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar tentang penanggulangan kemiskinan,
diharapkan negara Indonesia terbebas dari fenomena kemiskinan.

keterangan 

paragraf 1 merupakan penjelasan secara umum


paragraf 2 dan 3 merupakan penjelasan sebab akibat
paragraf 3 merukapan penutup

Anda mungkin juga menyukai