Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syahrul Pajri

Nim : 09019005
Prodi : Teknik Sipil
Mata Ku;iah : Anti Korupsi

1. Bagaimana menurut anda perilaku orang-orang yang memandang


kekayaan dan uang sebagai suatu hal yang punya arti segala-galanya?
Bagaimana bentuk penyadaran yang tepat?
Pandangan saya terhadap orang yang memiliki perilaku yang memandang kekayaan atau
memandang uang sebagai suatu hal yang memiki makna segala-galanya dalam hidup adalah
perilaku orang tersebut merupakan perilaku yang salah karena harta atau kekayaan bukan satu-
satunya hal yang dibutuhkan oleh umat manusia untuk hidup. Masih banyak hal-hal penting
lainnya yang dibutuhkan oleh manusia agar dapat hidup dengan bahagia seperti agama, keluarga,
kesehatan, pendidikan dan juga makanan. Adapun kekayaan atau harta merupakan salah bagian
dari sekian banyak hal yang dibutuhkan oleh umat manusia untuk hidup. Selain itu, tidak semua
hal dapat dibeli walaupun memiliki harta atau kekayaan yang berlimpah seperti kesehatan tidak
dapat dibeli dengan harta atau kekayaan.

Bentuk penyadaran yang dapat kita berikan kepada orang yang memiliki perilaku yang
memandang kekayaan atau memandang uang sebagai suatu hal yang memiki makna segala-
galanya dalam hidup antara lain:

1) Memberi masukan kepadanya bahwa masih banyak hal yang dibutuhkan oleh manusia
selain kekayaan atau harta
2) Memberi masukan kepadanya bahwa tidak semua hal dapat diselesaikan atau diwujudkan
hanya dengan kekayaan atau harta.
3) Memberi masukan bahwa kekayaan dan harta merupakan benda yang juga akan habis pada
suatu saat bahkan tanpa diduga-duga.

2. Carilah SATU (1) sumber berita terpercaya dimana terdapat kasus korupsi
yang disebabkan oleh Faktor Eksternal. aspek: politik

KPK Periksa Bupati Kotawaringin Timur Sebagai


Tersangka ( Liputan6.com)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap
Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi. Dia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi pemberian izin usaha pertambangan (IUP) yang ditaksir merugikan negara Rp 5,8 Triliun
dan USD 711 ribu.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai tersangka," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat
dikonfirmasi, Rabu (22/7/2020).

KPK menetapkan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi (SH) sebagai tersangka kasus
dugaan korupsi dalam proses pemberian izin usaha pertambangan terhadap tiga perusahaan di
lingkungan Pemkab Kotawaringin Timur, Kalimantan. Diduga Supian Hadi selama periode 2010-
2015 telah merugikan keuangan negara dalam pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada
PT FMA (PT Fajar Mentaya Abadi), PT Bl (PT Billy Indonesia), dan PT AIM (PT Aries Iron
Mining) di Kabupaten Kotawaringin Timur periode 2010 2015.

Supian saat diangkat menjadi Bupati Kotawaringin Timur periode 2010-2015, langsung
mengangkat teman-teman dekatnya yang merupakan tim suksesnya sebagai petinggi di
perusahaan-perusahaan tersebut. Diduga terjadi kerugian keuangan negara sekurang-kurangnya
Rp 5,8 triliun dan US$ 711 ribu yang dihitung dari hasil produksi pertambangan bauksit, kerusakan
lingkungan dan kerugian kehutanan akibat produksi dan kegiatan pertambangan yang dilakukan
PT FMA, PT BI, dan PT AIM.

Selain merugikan negara hingga trilinan rupiah, Supian Hadi juga diduga telah menerima
sejumlah pemberian dari izin tersebut, yakni mobil Toyota Land Cruiser senilai Rp 710 juta, mobil
Hummer H3 seharga Rp1.350.000.000, dan uang sebesar Rp 500 juta yang diduga diterima meIalui
pihak lain. Atas perbuatannya, Supian Hadi disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3
Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Tindak pidana korupsi di Indonesia semakin banyak terjadi dan memberikan dampak bagi
rakyat. Rakyat harus menanggung akibat dari tindak pidana korupsi. Pemiskinan koruptor
dianggap sebagai terobosan baru dalam menindak kasus tindak pidana korupsi. Konsep
pemiskinan koruptor dapat dijalankan dengan perampasan aset hasil tindak pidana korupsi dan
penggantian kerugian yang ditimbulkan akibat tindak pidana korupsi. Konsep pemiskinan
koruptor ini dinilai mampu memberikan efek jera sekaligus sebagai bentuk mengurangi tindak
pidana korupsi.

Saran yang dapat sayasumbangkan, yaitu: 1. Perlu adanya rekonseptualisasi mengenai


konsep pemiskinan koruptor. Rekonseptualisasi dengan memberikan arahan yang jelas bagi
penegak hukum mengenai konsep pemiskinan koruptor, sehingga pelaksanaan pemiskinan
koruptor dapat dijalankan sebagai suatu terobosan hukum yang memberikan efek jera dalam tindak
pidana korupsi. 2. Perlu adanya suatu gerakan yang mendorong pelaksanaan pemiskinan koruptor.
Contohnya seperti pendidikan, pemahaman, penjelasan, integritas dari para penegak hukum agar
para penegak hukum di Indonesia melaksanakan sanksi pidana pemiskinan koruptor dalam upaya
pembera ntasan tindak pidana korupsi.

Anda mungkin juga menyukai