Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI

Disusun oleh:

1. Mia Hammidah (P21345119044)


2. Muhammad Egi (P213451190)
3. Revita Sabilla (P21345119069)
4. Rimadhian Aulia Riswi (P21345119070)
5. Siti Risqa Sa’adah (P21345119083)
6. Tenar Gebri Pusar Lestari (P21345119086)

Kelompok 2

Kelas: 2 D3B Kesehatan Lingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 Faktor penyebab Korupsi.............................................................................................4
2.2 Penyebab korupsi dan prespektif teori.........................................................................4
2.3 Faktor internal dan eksternal penyebab korupsi.........................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
KESIMPULAN.........................................................................................................................7
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................7
3.2. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian korupsi menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara. Hampir setiap hari diberitakan
oleh berbagai media masa mengenai praktikpraktik tindak pidana korupsi yang terjadi di
Indonesia. Nyaris setiap lapisan masyarakat telah terkontaminasi dengan korupsi. Baik dari
sisi horizontal maupun dari sisi vertikal, bisa dikatakan tidak ada yang tidak terlibat, atau
setidaknya, 1 terserempet oleh perbuatan yang diklasifikasikan sebagai tindak pidana
korupsi.
Kenyataan praktik korupsi yang terjadi di Indonesia bukan hanya melibatkan manusia
alamiah, tetapi juga bisa dengan mudah dijumpai perkara korupsi yang melibatkan badan
hukum. Contohnya seperti kasus mantan bupati Kabupaten Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim
yang melakukan tindak pidana korupsi atau penyalahgunaan wewenang pada pengadaan
tanah untuk pembangunan pabrik kelapa sawit di Dusun Lhok Gayo, Desa Pantee Rakyat,
Kecamatan Babahrot, Abdya, senilai Rp 793.551.000. Dengan melihat pada permasalahan
tersebut maka yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Analisis Hukum Penyebab
Terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dan Pertanggungjawaban Pidananya”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab korupsi?
2. Apa penyebab korupsi dan prespektif teori ?
3. Faktor internal dan eksternal penyebab korupsi ?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya korupsi secara umum maupun secara
internal dan eksternal

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Faktor penyebab Korupsi
Manusia dewasa ini sedang hidup di tengah kehidupan material yang sangat mengedepan.
Ukuran orang disebut sebagai kaya atau berhasil adalah ketika yang bersangkutan memiliki
sejumlah kekayaan yang kelihatan di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang
menempati suatu ruang untuk bisa mengakses kekayaan, maka seseorang akan melakukannya
secara maksimal. Di dunia ini, banyak orang yang mudah tergoda dengan kekayaan.
Persepsi tentang kekayaan sebagai ukuran keberhasilan seseorang, menyebabkan
seseorang akan mengejar kekayaan itu tanpa memperhitungkan bagaimana kekayaan tersebut
diperoleh. Dalam banyak hal, penyebab seseorang melakukan korupsi adalah :
1) Lemahnya pendidikan agama, moral, dan etika,
2) Tidak adanya sanksi yang keras terhadap pelaku korupsi,
3) Tidak adanya suatu sistem pemerintahan yang transparan (good governance)
4) Faktor ekonomi,
5) Manajemen yang kurang baik dan tidak adanya pengawasan yang efektif dan efisien
serta,
6) Modernisasi yang menyebabkan pergeseran nilai-nila kehidupan yang berkembang dalam
masyarakat.
2.2 Penyebab korupsi dan prespektif teori
Salah satu teori korupsi menurut Jack Bologne Gone Theory menyebutkan bahwa
faktor penyebab korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan
pengungkapan. Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan berkaitan dengan
individu pelaku korupsi. Organisasi, instansi, atau masyarakat luas dalam keadaan
tertentu membuka faktor kesempatan malakukan kecurangan. Faktor kebutuhan erat
dengan individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar. Dan, faktor

4
pengungkapan berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang di hadapi oleh pelaku
kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
Menurut teori Robert Klitgaard CDMA korupsi terjasi karena adanya fakto
kekuasaan dan monopoli yang tidak dibarengi dengan akuntabilitas. Sedangkan
Menurut teori cost benefit model, korupsi terjadi jika manfaat korupsi yang di dapat
atau dirasakan lebih besar dari resikonya.
Adapula teori korupsi Donald R Cressey Fraud Triangle, menurut teori ini korupsi
di pengaruhi oleh tiga faktor yaitu kesempatan, motivasi, dan rasionalisasi. Ketika
faktor tersebut memiliki derajat yang sama untuk saling mempengaruhi terjadinya
korupsi.
Teori willingness and Opportunity to Corrupt mengatakan kprupsi terjadi jika
terdapat kesempatan/peluang seperti kelemahan sistem, pengawasan kurang, dsb. Dan
niat/keinginan pelaku yang didorong karena kebutuhan atau keserakahan.
2.3 Faktor internal dan eksternal penyebab korupsi.
A. Faktor Internal
Faktor internal sangat berhubungan dengan perilaku manusia karena berasal dari diri
manusia dan mengarah pada sifat yang dimiliki manusia diantaranya:

1. Sifat tamak manusia :Sifat tamak atau rakus adalah sifat yang dimiliki manusia yang
selalu kurang atas apa yang dimilikinya atau kurangnya rasa syukur. Seseorang yang
memiliki sifat tamak selalu mempunyai  hasrat dalam dirinya untuk menambah harta
dan kekayaan yang bisa membuat dirinya melakukan tindakan yang dinamakan
korupsi.
2. Moral yang kurang kuat: Seseorang yang memiliki sifat kurang konsisten  atau
moralnya yang kurang kuat akan lebih mudah melakukan tindakan korupsi baik
pengaruh yang berasal dari luar, dari dalam dirinya, atasan atau bawahan.
3. Gaya hidup yang konsumtif: Gaya hidup konsumtif sangat berhubungan dengan
pendapatan seseorang jika pendapatan seseorang lebih kecil dari gaya hidup tersebut,
maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut melakukan tindakan korupsi karena
pendapatan yang tidak seimbang dengan apa yang telah di konsumsinya
B. Faktor Eksternal

5
Faktor eksternal penyebab korupsi lebih condong terhadap pengaruh dari luar
diantaranya:

1. Politik, Politik merupakan suatu faktor yang di dalamnya banyak kecurangan mulai
bawahan sampai atasan dalam setiap organisasi dalam politik banyak orang yang
bermain-main yang tidak jujur didalamnya. Orang-orang yang suka melakukan
kompromi dari situlah muncul tindakan korupsi yang biasanya bersifat
tertutup.Ekonomi. Di dalam ekonomi setiap orang mengenal pendapatan dan
kebutuhan dan apabila pendapatan lebih rendah daripada kebutuhan maka seseorang
akan melakukan segala cara yang di dalamnya terdapat suatu tindakan korupsi.
2. Hukum, Di dalam suatu hukum dapat terjadi korupsi, karena banyak orang yang
tersusun secara struktural yang mampu memunculkan permainan-permainan curang.
Aturan yang berada dalam hukum tidak semuanya berjalan murni tetapi ada
manipulasi di dalamnya tanpa sepengetahuan banyak orang. Hukum akan secara
mudah dipermainkan oleh siapa saja yang didalamnya baik oleh pakar hukum,
ataupun ahli hukum yang lain, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi tindakan
korupsi.
3. Organisasi, Kurangnya adanya sikap keteladanan pemimpin. Posisi pemimpin dalam
suatu lemabag formal maupun informal mempunyai pengaruh penting bagi bagi
bawahannya. Apabila pemimpin tidak bisa memberikan keteladanan yang baik di
hadapan bawahannya, misalnya berbuat korupsi, maka kemungkinan besar
bawahannya akan mengambil kesempatan yang sama dengan atasannya.
4. Tidak ada kultur organisasi yang benar, Kulturr organisasi memiliki pengaruh yang
kuat terhadap anggotanya. Apabila kultur organisasi tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan berbagai situasi tidak kondusif.
5. Kurang memadainya sistem akuntabilitas. Intitusi pemerintahan umumnya pada satu
sisbelum dirumuskan dengan jelas visi dan misi. Akibatnya, terhadap  instansi
pemerintah sulit melakukan penilaian.
6. .Kelemahan sistem pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen merupakan
salah satu syarat bagi tindak pelanggaran korupsi. Semakin longgar atau lemah
pengendalian manajemen sebuah organisasi akan semakin terbuka perbuatan tindak
korupsi anggota di dalamnya.

6
7. Lemahnya pengawasan, Secara umum pengawasan terbagi menjadi dua, yaitu
pengawasan internal (pengawasan fungsional dan pengawasan langsung pimpinan)
dan pengawasan bersifat eksternal (pengawasan darin legislatif dan masyarakat).
Pengawasan ini kurang bisa efektif karena beberapa faktor diantaranya adanya
tumpang tindih pengawasan pada berbagai instanti, kurangnya profesional pengawas
serta kurangnya kepatuhan pada etika hukum maupun pemerintahan oleh pengawasan
sendiri.

7
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Korupsi disebabkan oleh dua faktor, yaitu Internal dan Eksternal. Namun, dari paparan di
atas faktor eksternal lebih mendominasi seseorang untuk melakukan korupsi. Hal tersebut
dikarenakan seorang individu lebih sering melakukan kegiatannya di luar rumah atau dapat
dikatakan mereka lebih sering bersosialisasi, sehingga pengaruh-pengaruh dari luar lebih mudah
mempengaruhi seseorang untuk melakukan korupsi.
3.2. Saran
Perlu adanya pembelajaran dari dini terkait budaya anti korupsi dan apa saja yang bisa
memacu terjadinya korupsi, agar nantinya kita dapat terhidar dari bahaya nya korupsi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Junal: ANALISIS HUKUM PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA KORUPSI DAN


PERTANGGUNGJAWABAN PIDANANYA

file:///C:/Users/User/Downloads/19138-1-36626-1-10-20160301.pdf

http://blog.unnes.ac.id/itsnarizqiistiqomah/2017/12/02/faktor-penyebab-korupsi/

https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/teori-teori-penyebab-
korupsi

Anda mungkin juga menyukai