Anda di halaman 1dari 2

I.

Berorientasi Pelayanan
Kementerian Perdagangan bertanggung jawab atas segala urusan pemerintah di bidang
perdagangan. Segala bentuk perumusan, penetapan, pelaksana bahkan perizinan juga menjadi
tugas dan fungsi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sehingga dapat dikatakan tidak
ada yang luput dari supervisi Kemendag.
Salah satu direktorat yang terdapat di Kemendag yaitu Direktorat Jenderal Perdagangan
Luar Negeri (Dirjen PLN) yang memiliki tugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidang perdagangan luar negeri. Sebagai ujung tombak perdagangan
luar negeri Indonesia Dirjen PLN bertanggung jawab secara penuh atas apapun yang berkaitan
dengan perdagangan luar negeri. Memberikan pelayanan yang baik bagi pelaku usaha memang
sudah sepantasnya diberikan.
Namun demikian, sebagai wadah yang seharusnya memberikan layanan terbaik bagi
masyarakat, justru menjadi penghambat roda hidup masyarakat yang semakin hari semakin
menuju ambang kehancuran. Hal ini disebabkan kelangkaan minyak goreng dan melonjaknya
harga minyak di pasaran beberapa waktu lalu. Kelangkaan dan melonjaknya harga minyak ini
disebabkan adanya pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya
yang diberikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
Indrasari Wisnu Wardhana.  Kemendag menetapkan DMO (Domestic Market Obligation) dan
DPO (Domestic Price Obligation) bagi perusahaan yang ingin melaksanakan ekspor CPO dan
produk turunannya. Dalam pelaksanaannya, perusahaan ekportir yang tidak memenuhi DPO
tetap mendapatkan persetujuan ekspor dari pemerintah.
Kejagung menetapkan IWW sebagai tersangka karena ia adalah pejabat yang paling
punya kewenangan untuk meneliti pengajuan-pengajuan ekspor dan juga menetapkan tiga
orang tersangka lainnya dalam kasus itu, yaitu Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia MPT,
Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG) SM, dan General Manager di
Bagian General Affair PT. Musim Mas PTS. Ketiga tersangka ini telah secara intens berusaha
mendekati Indrasari agar mengantongi izin ekspor CPO. Hal ini sama sekali tidka meunjukkan
tidak adanya komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
II. Akuntabel
Indrasari Wisnu Wardana tidak bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Indrasari menyalahgunakan kewenangan jabatan yang ia terima dengan menerbitkan
persetujuan ekspor/PE trkait komoditas CPO dan produk turunannya yang syarat-syaratnya
tidak terpenuhi sesuai peraturan perundang-undangan. Ia juga tidak memiliki kejujuran dan
integritas yang tinggi sesuai nilai dari akuntabilitas dimana ia menerima dana dari tiga tersangka
lainnya.
Keempat tersangka diduga melanggar Pasal 54 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a, b, e,
dan f Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan melanggar Keputusan
Menteri Perdagangan Nomor 129 Tahun 2022 jo Nomor 170 Tahun 2022 tentang Penetapan
Jumlah untuk Distribusi Kebutuhan Dalam Negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) dan
Harga Penjualan di Dalam Negeri atau Domestic Price Obligation (DPO) dan Ketentuan Bab II
Huruf A angka (1) huruf b, juncto Bab II huruf C angka 4 huruf c Peraturan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri Nomor 02/DAGLU/PER/1/2022 tentang petunjuk teknis pelaksanaan
kebijakan dan pengaturan ekspor CPO, RDB Palm Olein dan UCO.
Saat ini Indrasari sedang menjalani pemeriksaan dan penahanan oleh Kejaksaan Agung
RI untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah dilakukannya. Ia dituntut dengan pasal 2
dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

III. Kompeten
Nilai dari kompeten adalah kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Indrasari sangat tidak berkompeten untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi pemerintah
dan masyarakat. Ia seharusnya menegaskan kepada para eksportir yang akan mengespor wajib
memasok CPO (minyak kepala sawit mentah) ke dalam negeri 20% dari volume ekspor masing-
masing. Namun yang terjadi ia malah meloloskan ketiga tersangka yang tidak memenuhi
persyaratan ekspor. Indrasari menjabat Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang dipastikan
kompetensi yang ia miliki tidaklah sembarangan. Namun sayangnya kompetensi tersebut tidak
dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai