Anda di halaman 1dari 15

JURNAL ORIENTASI KURIKULUM PENGENALAN TUGAS DAN

FUNGSI ASN PPPK


Oleh :DINNA SIMANJUNTAK,S.Pd.K
Program Pelatihan : Massive Open Online Course (MOOC) PPPK
Agenda Pembelajaran : Agenda 1
Mata Pelatihan : Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara

MATA PELATIHAN : WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA


NEGARA
Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Bahan pembelajaran kesadaran berbangsa dan bernegara
disusun untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan
Pelatihan peserta pelatihan terhadap wawasan kebangsaan,
kesadaran bela negara dan Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan / Hasil Setelah membaca modul ini, peserta diharapkan


mampumemahami konsepsi perubahan dan perubahan
Belajar lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer
sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari
pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan
berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS
profesional pelayan masyarakat.

Indikator Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan


diharapkan mampu:
Belajar a. Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan sejarah pergerakan
kebangsaan Indonesia, wawasan kebangsaan, 4 (empat)
konsensus dasar dan Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia
b. Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan sejarah Bela Negara,
ancaman, kewaspadaan dini, pengertian Bela Negara, nilai
dasar Bela Negara, Pembinaan Kesadaran Bela Negara
lingkup pekerjaan, indikator nilai dasar Bela Negara dan
aktualisasi kesadaran Bela Negara bagi ASN.
c. Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan bentuk Negara
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara,
perspektif sejarah Negara Indonesia, makna dan Pentingnya
Persatuan dan Kesatuan Bangsa, prinsip-Prinsip Persatuan
Dan Kesatuan Bangsa, pengamalan Nilai-nilai Persatuan
dan Kesatuan, nasionalisme, kebijakan publik dalam format
Keputusan dan/atau tindakan Administrasi Pemerintahan,
Landasan Idiil : Pancasila, UUD 1945: Landasan
konstitusionil SANKRI dan peran Aparatur Sipil Negara
(ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang aparatur
Sipil Negara.
Materi Pokok 1 WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa
Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa
dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.

Materi Pokok 2 NILAI-NILAI BELA NEGARA


Berdasarkan pasal 7 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2019, disebutkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan dilakukan melalui pembinaan kesadaran
bela negara yang bertujuan untuk menanamkan nilai dasar
bela negara.
Adapun nilai dasar bela negara yaitu
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal bela negara.
Materi Pokok 3 SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik


Indonesia (SANKRI) adalah administrasi negara sebagai
sistem yang dipraktekkan untuk mendukung
penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat
terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.

Keterkaitan Mata Kemampuan awal bela negara dengan menunjukkan sikap


Pelatihan dengan perilaku bela negara melalui aktivitas di luar kelas melalui
kegiatan praktik peraturan baris berbaris, tata upacara sipil, dan
Agenda keprotokolan, bermain peran sebagai badan pengumpul
keterangan, kemudian diakhiri dengan melakukan kegiatan
ketangkasan fisik dan penguatan mental dengan penekanan pada
aspek kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama

MATA PELATIHAN : ANALISIS ISU KONTEMPORER

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan
kemampuanmemahami konsepsi perubahan dan perubahan
Pelatihan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer
sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari
pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan
berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis.

Tujuan / Hasil Setelah membaca modul ini, peserta diharapkan mampu


memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan
Belajar strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai
wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya
modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir
kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis
dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat.

Indikator Hasil Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, ditandai


dengan
Belajar pencapaian indikator hasil belajar, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsepsi perubahan lingkungan strategis;
2. Mengidentifikasi isu-isu strategis kontemporer;
3. Menerapkan teknik analisis isu-isu dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis.

Materi Pokok 1 PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang


“berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih
baik untuk memuliakan manusia/humanity (memberikan
manfaat bagi umat manusia)

Materi Pokok 2 ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER.


Isu yang menyita ruang publik di Indonesia salah satunya
adalah Bahaya narkoba yang mengancam kehidupan
bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber
(cyber crime) dan tindak pencucian uang (money laundring).
Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba,
paham radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war,
dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate
Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.

Materi Pokok 3 TEKNIK ANALISIS ISU


Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok
berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:
a. Isu saat ini (current issue.
b. Isu berkembang (emerging issue)
c. Isu potensial
Keterkaitan Mata Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam
konteks Indonesia sedang berhadapan dengan dilema
Pelatihan dengan
antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus
Agenda disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk
di dalamnya terjadi pergeseran pengertian tentang
nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi
global.
MATA PELATIHAN : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata pelatihan ini membekali peserta untuk dapat
memahami kerangka bela negara dalam Latsar PPPK dan
Pelatihan dasardasar kesiapsiagaan bela negara, menyusun rencana
aksi bela negara dan melakukan kegiatan kesiapsiagaan
bela negara sebagai kemampuan awal bela negara dengan
menunjukkan sikap perilaku bela negara melalui aktivitas
di luar kelas melalui kegiatan praktik peraturan baris
berbaris, tata upacara sipil, dan keprotokolan, bermain
peran sebagai badan pengumpul keterangan, kemudian
diakhiri dengan melakukan kegiatan ketangkasan fisik dan
penguatan mental dengan penekanan pada aspek
kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa
menggunakan metode-metode pembelajaran di alam
terbuka dalam rangka membangun komitmen dan loyalitas
terhadap negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS
profesional pelayan masyarakat.

Tujuan / Hasil Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari materi


modul ini, peserta mampu memahami kerangka bela negara
Belajar dalam Latsar CPNS dan kemampuan awal kesiapsiagaan
bela negara, menyusun rencana aksi bela negara dan
melakukan kegiatan kesiapsiagaan bela negara.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar a. Menjelaskan kerangka bela negara dalam MOOC PPPK;
b. Menjelaskan kemampuan awal kesiapsiagaan bela
negara;
c. Menyusun rencana aksi bela negara; dan
d. Melakukan kegiatan kesiapsiagaan bela negara.

Materi Pokok 1 KERANGKA KESIAPSIAGAAN BELA


NEGARA
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga
yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental,
maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan
tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban
sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat,
dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara”.

Materi Pokok 2 KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA


Kemampuan Awal Bela Negara adalah bersedia
mengorbankan waktu, energi dan pemikiran untuk
kemajuan bangsa dan negara; siap membela bangsa dan
negara dari berbagai macam ancaman; memiliki kepedulian
terhadap keselamatan bangsa dan negara; memiliki
semangat patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.

Materi Pokok 3 RENCANA AKSI BELA NEGARA


Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok
berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:
a. Isu saat ini (current issue.
b. Isu berkembang (emerging issue)
c. Isu potensial

Keterkaitan Mata Kesiapsiagaan jasmani ASN memiliki manfaat seperti


memiliki postur yang baik, ketahanan melaksanakan
Pelatihan dengan
pekerjaan yang berat, dan ketangkasan yang tinggi.
Agenda Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani ASN adalah
mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan fisik.

Program Pelatihan : Massive Open Online Course (MOOC) PPPK


Agenda Pembelajaran : Agenda 2
Mata Pelatihan : Nilai-nilai Dasar PNS

MATA PELATIHAN : BERORIENTASI PELAYANAN

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai berorientasi pelayanan pada peserta
Pelatihan melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan
pemahaman dan pemenuhan kebutuhan masyarakat,
ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta
melakukan perbaikan tiada henti.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam
Belajar pelaksanaan tugas jabatannya

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Memahami dan menjelaskan pelayanan publik secara
konseptual/teoretis;
2. Memahami dan menjelaskan panduan perilaku (kode
etik) nilai Berorientasi Pelayanan, serta memberikan
contoh perilaku spesifik yang kontekstual dengan
jabatan dan/atau organisasinya;
3. Mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya masing-masing; dan
4. Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan
Berorientasi Pelayanan secara tepat.

Materi Pokok 1 KONSEP PELAYANAN PUBLIK


Sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan public
.
Materi Pokok 2 BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi
kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan. Apabila
dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani masyarakat,
pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction
adalah wujud pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
atau dikenal dengan sebutan pelayanan prima. Pelayanan
prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan
yang dimiliki oleh penyelenggara..

Keterkaitan Mata Memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat,


bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan, terus
Pelatihan dengan
belajar dan mengembangkan kapabilitas, saling peduli dan
Agenda menghargai perbedaan, berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan, dan membangun kerja sama yang sinergi.

MATA PELATIHAN : AKUNTABEL


Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Dalam Mata Diklat Akuntabel, secara substansi
pembahasan berfokus pada pembentukan nilai-nilai dasar
Pelatihan akuntabilitas. Peserta diklat akan dibekali melalui
substansi pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan
tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi, penggunaan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien serta
tidak menyalahgunakan kewenangan jabatannya.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu (1)


untuk menyediakan kontrol demokratis; (2) untuk
Belajar mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan; (3)
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Menjelaskan akuntabel secara konseptual-teoritis
yang bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan;
2. •Menjelaskan panduan perilaku (kode etik
akuntabel).

Materi Pokok 1 POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI


Akuntabilitas dan Integritas banyak dinyatakan oleh
banyak ahli administrasi negara sebagai dua aspek yang
sangat mendasar harus dimiliki dari seorang pelayan
publik. Namun, integritas memiliki keutamaan sebagai
dasar seorang pelayan publik untuk dapat berpikir secara
akuntabel.
.
Materi Pokok 2 KONSEP AKUNTABILITAS
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal
berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanyalaporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Materi Pokok 3 AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI


PEMERINTAHAN
Aparat pemerintah dituntut untuk mampu
menyelenggarakan pelayanan yang baik untuk publik.Hal
ini berkaitan dengan tuntutan untuk memenuhi etika
birokrasi yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
Masyarakat.

Keterkaitan Mata Mengharapkan hasil berupa perilaku pejabat atau orang


yang bertanggung jawab, adil, dan inovatif dalam
Pelatihan dengan
penugasan pekerjaannya. Setiap individu atau kelompok
Agenda dalam lembaga dipaksa untuk bertanggung jawab dalam
memenuhi tugas dan kewajibannya. Selain itu, ia berusaha
untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.

MATA PELATIHAN : KOMPETEN

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Kompeten pada peserta melalui
Pelatihan substansi pembelajaran yang terkait dengan peningkatan
kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, membantu orang lain belajar serta pelaksanaan
tugas dengan kualitas terbaik.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksanaan
Belajar tugas jabatannya.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Memahami konteks lingkungan strategis yang
mempengaruhi pengelolaan dan tuntutan karakter
dan kompetensi ASN yang sesuai;
2. Memahami kebijakan dan pendekatan pengelolaan
ASN;
3. Memahami dan peka terhadap isu-isu kritikal dalam
merespons penyesuaian kompetensi ASN.

Materi Pokok 1 TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS


Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses
bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru. Adaptasi
terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu,
sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi lebih lambat, dibandingkan dengan tawaran
perubahan teknologi itu sendiri..
.
Materi Pokok 2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN APARATUR
Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh
aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh
ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama,
kesukuan atau aspek-aspek primordial lainnya yang
bersifat subyektif.

Materi Pokok 3 PENGEMBANGAN KOMPETENSI


Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting
berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Materi Pokok 4 PERILAKU KOMPETEN
Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja dan Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan.

Keterkaitan Mata Kompeten pada peserta melalui substansi pembelajaran


yang terkait dengan peningkatan kompetensi diri untuk
Pelatihan dengan
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang
Agenda lain belajar serta pelaksanaan tugas dengan kualitas
terbaik

MATA PELATIHAN : HARMONIS

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai harmonis pada peserta melalui
Pelatihan substansi pembelajaran yang terkait dengan menghargai
setiap orang apa pun latar belakangnya, suka menolong
orang lain serta membangun lingkungan kerja yang
kondusif.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


membentuk ASN yang mampumengaktualisasikan nilai
Belajar harmonis dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.
Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta
diharapkan mampu:
Belajar 1. Memahami dan menjelaskan keanekaragaman bangsa
Indonesia serta dampak, manfaat dan potensi
disharmonis di dalamnya.
2. Menjelaskan dan menerapkan nilai harmonis sesuai
kode etik ASN secara konseptual teoritis yang meliputi
saling peduli dan meghargai perbedaan, serta
memberikan contoh perilaku dengan menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang
lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusiif.
3. Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan
harmonis secara tepat.
Materi Pokok 1 KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI
INDONESIA
Republik Indonesia (RI) adalah negara di Asia Tenggara
yang dilin tasi garis khatulistiwa dan berada di antara
daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia.

Materi Pokok 2 MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM


LINGKUNGAN BEKERJA DAN MEMBERIKAN LAYANAN
KEPADA MASYARAKAT
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis
sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat
kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi.

Materi Pokok 3 PENERAPAN NILAI HARMONIS DALAM LINGKUNGAN


BEKERJA
Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja dan Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan.

Keterkaitan Mata Dengan membaca dan memahami modul ini peserta dapat
memiliki bekal menajdi ASN yang melayani publik dengan
Pelatihan dengan
memperhatikan kondisi yang harmonis dilingkungan
Agenda bekerja. Keharmonisan dapat tercipta secara individu,
dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan sesama kolega
dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang
lebih luas.
MATA PELATIHAN : LOYAL
Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Loyal pada peserta melalui substansi
Pelatihan pembelajaran yang terkait dengan memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintah yang sah, menjaga
nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


membentuk ASN yang mampumengaktualisasikan nilai loyal
Belajar (berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
ASN.
Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta
diharapkan mampu:
Belajar 1. Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara;
2. Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal;
3. Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi
Pemerintah; dan
4. Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh
penerapan loyal secara tepat pada setiap materi
pokok.

Materi Pokok 1 MATERI POKOK 1 KONSEP LOYAL


Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-nilai
dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga
Melayani Bangsa).

Materi Pokok 2 MATERI POKOK 2 PANDUAN PERILAKU LOYAL


Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang ASN, ASN
sebagai profesi berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar (pasal
4) serta Kode Etik dan Kode Perilaku (Pasal 5, Ayat 2)
dengan serangkaian Kewajibannya (Pasal 23).

Materi Pokok 4 MATERI POKOK 3 LOYAL DALAM KONTEKS


ORGANISASI PEMERINTAH

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN memiliki 3 (tiga)
fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

Keterkaitan Mata pembentukan nilai Loyal, sehingga peserta memiliki


dedikasi yang tinggi dan senantiasa mengutamakan
Pelatihan dengan kepentingan bangsa dan negara pada saat melaksanakan
Agenda tugas dan fungsinya sebagai PNS.

MATA PELATIHAN : ADAPTIF

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui substansi
Pelatihan pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai adaptif
Belajar dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Memahami pentingnya mengapa nilai-nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
2. Menjelaskan adaptif secara konseptual-teoritis yang
terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapi perubahan;
3. Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) adaptif;
4. Memberikan contoh perilaku dengan cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas, bertindak
proaktif; dan
5. Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan
adaptif secara tepat.

Materi Pokok 1 MENGAPA ADAPTIF


Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di
sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan
strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi
dan lain sebagainya.

Materi Pokok 2 MEMAHAMI ADAPTIF


Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk
hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki
kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan bera daptasi juga memerlukan adanya inovasi
dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi.

Materi Pokok 4 PANDUAN PERILAKU ADAPTIF


Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
dalam mencapai tujuan–baik individu maupun organisasi–
dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun
atau mewujudkan individu dan organisasi adaptif tersebut
adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity,
dan Ambiguity).

Materi Pokok 5 ADAPTIF DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH


Grindle menggabungkan dua konsep untuk mengukur
bagaimana pengembangan kapasitas pemerintah adaptif
dengan indikator-indikat or sebagai berikut: (a)
Pengembangan sumber daya manusia adaptif; (b)
Penguatan organisasi adaptif dan (c) Pembaharuan
institusional adaptif. Terkait membangun organisasi
pemerintah yang adaptif, Neo & Chan telah berbagi
pengalaman bagaima na Pemerintah Singapura menghadapi
perubahan yang terjadi di berbagai sektornya, mereka
menyebutnya dengan istilah dynamic governance.

Materi Pokok 6 STUDI KASUS ADAPTIF


Dalam studi ketahanan tata kelola adaptif digunakan untuk
berhadapan dengan situasi yang tidak terprediksi dalam
gangguan yang tidak diharapkan. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat penerapan tata kelola adaptif dalam
menanggulangi pandemi Covid-19.

Keterkaitan Mata pembentukan nilai Loyal, sehingga peserta memiliki


dedikasi yang tinggi dan senantiasa mengutamakan
Pelatihan dengan
kepentingan bangsa dan negara pada saat melaksanakan
Agenda tugas dan fungsinya sebagai PNS.

MATA PELATIHAN : KOLABORATIF


Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi
pembentukan nilai Kolaboratif pada peserta melalui
Pelatihan substansi pembelajaran yang terkait dengan pemberian
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah serta menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat memiliki


pengetahuan serta mampu membangun kolaborasi untuk
Belajar mendukung tujuan organisasi.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Menjelaskan berbagai konsep kolaborasi, collaborative
governance, serta Whole of Government; dan
2. Dapat menganalisis praktik kolaborasi di organisasi
pemerintah.
Materi Pokok 1 KONSEP KOLABORASI
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang
menyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan public.

Materi Pokok 2 PRAKTIK DAN ASPEK NORMATIF KOLABORASI


PEMERINTAH
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
diatur bahwa “Penyelenggaraan pemerintahan yang
melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/ atau Pejabat
Pemerintahan dilaksanakan melalui kerja sama antar-
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat,
kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan” .

Keterkaitan Mata Pembentukan nilai Loyal, sehingga peserta memiliki


dedikasi yang tinggi dan senantiasa mengutamakan
Pelatihan dengan
kepentingan bangsa dan negara pada saat melaksanakan
Agenda tugas dan fungsinya sebagai PNS.

Program Pelatihan : Massive Open Online Course (MOOC) PPPK


Agenda Pembelajaran : Agenda III
Mata Pelatihan : Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
MATA PELATIHAN : SMART ASN
Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta
dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
Pelatihan perspektif literasi digital smart ASN.
Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat memiliki
pengetahuan serta mampu membangun kolaborasi untuk
Belajar mendukung tujuan organisasi.

Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta


diharapkan mampu:
Belajar 1. Memiliki pemahaman mengenai literasi digital;
2. Mengenali berbagai bentuk masalah yang ditimbulkan
akibat kurangnya literasi digital;
3. Mampu mengimplementasikan materi literasi digital
pada kehidupan sehari-hari bagi peserta;
4. Mampu mengaplikasikan materi literasi digital dana
kehidupan sehari-hari bagi peserta;
5. Menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
kecakapan, keamanan, etika, dan budaya dalam
bermedia digital.
Materi Pokok 1
LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan
SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi
digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.

Materi Pokok 2 PILAR LITERASI DIGITAL


Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan
menggunakan internet dan media digital. Namun begitu,
acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal
literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang
bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang
dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020;
Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab.

Materi Pokok 3 IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA


Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian
kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada
gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi
bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.

Keterkaitan Mata Penerapan SMART ASN dalam pelaksanaan rekrutmen


calon aparatur pemerintahan juga harus diterapkan untuk
Pelatihan dengan
mengurangi terjadinya kecurangan demi terpilihnya orang-
Agenda orang yang berkualitas dan berkompetensi.

MATA PELATIHAN : MANAJEMEN ASN


Komponen Deskripsi / Uraian
Deskripsi Mata Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta
Pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran,
Pelatihan hak dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam
pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.

Tujuan / Hasil Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat memiliki


pengetahuan serta mampu memahami kedudukan, peran,
Belajar hak dan kewajiban, dan kode etik ASN, konsep sistem merit
dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
Indikator Hasil Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta
diharapkan mampu:
Belajar 1. menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
kode etik dank ode perilaku ASN;
2. menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan
ASN;
3. menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN.

Materi Pokok 1 KEDUDUKAN, PERAN, HAK DAN KEWAJIBAN,DAN KODE


ETIK ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Materi Pokok 2 KONSEP SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN ASN


Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
memberikan ruang bagi transparansi, akuntabilitas,
obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata
dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi
perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan
jangkauan penginformasian kepada masyarakat maupun
jaminan obyektivitasnya dalam pelaksanaan seleksi.
Materi Pokok 3 MEKANISME PENGELOLAAN ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan
dan penetapan ke but uhan, pe nga daan, pa ngkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun
dan hari tua, dan perlindungan.

Keterkaitan Mata Pemanfaatan sistem informasi yang mencakup Perencanaan


Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian; Penilaian Kompetensi;
Pelatihan dengan
Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja; Penerapan
Agenda Pemanfaatan Data – Sistem Informasi dan CAT.

Anda mungkin juga menyukai