NIP SIREGARSIR,
:1990100320222110004
S.Pd
MODUL 2
ISU KONTEMPORER
Adapun isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham
radikalisme, terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi
masal seperti cyber crime, Hate Speech, Hoax, dan lain sebagainuya. Teknik
analisis isu untuk memahami apakah isu yang dianalisis tergolong isu kritikal
atau tidak adalah dengan melakukan “issue scan”. Teknik untuk mengenali isu
melalui proses scanning untuk mengetahui sumber informasi terkait isu yaitu
sebagai berikut:
1. Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media
seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya
yang dapat diakses publik secara luas.
2. Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi
dari lembaga resmi terkait dengan isu yang sedang dianalisis.
3. Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah,
trendsetter, pemimpin opini dan sebagainya.
4. Public and private organizations, seperti komisi independen, masjid atau
institusi bisnis dan sebagainya yang terkait isu-isu tertentu.
5. Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari baik secara
langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaan isu tersebut.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensi.
Beberapa alat bantu menganalisis isu kontemporer diantaranya disajikan dalam
bentuk Mind Mapping (cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak
secara natural), Fishbone Diagram (diagram tulang ikan berdasarkan cabang-
cabang terkait dengan menekankan pada hubungan sebab akibat), Analisis
SWOT (Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan/ Strengths dan peluang/ Opportunities, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan/ Weaknesses dan ancaman/Threats), dan lain
sebagainya.
MODUL 3
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya
mendasari proses nation and character building. Proses nation and character
building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman
bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan negara.
Kesiapsiagaan bela negara dalam hal etika, estetika, moral dan nilai kearifan
lokal sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia yang harus diperhatikan ASN agar
dapat dikategorikan sebagai ASN yang profesional yaitu berpenampilan rapi
dan menarik (very good grooming), postur tubuh yang tepat (correct body
posture), kepercayaan diri yang positif (confidence), keterampilan komunikasi
yang baik (communication skills). Sejalan dengan hal tersebut, siapapun ASN,
baik pria maupun wanita, maka memiliki kewajiban untuk menunjukkan bentuk
tubuh (posture) dan sikap tubuh (gesture) serta menampilkan penampilan
terbaik dalam berpakaian sangat mutlak dan utama.
RINGKASAN
MATA PELATIHAN NILAI-NILAI DASAR PNS
Oleh : SADDAM HAMIDI SIREGAR, S.Pd
Kode Etik ASN : Kode Etik dan Kode Prilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan Kehormatan ASN Perencana, Pelaksana dan Pengawas
Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik serta bersih dari praktik KKN.
Selain tugas dan fungsi, ASN juga memiliki kode etik dan kode perilaku yaitu
sebagai berikut.
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegrasi
tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
4.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
diskriminasi. Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan, sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi,
akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Manfaat sistem merit bagi
organisasi sebagai berikut.
1. Mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas;
2. Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan
fungsinya;
3. Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk
mencapai visi dan misinya.