Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI

DASAR, KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI KEPATUHAN PETUGAS DALAM MELAKUKAN


PROSEDUR CUCI TANGAN BEDAH YANG BAIK DAN BENAR DI
RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD dr. SOERATNO
GEMOLONG
KABUPATEN SRAGEN

Disusun Oleh:
Nama : Annisa Ratna Pudyastuti, A. Md. Kep.
NIP : 199508102020122019
No Daftar Hadir : 18
Jabatan : Pelaksana/Terampil - Perawat
OPD : RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen
Coach : Arif Efendy, SH. MM.
Mentor : Anung Indras Susanto, S.Kep.Ns

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLX


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI KEPATUHAN PETUGAS DALAM MELAKUKAN PROSEDUR


CUCI TANGAN BEDAH YANG BAIK DAN BENAR DI RUANG INSTALASI
BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG
KABUPATEN SRAGEN

Nama Peserta : Annisa Ratna Pudyastuti, A. Md. Kep.


NIP : 199508102020122019
No Daftar Hadir : 18

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 13 Oktober 2021
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (Virtual Zoom)

Semarang, 12 Oktober 2021


Menyetujui,

Coach Mentor
Kepala Ruang IBS RSUD dr. Soeratno
Gemolong

Arif Efendy, SH. MM Anung Indras Susanto, S.Kep.Ns


Widyaiswara Ahli Muda Penata Muda
NIP. 196911021990031003 NIP. 197809282003121005

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI KEPATUHAN PETUGAS DALAM MELAKUKAN PROSEDUR


CUCI TANGAN BEDAH YANG BAIK DAN BENAR DI RUANG INSTALASI
BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG
KABUPATEN SRAGEN

Nama Peserta : Annisa Ratna Pudyastuti, A. Md. Kep.


NIP : 199508102020122019
No Daftar Hadir : 18

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 13 Oktober 2021
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (Virtual Zoom)

Semarang, 13 Oktober 2021


Mengesahkan,

Coach Mentor
Kepala Ruang IBS RSUD dr. Soeratno
Gemolong

Anung Indras Susanto, S.Kep.NS.


Penata Muda
Arif Efendy, SH. MM NIP. 197809282003121005

Widyaiswara Ahli Muda


NIP. 196911021990031003

Penguji,

iii
Drs. Kunto Nugroho HP, M. Si
Pembina Utama Madya
NIP. 195801151985031014

PRAKATA

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan anugrah-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi dan habituasi yang berjudul “Optimalisasi Kepatuhan Petugas
dalam Melakukan Prosedur Cuci Tangan yang Baik dan Benar di Ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. Soeratno Gemolong Kabupaten
Sragen”. Rancangan Aktualisasi ini merupakan wujud penerapan nilai – nilai
dasar ASN di instansi dan syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat serta turut membantu
dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP, selaku Gubernur Jawa Tengah
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS 2021.
2. Ibu dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, selaku Bupati Kabupaten
Sragen yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS 2021.
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. sebagai kepala BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Sragen
Angkatan CLX tahun 2021.
4. Bapak Drs. Sutrisna, M.Si. selaku Kepala Badan Kepegawaian Dan
Pelatihan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sragen yang telah
mengirim peserta untuk mengikuti kegiatan latsar.
5. Bapak Dr. Agus Trijono, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum

iv
Daerah dr. Soeratno Gemolong Kabupaten Sragen.
6. Bapak Drs. Kunto Nugroho HP, M, Si. Selaku narasumber yang
memberikan masukan serta saran untuk kelancaran rancangan
aktualisasi ini.
7. Bapak Arif Efendi, SH, MM selaku coach yang penuh tanggung jawab,
kesabaran dan ketelitian dalam membimbing pelaksanaan aktualisasi
hingga penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
8. Bapak Anung Indras Susanto, S.Kep.Ns. selaku Mentor yang telah
memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan.
9. Seluruh pengajar, pelatih, Widya Iswara, narasumber dan panitia
penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS golongan II angkatan CLX tahun
2021.
10. Rekan-rekan CPNS yang telah bekerjasama dan membantu dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi.
11. Keluarga yang selalu memberikan semangat, dorongan serta dukungan
sehingga penulis mampu menyelesaikan rancangan ini dengan baik.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan segala bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
rancangan ini.
Penulis mohon maaf apabila penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun. Besar harapan penulis, Rancangan aktualisasi ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sragen, 12 Oktober 2021


Penulis

Annisa Ratna Pudyastuti, A. Md. Kep.


NIP. 199508102020122019

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….... i


LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. iii
PRAKATA ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… viii
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ……………….. 1
A. Gambaran Umum Organisasi …………………………………. 1

B. Tugas Peserta…………………………………………………… 15

C. Role Model ………………………………………………………. 19

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ……………….. 21


A. Identifikasi Isu ……………………………………….…………… 21

B. Analisis Isu ……………………………………………………….. 25

C. Analisis Penyebab Isu …………………………………………… 28

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ……………….………….. 30

E. Gagasan Pemecahan Isu ………………………………………. 30

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituas.………………………….. 33


vi
G
G. Jadwal Rencana Kegiatan……………………... ……………….. 48

DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Isu ...............................................................................22


Tabel 2.2 Identifikasi/ Analisis Isu (APKL) ....................................................26
Tabel 2.3 Identifikasi/ Analisis Isu USG .......................................................27
Tabel 2.4 Matrik Rancangan Aktualisasi Habituasi.......................................34
Tabel 2.5 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................48

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 RSUD dr.Soeratno Gemolong ........................................................1


Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD dr.Soeratno Gemolong .......................6
Gambar 1.3 Logo RSUD dr. Soeratno Gemolong.............................................15
Gambar 1.4 Gambar Role Model .....................................................................19
Gambar 2.1 Foto Petugas Belum Menerapkan Cuci Tangan Bedah..............23
Gambar 2.2 Foto Sampah Masih Tercampur....................................................23
Gambar 2.3 Foto Instrumen yang Masih Tercampur ......................................24
Gambar 2.4 Foto Jendela di Ruang IBS...........................................................24
Gambar 2.5 Foto Pemasangan Restrain yang Belum Memadai......................24
Gambar 2.6 Diagram Fish bone........................................................................29

viii
ix
BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG

Gambar 1.1 RSUD dr.Soeratno Gemolong Sragen


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeratno Gemolong Kabupaten
Sragen Jawa Tengah menempati lahan seluas 11.525.87 M 2 dengan luas
bangunan 4.544.2 M2 dan didirikan pada tahun 2010 dengan ijin prinsip
pendirian RSUD Gemolong Nomor 445/109.1/002/2010 tanggal 9 Juni 2010
dan ijin penyelenggaraan RSUD Gemolong Nomor 445/001/29/2010 tanggal 26
Juni 2010 serta Peraturan Bupati Sragen Nomor 15 tahun 2010 tentang
penetapan RSUD Gemolong Kabupaten Sragen. Pada awalnya RSUD dr.
Soeratno Gemolong adalah Puskesmas Gemolong I dengan perawatan yang
dikembangkan. Pada tahun 2005 Puskesmas Gemolong 1 dengan perawatan
mulai dirintis dengan mengembangkan pelayanan spesialis Obsgyn, Penyakit
Dalam, Bedah dan Anak, dengan Dokter Spesialis yang diperbantukan dari
RSUD Sragen, atas dasar Keputusan Bupati nomor 17 tahun 2004 tentang tarif
pelayanan spesialis dan akupuntur di Puskesmas Kabupaten Sragen tanggal
10 Mei 2004. Baru kemudian pada tahun 2007 dan tahun 2008 diikuti
pengembangan pembangunan gedung rawat inap dan rawat jalan,
penambahan Sumber Daya Manusia terutama Dokter Spesialis Obsgyn dan
Spesialis Penyakit Dalam, serta pengadaan beberapa sarana prasarana, alat
kesehatan seperti alat Rongent , USG dan lain-lain.

1
Dengan berbagai pengembangan dan kemajuan yang terjadi di
Puskesmas Gemolong 1 selama ini memacu manajemen dan semua jajaran
karyawan untuk bisa segera menjadi RSUD Gemolong, sehingga pada
pertengahan tahun 2010 Puskesmas Gemolong 1 mengalami pengembangan
menjadi RSUD Gemolong Kabupaten Sragen Rumah Sakit Kelas D. Pada awal
tahun 2011, rencana dilakukan penetapan kelas dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, sedangkan fungsi Puskesmas Gemolong I dilaksanakan
oleh Puskesmas Gemolong yang dulu disebut Puskesmas Gemolong 2.
Rumah Sakit Umum Daerah Gemolong Kabupaten Sragen Propinsi
Jawa Tengah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.05/I/1889/2011 tanggal 15 Juli
2011. Selanjutnya Rumah Sakit Umum Daerah Gemolong terus menerus
berupaya meningkatkan mutu dan pengembangan pelayanan kesehatan
masyarakat serta kesejahteraan pegawai. Pada pertengahan tahun 2012 ada
penambahan Dokter Spesialis Bedah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dan
Dokter Spesialis Anak dan tahun 2013 ada penambahan Dokter Spesialis Paru,
Spesialis Anestesi, dan Spesialis Patologi Anatomi. Tahun 2016 Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Soeratno Gemolong menjadi Rumah Sakit Tipe C, namun
hingga Pedoman Pengorganisasian ini disahkan, struktur organisasi yang ada
masih struktur organisasi untuk RS tipe D.

Identitas
Nama Instansi : RSUD dr.Soeratno Gemolong
a. Sragen
b. Tipe Rumah Sakit : Rumah Sakit Tipe C
c. Status Rumah Sakit : Negeri
d. Alamat Rumah Sakit : Jl. Dr. Soetomo No. 792
  Kode Pos : 57274
  Kelurahan : Gemolong
  Kecamatan : Gemolong
  Kabupaten/Kota : Kabupaten Sragen
  Provinsi : Prov. Jawa Tengah
e. Nomor Telepon/ Fax : 0271-6811839

2
f. Email : rsudgemolong@yahoo.com
g. Website : rssg.sragenkab.go.id

1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi


a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42).
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1443; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH.
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494).
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 298; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607).
h. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,

3
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6402).
i. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159).
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 451); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1213).
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 21).
l. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen
(Lembaran Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2016 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Sragen Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen (Lembaran Daerah
Kabupaten Sragen Tahun 2019 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sragen Nomor 13).
m. Peraturan Bupati Sragen Nomor 87 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati (Berita
Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2016 Nomor 87) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Sragen Nomor 63 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Sragen Nomor 87 Tahun 2016

4
tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat dan Staf Ahli
Bupati (Berita Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2019 Nomor 63).

2. Tugas Fungsi Organisasi.


a. Rumah sakit berkedudukan sebagai rumah sakit umum milik pemerintah
daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang
pelayanan kesehatan paripurna yang dipimpin oleh seorang direktur
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
sekretaris daerah.
b. Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan,
rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
c. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) rumah sakit mempunyai fungsi:
1) perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2) pelayanan dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;
3) pengelolaan penunjang dalam menyelenggarakan pemerintahan
Daerah di bidang Pelayanan Kesehatan;
4) penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan;
5) pelayanan medis;
6) pelayanan penunjang medis dan non medis;
7) pelayanan keperawatan;
8) pelayanan rujukan;
9) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
10) pelaksanaan penelitian keuangan dan akuntansi;
11) pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat,
organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan
umum;
12) promosi kesehatan rumah sakit.

5
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
a. Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD dr.Soeratno Gemolong

b. Deskripsi Jabatan Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi


1. Direktur

Tugas Pokok Direktur RSUD dr.Soeratno Gemolong dijabarkan


sebagai berikut :
a) merumuskan kebijakan Bupati di bidang pelayanan kesehatan
paripurna berdasarkan wewenang yang diberikan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;

6
b) merumuskan program kegiatan rumah sakit berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) mengkoordinasikan kegiatan rumah sakit berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d) mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya guna
kelancaran pelaksanaan tugas;
e) melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
f) mengendalikan seluruh kegiatan rumah sakit sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g) melaksanakan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan
paripurna kepada masyarakat;
h) menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan
kesehatan paripurna kepada masyarakat;
i) menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan medis;

j) menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan keperawatan;

k) menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan


penunjang medis;
l) menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan penunjang
non medis;
m) mengembangkan sumber daya manusia tenaga fungsional medis
dan non medis;
n) mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan medis dan
non medis;
o) membina pelaksanaan kegiatan rumah sakit berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
p) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada rumah sakit;
q) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
r) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati dan pejabat
yang berwenang;
s) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang Pelayanan

7
Kesehatan paripurna; dan
t) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan
perintah atasan.
2. Penjabaran Tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha/ Bagian
Kesekretariatan
Kepala Bagian Tata Usaha / Bagian Kesekretariatan,
membawahkan:

a) Subbagian Umum dan Kepegawaian

b) Subbagian Keuangan dan Aset

c) Subbagian Program.

Tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Bagian Kesekretariatan


dijabarkan sebagai berikut :
a) Menyusun program kegiatan pada Bagian Tata Usaha
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
b) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan
dan peraturan perundang-undangan;
c) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk guna meningkatkan
kelancaran pelaksanaan tugas;
d) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan
rumah sakit untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar di peroleh hasil kerja yang
optimal;
e) Menyiapkan konsep kebijakan Direktur sesuai bidang tugas tata
usaha;
f) Merumuskan bidang kegiatan berdasarkan hasil rangkuman
rencana kegiatan bidang dalam rangka penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja rumah sakit;
g) Melaksanakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan,
perlengkapan rumah tangga sesuai ketentuan yang berlaku;
h) Melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan Laporan

8
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
i) Melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan
administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan
perundang-undangan;
j) Melaksanakan monitoring, mengevaluasi, dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan;
k) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan;
l) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
m) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan.

3. Penjabaran Tugas Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kepala


Bidang Pelayanan dan Penunjang, membawahkan:
a) Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

b) Kepala Sub Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medis.


Tugas Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang dijabarkan sebagai
berikut :
a) menyusun program kegiatan pada Bidang Pelayanan Medis dan
Pelayanan Keperawatan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan
tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan;
b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan
dan peraturan perundang-undangan;
c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun
tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
d) melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Kepala
Bagian yang lain di lingkungan Rumah Sakit untuk mendapatkan
informasi, masukan serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar di peroleh hasil kerja yang optimal;

9
e) merencanakan operasional kegiatan administrasi, rekam medik
dan penyimpanan dokumen, pelayanan rujukan, perawatan
berdasarkan hasil evaluasi kerja tahun lalu dan peraturan
perundang-undangan;
f) menyiapkan bahan rumusan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang pelayanan medis sesuai dengan peraturan perundang
undangan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
g) mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan urusan administrasi,
medis, perawatan, penyiapan dokumen, pelayanan rujukan agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan tertib dan lancar;
h) mengatur kegiatan administrasi, medik, perawatan, penyiapan
dokumen, pelayanan rujukan agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan tertib dan lancar;
i) mengembangkan dan meningkatkan pelayanan medik dengan
menggunakan sumber daya yang ada sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
j) menyelia kegiatan administrasi dan rekam medik agar tidak
terjadi penyimpangan;
k) menyelenggarakan penyusunan Standar Prosedur Operasional
(SPO) pelayanan medik dan keperawatan pada instalasi rawat
jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat, intensive care unit,
bedah sentral dan unit yang lain yang terkait guna
terselenggaranya Pelayanan Kesehatan prima, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
l) menyelenggarakan penyusunan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) medik dan keperawatan;
m) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan bawahan;
n) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan;
o) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan
p) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan.
10
4. Penjabaran Instalasi

Instalasi merupakan Unit Pelayanan non struktural yang


menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan kesehatan.
Instalasi rumah sakit paling sedikit terdiri dari:

a) Instalasi rawat jalan;

b) Instalasi rawat inap;

c) Instalasi Gawat Darurat;

d) Instalasi Bedah;

e) Instalasi Intensif Care Unit;

f) Instalasi Farmasi;

g) Instalasi Laboratorium;

h) Instalasi Radiologi;

i) Instalasi Gizi;

j) Instalasi Rehabiltasi Medik;

k) Instalasi Pemulasaraan Jenazah;

l) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

m) Instalasi Sanitasi;

n) Instalasi Jasa Busana;

o) Instalasi Rekam Medik.

5. Penjabaran Kelompok Jabatan Fungsional

a) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga


fungsional yang terdiri atas berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai bidang keahliannya.
b) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja yang ada.
c) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing.
11
d) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai peraturan
perundang-undangan.
e) Masing-masing tenaga fungsional dimaksud berada di
lingkungan Unit Kerja Rumah Sakit sesuai kompetensinya.

4. Visi, Misi, dan Nilai Budaya kerja Organisasi


a. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan pembangunan (Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017). Visi pembangunan daerah
merupakan Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang
disampaikan pada waktu Pemilihan Kepala Daerah dan menjadi arah
pembangunan yang ingin dicapai dalam masa jabatan 5 (lima) tahun.
Visi Kabupaten Sragen tahun 2021 – 2026 adalah “Menuju
Kabupaten Sragen Mandiri, Sejahtera dan Berbudaya Berlandaskan
Semangat Gotong Royong”. Sedangkan visi RSUD dr.Soeratno
Gemolong yaitu ” Menjadi Rumah Sakit pilihan di wilayah Gemolong dan
sekitarnya ”.

b. Misi
Misi merupakan upaya umum tentang bagaimana cara mewujudkan
Visi. Rumusan misi Kabupaten Sragen tahun 2021 – 2026 sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, efektif,
terpercaya dan bersinergi dengan pelayanan publik berbasis
teknologi.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, investasi dan ketahanan
pangan.
4. Menangani kemiskinan memperluas kesempatan kerja.
5. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan serta
berwawasan lingkungan dengan semangat gotong royong.

12
Sedangkan misi rumah sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, mudah, cepat, tepat dan akurat.

c. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan
tujuan merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Tujuan
merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang
diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait.
1. Meningkatnya kualitas manajemen rumah sakit.
a. Meningkatnya kualitas administrasi perkantoran.
b. Meningkatnya kualitas dan jumlah sarana dan prasarana aparatur.
c. Meningkatnya disiplin aparatur.
d. Meningkatnya kapasitas disiplin aparatur.
e. Meningkatnya kualitas laporan yang disusun.
2. Meningkatnya cakupan jenis dan kualitas layanan rumah sakit.
a. Meningkatnya standart rumah sakit
b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas obat dan perbekalan
kesehatan.
c. Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit.
d. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana rumah
sakit.

d. Nilai Organisasi

Dalam rangka mendorong adanya perubahan sikap dan perilaku


budaya kerja pegawai ASN di lingkungan kerja, Dinas Kesehatan
mengacu pada pemerintah Kabupaten Sragen telah mencanangkan nilai-
nilai Budaya Kerja sejak bulan Juli tahun 2019 yang diformalkan dengan
Peraturan Bupati Sragen Nomor 33 Tahun 2019. Nilai-nilai budaya kerja
tersebut adalah :

13
1. Susilo yaitu dalam setiap pikiran, perilaku, dan tindakan dalam
pelaksanaan tugas didasarkan atas norma agama, norma
kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum.

2. Kuncoro yaitu dalam setiap pikiran, perilaku, dan tindakan dalam


pelaksanaan tugas didasarkan pada sikap optimis.

3. Wibawa yaitu dalam setiap pikiran, perilaku, dan tindakan dalam


pelaksanaan tugas didasarkan pada sikap tanggung jawab.

4. Premati yaitu dalam setiap pikiran, perilaku, dan tindakan dalam


pelaksanaan tugas didasarkan pada sikap hati-hati

5. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan


berdasarkan nilai-nilai dasar sebagai berikut :
Sedangkan, Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan berdasarkan nilai-nilai dasar sebagai berikut :
1. Pro rakyat, yaitu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
rumah sakit selalu mendahulukan kepentingan rakyat.
2. Inklusif, yaitu semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan harus
meliputi lintas sektoral, organisasi profesi, organisasi masyarakat,
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif, yaitu program pelayanan kesehatan rumah sakit sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam
mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis.
4. Efektif, yaitu program pelayanan kesehatan rumah sakit harus
mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah itetapkan
dan bersifat signifikan.
5. Bersih, yaitu semua penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
rumah sakit harus :
a. Bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
b. Transparan.
c. Akuntabel

14
5. Motto
Motto RSUD dr. Soeratno Gemolong adalah “Melayani Dengan Hati”.

6. Budaya Kerja

Budaya kerja RSUD dr. Soeratno Gemolong adalah SMART

S: Semangat untuk meningkatkan mutu


pelayanan

M: Melayani dengan sepenuh hati


A: Antusias dalam bekerja
R: Ramah melayani
T: Terpercaya
7. Logo
Logo RSUD dr. Soeratno Gemolong

Gambar 1.3 Logo RSUD dr.Soeratno Gemolong

B. TUGAS POKOK PESERTA


1. Tugas Pokok Peserta sebagai ASN
Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) ditegaskan melalui UU ASN No 5
Tahun 2014 Pasal 11, dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa
pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Tugas Pokok Peserta sebagai Perawat

15
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat, rincian kegiatan perawat terampil yaitu :

a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam


rangka melakukan upaya promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;
f. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif;
g. Memberikan oksigenasi sederhana;

h. Memberikan bantuan hidup dasar;

i. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;

j. Melakukan mobilisasi posisi pasien;

k. Mempertahankan posisi anatomis pasien;

l. Melakukan fiksasi fisik;


m. Melakukan pemeliharaan diri pasien;

n. Membersihkan mulut pasien;

o. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming


blanket);
p. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
q. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
3. Uraian Tugas Peserta
Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Noomor 4 Taahun 2019

16
Tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Soeratno Gemolong Sragen, maka Direktur
memerintahkan Surat Perintah Tugas Nomor 800 / 181 / 040/ 2021 yang
berisi:
Nama : Annisa Ratna Pudyastuti, A.Md.Kep.
Pangkat/Gol : II/c
NIP : 199508102020122019
Jabatan : Pelaksana / Terampil – Perawat
Untuk melaksanakan tugas sebagai Perawat pelaksana di ruang IBS RSUD
dr. Soeratno Gemolong.
Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Keperawatan di ruang IBS
Uraian Tugas :
A. Perawat Instrumen/Scrub Nurse
Sebelum Pembedahan:
1. Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah
2. Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi:
a. Kebersihan ruang operasi dan peralatan
b. Meja mayo/ instrument
c. Meja operasi lengkap
d. Lampu operasi
e. Suction pump
f. Menyiapkan set instrument steril
g. Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan-bahan sesuai keperluan
pembedahan
Saat Pembedahan:
1. Mengingatkan “tim bedah steril” jika terjadi penyimpangan prosedur
aseptic
2. Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah
dan asisten
3. Menata instrument steril di meja mayo
4. Memberikan cairan antiseptic
5. Memberikan linen steril untuk prosedur drapping
6. Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai urutan
7. Memberikan duk steril kepada operator, dan mengambil kain kassa
17
yang telah digunakan
9. Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap
pakai
10. Mempertahankan sterilitas dan kerapihan instrument
11. Menghitung kain kassa, jarum, dan instrument
12. Memberikan hasil perhitungan
13. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
14. Membersihkan kulit disekitar luka setelah luka dijahit
15. Menutup luka dengan kasa steril
16. Penyiapan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi jika ada
Setelah Pembedahan:
1. Memfiksasi drain dan kateter
2. Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit
3. Mengganti alat tenun serta memindahkan pasien dari meja operasi ke
kereta dorong
4. Memeriksa dan menghitung semua instrument sebelum dikeluarkan
dari kamar operasi
5. Memeriksa ulang dokumentasi
6. Memberikan instrument bekas kepada petugas cssd
7. Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai
agar siap pakai
B. Perawat Sirkulasi / Circulating Nurse
Sebelum Pembedahan
1. Menerima pasien yang akan dibedah
2. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check
list, dengan perawat ruang rawat
3.Memeriksa, dengan menggunakan formular “check list” meliputi:
kelengkapan dokumen medis antara lain: izin operasi, hasil
pemeriksaan laboratorium terakhir, radiologi, persediaan darah
4. Melakukan pengkajian keperawatn
5. Memeriksa persiapan fisik
6. Menyusun Asuhan Keperawatan Pre Opearsi
7. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan
Saat Pembedahan:
18
1. Mengatur posisi pasien
2. Membuka set steril
3. Mengingatkan tim bedah untuk mempertahankan Teknik aseptic
4. Mengikat tali jas steril tim bedah
5. Membantu mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan,
jumlah produksi urine
6. Memantau hemodinamik
7. Menyiapkan bahan pemeriksaan
8. Mengambil insrumen yang jatuh
9. Menghitung dan mencatat pemakaian kassa
Setelah Pembedahan:
1. Membersihkan dan merapikan paisen
2. Memindahkan pasien dari meja operasi
3. Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama pasien,
memberikan stimulus, memriksa reaksi pupil
4. Memeriksa kelengkapan dokumen medik
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
6. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pre, intra, post operasi di
kamar bedah
7. Melakuakn serah terima dengan perawat ruangan

C. ROLE MODEL

Role model atau model panutan merupakan seseorang yang


karakternya perlu kita contoh, karena dengan karakter tersebut role model
dapat meraih karier sampai dengan sekarang. Role model dalam aktualisasi
pelatihan dasar CPNS saat ini adalah dr. Purwoko, SpAn.KAKV.KAO, beliau
merupakan dokter spesialis anastesi di RSUD dr. Moewardi Surakarta, yang
tidak lupa menerapkan nilai nilai dasar ASN.

19
Gambar 1.4 Foto Bapak dr. Purwoko, Sp. An. KAKV. KAO

Sebagai dokter anastesi senior beliau mempunyai Integritas yang tinggi


terhadap profesinya. Hal ini merupakan bentuk Akuntabilitas. Ketika bertemu
pasien beliau selalu menanggapi dengan ramah dan sopan, salah satu
bentuk pengamalan nilai Etika Publik. Sikap Nasionalisme tercermin dengan
tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien. Komitmen Mutu beliau
mewujudkan nilai komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dengan
menjaga kualitas pelayanan sebagai dokter anastesi. Beliau disiplin dalam
menjalankan tugas, sederhana, dan berani mengingatkan dalam
pembiasaaan penanaman nilai moral dalam melaksanakan tugas Anti
Korupsi. Serta memberikan support kepada ASN untuk terus mengasah
kemampuan yang dimiliki demi memberikan pelayanan yang lebih baik untuk
kepuasan masyarakat sebagai bentuk perwujudan Manajemen ASN.

20
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. IDENTIFIKASI ISU
Isu merupakan pokok permasalahan yang telah terjadi, sedang terjadi
atau bahkan yang akan terjadi dan menjadi pembicaraan khalayak ramai
sehingga memerlukan jalan keluar atau solusi dengan melakukan tindakan yang
nyata. Agar tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan di lingkungan
tempat kita bekerja. Dalam menyusun rencana untuk kegiatan habituasi maka
perlu ditentukan isu atau permasalahan yang mendasar pada Instansi tempat
kita bekerja, yang pada kegiatan ini pelaksanaan kegiatan habituasi
dilaksanakan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeratno
Gemolong, Kabupaten Sragen. Isu yang diangkat berdasarkan peran dan
kedudukan penulis sebagai Aparatur Sipil Negara mengenai masalah yang
terjadi di ruang lingkup kerja tersebut.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari
aspek:
1. Whole of government (WoG) adalah koordinasi, kolaborasi, kerjasama
dengan pihak lain untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Pelayanan publik meliputi sarana prasarana, SOP, kepuasan pelanggan dan
pelayanan publik.
3. Manajemen ASN meliputi SDM/ ASN, kompetensi, kualitas, dan kuantitas.
Setelah menimbang dan menyimak ada beberapa Isu-isu yang muncul
21
di ruang lingkup penulis bekerja, isu tersebut berdasarkan prinsip-prinsip
kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), berikut isu-isu yang dapat di
identifikasi di lingkungan RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen:

Tabel 2.1 Identifikasi Isu

N Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat ini Kondisi Yang Diharapkan
o
1 Belum optimalnya kepatuhan 1) Masih banyak petugas 1) Petugas mampu menerapkan
petugas dalam melakukan ruang IBS RSUD dr. cuci tangan bedah dengan
prosedur cuci tangan bedah Soeratno Gemolong baik dan benar sebelum mulai
yang baik dan benar di ruang yang belum melakukuan operasi
IBS RSUD dr. Soeratno cuci tangan bedah 2) Resiko infeksi tidak terjadi
Gemolong. dengan baik dan benar 3) Belum tersedianya poster
Sumber isu: sebelum langkah-langkah cuci tangan
Manajemen ASN mulai operasi. bedah yang baik dan benar
Pelayanan Publik 2) Resiko infeksi meningkat
3) Belum tersedianya
poster langkah-langkah
cuci tangan bedah yang
baik dan benar

2 Kurangnya tingkat 1) Masih 1) Pembuangan sampah


. kepatuhan tenaga medis ditemukan sesuai dengan jenisnya
dalam pembuangan sampah sampah yang 2) Resiko infeksi berkurang
sesuai jenisnya. dibuang tidak
sesuai dengan
Sumber isu: jenisnya
Manajemen ASN 2) Resiko
Pelayanan Publik infeski
meningkat
3 Belum optimalnya 1) Masih tercampurnya 1) Instrument sesuai
. pengelolaan instrument tidak dengan setnya, tidak
instrument operasi sesuai set nya ada yang tercampur
Sumber Isu: 2) Menghambat lagi
Manajemen ASN jalannya operasi 2) Operasi berjalan
dengan lancer tidak
ada hambatan

22
4. Kurangnya pengendalian 1) Masih ada 1) Tidak adanya vektor
vektor di ruang Instalansi serangga (lalat dan (nyamuk dan lalat) di
Bedah Sentral RSUD dr. nyamuk) di ruang ruang Instalansi Bedah
Soeratno Gemolong Instalansi Bedah Sentral RSUD dr.
Sentral RSUD dr. Soeratno Gemolong
Sumber isu: Soeratno 2) Resiko infeksi dapat
Whole of Government Gemolong terkendali
Pelayanan publik
Manjemen ASN 2) Resiko infeksi
meningkat
5 Optimalisasi pemasangan Penggunaan Penggunaan restrain
restrain pada pasien intra restrain belum memadai
operasi untuk mengurangi memadai
resiko jatuh

Sumber isu:
Pelayanan publik
Manajemen ASN

Data dukung masing-masing isu dapat dijabarkan sebagai berikut,

1. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan


bedah yang baik dan benar di ruang IBS RSUD dr. Soeratno Gemolong.
a. Petugas belum menerapkan langkah-langkah cuci tangan dengan baik
dan benar karena belum tersedianya poster langkah-langkah cuci tangan
bedah didekat tempat cuci tangan.
b. Foto tempat cuci tangan di ruang Instalansi Bedah Sentral RSUD dr.
Soeratno Gemolong.

Gambar 2.1 Foto Petugas Belum Menerapkan Cuci Tangan Bedah

2. Kurangnya tingkat kepatuhan petugas dalam pembuangan sampah sesuai


dengan jenisnya.
a. Berdasarkan observasi dan informasi dapat disimpulkan bahwa
pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya belum optimal.

23
b. Foto sampah yang masih tercampur pembuangannya

Gambar 2.2 Foto Sampah Masih Tercampur

3. Belum optimalnya pengelolaan instrument operasi


a. Berdasarkan observasi masih sering tercampurnya instrument tidak
sesuai set nya, sehingga sedikit menghambat persiapan operasi.
b. Foto instrument yang masih tercampur tidak sesuai set nya

Gambar 2.3 Instrument Operasi Yang Masih Tercampur

4. Kurangnya pengendalian vektor di ruang Instalansi Bedah Sentral RSUD dr.


Soeratno Gemolong
a. Berdasarkan observasi masih ditemukannya vector(nyamuk dan lalat)
diruang operasi.
b. Masih ada celah di ruang operasi sehingga lalat dan nyamuk masih bisa
masuk kedalam ruang operasi.

Gambar 2.4 Foto Jendela Diruang IBS

24
5. Optimalisasi pemasangan restrain pada pasien intra operasi untuk mengurangi
resiko jatuh

a. Berdasarkan observasi dan pengalaman saya, penggunaan restrain untuk


menali ekstremitas pasien saat dilakukan pembedahan masih belum
memadai.

b. Foto penggunaan restrain saat ini

Gambar 2.5 Foto Pemasangan Restrain yang Masih Belum Memadai

B. ANALISIS ISU
Dari isu-isu yang ditemukan di ruang Instalasi Bedah Sentral
RSUD dr. Soeratno Gemolong Kabupaten Sragen, selanjutnya perlu
dilakukan analisis untuk memahami bagaimana isu tersebut secara utuh
dan dengan menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan
alternatif jalan keluar pemecehan isu. Untuk itu dalam proses penetapan
isu yang berkualitas atau yang bersifat aktual (LAN RI, 2019).

Analisis isu bertujuan untuk mendapatkan 1 isu prioritas. Alat


analisis yang digunakan adaah APKL dan USG. Dari Tapisan APKL
diambil 3 isu yang termasuk pada peringkat 1-3, untuk dianalisis dengan
USG, sehingga diperoleh 1 isu prioritas (LAN RI, 2019).
Teknik analisis APKL (Aktual, problematik, Kekhalayakan,
Kelayakan)
yaitu:
1. A (Aktual) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan dalam masarakat;
2. P (Problematik) artinya isu tersebut memiliki dimensi
masalah yangkompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya secara komprehensif;
3. K (Kekhalayakan) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup

25
orangbanyak.
4. L (keLayakan) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan
dandapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya (LAN
RI, 2019)
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidakA/P/K/L,
nilai 2 berarti kurang A/P/K/L, nilai 3 berarti cukup A/P/K/L, nilai 4 berarti
A/P/K/L dan nilai 5 berarti sangat A/P/K/L, pada masing- masing
kriterima aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan.

Tabel 2.2 Tabel Analisis Isu dengan Metode (APKL)

Total
No. Isu dan Sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
1. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam
melakukan prosedur cuci tangan bedah yang
baik dan benar di ruang Instalasi Bedah 5 4 3 5 17 I
Sentral (IBS) RSUD dr. Soeratno Gemolong.

Sumber isu:
Manajemen ASN
Pelayanan Publik

2. Kurangnya tingkat
kepatuhan tenaga medis dalam pembuangan
sampah sesuai jenisnya.
5 4 3 4 16 II
Sumber isu:
Manajemen ASN

3. Belum optimalnya pengelolaan instrument


operasi
Sumber Isu: 4 3 3 3 13 V
Manajemen ASN

4. Kurangnya pengendalian vector di ruang


Instalansi Bedah Sentral RSUD dr.
Soeratno Gemolong
4 4 4 3 15 III
Sumber isu:
Pelayanan publik
Manjemen ASN
5. Optimalisasi pemasangan restrain pada
pasien intra operasi untuk mengurangi
resiko jatuh
26 3 3 4 4 14 IV
Sumber isu:
Pelayanan publik
Manajemen ASN
Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik APKL, kemudian
menarik 3 isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas,
yaitu:
1. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam melakukan prosedur cuci
tangan bedah yang baik dan benar di ruang Instalansi Bedah Sentral
(IBS) RSUD dr. Soeratno Gemolong.
2. Kurangnya tingkat kepatuhan tenaga medis dalam pembuangan
sampah sesuai dengan jenisnya.
3. Kurangnya pengendalian vektor di ruang Instalansi Bedah Sentral
RSUD dr. Soeratno Gemolong.

Isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis


USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu
isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth
artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera (Lembaga Administrasi Negara, 2019). Analisis USG
dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5
dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak U/S/G, nilai 2 berarti kurang
U/S/G, nilai 3 berarti cukup U/S/G, nilai 4 berarti U/S/G, dan nilai 5 berarti
sangat U/S/G. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang
akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
diusulkan (Lembaga Administrasi Negara: 2019). Hasil analisis USG
terkait isu-isu di RSUD dr. Soeratno Gemolong disajikan dalam tabel 2.3
berikut:

Tabel 2.3 Tabel Analisis Isu dengan Metode (USG)


Total
No. Isu dan Sumber Isu U S G Peringkat
USG
1 Kurangnya tingkat
kepatuhan tenaga medis dalam pembuangan
sampah sesuai jenisnya.
5 4 3 13 II
Sumber isu:
Manajemen ASN

27
2 Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam
melakukan prosedur cuci tangan bedah yang baik
dan benar di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS)
RSUD dr. Soeratno Gemolong.
5 5 5 15 I
Sumber isu:
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
3 Kurangnya pengendalian vector di ruang
Instalansi Bedah Sentral RSUD dr. Soeratno
Gemolong
4 4 4 12 III
Sumber isu:
Whole of Government
Pelayanan public
Manjemen ASN

Keterangan :
Skala skor 5 = sangat besar 2 = kecil
4 = besar 1 = sangat kecil
3 = sedang
Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan
teknik APKL dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani
terlebih dahulu, yaitu “Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam
melakukan prosedur cuci tangan bedah yang baik dan benar di ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. Soeratno Gemolong”. Isu prioritas
yang diangkat sangat erat hubunganya dengan nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

C. ANALISIS PENYEBAB ISU

Dari isu yang diangkat dianalisis penyebab isu dengan menggunakan alat
bantu Fishbone, untuk mendapatkan penyebab-penyebab yang perlu
diintervensi dengan melakukan kegiatan atau inovasi. Diagram Fishbone
dijelaskan sebagai berikut :

28
MAN MATERIAL
Ketidak patuhan Belum tersedianya
petugas untuk melakukan media edukasi
cuci tangan bedah mengena
dengan baik i Langkah-
dan benar langkah cuci
tangan bedah
Belum optimalnya
Kurangnya pengetahuan Kurangnya
petugas sarana dan
kepatuhan petugas
tentang Langkah- prasarana dalam melakukan
langkah cuci tempat dan prosedur cuci
tangan bedah alat cuci
tangan
tangan bedah yang
baik dan benar di
ruangan Instalasi
Kurangnya
sosialisasi Bedah Sentral
Kurangnya
tentang cuci koordinasi
RSUD dr. Soeratno
tangan bedah antar Gemolon
sesuai prosedur petugas

Motivasi
kepatuhan petugas Dalam penyampaian
untuk melakukan edukasi
cuci tangan bedah perlu meningkatkan
sesuai prosedur kembali komunikasi
belum 2
optimal arah.
METHOD

MILIEU

Gambar 2.6 Analisis Fishbone dari Isu Utama

29
Gambar
Setelah dilakukan analisis penyebab
2.8 terhadap isu prioritas dengan
Diagram
menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang
Fish bone
perlu diselesaikan, yaitu: Dari
1. Man : Ketidakpatuhan
analisis petugas untuk melakukan cuci
tangan bedah dengan baik dan benar
dengan
2. Material : Belum tersedianya
fish bone media edukasi mengenai
Langkah- langkah cuci tangan bedah
maka
3. Method : Kurangnyadapat
sosialisasi tentang cuci tangan bedah
sesuai prosedur. disimpulk
4. Milieu : Kurangnyaan
koordinasi antar petugas

penyebab
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
prioritas
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu prioritas “Belum
yang
optimalnya kepatuhan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan
harus
bedah yanag baik dan benar di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS)
diselesaik
RSUD dr. Soeratno Gemolong” tidak diselesaikan antara lain dapat
an, yaitu:
meningkatnya Infeksi Luka Operasi (ILO). Sehingga akan
Man :
menyebabkan beberapa dampak yang merugikan pasien yaitu
Kurangny
menyebabkan bertambahnya beban finansial maupun sosial yang
a
dirasakan oleh pasien beserta keluarga akibat dari bertambahnya
pemaham
waktu dan biaya perawatan, tekanan emosional serta ketidakmampuan
an
melakukan aktifitas secara normal.
tentang

E. Gagasan Pemecahan Isu ketentuan


penangan
Untuk mengatasi isu utama agar dapat teratasi dan tidak
an limbah
menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka
medis
penulis mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu tersebut
Material :
berdasarkan akar masalahnya.
Belum
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang
tersedian
diprioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab, maka penulis
ya stiker
menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi yang direalisasikan
limbah
dalam 5 kegiatan:
infeksius
a. Berdiskusi dengan atasan mengenai penerapan cuci tangan
dan non
bedah yang baik dan benar (sumber: inovasi)
infeksius
di tempat
30
sampah
di
ruangan
Belum t
METHOD

b. Membuat media edukasi berupa poster Langkah-langkah cuci tangan


bedah (sumber: inovasi)
c. Melakukan sosialisasi tentang penerapan cuci tangan bedah yang baik
dan benar (sumber: inovasi, tugas pokok)
d. Melakukan inventarisasi alat cuci tangan bedah (Sumber: Tugas Pokok,
Inovasi)
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan petugas dalam melakukan
prosedur cuci tangan bedah yang baik dan benar (sumber: inovasi)

F. Rancangan Aktualisasi Habituasi

Pada rancangangan aktualisasi habituasi dapat dijabarkan


sebagai berikut:

Unit Kerja : RSUD dr. Soeratno Gemolong


Identifikasi Isu : 1. Gambar optimalnya kepatuhan petugas dalam
Belum
2.8
melakukan prosedur cuci tangan bedah yang baik dan
Diagram
Fish bone
benar di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr.
Dari
Soeratno Gemolong
analisis
Sumber Isu: Manajemen ASN, Pelayanan Publik
dengan
2. Kurangnya
fish bone tingkat kepatuhan tenaga
medis
maka dalam pembuangan sampah
sesuai
dapatjenisnya
Sumber isu: Manajemen ASN
disimpulk
an optimalnya pengelolaan instrument operasi
3. Belum
penyebab
Sumber isu: Manajemen ASN
prioritas
4. Kurangnya
yang pengendalian vektor d ruang IBS
RSUD
harusdr. Soeratno Gemolong
Sumber isu: Pelayanan Publik, Manajemen ASN
diselesaik
an, yaitu: pemasangan restrain pada
5. Optimalisasi
Man : intra operasi untuk mencegah
pasien
Kurangny
resiko jatuh
a
Sumber isu: Pelayanan Publik, Mnajemen ASN
pemaham
an
31
tentang
ketentuan
an limbah
medis
Material :
Belum
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam
tersedian
melakukan prosedur cuci tangan bedah yang baik dan
ya stiker
benar di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr.
limbah
Soeratno Gemolong
infeksius
Penyebab Prioritas: 1. Ketidak
dan nonpatuhan petugas untuk melakukan
cuci tangan bedah dengan baik dan benar
infeksius
2. Belum tersedianya media edukasi Langkah-langkah cuci
di tempat
tangan bedah
sampah
3. Kurangnya
di sosialisasi cuci tangan bedah sesuai
prosedur
beberapa
ruangan koordinasi antar petugas
4. Kurangnya
Belum
Gaasan : Optimalisasi kepatuhan petugas dalam melakukan
tersedia
prosedur cuci tangan bedah yang baik dan benar di
logbook
ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. Soeratno
limbah
Gemolong Kabupaten Sragen
medis
Pemecahan Isu : Kegiatan akan dilaksanakan dalam 5 (lima)
harian di
kegiatan, yaitu:
TPS
1. Mempersiapkan kegiatan aktualisasi yang akan
Method:
dilakukan selama habituasi
Belum
(Sumber Kegiatan: inovasi), menyelesaikan
ada
penyebab
pedoman
MAN, Material, Method dan Milleu
2. penangan
Membuat media edukasi berupa poster langkah-
an limbah cuci tangan bedah (Sumber Kegiatan:
langkah
medis
Inovasi), menyelesaikan penyebab Material
3. Belum
Melakukan inventarisasi alat cuci tangan bedah
dilakukan
(Sumber Kegiatan: Tugas Pokok, Inovasi),
penimban
menyelesaikan penyebab Material
4. gan dan
Melakukan sosialisasi kepada rekan kerja tentang
pencatata
prosedur cuci tangan bedah yang baik dan benar
n(Sumber
limbah Kegiatan: Inovasi, tugas pokok),
medis
menyelesaikan penyebab Milieu , Method dan
harian
Material.
Environm
ent : 32

Kurangny
a
koordinasi
dengan
cleaning
servise
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan
petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan
bedah yang baik dan benar
(Sumber Kegiatan : Tugas pokok, perintah atasan),
GAGASA
Nmenyelesaikan penyebab MAN dan Milieu.
PEMECA
HAN ISU
Berdasark
an
analisis
isu APKL
dan USG,
gagasan
pemecah
an isu
yang
didapat
adalah
Optimalis
asi
pengelola
an limbah
B3 medis
di RSUD
dr.Soerat
no
Gemolon
g Sragen.
Kegiatan-
kegiatan
yang di
lakukan :
Mempelaj
ari
peraturan
33
tentang
pengelola
medis
(Sumber
kegiatan :
SKP)
G. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Melakuka
n Tabel 2.4 Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS

pemilaha KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
n limbah PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) medis (4) (5) (6) (7)
1. Memper infeksius Tersedianya jadwal Keterkaitan Tersedianya Adanya persiapan
siapkan kegiatan selama dengan Agenda 3: jadwal kegiatan aktualisasi
dan non
kegiatan habituasi Manajemen ASN kegiatan yang akan
aktualisa infeksius. Saya mempersiapkan semua selama dilakukan selama
si yang kegiatan dengan habituasi habituasi akan
akan (Sumber memperhatikan kedudukan akan memperkuat
dilakuka kegiatan : serta kode etik ASN memberikan capaian nilai
n konstribusi organisasi:
selama Inovasi) pada visi Semangat untuk
1. Menyampaikan Rancangan kegiatan a. Saya meminta ijin dengan
habituas Kabupaten meningkatkan
kepada Melakuka
kepala aktualisasi sikap sopan dan santun
i Sragen mutu pelayanan
ruang kegiatan tersampaikan kepada kepala ruang.
Sumber : Inovasi yaitu,
selama n dengan bukti lembar (Nasionalisme sila ke-
“Menuju
aktualisasi konsultasi dan bukti
koordinasi 2)
Kabupaten
foto b. Saya menyampaikan
Sragen
dengan rancangan kegiatan yang
Mandiri,
akan saya lakukan
cleaning Sejahtera
selama habituasi dengan
dan
servise sopan dan menggunakan
Berbudaya
bahasa yang baik. (Etika
Berlandask
untuk Publik: Sopan Santun)
an
c. Saya menyampaikan
pengangk Semangat
rancangan kegiatan yang
Gotong
utan akan saya lakukan
Royong”.
selama haituasi dengan
limbah Selanjutnya juga
jujur (Anti korupsi: jujur)
medis
34
dari tiap
ruangan.
kegiatan :
SKP)
Melakuka
n
KONTRIBUSI
NO KEGIATAN
penimban
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
TERHADAP
PENGUATAN NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
gan dan VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) pencatata (4) (5) (6) (7)
2. Berkonsultasi
n limbah Mentor menyetujui a. Saya akan melakukan mendukung
langsung kegiatan pembuatan konsultasi dengan terlebih pencapaian misi
dengan medis
mentor ke
poster dahulu memberi salam. pertama yaitu
tentang (Nasionalisme: Sila I) Meningkatkan
dalam
pembuatan b. Saya melakukan kualitas Sumber
poster logbook. konsultasi dengan sopan Daya Manusia
dan menggunakan
(Sumber bahasa yang baik (Etika
Publik: Sopan Santun)
kegiatan :
c. Saya berkonsultasi dan
Inovasi) menerima arahan dan
masukan dari mentor.
Memonito (Nasionalisme: Sila ke-4)
ring d. Saya melakukan konsultasi
dengan tepat waktu sesuai
kegiatan kesepakatan (Anti Korupsi:
Disiplin)
pengangk e. Saya berkonsultasi dengan
utan seefektif dan seefesisen
mungkin agar dapat
limbah melanjutkan kegiataan
selanjutnya. (Komitmen
medis Mutu: Efektif dan efesien)
3. Berdiskusi
yang dan Adanya dukungan a. Saya berdiskusi dengan
berkoordinasi terhadap rencana sopan.
untuk dilakukan (Etika publik : sopan
aktualisasi
mendapatkan
oleh PT santun)
dukungan dari b. Saya berdiskusi dengan
kepala Wastec
ruang bahasa yang baik dan
dan rekan kerja benar agar tujuan dapat
Internatio
nal 35
(Sumber
kegiatan :
RANCAN
GAN
AKTUALI KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
SASI PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
DAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
HABITUA
tersampaikan dengan
SI baik. (Komitmen Mutu:
Efektif dan Efisien)
c. Saya menyampaikan
ersedia permasalahan dan diskusi
logbook dengan terbuka
(Akuntabilitas:Transpar
limbah ansi)
medis d. Saya berdiskusi dan
menerima arahan dan
harian di
masukan dari rekan
TPS sejawat. (Nasionalisme:
Method: Sila IV musyawarah;
tidak memaksa
Belum kehendak kepada orang
ada lain)

pedoman
3. Membuat media Tersedianya media Keterkaitan dengan Agenda III Tersedianya Adanya kegiatan
edukasi berupa penanganedukasi berupa Manajemen ASN: media membuat media
poster langkah- poster tentang Saya membuat poster dengan edukasi edukasi berupa
an limbahlangkah-langkah sungguh-sungguh dan penuh berupa poster langkah-
langkah cuci
tangan bedah medis cuci tangan bedah tanggung jawab dan sesuai poster langkah cuci
dengan SOP tentang tangan bedah akan
Sumber : Belum langkah- memperkuat
Inovasi Pelayanan Publik langkah cuci capaian nilai
dilakukan Mencetak poster sebagai tangan organisasi :
penimban media edukasi dengan tujuan bedah Semangat untuk

gan dan
36
pencatata
n limbah
harian
Environm
ent :
Kurangny
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN a
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
koordinasi VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) dengan (4) (5) (6) (7)
untuk meningkatkan mutu memberikan meningkatkan
cleaning
pelayanan konstribusi mutu pelayanan
servise terhadap visi
Whole of Government Kabupaten
Saya bekerjasama dengan Sragen
percetakan untuk mencetak yaitu,
poster yang telah dibuat “Menuju
1. Merancang Tersedianya desain a. Saya bertanggung jawab Kabupaten
desain poster poster mengenai menyediakan desain yang Sragen
Langkah-GAGASA mudah dipahami. (Etika Mandiri,
cuci tangan bedah
langkahNcuci Publik) Sejahtera,
tangan bedah b. Saya membuat desain Berbudaya
PEMECA dengan menggunakan Berlandask
Bahasa Indonesia yang baik an
HAN ISU dan benar. (Nasionalisme Semangat
Berdasark sila ke-3) Gotong
c. Saya membuat desain yang Royong”.
an inovatif (komitmen mutu) Selanjutnya juga
d. Saya membuat desain yang mendukung
analisis
sederhana. (Anti Korupsi) tercapainya misi
isu APKL
2. Melakukan Adanya masukan a. Saya menghormati mentor pertama yaitu
konsultasi dan saran dari dan Berkonsultasi dengan Meningkatkan
dan USG, mentor mengenai desain kualitas Sumber
desain yang mentor
poster dengan sopan. Daya Manusia
dibuat gagasan
dengan
(Etika Publik: sopan
mentor pemecah santun)
b. Saya melakukan konsultasi
an isu secara disiplin sesuai
yang dengan waktu yang
disepakati dan tidak
didapat
adalah 37
Optimalis
asi
pengelola
an limbah
B3 medis
di RSUD
dr.Soerat KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
no PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) Gemolon (4) (5) (6) (7)
g Sragen. mengganggu jam kerja.
Kegiatan- (Anti Korupsi)
c. Saya melakukan
kegiatan musyawarah bersama
mentor tentang materi dan
yang di desain lembar balik.
lakukan : (Nasionalisme: sila 4)
3. Mencetak Tersedianya poster a. Saya mencetak poster agar
poster Mempelaj langkah-langkah pelayanan efektif dan
langkah-ari cuci tangan bedah efisien, dimana poster
dapat ditempel dan bebas
langkah cuci
peraturan dilihat kapan saja.
tangan bedah (Komitmen mutu)
tentang b. Saya bekerja sama dengan
percetakan dalam mencetak
pengelola
poster. (Etika publik)
an limbah c. Mencetak poster
dengan
medis memperhatikan
(Sumber tulisanyang ada sudah
tercetak jelas dan
kegiatan : dapat dengan mudah
dibaca atau belum.
SKP) (Akuntabilitas:
Melakuka kejelasan).
4. Memasang Poster dapat a. Saya memasang poster
poster n terpasang dengan dengan cermat (Etika
ditempatpemilaha
yang izin kepala ruang Publik)
mudah dilihat b. Saya berkoordinasi
n limbah saat melakukan
medis
38
infeksius
dan non
(Sumber
kegiatan :
Inovasi)
Melakuka KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN n
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
koordinasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dengan
dan dibaca pemasangan poster dengan
cleaning
oleh petugas penuh tanggung jawab
servise (Akuntabilitas:
Tanggungjawab)
untuk c. Saya menyampaikan,
menghargai saran dan
pengangk
pendapat (Nasionalisme:
utan Musyawarah bersama -
sila ke 4)
limbah d. Saya memasang poster
medis dengan efektif dan efisien
(Komitmen Mutu: Efektif)
dari tiap e. Saya menumbuhkan rasa
peduli terhadap pentingnya
ruangan.
melakukan cuci tangan
(Sumber bedah dengan baik dan
benar. (Anti Korupsi:
kegiatan : Peduli)
SKP)
4. Melakukan Tersedianya alat Keterkaitan dengan agenda III: Tersedianya alat cuci Melakukan
inventarisa Melakukacuci tangan bedah Manajemen ASN tangan bedah akan inventarisasi alat
si alat cuci sesuai kebutuhan Dengan terpenuhinya memberikan cuci tangan
n
tangan alat cuci tangan bedah kontribusi terhadap bedah akan
bedah penimban dapat menunjang kinerja visi Kabupaten memperkuat
Sumber: petugas. Sragen yaitu, capaian nilai
Tugas Pokok gan dan “Menuju Kabupaten organisasi:
Inovasi 1. Melakuakn Adanya arahan dan a. Saya akan bersikap sopan Sragen Mandiri, Semangat untuk
pencatatamasukan
konsultasi dari santun dan hormat ketika Sejahtera, meningkatkan
dengan nkepala
limbahkepala ruang terkait berkonsultasi dengan Berbudaya mutu pelayanan
Kepala Ruang (Etika
medis ke
dalam 39

logbook.
(Sumber
kegiatan :
Inovasi)
Memonito
ring
KONTRIBUSI
kegiatan KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
pengangk PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) utan (4) (5) (6) (7)
ruang limbah
terkait kegiatan Publik) Berlandaskan
kegiatan b. Memberikan kejelasan Semangat Gotong
medis inventarisasi kepada Kepala Ruang Royong”.
inventarisasi
yang mengenai kebutuan alat cuci Selanjutnya juga
alat cuci
tangan di ruang IBS mendukung
tangan bedah
dilakukan (Komitmen Mutu) pencapaian misi
c. Mendengarkan dan pertama yaitu
oleh PT
melaksanakan arahan Meningkatkan
Wastec Kepala Ruang dengan kualitas Sumber
penuh kepedulian dan Daya Manusia
Internatio tanggung jawab (Anti
nal Korupsi)
d. Saya melakukan
(Sumber musyawarah bersama
mentor/kepala ruang
kegiatan : tentang pengadaan alat cuci
Inovasi) tangan bedah
(Nasionalisme:sila ke-4)
2. Melakukan Tersedianya data a. Dengan adanya verifikasi
verifikasiRANCANalat cuci tangan ketersediaan alat cuci
ketersediaan bedah tangan bedah dapat terlihat
GAN kejelasan ketersediaan alat
alat cuci tangan
cuci tangan bedah
bedah AKTUALI (Akuntabilitas)
b. Melakukan verifikasi secara
SASI
efektif dan efisien
DAN (Komitmen Mutu)
c. Melakukan verifikasi
HABITUA ketersediaan alat cuci
SI tangan bedah dengan jujur

40
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dan disiplin (Anti Korupsi)
3. Mengisi form Adanya form a. Seluruh kegiatan harus
permintaan alat permintaan alat cuci didokumentasikan sebagai
cuci tanagn tangan bedah wujud transparansi.
Dokumentasi merupakan
bedah untuk
bentuk kejelasan atau
diserahkan bukti terlaksananya suatu
kebagian kegiatan (Akuntabilitas)
pengadaan b. Mengisi form permintaan
alat cuci tangan bedah
dengan jujur sesuai
dengan kebutuhan (Anti
Korupsi)
4. Menyerahkan Bukti penyerahan a. Saya akan menyerahkan
form permintaan form permintaan alat form permintaan alat alat
alat cuci tangan cuci tangan bedah cuci tangan bedah ke
bagian pengadaan
bedah untuk
dengan. sopan dan
diserahkan santun (Etika Publik)
kebagian b. Saya akan menyerahkan
pengadaan form permintaan alat cuci
tangan bedah dengan
jujur dan disiplin (Anti
korupsi)
c. Saya akan menyerahkan
form alat cuci tangan
bedah dengan penuh
tanggungjawab
(Akuntabilitas)

41
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Melaporkan Laporan permintaan a. Saya akan melaporkan
kepada kepala alat cuci tangan kepada Kepala Ruang
ruang perihal bedah dengan sopan dan
santun (Etika Publik)
pengadaan alat
b. Saya akan melaporkan
cuci tangan kepada Kepala Ruang
bedah yang dengan jujur dan disiplin
diberikan oleh (Anti korupsi)
pengadaan c. Saya akan melaporkan
kepada Kepala Ruang
dengan penuh
tanggungjawab
(Akuntabilitas

5. Melakukan Tersosialisasinya Terkait Agenda III: Tersosialisa Adanya


sosialisasi kepada pengetahuan Manajemen ASN sinya sosialisasi
rekan kerja perawat tentang Dengan adanya kegiatan pengetahua tentang prosedur
sosialisasi kepada rekan n perawat cuci bedah yang
tentang prosedur prosedur cuci
kerja maka akan tentang baik dan benar
cuci tanagn bedah tangan bedah yang meningkatkan kompetensi prosedur akan
yang baik dan baik dan benar dan profesional petugas cuci tangan memperkuat
benar bedah yang capaian nilai
Pelayanan Publik baik dan organisasi:
Sumber : Dengan adanya kegiatan benar Semangat untuk
Inovasi sosialisasi akan meningkatkan memberikan meningkatkan
pemahaman petugas sehingga kontribusi mutu pelayanan
Tugas Pokok
dapat meningkatkan mutu terhadap visi
pelayanan kepada pasien Kabupaten
1. Menyiapkan Tersedianya materi a. Saya menyiapkan materi Sragen
dengan sederhana, yaitu,

42
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
materi dan dan media jelas dan inovatif. “Menuju
media untuk sosialisasi (Akuntabilitas) Kabupaten
sosialisasi b. Saya membuat materi Sragen
dengan efektif,efisien Mandiri,
dan inovatif. Sejahtera,
(Komitmen Mutu) Berbudaya
c. Saya menyusun materi Berlandask
dengan kerja keras dan an
mandiri. (Anti korupsi) Semangat
d. Saya menyiapkan materi Gotong
dan media sosialisasi Royong”.
yang jelas Selanjutnya juga
(Akuntabilitas: jelas) mendukung
2. Melakukan 1) Adanya a. Saya mengucapkan pencapaian misi
konsuktasi persetujuan salam dan pertama yaitu
dengan kepala untuk melakukan menggunakan bahasa Meningkatkan
sosialisasi Indonesia dengan baik kualitas Sumber
ruang untuk
2) Foto koordinasi dan benar. Daya Manusia
rencana (Nasionalisme : sila ke-
dengan kepala
sosialisasi ruang 1)
b. Saya melakukan
konsultasi secara disiplin
sesuai dengan waktu
yang disepakati dan tidak
mengganggu jam kerja.
(Anti korupsi)
c. Saya bersikap hormat
dan menghargai mentor
ketika
berkomunikasi. (Etika Publik)

43
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3. Melakukan 1) Terlaksananya a. Saya melakukan


sosialisasi pelaksanaan sosialisasi dengan
tentang sosialisasi bersungguh-sungguh
2) Perawat IBS agar hasilnya sesuai
prosedur cuci
paham dan hafal dengan yang diharapkan
tangan bedah (Anti korupsi: tanggung
prosedur cuci
yang baikdan tangan bedah jawab).
benar kepada b. Saya dalam melakukan
rekan kerja di Sosialisasi dengan
ruang IBS musyawarah agar
dapat mencapai
kesepakatan bersama
dalam memberikan
pelayanan yang lebih
baik. (Nasionalisme:
Sila ke-4)
c. Saya melakukan
sosialisasi dalam
rangkaa meningkatkan
standar kualitas
pelayanan. (Komitmen
Mutu: berorientasi
mutu)
d. Saya akan senantiasa
bersikap sopan dan
santun dalam
menyampaikan materi
(Etika Publik: sopan)
e. Saya melakukan

44
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sosialisasi sesuai
dengan kesepakatan
waktu (Anti Korupsi:
disiplin).
f. Saya melakukan
sosialisasi dengan jujur
dan terbuka berdasarkan
pada literatur. (Anti
korupsi: jujur).

7. Melakukan Adanya kesimpulan Keterkaitan dengan agenda III: Kegiatan


Adanya kesimpulan
monitoring dan hasil monitoring dan Manajemen ASN melakukan
monitoring hasil dan
evaluasi evaluasi tentang Dengan adanya monitoring dan monitoring dan
evaluasi tentang
kepatuhan petugas evaluasi kegiatan maka akan evaluasi kepatuhan
kepatuhan petugas kepatuhan petugas
dalam melakukan meningkatkan kompetensi dan petugas dalam
dalam melakukan dalam melakukan
prosedur cuci profesionalitas petugas melakukan
prosedur cuci prosedur cuci
tangan bedah yang prosedur cuci
tangan bedah tangan bedah yang
baik dan benar tangan bedah yang
baik dan benar
yang baik dan 1. Konsultasi Mentor menyetujui a. Saya menggunakan kalimat baik dan benar
memberikan
benar dengan mentor kegiatan monitoring yang jelas dan mudah akan akan
kontribusi pada visi
Sumber : terkait kegiatan dan evakuasi, serta dipahami. (akuntabilitas) memperkuat
Kabupaten Sragen
monitoring dan capaian nilai
Inovasi pembuatan lembar b. Musyawarah adanya yaitu, “Menuju
evaluasi serta organisasi:
checklist monitoring kesepakatan dalam Kabupaten Sragen
pembuatan Semangat untuk
mufakat mengenai Mandiri, Sejahtera,
lembar meningkatkan
lembar checklist Berbudaya
checklist mutu pelayanan
monitoring evaluasi Berlandaskan
monitoring Nasionalisme (sila ke 4) Semangat Gotong
c. Saat berkonsultasi saya Royong”.

45
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
bersikap sopan. (Etika Selanjutnya juga
Publik) mendukung
d. Menyiapkan lembar pencapaian misi
checklist secara efisien pertama yaitu
sesuai kebutuhan Meningkatkan
(Komitmen mutu) kualitas Sumber
2. Melakukan Adanya catatan a. Saya bertanggung jawab Daya Manusia
monitoring dan monitoring terhadap pencatatan
evakuasi monitoring dan evaluasi
kegiatan (Akuntabilitas)
dengan b. Saya mencatat hasil
emnggunakan monitoring dan evaluasi
lembar cheklist dengan cermat (Etika
monitoring Publik)
c. Saya mencatat hasil
monitoring dan evaluasi
dengan jujur (Anti
Korupsi)
3. Melaporkan Adanya a. Tanggung jawab dan
kepada mentor kesepakatan hasil Integritas yaitu
mengenai monitoring dan memberikan kesimpulan
kegiatan yang evaluasi berdasarkan data yang
telah dilakukan ada dan tidak ada
dan rekayasa. (Etika publik)
menyampaikan b. Melaporkan dengan uj
hasil jur sesuai dengan hasil
monitoring dan yang ada dalam lembar
evaluasi checklist monitoring. (Anti
Korupsi)
c. Mengevaluasi dengan

46
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL TERHADAP
PELATIHAN ORGANISASI
VISI MISI ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
cermat bertujuan untuk
pengembangan tim.
(Akuntabilitas).

D. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Habituasi dan Aktualisasi

47
OKTOBER NOVEMBER Rencana Bukti
No Kegiatan
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Kegiatan
1 Mempersiapkan 1. Lampiran lembar
kegiatan konsultasi
aktualisasi yang v v v x v v x x x x 2. Foto
akan dilakukan
selama habituasi

2 Membuat media 1. Lampiran


edukasi berupa rancangan dan
poster langkah- hasil poster
x v v v x v v x x x
langkah cuci 2. Lampiran lembar
tangan bedah Konsultasi
3. Foto
3 Melakukan 1. Lampiran lembar
inventarisasi alat konsultasi
cuci tangan x x v v v v x v v v x x 2. Lampiran form
bedah pengadaan
3. Foto

4 Melakukan 1. Lampiran lembar


sosialisasi konsultasi
kepada rekan 2. Lampiran materi
kerja tentang dan media
x x x v v v x x
penerapan cuci sosialisasi
tangan bedah 3. Foto
yang baik dan
benar
5 Melakukan 1. Lampiran lembar
monitoring dan konsultasi
evaluasi 2. Lampiran lembar
kepatuhan Checklist
petugas dalam x x x x v v v v v v x v v v v v 3. Foto
melakukan cuci
tangan bedah
yang baik dan
benar

48
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2016. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Aktualisasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Whole of Government. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga AdministrasI Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat

49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Annisa Ratna Pudyastuti


NIP 199508102020122019
Tempat, tanggal Lahir Boyolali, 10 Agustus 1995
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Status Belum menikah
Alamat Rumah Bondolan RT 04 / RW 03,
Tawengan, Sambi, Boyolali 57376
No HP 081230363698
E – mail annisarat04@gmail.com
Jabatan Pelaksana/Terampil – Perawat
Unit Kerja RSUD dr.Soeratno Gemolong
Sragen
Riwayat Pendidikan
2000 – 2006 SD Negeri 1 Tawengan
2007 – 2010 SMP Negeri 1 Sambi
2011 – 2013 SMA Negeri 1 Simo
2014 – 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
‘Aisyiyah Surakarta
Riwayat Pekerjaan
2017 – 2020 RSU Asyi-Syifa Sambi
2020 – Sekarang RSUD dr.Soeratno Gemolong
Sragen

50
51

Anda mungkin juga menyukai