Anda di halaman 1dari 35

HALAMAN PENGESAHAN

Tema/Judul :

KKN Tematik Penanganan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Pada Hutan,


Lahan, dan Daerah Sungai (DAS) Jeneberang
Gelombang 102

Telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Manimbahoi Kecamatan


Parigi Kabupaten Gowa dari tanggal 28 bulan juli tahun 2019

Makassar, 30 Juli 2019

Menyetujui :

Dosen Pembimbing KKN (DPK) Kepala Desa Manimbahoi

Andang Suryana Soma, S.Hut, M.P Drs. Kamaruddin


NIP. 19780325200812 1 002 NIP.

Mengetahui :
Ketua LP2M Kepala P2KKN
Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Andi Alimuddin, M.Si Muhammad Kurnia, S.Pi, M.Sc, Ph.D
NIP. 196208181987021001 NIP.19720617 199903 1 003
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkatNya sehingga laporan KKN Tematik Penanganan dan Pengendalian

Kerusakan Lingkungan Pada Hutan, Lahan, dan Daerah Sungai (DAS) Jeneberang

Gelombang 102 dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan desa/kelurahan ini dibentuk sebagai hasil pertanggung

jawabanindividu dan kelompok sepanjang kegiatan dan program kerja yang telah

dilaksanakan selama kuliah kerja nyata yang berlangsung di Desa Manimbahoi,

Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa

Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak lepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Andang Suryana Soma, S.Hut, M.P selaku supervisor dari Desa

Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa yang telah memberikan

bimbingan, saran dan motivasi selama KKN berlangsung

2. Bapak Drs. Kamaruddin selaku kepala Desa Manimbahoi beserta jajarannya

dan seluruh masyarakat Desa Manimbahoi yang telah membantu kegiatan

kami.

Makassar, 9 Juli 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................................... 1

Kata Pengantar ........................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................... 4

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................ 5

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI ................................................................ 7

BAB III : HAMBATAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI ............................. 13

BAB IV : ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ............................................ 15

BAB V : PELAKSANAAN PROGRAM KERJA..................................................... 17

BAB VI : EVALUASI UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN ............................. 19

BAB VII : PENUTUP ................................................................................................ 21

Lampiran-lampiran

Data Anggota Posko

Peta Desa

Struktur Pemerintahan Desa

Nama-nama Kepala Dusun

Dokumentasi Kegiatan

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari proses belajar

yang memiliki ciri-ciri khusus juga sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi pada Universitas Hasanuddin dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia

sehingga setiap mahasiswa wajib mengikuti program KKN. KKN sebagai bagian

dari kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa S1 yang pada hakikatnya merupakan

program pendidikan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada Tridarma

Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat, yang merupakan turunan

dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang dilaksanakan dalam bentuk

pengintegrasian antara kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta

pengabdian kepada masyarakat secara interdisipliner.

Mahasiswa sebagai calon sarjana dituntut untuk dapat mengaplikasikan

pengetahuan dan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah secara langsung dalam

membantu melaksanakan pembangunan terutama pembangunan pola pikir,

bersosialisasi serta membantu memecahkan masalah di dalam kehidupan

bermasyarakat. Dalam KKN terdapat pengamalan ilmu berdasarkan pola pikir

interdisiplin dan komprehensip. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN

dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam

masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi

rumit. Oleh karena itu KKN memiliki arah yang ganda, yaitu : memberikan

pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada

4
mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan mambantu masyarakat serta pemerintah

melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di

lokasinya masing-masing.

Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata maka dapat dengan jelas dilihat peranan

suatu institusi pendidikan perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Hasanuddin

pada masyarakat, sehingga terjalin kerja sama antara berbagai pihak baik

pemerintah maupun masyarakat secara umum, yang pada akhirnya peranan

Universitas Hasanuddin sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.

B. Tujuan KKN

Penyelengaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tujuan sebagai

berikut :

1) Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengidentifikasi dan

memecahkan masalah secara interdisipliner dalam kehidupan bermasyarakat.

2) Mahasiswa dapat mengintegrasikan pengalaman belajar, menghubungkan

konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat.

3) Mahasiswa dapat melihat masalah dalam masyarakat dari multi sektoral

sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam satu kegiatan

4) Mahasiswa menjadi fasilitator dalam hal pemberdayaan masyarakat melalui

program kerja yang dirancangkan yang dapat berkelanjutan dan dapat

dilanjutkan oleh pemerintah desa.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Keadaan Geografis dan Demografis

1. Keadaan Geografis

Secara geografis, Desa Manimbahoi berada di Kecamatan Parigi, Kabupaten

Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Desa Manimbahoi terletak di kaki Gunung

Bawakaraeng dengan luas wilayah ± 42,77 Km2. Letak Desa Manimbahoi dengan

batas-batas meliputi :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Bontolerung

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bilanrengi

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Majannang

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bungaya

Desa Manimbahoi terbagi atas 5 (Lima) lingkungan, yaitu Dusun

Borongkopi, Dusun Balleanging, Dusun Kalolo, Dusun Pattiro dan Dusun

Bawakaraeng. Desa ini berada pada ketinggian ± 900 meter diatas permukaan

laut. Keadaan suhu rata-rata 17,250 C dengan curah hujan 2700 mm/tahun.

2. Keadaan Demografis

a. Komposisi Penduduk

Jumlah penduduk yang kami data Desa Manimbahoi sebanyak 408 jiwa,

laki-laki sebanyak 216 jiwa dan perempuan sebanyak 192 jiwa sehingga total

sebanyak 406, dihitung berdasarkan jumlah kepala keluarga sebanyak 112 KK.

Adapun tabel dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.

6
Tabel 1. Data Penduduk menurut Jenis Kelamin Laki-laki, Pendidikan, Mata
Pencaharian,dan Keahlian.
Jenis Jml Usia Jml Pen- Jml Mata Jml Ke- Jml
Kela didikan Pencaharia ahlian
min n
Pria 216 Rema 29 SD 9 Pelayaran 1 Tukang 9
ja kayu
SMP 7 Petani 52 Mekanik 1
SMA 8 Karyawan 1 Pelukis 1
Dst - Wiraswasta 11 Atlet 1
Dewa 126 SD 56 Peternak 3 Peternak 2
sa
SMP 12 Guru 1 Bisnis 2
SMA/SM 16 Staff desa 2 - -
K
S1,D3 3 ,1 PNS 3 - -
Ket : Hasil Pengambilan sampel dari warga

Tabel 2. Data Penduduk menurut Jenis Kelamin Perempuan, pendidikan, Mata


Pencaharian,dan Keahlian.
Jenis Jml Usia Jml Pendidi Jml Mata Jml Keahlian Jml
Kelami kan Pencahari
n an
Wanita 192 Rema 45 SD 22 ….. …. Buat Kue 3
ja
SMP 11 Petani 41 Menjahit 1
SMA 18 Karyawan 1 Bisnis 1
S1 3 Wiraswasta 6 - -
Dewa 141 SD 56 PNS 1 - -
sa
SMP 17 Peternakan 1 - -
SMA/S 19 Staff desa 1 - -
MK
S1 2 - - - -
Ket : Hasil Pengambilan sampel dari warga

b. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Manimbahoi sebagian besar bekerja

sebagai petani, buruh tani, dan peternak. Selain itu, adapula yang bekerja sebagai

7
pedagang, tukang kayu, penjahit, PNS, Pelayaran, wiraswasta, maupun perangkat

desa.

B. Sarana dan Prasarana Kelurahan

Desa Manimbahoi memiliki beberapa sarana dan prasarana, baik berupa

bangunan pemerintah maupun bangunan umum yang dibangun secara swadaya

dan untuk kepentingan masyarakat umum. Adapun sarana dan prasarana yang ada

di Dasa Manimbahoi yaitu :

Tabel 3. Jenis infrastruktur yang terdapat di Desa Manimbahoi.


Jenis infrastruktur yang tersedia Titik Koordinat
No. Jenis/Item Jumlah X Y
1 Puskesmas 0 - -
2 Pustu 1 817654 9413792
3 Posyandu 1 817671 9413801
4 Tempat Ibadah 3 - -
Masjid Nurul Taqwa - 817652 9413719
Masjid Balleanging - 817758 9413093
Masjid Nurul Iman - 817296 9414092
5 Lapangan Bola Borong Kopi 1 817736 9413668
6 Peternakan ayam 1000 817698 9413604
7 Gereja 0 - -
6 Sekolah 6 - -
TK Anugerah bawakaraeng - 817659 9413654
SDI Raulo - 817814 9413031
SMPN 3 Parigi Raulo - 817814 9413031
SDN Raulo - 817672 9413609
Mts Bawakaraeng - 815965 9414681
SDI Lengkese - 816437 9414318
7 Poskamling 2 - -
Dusun Borong Kopi - 817655 9413565
Dusun Kalolo - 816316 9414364
Ket : Hasil Pengambilan sampel Infrastruktur desa Manimbahoi

8
Tabel 4. Jenis Potensi Desa yang tersedia
Jenis potensi desa yang tersedia Titik Koordinat
No. Potensi Desa Ada/Tdk Pemanfaatan Nama X Y
ada
1 Sungai Ada Pengairan Jeneberang - -
2 Danau Ada Tanralili Tanralili - -
3 Mata Air(Air Ada Tanralili Air Terjun 820319 9412610
Terjun/Air Tanah) Lengkesse
4 Bendungan/Waduk Tidak - - - -
Ada
5 Wisata Ada Wisata Bukit 817583 9413226
Muncua
Gunung Ada Pendakian Kaki Gunung 820247 9413017
Bawakaraeng
Agrowisata Ada Kebun Kopi Kebun Kopi 818157 9412258
Pattiro
6 Peternakan Ada Ternak Milik warga 817698 9413604
ayam
Ada Ternak sapi Milik warga 817783 9413022
Ket. Data Sampel Potensi Desa Manimbahoi

9
C. Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Manimbahoi mayoritas berasal dari suku Makassar, ini

terlihat dari bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya

menggunakan bahasa makassar yang kemudian digunakan oleh semua kalangan,

mulai dari yang anak-anak, dewasa hingga orang tua, baik itu di sekolah maupun

dalam aktivitas kesehariannya. Masyarakat Desa Manimbahoi menunjukan

toleransi dan sifat gotong royong serta jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.

D. Kondisi Pemukiman Penduduk

Pemukiman penduduk di Desa Manimbahoi mayoritas masih menggunakan

rumah panggung (rumah adat Balla Tinggia) meskipun beberapa sudah ada yang

menggunakan rumah batu. Pola penataan bangunan pemukiman penduduk

mengikuti sepanjang jalur jalan poros dan lorong-lorong, namun beberapa

rumahpun masih dibangun di areal persawahan sehingga untuk menjangkaunya

hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki. Fasilitas umum seperti jalan raya

menunjukan keadaan yang suda memadai ditandai dengan sepanjang jalan poros

yang telah di aspal meskipun untuk daerah bekas longsoran belum ada perbaikan

bagian jalan utama.

E. Kepercayaan

Secara keseluruhan penduduk Desa Manimbahoi dalam menanamkan

keyakinan di bidang spiritual adalah 99% memeluk agama Islam dan sisanya

memeluk agama Kristen.

10
BAB III

HAMBATAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI

A. Identifikasi Permasalahan

Setelah melakukan observasi selama kurang lebih sebulan dilokasi

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ditemukan hasil akhir identifikasi

masalah, di mana permasalahan yang ada di lokasi KKN dibagi menjadi 3 bidang

yang diupayakan untuk ditemukan alternatif untuk memenuhi kekuarangan

tersebut, antara lain: (1) Sosial dan Pendidikan, (2) Kesehatan, serta (3)

Lingkungan. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Sosial dan Pendidikan

 Sekolah yang ada masih kekurangan tenaga pengajar untuk mata pelajaran

literasi dan ekstrakulikuler

 TK-TPA sangat kekurangan tenaga pengajar

 Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, mulai dari bahan bacaan dan

sumber literasi lain

 Masih banyak siswa sekolah menengah pertama yang tidak mengetahui

dampak dari merokok dan pergaulan bebas

2) Kesehatan

 Lokasi puskesmas lumayan jauh dan terbatasnya akses puskesmas pembantu

 Kebanyakan warga kurang mengetahui penggunaan dan penyimpanan obat

 Beberapa warga mengalami penyakit gondok

3) Lingkungan

 Beberapa rumah tidak memiliki toga dalam pekarangan rumahnya

11
 Di lahan pertanian, hama menjadi masalah utama yang belum terselesaikan

 Lokasi peternakan ayam yang berada di antara rumah warga menyebabkan

polusi udara di beberapa tempat

B. Kendala yang Dihadapi

Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin

Gelombang 102 Periode Juni – Juli 2019 dari hasil kesepakatan pada seminar

program kerja desa, bahwa program kerja diselenggarakan bekerja sama dengan

seluruh elemen masyarakat Desa, khususnya masyarakat Desa Manimbahoi. Salah

satunya adalah sulitnya mengumpulkan masyarakat untuk menghadiri suatu

kegiatan program kerja KKN yang disebabkan aktivitas masyarakat yang cukup

padat dan lomba desa ditingkat Provinsi. Kendala yang dihadapi selama

melakukan pendataan yakni beberapa warga belum mengerti mengenai

pengambilan data base, beberapa masyarakat beranggapan pengambilan data base

merupakan survey untuk pemberian lahan maupun bibit. Kurangnya sosialiasi

kebencanaan dan pertanian menjadi kendala yang paling diperhatikan oleh desa

ini. Adapun beberapa kendala lain yang ada di Desa Manimbahoi yakni tidak

seluruh warga dapat menggunakan bahasa Indonesia, beberapa warga hanya

mengerti bahasa daerah saja. Kendala lain yakni jarak antar dusun yang jauh dan

susah di akses tanpa kendaraan sehingga memperlambat proses pendataan.

12
BAB IV

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan survey dan observasi terhadap keadaan lokasi selama

beberapa hari maka kami dapat menyimpulkan situasi dan kondisi yang terdapat

pada Desa Manimbahoi tersebut. Oleh karenanya kami dapat menarik kesimpulan

untuk menjadikan program kerja terhadap masalah-masalah yang dihadapi,

dengan harapan dapat mengubah dan membangun Desa Manimbahoi ke arah yang

lebih baik. Kami berharap ada bentuk follow up terkait upaya pemecahan masalah

di Desa Manimbahoi.

a) Sosial dan Pendidikan

 Seminar Literasi dan Budaya Membaca

 Bimbingan belajar sore

 Pembinaan TK/TPA un

 Edukasi terkait publikasi di mading sekolah maupun tempat umum

 Perlombaan antar SD/TK/TPA se-Desa Manimbahoi

 Kerja Bakti

b) Kesehatan

 Penyuluhan sadar kesehatan mulut dan kebersihan tangan pada anak sekolah

dasar

 Penyuluhan bahaya rokok bagi kesehatan

c) Lingkungan

 Penanaman pohon di pekarangan sekolah yang masih tandus dan pembagian

bibit tanaman ke masyarakat setempat.

13
 Sosialisasi mengenai pertanian dan holtikultura

 Sosialiasi penggunaan pestisida

14
BAB V

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Program kerja tersebut terdiri dari 3 Program. Hampir semua pelaksanaan

program-program kerja tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Ini karena dukungan dari aparat kelurahan serta masyarakat

kecamatan sehingga pelaksanaan program kerja dapat berjalan lancar.

Adapun bentuk program kerja tersebut, yaitu :

1. Nama kegiatan : Pengambilan Data Base dan Koordinat Lahan

menggunakan Aplikasi di Smartphone.

Tujuan : Mengetahui kondisi lahan dan penggunaan lahan di Desa

Manimbahoi terkhusus pada daerah DAS Jeneberang sebagai data awal untuk

upaya penanganan dan pengendalian kerusakan lingkungan pada lahan, hutan

dan DAS Jeneberang.

Pelaksanaan : pendataan di lakukan di 5 dusun yang ada di Desa

Manimbahoi dimulai tanggal 30/06/2019 hingga 26/07/2019 di setiap hari

senin hingga rabu.

Hasil yang dicapai : Mendapatkan data mengenai sosial ekonomi,

kepemilikan lahan, kandang ternak dan penggunaan lahan seperti

pertanian,perkebunan, maupun tutupan.

2. Nama kegiatan : Sosialisasi Kebencanaan dan Penyuluhan Sampah

Tujuan : Upaya penambahan wawasan akan tanggap bencana

mulai dini dan proses pemilahan dan pengelolaan sampah

15
Pelaksanaan : sosialisasi dilaksanakan pada 24 Juli 2019 di SMPN 3 Parigi

Satap Raulo dengan peserta sosialisasi terdiri atas kelas VII hingga IX dengan

total keseluruhan sebanyak 42 orang dibuktikan melalui absen yang

dijalankan.

Hasil yang dicapai : Menambah wawasan mengenai kebencanaan dan dapat

mengetahui jenis-jenis sampah melalui evaluasi game edukasi “Rangking 1”

3. Nama kegiatan : Pengadaan Kebun Bibit Desa (KBD) di Dusun

Balleanging sebagai bentuk simulasi proses pengolahan lahan akan dampak

kerusakan lingkungan dan pengendalian bencana di Desa Manimbahoi

Tujuan : Upaya reboisasi sejak dini sebagai proses pengolahan

lahan akan dampak kerusakan lingkungan dan pengendalian bencana di Desa

Manimbahoi sebelum pelaksanaan penanaman di DAS Jeneberang.

Pelaksanaan : pembuatan kebun bibit dilaksanakan di lahan samping posko

yang masih kosong dan mudah di kontrol oleh warga sekitar pada tanggal 23

Juli 2019

Hasil yang dicapai : Pembuatan Kebun Bibit Desa dapat menampung 1150

bibit yang terdiri atas bibit jabun sebanyak 900 dan bibit mahoni sebanyak

250 yang akan ditanam di DAS Jeneberang pada tahun berikutnya.

4. Nama kegiatan : Seminar dan Pelatihan pembibitan di kantor

pembernihan wilayah II Makassar d Parangloe.

Tujuan : Upaya bagaimana Mengetahui bibit bibit yang unggul

dan proses penanaman.Proses pengolahan lahan akan dampak kerusakan

16
lingkungan dan pengendalian bencana di Desa Manimbahoi sebelum

pelaksanaan penanaman di DAS Jeneberang.

Pelaksanaan : Mengetahu bibit yang layak ditanam didesa tersebut dan

pengambilan bibit untuk desa.

Hasil yang dicapai : Pembuatan Kebun Bibit Desa Manimbahoi dapat

menampung 1150 bibit yang terdiri atas bibit jabun sebanyak 900 dan bibit

mahoni sebanyak 250 yang akan ditanam di DAS Jeneberang pada tahun

berikutnya.

5. Nama kegiatan : Seminar evaluasi bersama kordes kordes Kecamatan

Parigi dikantor camat parigi.

Tujuan :Untuk tambahan informasi dan mengatahui data yang

sudah dikerjakan oleh kordes kordes yang didesa parigi.

17
BAB VI

EVALUASI UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pencapaian : Sampel Data base sebanyak 130 Pengguna lahan dari 5 dusun

di Desa Manimbahoi masing-masing dusun bawakaraeng sebanyak 28 data, dusun

balleanging sebanyak 28 data, dusun kalolo sebanyak 13 data, dusun pattiro

sebanyak 30 data, dusun borongkopi sebanyak 31 data

Kendala : secara umum kendala yang dihadapi karena lokasi KKN sedang masuk

dalam lomba desa mewakili provinsi sehingga pendataan terhambat pada

persiapan-persiapan lomba desa, juga kurangnya kendaraan sehingga mobilisasi

harus bergantian dan jalanan yang cukup terjal.

Saran : berdasarkan hasil survey lapangan, keresahan masyarakat berada pada

masalah pertanian yang perlu perhatian dari pemerintah secara khusus mengenai

penanganan hama dan edukasi masalah pertanian.

2. Pencapaian : Sosialisasi dan Penyuluhan Sampah dan Kebencanaan

terlaksana di SMP Negeri 3 Parigi yang dihadiri 42 siswa terdiri atas kelas VIII

ssebanyak 16 orang, kelas VIII sebanyak 11 orang ,kelas IX sebanyak 15 orang .

Berdasarkan hasil pre dan post test hampir 80% sudah memahami mengenai

tanggap bencana dan pemilahan sampah dibuktikan melalui kuisioner sebelum

sosialisasi dan game edukasi setelah sosialisasi

Kendala : hanya satu sekolah yang dapat dilaksanakan sosialisasi

Saran : perlu follow up dalam hal bentuk real action sebagai pemanfaatan sampah

sebagai daur ulang

18
3. Pencapaian : Pengadaan Kebun Bibit Desa (KBD) dengan jenis bibit

jabon merah sebanyak 900 dan bibit mahoni sebanyak 250 dengan luas kebun

bibit 3x5 m berada di rumah salah satu warga di Dusun Balleanging Desa

Manimbahoi yang merupakan lokasi dari posko dan dipantau secara langsung oleh

warga sekitar

Kendala : penyebaran beberapa jenis bibit tidak merata antar desa

Saran : perlu pemantauan secara berkala pada kondisi bibit di KBD.

4. Pencapaian : Pengambilan bibit di kantor pembernihan wilayah II

Parangloe dan di simpan di dusun Bellanging Desa Manimbahoi.Pengadaan

Kebun Bibit Desa (KBD) dengan jenis bibit jabon merah sebanyak 900 dan bibit

mahoni sebanyak 250 dengan luas kebun bibit 3x5.

Kendala : Masalah kendaraan kami tidak punya,maka dari itu kami menyewa

mobil pick up untuk mengambil bibit dikantor pembibitan.

Saran : Agar setiap pengambilan bibit sudah ada kendaraan yang tersedia untuk

setiap desa.

5. Pencapaian : Seminar evaluasi bersama kordes kordes Kecamatan Parigi

dikantor camat parigi.

Kendala : susahnya jaringan didesa manimbahoi sehingga lambat jika ada info

dari koordinator kecamatan dan kurangnya informasi.

Saran : Agar setiap kordes mewajibkan punya kendaraan setiap desa

19
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut diri saya pribadi kesimpulan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 102 yang dilaksanakan di Desa

Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa berjalan sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan, dan program kerja yang dilaksanakan terdiri dari :

Dengan adanya Database Lahan Desa Manimbahoi, Sosialisasi Kebencanaan

dan Penyuluhan Sampah, pengadaan Kebun Bibit Desa (KBD),pelatihan

pembibitan dikantor desa dan evaluasi dan apa yang dikerjakan selama kkn

dikantor camat. Program kerja ini terlaksana dengan baik dengan adanya bantuan

kerjasama dari aparat Desa, Kecamatan, karang taruna dan masyarakat umum.

B. Saran

Berdasarkan hasil observasi dan pengambilan data selama dilokasi KKN

yaitu desa manimbahoi, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan kepada

aparat Desa, sebagai berikut :

1. Penyusunan arsip data warga di Desa Manimbahoi dapat dilakukan dengan

bentuk softcopy, sehingga dapat lebih memudahkan dan mengefisienkan

pencarian pengarsipan data warga pada desa.

2. Memberikan penerangan pada jalan-jalan, berupa lampu jalan sehingga warga

dapat beraktifitas pada malam hari dengan lebih baik.

3. Perlunya akses jaringan yang meluas hingga Desa Manimbahoi

20
4. Perlunya Sosialisai tentang kebencanaan,,kesehatan dan bagaimana mengolah

sampah sehingga dapat bermanfaat untuk warga.

5. Adanya pelatihan bagaimana merawat bibit dan jenis apa saja yang bisa

ditanam disekitar DAS.

21
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Daftar Peserta KKN UNHAS Gel.102 Desa Manimbahoi, Kecamatan


Parigi, Kabupaten Gowa.

Tabel 6. Nama Peserta KKN Unhas Gel.102 Desa Manimbahoi


Nama Jurusan Jabatan
Ismail Kurniawan Akuntansi Koord. Desa
Tiyanda Hanti Arum Farmasi Sekertaris
Kusuma
Sitti Hartina Psikologi Bendahara
Muh.Kausar Erzulsyah Agroteknologi Anggota
Mahmud
Muhammad Akhtar Akuntansi Anggota
Sitti Nur Asyifah Rifai Budidaya Anggota
Pertanian
Nur Zenitha Farmasi Anggota

Yulinar Ade Melinda Ilmu Budaya Anggota


Aryangga Pratama Kesehatan Anggota
Masyarakat
Yerry Imanuel Tandirau Teknik Anggota
Pertambangan

Saya Koordinator Desa Manimbahoi atas nama Ismail Kurniawan dari Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya berasal dari Kabupaten Gowa.
Kegiatan sehari hari biasa menghabiskan waktu di masjid.Saya mempunyai hobby
bermain bola dan berenang.Saya mempunyai keluarga atas nama H.kaharuddin
dan ibu saya bernama Hj.Mirnawati.Saya mempunyai kakak (perempuan), 2 adik
saya ( laki laki dan perempuan),dan 1 adik angkat perempuan).

B. Peta Wilayah Desa Manimbahoi

22
Gambar 1. Gambar Wilayah Desa Manimbahoi
C. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi

Gambar 2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Manimbahoi

23
D. Jumlah dan Nama Kepala Dusun

Desa Manimbahoi memiliki 5 dusun dengan masing-masing kepala dusun sebagai

berikut :

1. Dusun Borongkopi : Yusran

2. Dusun Ballenanging : B. Dg. Sese

3. Dusun Pattiro : Nai Beta

4. Dusun Bawakaraeng : H. Samuddin

5. Dusun Kalolo : H. Saido

E. Dokumentasi Kegiatan Desa Manimbahoi

1. Pengambilan Data Based

Gambar . Tinjauan langsung ke lahan komoditi padi

24
Diskusi mengenai masalah lahan dan hama di sector pertanian dan perkebunan

2. Sosialisasi Kebencanaan dan Penyuluhan Sampah

Simulasi Kebencanaan yang dilakukan oleh kordinator desa dan teman kkn lainnya dan tindakan
yang dilakukan saat datang bencana dan evakuasi.

25
Foto bersama Pemberian penghargaan dan sekaligus menutup acara sosialisasi.

3. Pengadaan Kebun Bibit Desa

Tahap pembuatan Kebun Bibit bersama warga

26
Pengambilan Bibit di Kantor Perbernihan Wilayah II di Parangloe

Foto saat Bibit datang di Desa Manimbahoi

27
Sedang menyusun bibit jabon dan mahoni

Suasana kebun Bibit setalah disusun dan disiram

28
Foto Koor.Desa dan anggota bersama dengan KPH yang meninjau dan melihat langsung kebun
bibit

4. Seminar Awal dan Aktivitas Tambahan

Penjelasan Proker yang akan dikerjakan selama berada di desa.

29
Foto Penerimaan KKN Unhas saat seminar awal

Foto Pak Camat,Pak Desa,Ketua BPD dan Koordinator Desa.

30
Foto bersama 3 posko (Manimbahoi,Majannang,Ballarenging) saat diundang penyambutan tim
penilai dari Provinsi dalam pertandingan tingkat desa untuk Desa Manimbahoi

Pemasangan Spanduk Selamat datang untuk Dusun Balleanging Desa Manimbahoi

31
Hias mobil kecamatan dalam rangka Beautiful Malino

5. Seminar Akhir dan Focus Group Discussion (FGD)

Pembukaan Seminar Akhir dan FGD Desa Manimbahoi di Kantor Desa

32
Pemaparan hasil evaluasi program kerja KKN Tematik Gowa Gel 102 Oleh Koordinator Desa.

Penyerahan Plakat KKN Tematik Gowa Gel 102 oleh Koordinator Desa kepada Kepala Desa
Manimbahoi.

33
Foto Bersama teman teman KKN Tematik Gowa Gel 102 Desa Manimbahoi bersama dengan
Kepala Desa Manimbahoi.

Diskusi Bersama dengan anggota Tim Penggerak PKK Desa Manimbahoi.

34
Foto Bersama dengan Aparat Desa dan warga desa Manimbahoi setelah FGD.

35

Anda mungkin juga menyukai