Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KKN

SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

DI DUSUN BANDUROTO, DESA SEMPOL

KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG

Oleh Kelompok : 21

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017
LEMBAR PENGESAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) SEMESTER GENAP 2016/2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Laporan Akhir KKN Kelompok 21


Universitas Muhammadiyah Malang ini dipelajari dan disetujui

Tahun Akademik 2016/2017

Tempat : Dusun Banduroto, Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Tanggal : 13 Januari s/d 12 Februari 2017

Tema : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ilmu Pengetahuan

Dosen Pembimbing Lapang Koordinator Desa Sempol

Numan Aunuh, SH., M.Hum Ramadhan Dato

Menyetujui,
a.n Wadir II DPPM UMM

Dr. Masduki, M.Si


Abstrak

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang dilaksanakan


mahasiswa sebelum menyelesaikan masa study. Salah satu tujuan Kuliah Kerja
Nyata adalah memberikan pengalaman secara langsung kepada para calon sarjana
dengan mengaplikasikan kemampuan dan ilmu yang dimilikinya kepada
masyarakat dengan problem matika yang ada. KKN Universitas Muhammadiyah
Malang (KKN UMM) Kelompok 21 bertempat di Desa Sempol, Kecamatan
Pagak, Kabupaten Malang. Untuk mewujudkan sarjana yang profesional, humanis
dan religius yang dapat berguna bagi masyarakat luas dengan adanya program-
program yang dilaksanakan di Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten
Malang. Program-program tersebut di antaranya dalam Divisi Pendidikan dan
Agama yaitu penyuluhan minat membaca, membantu mengajar Taman
Pendidikan AL-Quran (TPA), mengadakan lomba cerdas cermat, lomba adzan,
mengaji, mengambar, sholat berjamaah, qultum, tilawah quran, pendidikan dalam
sekolah, pendidikan luar sekolah, pengajian akbar dan pembagian sembako gratis.
Divisi Kesehatan yaitu Pelatihan dan Recruitment Dokter Cilik Aku Sehat,
Penyuluhan Gizi dan Pengobatan Gratis, Penyuluhan ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut), Senam minggu pagi. Bidang Ekonomi yaitu penyuluhan
pengolahan buah selai dan Virgin Coconut Oil (VCO), pelatihan pengolahan buah
menjadi selai dan Virgin Coconut Oil (VCO), pembentukan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM). Divisi Sosial dan budaya yaitu kerja bakti, mengajar budaya,
pemberdayaan dan sosialisasi KATAR. Dengan adanya program-program ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Sempol
Kecamatan Pagak Kabupaten Malang. Serta program kerja ini dapat memberikan
pengalaman bagi peserta KKN 21 UMM.
Kata Kunci : KKN UMM, Kelompok 21, Sempol.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Hanya dengan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya penulis dapat
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Dusun Banduroto, Desa Sempol, Kecamatan
Pagak, Kabupaten Malang dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata ini.
Laporan ini disusun sebagai hasil Kuliah Kerja Nyata yang telah penulis
laksanakan selama satu bulan pada tanggal 13 Januari 2017 sampai dengan 12
Februari 2017 di Dusun Banduroto, Desa Sempol, Kecamatan Pagak, Kabupaten
Malang.

Laporan ini berisi seluruh program kerja yang telah dilaksanakan selama
kegiatan Kuliah Kerja Nyata di lokasi Dusun Banduroto, Desa Sempol,
Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Selain itu, laporan juga berisi kendala dan
problematika yang dihadapi selama pengerjaan dan penyelesaian program kerja.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan karunia kesehatan dan berbagai


kemudahan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata hingga penyusunan
laporan.
2. Bapak Numan Aunuh, SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapang.
3. Bapak Drs. Amir Syarifudin, MP. selaku Kepala Divisi DPPM.
4. Bapak Dr. Masduki, M.si selaku Wakil II DPPM Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Budi Mulyani selaku Tim Penanggungjawab Lapangan.
6. Bapak Syamsul Arifin selaku Kepala Desa.
7. Bapak Purwoko selaku Ketua RW.
8. Bapak Munir dan Bapak Nasir selaku Ketua RT 27 A dan B, Bapak Edi dan
Bapak Nuriyanto selaku Ketua RT 28 A dan B, Bapak Suparto selaku Ketua
RT 29, dan Bapak Agus Sujono selaku Ketua RT 30.
9. Rekan rekan mahasiswa dan mahasiswi kelompok KKN 21 UMM.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam
memberikan dukungan dan bantuan.
Namun dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan.

Malang, 20 Februari 2017

KKN 21 SEMPOL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Keadaan Geografis Desa


Desa Sempol merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem
perwilayahan kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, secara
geografis desa Sempol memiliki luas wilayah 30 Ha dengan kondisi tanah yang
kering. Desa Sempol terletak di sebelah utara berbatasan dengan desa sekaligus
kecamatan Pagak, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sumbermanjing
Kulon, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumberpetung, Kecamatan
Kalipare dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Sumberkerto. Desa
Sempol berjarak 19 km dengan ibukota Kabupaten Malang yaitu Kepanjen.
Mayoritas penduduk Desa Sempol adalah petani musiman (tebu, pisang, kelapa,
singkong, dan salak), wirausaha dan tidak sedikit yang menjadi TKI.
Sempol yang terletak di sebelah selatan desa, Kecamatan Pagak
merupakan daerah pegunungan. Terdapat beberapa gunung yang non aktif seperti
Gunung Remuk (Sono Indah), Gunung Mbah Gabok (Pondok Kobong), Gunung
Paimo (Sempol Lor) dan lain-lain. Jalur pariwisata tergolong tidak ada di Desa
Sempol, yang ada hanyalah jalan atau akses ke tempat wisata Desa Sempol yang
terkenal yaitu Gunung Kendeng (bergandengan). Mayoritas warga Desa Sempol
beragama Islam (NU dan Muhammadiyah), selain itu agama yang dianut yaitu
Kristen ditandai dengan adanya gereja di wilayah Sempol Kidol (Banduroto).
Desa Sempol terbagi menjadi beberapa dusun seperti Dusun Sempol Lor
Craba'an Pasar Sempol, Prapatan, Tetelan, Kebon Klopo, Kali Saman Sempol
Kedol Banduroto, Sono Indah, Kampung, Karang Jambe, Kampung Petek,
Umbulan, dan lain-lain.
Letak Demografis desa terpengaruh oleh kondisi geografis. Transportasi
utama yang digunakan penduduk desa sehari-hari antara desa ke kecamatan
dengan estimasi jarak 4 km adalah sepeda motor dan angkutan kota. Sedangkan
alat transportasi dari kecamatan ke kabupaten dengan estimasi jarak 19 km
menggunakan sepeda motor, angkutan kota, dan mobil. Kondisi jalan Desa
Sempol tebilang baik yaitu beraspal meskipun masih ada beberapa ruas jalan
yang berbatu.
Secara demografis jumlah penduduk desa Sempol sampai akhir 2016
adalah:
Jumlah penduduk Desa Sempol sejumlah : 4000 Jiwa
Laki-laki : 1327 Jiwa
Perempuan : 2673 Jiwa
Tingkat Pendidikan masyarakat di Desa Sempol adalah
perguruan tinggi sebanyak : 1 orang
SMU/SMK sebanyak : 2736 orang
SMP sebanyak : 364 orang
SD atau Pendidikan Dasar sebanyak : 900 orang
1.2 Keadaan Sosial Ekonomi Desa
Keadaan sosial ekonomi di desa ini bisa dikatakan cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari hasil penjualan pertanian. Namun disisi lain dapat kita lihat
bahwa tingkat konsumtif warga Desa Sempol dapat dikatakan cukup rendah. Hal
ini yang mengakibatkan adanya suatu kesenjangan ekonomi antar warga. Tetapi
selain bertani, masyarakat Desa Sempol mempunyai penghasilan sampingan dari
hasil peternakan sapi dan kambing. Lapangan pekerjaan penduduk Desa Sempol
juga kurang variatif. Hasil bertani dan berternak masih dijual mentah, sehingga
nilai jualnya juga rendah. Tebu, pisang, kelapa, dan salak menjadi komoditas
yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain sosial ekonomi, dari segi
sosial budaya di Desa Sempol, khususnya Dusun Banduroto, dapat digolongkan
cukup baik. Warga hidup berdampingan rukun dan damai. Sementara itu, Desa
Sempol memiliki beberapa organisasi, diantaranya kelompok PKK yang
beranggotakan ibu-ibu, jamaah tahlil laki-laki dan perempuan, dan karang taruna.
1.3 Keadaan Keagamaan
Jumlah penduduk menurut agama yang dianut adalah:
Islam : 3982 jiwa
Kristen : 18 jiwa
Kegiatan rutin keagamaan dan peringatan hari besar agama rutin
diselenggarakan. Sementara itu, di pusat peribadatan, seperti masjid dan
mushola, dilakukan kegiatan pembinaan seperti pengajian rutin dan TPQ.
Sarana tempat ibadah di Dusun Banduroto, Desa Sempol terdapat 1 buah
masjid, 2 mushola dan 1 gereja. Meskipun berbeda agama, namun kehidupan
masyarakat Dusun Banduroto, Desa Sempol sangatlah menjunjung tinggi
kerukunan dan saling menghormati keberadaan antar umat beragama. Hal ini
terbukti dari partisipasi warga dalam kegiatan yang bersifat gotong royong selalu
dilakukan dengan bersama-sama tanpa membedakan agama.
1.4 Lembaga Pemerintah dan Lembaga Desa
Lembaga pemerintah dan lembaga desa terdiri dari :
Puskesmas
Balai dukuh
Perangkat Desa
Sekolah SD & TK
PKK
BAB II

IDENTIFIKASI SUMBER DAYA

2.1 Alam dan Sarana (sektor pertanian, peternakan, ekonomi, dan lain-
lain)

Desa Sempol merupakan sebuah desa yang memiliki potensi alam yang
cukup kaya, salah satu keunggulan yang dimiliki desa ini adalah adanya pertanian
tebu, kelapa dan salak. Didesa ini terdapat satu kelompok tani yang diketuai oleh
pak Purwoko (Ketua RW) dan beranggotakan beberapa warga serta perangkat RT
29 bapak Suparto. Secara goegrafis, sempol memiliki luas wilayah 30 Ha
dengan kondisi tanah yaitu kering. Sempol yang terletak di sebelah selatan desa,
Kecamatan Pagak merupakan daerah pegunungan. Terdapat beberapa gunung
yang non aktif seperti Gunung Remuk (Sono Indah), Gunung Mbah Gabok
(Pondok Kobong), Gunung Paimo (Sempol Lor) dan lain-lain. Sarana pertanian
yang terdapat di Desa Sempol yaitu sawah teknis seluas 10 Ha, sawah tadah
hujan seluas 3 Ha, ladang seluas 7 Ha, dan lahan peternakan seluas 10 Ha.
Hasil sektor pertanian yang ada di Desa Sempol yaitu tebu, singkong, pisang,
kelapa, dan salak.

Sedangkan dari segi peternakan desa Sempol yang dikembangkan yaitu


peternakan sapi daging, kambing dan ayam kampung. Hasil ekonomi yang ada di
Desa Sempol yaitu wirausaha pangan, pengembangan kerajinan tangan membuat
tas dari bahan bekas (plastik), dan sebagainya.

2.2 Potensi Tiap Dusun (jumlah dan jenis usaha Home Industry yang
ada)

Terdapat tiga dusun didesa sempol yaitu padukuan Banduroto, dimana


disetiap dusun memiliki potensi yang sama dalam hal potensi perekonomian. Di
ketiga dusun ini terdapat pootensi pertanian tebu yang sangat maksimum. Selain
tebu, terdapat perkebunan kelapa dan salak yang tidak kalah melangit. Kondisi
desa yang didukung oleh pengairan yang melimpah, menjadikan tanah didesa ini
menjadi tanah yang cukup subur. Meskipun potensi penghasilan yang maksimum,
namun belum mampu menjadi penopang ekonomi desa. Hal ini disebabkan
kepemilikan akan pertanian ini. Mayoritas warga pribumi hanya menjadi buruh
ditanah sendiri dan ini menjadi pilihan prioritas dikarenakan warga lebih memilih
penghasilan langsung dari buruh meskipun sangat minim.

Dari hasil pertanian yang dimiliki terdapat beberapa yang memiliki potensi
yang tinggi untuk dikembangkan, yaitu kelapa dan buah salak. Kelapa dapat
dikembangkan menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) yang sangat menguntungkan
apabila dikembangkan, sedangkan buah salak berpotensi untuk dikembangkan
menjadi selai. Kedua potensi ini dapat dikembangkan, jika mindset warga dapat
disadarkan untuk berinovasi. Kecenderungan warga akan penghasilan pasti
meskipun minim menyebabkan mereka enggan untuk mencoba usaha lain, tentu
hal ini menjadi hambatan dalam menciptakan inovasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desa sempol memiliki potensi
yang sangat tinggi untuk menjadi penopang ekonomi warga desa sempol. Akan
tetapi terdapat kendala yang cukup serius dari segi mindset masyarakat desa
sempol.

2.3 Manusia, Keahlian Mata Pencaharian

Dari hasil observasi yang kami lakukan selama 1 bulan pelaksanaan KKN
diperoleh data mata pencaharian warga desa sempol, diantaranya:

petani sebanyak 1200 Jiwa


peternak sebanyak 1860 orang
pegawai negeri sipil sebanyak 200 orang
pengrajin sebanyak 3 oran
pedagang sebanyak 6 orang

melalui observasi itu diperoleh data masyarakat sempol yang memiliki pendidikan
terakhir sekolah menengah atas dan kebawah. Selain itu aparat desa yang
memegang kendali desa termasuk dalam riset ini, antara lain:

Purwoko (RW) : SMP


Suparto (RT 29) : SMA
Edi (RT 28b) : SMP
Nuriyanto (28a) : SMP
Agus (RT 30) : SMP
Munir (RT 27a) : SMP
Nasir (RT 27b) : SMP
Hasan (Kamituo) : SMA
Syamsul Arifin (KADES) : S1
Singkir (KAUR Keuangan) : SMA

Dari segi pendidikan seperti yang disebut diatas mayoritas menempuh jenjang
pendidikan hingga SMA dan SMP, akan tetapi meskipun demikian kemampuan
dan keahlian masyarakat desa sempol dirasa mampu bersaing dengan desa yang
mayoritas masyarakat yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Hal ini
terbukti dari pola pikir beberapa warga yang cukup berpengaruh dalam menata
perekonomian didesa.
BAB III

PROGRAM DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT

3.1 Program Kerja dan Sasaran

3.1.1 Divisi Pendidikan dan Agama

Ketua Divisi : Angga Nafis Akmal

Anggota : Achmad Meddy Adreawan Bhakti

Thomi Dhia

Riska Eky Pur Irianti

Fitri Dwi Arianti

Ali Yahya

Bidang Pendidikan dan Agama memiliki beberapa program kerja yang


melibatkan masyarakat Desa Sempol dan ditujukan pada anak-anak yang
bersekolah di SD terdekat yaitu SD Negeri Sempol 04 beserta TK. Program ini
dilakukan karena kami melihat minimnya tenaga pengajar disana sedangkan minat
belajar murit disana sangat tinggi, terbukti dengan diadakannya program kami
anak-anak sangat antusias tanggap dan terlihat sangat cerdas. Beberapa program
kerja dan sasaran Divisi Pendidikan dan Agama diantaranya :

1. Penyuluhan minat membaca dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri


Sempol 04. Divisi pendidikan dan agama menjalankan program ini karena
melihat kurangnya minat baca di kalangan anak SD terbukti gedung
perpustakaan di sekolah itu nampak sepi dan hampir kosong.
2. Pengajian Akbar dan Pembagian Sembako dengan sasaran masyarakat
Desa Sempol, baik wanita, pria, dan anak-anak. Pada program kerja
pembagian sembako ditargetkan pada warga Desa Sempol yang kurang
mampu dengan acuan data dari setiap Rt yang kemudian di observasi lagi
oleh Divisi Pendidikan dan Agama.
3. Lomba-Lomba Keagamaan dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri Sempol
04.
4. Lomba-Lomba Cerdas Cermat dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri
sekitar Desa Sempol khususnya kelas 3,4,5, dan 6.
5. Shalat Berjamaah di Masjid dengan sasaran mahasiswa KKN 21 UMM.
6. Qultum dan Tilawah Qurandengan sasaran mahasiswa KKN 21 UMM.
7. Pendidikan Luar Sekolah dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri Sempol
04 khususnya kelas 5 dan 6.
8. Pendidikan Dalam Sekolah dengan sasaran siswa-siswi SD Negeri Sempol
04 khususnya kelas 3.

Langkah-langkah Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan program-program kerja yang telah disusun,


persiapan demi persiapan dilakukan. Persiapan-persiapan tersebut melibatkan
kerjasama antara seluruh anggota kelompok KKN bukan hanya dari pelaksana
program bidang yang bersangkutan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan
dari setiap program kerja adalah:

1. Penyuluhan Minat Membaca

Persiapan yang dilakukan yaitu penentuan, pencarian, dan persiapan


materi penyuluhan yang dilakukan oleh pelaksana program kerja. Persiapan
tempat penyuluhan, izin yang dilakukan kepada wali kelas dan pihak sekolah,
serta pengarahan jalannya kegiatan oleh seluruh anggota Bidang Pendidikan
dan Agama dan anggota KKN yang membantu. Tempat pelaksanaan
pelaksanaan Penyuluhan minat membaca dilakukan di SDN 4 Sempol dengan
cara kelas per kelas.
2. Pengajian Akbar dan Pembagian Sembako

Persiapan yang dilakukan dalam kegiatan pengajian akbar yaitu penentuan


topik ceramah, penceramah, peserta pengajian, tamu undangan, dan konsumsi.
Penentuan peserta pengajian didiskusikan oleh petinggi-petinggi desa
kemudian dilakukan penyebaran undangan yang dilakukan oleh Bidang
Humas. Tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan di masjid AL-Falah dengan
pemateri Ust. Abu Hafidz seorang dosen dari Universitas Brawijaya.

Persiapan yang dilakukan dalam program kerja pembagian sembako


adalah persiapan sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, mie instan,
dan teh. Sembako dibungkus secara rapi dan diberikan kepada warga kurang
mampu yang telah didata oleh pelaksana kegiatan melalui Ketua-ketua RT
setempat. Pendistribusian sembako dilakukan dengan cara mendatangi
langsung ke tempat tinggal warga terkait oleh pelaksana program.

3. Lomba-Lomba Keagamaan

Persiapan yang dilakukan yaitu melakukan pendataan peserta lomba,


pengklasifikasian lomba keagamaan dan pembungkusan hadiah dan
pengadaan sertifikat untuk para juara sebagai bentuk apresiasi pada anak-anak
yang telah mengikuti lomba. Lomba-lomba keagamaan ini dilakukan di
Masjid AL Falah pada waktu sore hari bada ashar, sedangkan pengumuman
juara dan pembagian hadiah dilakukan saat acara syukuran dan penutupan
KKN 21 Desa Sempol.

4. Lomba-Lomba Cerdas Cermat

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu persiapan pertanyaan dengan


mempertimbangkan durasi waktu yang ada, melakukan pendataan peserta
lomba, pengklasifikasian lomba cerdas cermat berdasarkan tingkatan kelas
yaitu mulai dari kelas 3,4,5, dan 6 kemudian penyebaran undangan ke
sekolah-sekolah sekitar Desa Sempol, pembungkusan hadiah dan pengadaan
sertifikat untuk para juara sebagai bentuk apresiasi pada siswa-siswi yang
telah mengikuti lomba. Adapun tempat agenda berlangsung di SDN 4 Sempol.
5. Shalat Berjamaah di Masjid

Persiapan shalat berjamaah yaitu imam shalat, jamaah shalat yang


mayoritas adalah anggota KKN 21 UMM dan warga sekitar. Dilanjutkan
dengan persiapan Qultum dan Tilawah Quran bada sholat magrib sampai
akan memasuki sholat isya, dengan materi Qultum yang disiapkan oleh
pemateri yang telah terjadwal dan penyediaan Quran untuk tilawah oleh
anggota KKN 21 UMM.

6. Pendidikan Luar Sekolah

Persiapan mengajar di sekolah yaitu absen setiap anggota pengajar dari


Bidang Pendidikan dan Agama dan persiapan materi pengajaran.

7. Pendidikan Dalam Sekolah

Persiapan mengajar di luar sekolah yaitu sarana dan materi pengajaran.

Problematika yang dihadapi

Dalam pelaksanaan program kerja, tak luput dari adanya kendala atau
problematika yang dihadapi. Kendala atau problematika yang ada memberikan
pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program kerja
dengan baik. Adapun kendala atau problematika yang dihadapi Bidang
Pendidikan dan Agama pada setiap program kerja yaitu:

1. Penyuluhan Minat Membaca

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Penyuluhan Minat Membaca


pada Siswa Sekolah Dasar yaitu ketergantungan siswa dengan buku pelajaran
namun kurangnya penunjang buku pelajaran dan antusias siswa dalam hal
pembelajaran.

2. Pengajian Akbar dan Pembagian Sembako

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Pengajian Akbar yaitu kurang


adanya jamuan untuk tamu undangan dikarenakan keterbatasan bahasa.
Sedangkan pada program kerja Pembagian Sembako, terlaksana dengan baik
tanpa adanya kendala. Hal ini disebabkan oleh kerjasama yang baik antara
pelaksana kegiatan dengan Ketua RT setempat dalam hal pendataan
masyarakat kurang mampu.

3. Lomba-Lomba Keagamaan

Berkat adanya dukungan yang baik dari pihak sekolah dan juga para
peserta program kerja Lomba-lomba Keagamaan, terlaksana dengan baik
tanpa adanya kendala.

4. Lomba-Lomba Cerdas Cermat

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Lomba-lomba Cerdas Cermat


pada Siswa Sekolah Dasar yaitu adanya miskomunikasi dengan salah satu SD
sekitar Desa Sempol. Selain itu, terdapat SD yang tidak mengikuti atau tidak
turut berpartisipasi dalam kegiatan dikarenakan sedang sibuk-sibuknya
mempersiapkan siswa-siswi kelas 6 untuk ujian.

5. Shalat Berjamaah di Masjid

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Shalat Berjamaah di Masjid


yaitu minat shalat berjamaah mahasiswa KKN 21 UMM semakin hari semakin
menurun. Selain minat mahasiswa, faktor cuaca juga memberikan pengaruh
terhadap kelancaran program kerja ini. Apabila hujan turun dengan lebat,
mahasiswa KKN 21 UMM melakukan shalat berjamaah di posko masing-
masing.

6. Qultum dan Tilawah Quran

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Qultum dan Tilawah Quran


yaitu hamper sama dengan shalat berjamaah di Masjid yaitu berkurangnya
minat mahasiswa KKN 21 UMM hari demi hari. Selain minat mahasiswa,
faktor cuaca juga memberikan pengaruh terhadap kelancaran program kerja
ini. Apabila hujan turun dengan lebat, mahasiswa KKN 21 UMM melakukan
shalat berjamaah di posko masing-masing dan tidak melakukan Qultum dan
Tilawah Quran karena keterbatasan Al Quran yang ada di posko.
7. Pendidikan Luar Sekolah

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Pendidikan Luar Sekolah yaitu


mengajar (Les) adalah terbatasnya media pendukung, khususnya buku
pelajaran. Selain media pendukung, sumber daya manusia yang ada dibawah
rata-rata. Akibatnya proses belajar mengajar sedikit terhambat. Selain itu,
keterbatasan bahasa juga menjadi hambatan komunikasi antara mahasiswa dan
siswa-siswi SD khususnya kelas 5 dan 6.

8. Pendidikan Dalam Sekolah

Kendala dalam pelaksanaan program kerja Pendidikan Dalam Sekolah


yaitu mengajar adalah terbatasnya media pendukung, khususnya buku
pelajaran. Selain media pendukung, sumber daya manusia yang ada dibawah
rata-rata. Akibatnya proses belajar mengajar sedikit terhambat. Selain itu,
keterbatasan bahasa juga menjadi hambatan komunikasi antara mahasiswa dan
siswa-siswi SD maupun TK.

Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Kerja

Adapun faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program kerja


Bidang Pendidikan dan Agama pada setiap program kerja yaitu:

1. Penyuluhan Minat Membaca

Faktor Penghambat yaitu adanya siswa yang memprovokasi untuk lebih


memilih kegiatan pramuka dibanding penyuluhan minat membaca. Faktor
pendukung kegiatan ini yaitu antusias siswa-siswi lain yang lebih memilih
mengikuti kegiatan penyuluhan minat membaca.

2. Pengajian Akbar dan Pembagian Sembako

Faktor penghambat dari program kerja pengajian akbar yaitu terjadinya


miskomunikasi antara penyelenggara kegiatan dengan warga desa. Faktor
pendukungnya yaitu warga yang kooperatif dalam menyiapkan acara, seperti
pada hal konsumsi dan pada saat acara sedang berjalan dan pada akhir acara.
Faktor pendukung program kerja pembagian sembako adalah kerjasama yang
baik antara pelaksana kegiatan dan beberapa Ketua RT setempat dalam hal
pencarian data warga yang kurang mampu.

3. Lomba-Lomba Keagamaan

Faktor Penghambat yaitu kurangnya koordinasi antara anggota pelaksana


program kerja Bidang Pendidikan dan Agama dengan mahasiswa KKN 21
UMM yang lain. Kurangnya jumlah anggota Bidang Pendidikan dan Agama
juga mempengaruhi jalannya kegiatan. Faktor pendukung kegiatan ini yaitu
antusias dan semangat siswa-siswi dalam mengikuti lomba-lomba keagamaan
yang diadakan.

4. Lomba-Lomba Cerdas Cermat

Faktor Penghambat yaitu kurangnya koordinasi antara anggota pelaksana


program kerja Bidang Pendidikan dan Agama dengan mahasiswa KKN 21
UMM yang lain. Kurangnya jumlah anggota Bidang Pendidikan dan Agama
juga mempengaruhi jalannya kegiatan. Faktor pendukung kegiatan ini yaitu
antusias siswa-siswi dalam mengikuti lomba-lomba cerdas cermat yang
diadakan.

5. Shalat Berjamaah di Masjid

Faktor Penghambat yaitu kurangnya minat mahasiswa dalam


menyelesaikan program kerja dan cuaca yang tidak menentu. Faktor
pendukung kegiatan ini yaitu fasilitas shalat yang memadai, jarak posko
dengan masjid yang dekat, dan makmum shalat yang memenuhi masjid.

6. Qultum dan Tilawah Quran

Faktor Penghambat yaitu kurangnya minat mahasiswa dalam


menyelesaikan program kerja, terbatasnya pengetahuan tentang agama dan
tajwid Quran, dan cuaca yang tidak menentu. Faktor pendukung kegiatan ini
yaitu fasilitas mengaji yang memadai dan jarak posko dengan masjid yang
dekat.
7. Pendidikan Luar Sekolah

Faktor Penghambat yaitu fasilitas dan sarana mengajar di luar sekolah


kurang memadai, terbatasnya anggota KKN yang dapat mengajar pelajaran
yang diajarkan, dan membengkaknya jumlah siswa yang ingin mengikuti les
bersama anggota KKN sehingga memengaruhi fokus mengajar pada siswa
kelas 5 dan 6. Faktor pendukung kegiatan ini yaitu antusias siswa-siswi dalam
hal menambah waktu belajar.

8. Pendidikan Dalam Sekolah

Faktor Penghambat yaitu fasilitas, sarana, dan media pendukung


khususnya buku pelajaran di sekolah kurang memadai Faktor pendukung
kegiatan ini yaitu antusias siswa-siswi dalam menuntut ilmu meskipun dalam
keadaan yang serba terbatas.

3.1.2 Divisi Kesehatan

Ketua Divisi : Fitra Risaldi

Anggota : Allen Winmall Purwadi

Bayu

Wahyu

Bidang kesehatan memiliki beberapa program kerja yang ditujukan kepada


masyarakat Desa Sempol dan anak-anak yang bersekolah di SD terdekat yaitu SD
Negeri Sempol 04. Beberapa program kerja dan sasaran Bidang Kesehatan antara
lain:

1. Pelatihan dan Recruitment Dokter Cilik Aku Sehat dengan sasaran


siswa-siswi SD Negeri Sempol 04 khususnya kelas 3,4, dan 5.
2. Penyuluhan Gizi dan Pengobatan Gratis dengan sasaran masyarakat Desa
Sempol.
3. Penyuluhan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), sikat gigi, dan cuci
tangandengan sasaran siswa-siswi SD Negeri Sempol 04 khususnya kelas
3,4, dan 5.
4. Senam Minggu Pagi dengan sasaran seluruh anggota KKN 21 UMM.
Langkah-langkah Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan program-program kerja yang telah disusun,


persiapan demi persiapan dilakukan. Persiapan-persiapan tersebut melibatkan
kerjasama antara seluruh anggota kelompok KKN bukan hanya dari pelaksana
program bidang yang bersangkutan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan
dari setiap program kerja adalah:

1. Pelatihan dan Recruitment Dokter Cilik Aku Sehat dan Penyuluhan


ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), Sikat gigi, dan Cuci Tangan

Persiapan yang dilakukan yaitu mendata siswa siswi yang berminat


untuk direkrut menjadi Dokter Cilik mulai dari siswa SD kelas 3 s/d kelas 5.
Bahan bahan yang dipersiapkan untuk pelatihan Dokter Cilik antara lain
Masker, alat alat P3K, sikat gigi, pasta gigi, dan sabun cair. Pelatihan Dokter
Cilik ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 yang berupa pelatihan
pertolongan pertama dan Sabtu, 4 Februari 2017 yang berupa pelatihan cuci
tangan dan sikat gigi.

2. Penyuluhan Gizi dan Pengobatan gratis


Persiapan yang dilakukan untuk Penyuluhan Gizi adalah
menyiapkan materi mengenai gizi yang akan dipresentasikan kepada
warga warga Desa Sempol RT 27 s/d RT 31 dan menyiapkan tenda.
Persiapan yang dilakukan untuk Pengobatan Gratis adalah mendatangkan
Dokter dari Universitas Muhammadiyah Malang dan kornet, sedangkan
untuk obat obatan telah disediakan oleh dokter yang bersangkutan.
Problematika yang dihadapi
1. Pelaksanaan program kerja Pelatihan dan Recruitment Dokter Cilik Aku
Sehat tidak mengalami kendala apapun.
2. Problematika yang dihadapi pada kegiatan pengobatan gratis yaitu
diskomunikasi peserta pengobatan gratis.
3. Problematika yang dihadapi pada kegiatan Penyuluhan ISPA (Infeksi
Saluran Pernafasan Akut), sikat gigi, dan cuci tangan yaitu tidak ada
karena acara berjalan lancar dan kondusif.
4. Pelaksanaan program kerja Senam Minggu Pagi tidak mengalami kendala
apapun.
Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Kerja
1. Faktor pendukung dalam kegiatan Pelatihan dan Recruitment Dokter Cilik
Aku Sehat adalah kerjasama pelaksana kegiatan dengan guru penjaga
UKS sebanyak 2 orang.
2. Pada program kerja Penyuluhan Gizi dan Pengobatan gratis, faktor
pendukung dalam kegiatan ini adalah kerjasama pelaksana kegiatan
dengan pihak sponsor berupa kornet dan masker yang dibagikan pada
peserta pengobatan gratis. Faktor penghambat adalah diskomunikasi Ketua
RT 31 dengan Divisi Kesehatan.
3. Faktor pendukung dalam kegiatan Penyuluhan ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut), sikat gigi, dan cuci tangan yaitu adalah kerjasama
pelaksana kegiatan dengan pihak sponsor berupa sikat gigi, pasta gigi,
masker, dan sabun cuci tangan yang di fasilitasikan ke anak-anak sekolah
dasar.
4. Faktor pendukung dalam kegiatan Senam Minggu Pagi adalah kerjasama
seluruh anggota KKN 21 UMM dan penyediaan speaker untuk senam
pagi.

3.1.3 Bidang Sosial dan Budaya


Ketua Divisi : Putra
Anggota : Resa
Setyo
Sultan
Tirto

Bidang sosial dan budaya memiliki beberapa program kerja yang ditujukan
kepada masyarakat Desa Sempol dan anak-anak yang bersekolah di SD terdekat
yaitu SD Negeri Sempol 04. Beberapa program kerja dan sasaran Bidang Sosial
dan Budaya antara lain:

1. Sosialisasi Karang Taruna (KarTar) dengan sasaran pemuda Desa Sempol.


2. Pemberdayaan Karang Taruna (Bakar-bakar) dengan sasaran anggota
KKN 21 UMM dan pemuda desa.
3. Mengajar Budaya Dalam Sekolah dan Luar Sekolah (Les) dengan sasaran
siswa-siswi SD Negeri Sempol 04 khususnya kelas 4.
4. Kerja bakti dengan sasaran seluruh anggota KKN 21 UMM dan
masyarakat desa.
5. Perpisahan Internal dengan sasaran seluruh anggota KKN 21 UMM dan
Perpisahan Eksternal dengan sasaran seluruh anggota KKN 21 UMM dan
seluruh masyarakat Desa Sempol.
Langkah-langkah Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan program-program kerja yang telah disusun,


persiapan demi persiapan dilakukan. Persiapan-persiapan tersebut melibatkan
kerjasama antara seluruh anggota kelompok KKN bukan hanya dari pelaksana
program bidang yang bersangkutan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan
dari setiap program kerja adalah:

1. Sosialisasi Karang Taruna (KarTar).

Persiapan yang dilakukan yaitu diskusi dengan perwakilan pemuda desa,


yaitu Mas Fajar. Diskusi dilakukan di rumah Mas Fajar. Hal-hal yang di
diskusikan yaitu perihal Karang Taruna yang ada di Desa Sempol. Karang
Taruna tersebut hanya aktif pada acara Agustus-an, terlepas dari itu Karang
Taruna di non aktifkan karena para pemuda kembali ke rutinitas masing-
masing yaitu bekerja merantau atau di luar Desa Sempol.

2. Pemberdayaan Karang Taruna (Bakar-bakar).

Persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan dan membeli bahan-bahan


kebutuhan acara Bakar-bakar seperti jagung, arang, kuas, dan mentega. Bakar-
bakar dilakukan di depan Posko di hari Sabtu, 20 Januari 2017 pada jam
19.00-selesai.
3. Mengajar Budaya Dalam Sekolah dan Luar Sekolah (Les).

Persiapan yang dilakukan yaitu pencarian dan penyediaan materi mengajar


budaya seperti lagu daerah dari Kalimantan Selatan yaitu Ampar-ampar
Pisang, rumah adat Minangkabau, menceritakan budaya, mewarnai rumah adat
Minangkabau.

4. Kerja bakti.

Persiapan yang dilakukan yaitu penyediaan alat-alat seperti cangkul, arit,


plastik sampah, dan sapu lidi. Selain itu pengarahan kepada seluruh anggota
KKN 21 UMM untuk lokasi kerja bakti yang terbagi menjadi tiga tempat yaitu
Balai Dukuh, Masjid Al Falah, dan jalan sekitar Posko KKN 21 UMM.

5. Perpisahan Internal dan Eksternal.

Persiapan yang dilakukan untuk Perpisahan Internal yaitu penyediaan alat-


alat bakar-bakar untuk konsumsi yaitu ayam bakar, bahan-bahan makanan
seperti ayam, lalapan, teh, gula, cabai, kecap, dan lain-lain. Selain itu,
mempersiapkan kayu bakar untuk api unggun. Daun pisang untuk alas makan,
terpal untuk alas duduk, sertifikat untuk seluruh anggota KKN 21 sebagai
apresiasi acara internal KKN.

Persiapan yang dilakukan untuk Perpisahan Eksternal yaitu


mempersiapkan rundown acara, panggung, terop, sound system, tumpeng,
hiburan berupa jaranan, tamu undangan yang terdiri dari; Kepala Desa, Ketua
RT Desa Setempat yaitu RT 29, Koramil, Tokoh Masyarakat, dan TPL.

Problematika yang dihadapi

Dalam pelaksanaan program kerja, tak luput dari adanya kendala atau
problematika yang dihadapi. Kendala atau problematika yang ada memberikan
pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program kerja
dengan baik. Adapun kendala atau problematika yang dihadapi Bidang Sosial
dan Budaya pada setiap program kerja yaitu:

1. Sosialisasi Karang Taruna (KarTar).


Kendala dari program kerja Sosialisasi Karang Taruna (KarTar) adalah
sumber daya manusianya kurang memadai karena kesibukan masing-masing
pemuda yang bekerja di luar Desa Sempol.

2. Pemberdayaan Karang Taruna (Bakar-bakar).

Kendala dari program kerja Pemberdayaan Karang Taruna (Bakar-bakar)


yaitu tidak ada dan kegiatan berjalan dengan lancar.

3. Mengajar Budaya Dalam Sekolah dan Luar Sekolah (Les).

Kendala dari program kerja Mengajar Budaya dalam sekolah yaitu kurang
kondusifnya keadaan kelas selama proses belajar mengajar, sulit mengatasi
kenakalan siswa-siswi sekolah dasar. Siswa-siswi cenderung tidak
mendengarkan arahan dari pemateri dan melakukan hal-hal diluar arahan
pemateri.

Kendala dari program kerja Mengajar Budaya di luar sekolah adalah


kurangnya antusias murid yang menyebabkan ketidakhadiran dalam hari H
program kerja dijalankan, cuaca yang kurang bersahabat, seperti hujan yang
sangat deras disertai angin yang kencang yang mengakibatkan sebagian
murid-murid tidak datang mengikuti kegiatan tersebut, Kerja bakti.

4. Kerja Bakti.

Kendala atau problematika dari program kerja Kerja Bakti yaitu anggota
KKN 21 yang bangun kesiangan, kurangnya persiapan alat-alat kebersihan,
dan bentroknya kegiatan dengan acara desa.

5. Perpisahan Internal dan Eksternal.

Kendala atau problematika dari program kerja perpisahan internal dan


eksternal yaitu cuaca yang tidak bisa di prediksi karena acara dilakukan di luar
ruangan atau outdoor.

Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Kerja

Adapun faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program kerja


Bidang Sosial dan Budaya pada setiap program kerja yaitu:
1. Sosialisasi Karang Taruna (KarTar).

Faktor penghambat dari program kerja Sosialisasi Karang Taruna (KarTar)


adalah sumber daya manusianya kurang memadai. Faktor pendukungnya yaitu
komunikasi yang baik antara anggota KKN 21 UMM dengan perwakilan
pemuda desa.

2. Pemberdayaan Karang Taruna (Bakar-bakar).

Faktor penghambat dari program kerja Pemberdayaan Karang Taruna


(Bakar-bakar) yaitu tidak ada. Faktor pendukungnya yaitu kerjasama yang
baik antar anggota KKN 21 UMM dengan pemuda-pemuda desa.

3. Mengajar Budaya Dalam Sekolah dan Luar Sekolah (Les).

Faktor penghambatnya adalah kurangnya minat anak-anak dalam


mempelajari budaya setempat, cuaca yang tidak menentu yaitu hujan yang
mengakibatkan sebagian murid-murid tidak datang. Faktor pendukungnya
yaitu semangat dan antusias sebagian murid-murid lain yang datang tepat
waktu, antusias anggota KKN 21 yang ingin membantu mengajarkan budaya
kepada anak-anak desa, Faktor penghambat dari program kerja Mengajar
Budaya di dalam sekolah adalah siswa-siswi cenderung kurang percaya diri
pada saat diminta untuk maju ke depan kelas. Faktor pendukungnya adalah
antusias siswa-siswi yang sangat baik dan semangat yang tinggi untuk belajar.

4. Kerja Bakti.

Faktor penghambatnya adalah terdapat agenda yang selesainya terlalu


malam, keterbatasan alat-alat yang dimiliki oleh pihak Masjid sendiri dan
keterbatasan dana kelompok dalam menyediakan alat-alat kebersihan. Faktor
pendukungnya yaitu banyaknya warga desa yang berpartisipasi secara mandiri
tanpa harus menunggu undangan atau ajakan.

5. Perpisahan Internal dan Eksternal.

Faktor penghambatnya adalah cuaca yang kurang menentu yaitu hujan


dikarenakan kegiatan dilakukan di luar ruangan atau outdoor dan kurangnya
persiapan alat-alat seperti kursi tamu yang kurang memadai. Faktor
pendukungnya adalah antusias warga dan kerjasama dari seluruh anggota
KKN 21 UMM.

3.1.4 Bidang Ekonomi

Ketua Divisi : Ali Naufal Dahbul

Anggota : Khairul Ahmad

Dita Mariana Rulin Dea

Riki A.F

Andre Prasetyo

M. Reza Kairoty

Bidang Ekonomi memiliki beberapa program kerja yang ditujukan kepada


masyarakat Desa Sempol. Beberapa program kerja dan sasaran Bidang Ekonomi
antara lain:

1. Penyuluhan pengolahan buah-buahan menjadi selai dan pengolahan kelapa


menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan sasaran yaitu masyarakat Desa
Sempol khususnya ibu-ibu.
2. Pelatihan Pengolahan buah-buahan menjadi selai dan pengolahan kelapa
menjadi minyak kelapa biasa dan Virgin Coconut Oil(VCO) dengan
sasaran yaitu masyarakat Desa Sempol khususnya ibu-ibu.
3. Pembentukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pemasaran
produk dengan sasaran yaitu masyarakat Desa Sempol khususnya ibu-ibu.
Langkah-langkah Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan program-program kerja yang telah disusun,


persiapan demi persiapan dilakukan. Persiapan-persiapan tersebut melibatkan
kerjasama antara seluruh anggota kelompok KKN bukan hanya dari pelaksana
program bidang yang bersangkutan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan dari setiap program kerja adalah:

1. Penyuluhan Pengolahan Buah-buahan Menjadi Selai dan Pengolahan


Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil (VCO).

Persiapan yang dilakukan yaitu latihan mengolah buah menjadi selai yang
dilakukan oleh Divisi Ekonomi.

2. Pelatihan Pengolahan buah-buahan menjadi selai dan pengolahan kelapa


menjadi minyak kelapa biasa dan Virgin Coconut Oil (VCO).

Persiapan yang dilakukan yaitu latihan mengolah kelapa menjadi minyak


dengan 2(dua)metode yaitu metode pemanasan yang menghasilkan minyak
kelapa biasa dan metode fermentasi yang menghasilkan Virgin Coconut
Oil(VCO).

3. Pembentukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pemasaran


Produk.

Persiapan yang dilakukan yaitu melakukan penyuluhan pengolahan buah


menjadi selai dan kelapa menjadi minyak dengan dua metode yakni metode
pemanasan yang menghasilkan minyak bisa dan metode fermentasi
menghasilkan Virgin Coconut Oil(VCO).

4.Mengadakan Pelatihan pengolahan buah menjadi selai dan kelapa menjadi


minyak dengan dua metode yakni metode fermentasi dan meted pemanasan.

5.Mendata ibu-ibu yang mengikuti pelatihan dan membentuk kelompok untuk


melanjutkan usaha.

6.Menjadikan kelompok ibu-ibu yang mengikuti pelatihan menjadi Usaha


Mikro Kecil dan Menengah.

Problematika yang dihadapi


1. Divisi Ekonomi telah memberikan pelatihan kepada warga akan tetapi
warga masih belum berhasil mengolah buah kelapa menjadi minyak
dengan metode fermentasi sehingga divisi ekonomi secara rutin
mendampingi kelompok ibu-ibu mengolah kelapa menjadi minyak VCO.
2. Kendala yang kedua adalah kesulitan divisi ekonomi di dalam sistem
administrasi kampus Universitas Muhammadiyah Malang dalam
pengurusan untuk mendapatkan pengecekan kandungan yang terdapat
dalam minyak VCO yang berhasil dibuat warga,padahal pengecekan ini
diperlukan untuk pendaftaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM).
Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Kerja
1. Faktor Penghambat
Pengurusan untuk mendapatkan pengecekan di laboratorium ilmu dan
teknologi pangan Universitas muhammadiyah Malang kandungan yang
terdapat dalam minyak VCO yang berhasil dibuat warga,padahal
pengecekan ini diperlukan untuk pendaftaran Usaha Mikro Kecil dan
Menengah(UMKM).
2. Faktor Pendukung

Dalam pembentukan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah di Dinas


Kesehatan Kabupaten Kepanjen memberikan bebas biaya dan pemrosesan
yang mudah dalam melengkapi syarat-syarat pendaftaran usaha ibu rumah
tangga(P-IRT).

3.2 Tabulasi Kegiatan dan Hasil Kegiatan Program

3.2.1 Bidang Ekonomi

No. Tanggal Nama Penanggung Hasil


Kegiatan Jawab
1. Jumat,20 Januari Penyuluhan Ketua Terlaksana
2017,pukul:14:00 Pengolahan Divisi dengan
Buah-buahan Ekonomi dihadiri
Menjadi Selai sekitar 20
dan ibu-ibu
Pengolahan
Kelapa
Menjadi
Virgin
Coconut Oil
(VCO).
Kategori:
PROKER
UNGGULAN

2. Jumat,27 Januari Pelatihan Ketua Terlaksana


2017,pukul 14:00 Pengolahan divisi dengan
buah-buahan Ekonomi dihadiri
menjadi selai 11 ibu-ibu
dan
pengolahan
kelapa menjadi
minyak kelapa
biasa dan
Virgin
Coconut Oil
(VCO).

3. Senin,30 Januari- Pembentukan Ketua Pembuatan


sekarang Usaha Mikro Divisi produk
Kecil dan Ekonomi Masih
Menengah Diproses
(UMKM) dan Di
Pemasaran Dinas
Produk Kesehatan
3.2.2 Bidang Sosial dan Budaya
No. Tanggal Nama Penanggung Hasil
Kegiatan Jawab
1. Selasa, 17 Sosialisasi Adib Bagus Terlaksana
Januari 2017, Karang Susilo
pukul 13.00 Taruna
(KarTar)
2. Sabtu, 20 Pemberdayaan Sultan Terlaksana
Januari 2017, Karang Kharismahuddin dengan
pukul 19.00 Taruna Syah dihadiri
(Bakar-bakar) oleh
pemuda-
pemuda
desa

3. Minggu, Kerja Bakti di M. Hadi Terlaksana


21 Balai Dukuh Syahputra dengan
Januari lancar dan
2017, dibantu
pukul warga
08.00 sekitar

4. Kamis, Mengajar Tirto Adhi Terlaksana


26 budaya (Les) Triambodo
Januari
2017
bertempat
di Posko
KKN 21
pukul
16.00-
17.00.
5. Minggu, Kerja Bakti M. Hadi Terlaksana
29 Syahputra dengan
Januari lancar dan
2017 dibantu
pukul warga
08.00 s/d sekitar
selesai
bertempat
di Masjid
Al Falah.
6. Kamis, 2 Mengajar Tirto Adhi Terlaksana
Februari Budaya di Triambodo dengan
2017 dalam dan di baik
bertempat luar sekolah
di Posko
KKN 21
pukul
16.00
17.00 dan
yang
dilakukan
di
sekolah
yaitu
pada hari
Sabtu, 4
Februari
2017
pukul
09.30
11.00.
7. Minggu, 5 Kerja Bakti M. Hadi Terlaksana
Januari 2017 Syahputra dengan
pukul 08.00 s/d lancar dan
selesai dibantu
bertempat di warga
lingkungan sekitar
sekitar Posko
KKN 21.

8. Kamis, 9 Mengajar Tirto Adhi Terlaksana


Februari 2017 Budaya
Triambodo dengan
(Les). Pukul
16.00-17.00 baik

9. Rabu, 8 Perpisahan Divisi Sosial dan Terlaksana


Februari 2017 Internal
Budaya dengan
pukul 19.00 s/d
selesai baik

10. Sabtu, 11 Perpisahan Divisi Sosial dan Terlaksana


Februari 2017 Eksternal
Budaya dengan
pukul 10.00 s/d
17.00 baik
dengan
partisipasi
seluruh
warga
Desa
Sempol.

3.2.3 Bidang Kesehatan

No. Tanggal Nama Kegiatan Penanggung Hasil


Jawab
1. 21 Januari Pelatihan Dokter Divisi Siswa yang
2017 Cilik Aku Kesehatan telah direkrut
Sehat menjadi
Dokter Cilik
paham
mengenai hal
yang telah
diberikan
2. 26 Januari Sosialisasi Gizi DIvisi Warga
2017 Kesehatan warga yang
telah
mengikuti
pelatihan gizi
paham denan
materi yang
telah
diberikan
3. 26 Januari Pengobatan Divisi Warga desa
2017 Gratis Kesehatan yang
Kategori: berpartisipasi
PROKER diberi obat
UNGGULAN obatan yang
sesuai dengan
hasil check-
up yang
dilakukan
oleh dokter
4. 11 Februari Praktek Sikat Divisi Dokter Cilik
2017 Gigi dan Cuci Kesehatan yang
Tangan sebelumnya
telah dilatih
membantu
Divisi
Kesehatan
mengarahkan
siswa SD
dalam
kegiatan
Praktek SIkat
Gigi dan Cuci
Tangan
5. Setiap Hari Senam Pagi Divisi Mahasiswa
Minggu Kesehatan KKN 21 sehat
3.2.4 Bidang Pendidikan dan Agama
No. Tanggal Nama Penanggung Hasil
Kegiatan Jawab
1. Sabtu, 21 Penyuluhan Ketua Divisi Terlaksana
Januari 2017 minat Pendidikan dan dengan baik
bertempat di membaca Agama yaitu
SDN 4 dengan Angga N.
Sempol sasaran siswa-
siswi SD
Negeri Sempol
04.
2. Minggu, 29 Pengajian Ketua Divisi Terlaksana
Januari 2017 Akbar dan Pendidikan dan dengan
bertempat di Pembagian Agama yaitu dihadiri ibu-
Masjid Al Sembako Angga N. ibu dan
Falah Dusun jamaah tahlil
Banduroto serta tamu
Desa Sempol undangan

3. 10 Februari Lomba-Lomba Achmad Terlaksana


2017 Keagamaan Meddy dengan baik
Andreawan dengan
Bhakti disambut
antusias yang
baik dari
peserta
lomba

4. 8, 9, dan 11 Lomba-Lomba Ketua Divisi Terlaksana


Februari 2017 Cerdas Cermat Pendidikan dan dengan baik
Agama yaitu dengan
Angga N. disambut
antusias yang
baik dari
peserta
lomba

5. 16 Januari Shalat Achmad 100% dari


10 Februari Berjamaah di Meddy jadwal
2017 Masjid Al Andreawan terselesaikan
Falah Bhakti
6. 16 Januari Qultum dan Thomi Dhia 100% dari
10 Februari Tilawah jadwal
2017 Quran terselesaikan

7. 16 Januari Pendidikan Ali Yahya 100% dari


10 Februari Luar Sekolah jadwal
2017 terselesaikan

8. 16 Januari Pendidikan Ketua Divisi 100% dari


10 Februari Dalam Pendidikan dan jadwal
2017 Sekolah Agama yaitu terselesaikan
Angga N.
BAB IV
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kuliah kerja nyata selama satu
bulan kami jalani yaitu:

1. Sempol adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Pagak, Kabupaten


Malang, Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 30 Ha dengan
kondisi tanah yaitu kering.
2. Mayoritas penduduk Desa Sempol adalah petani musiman (tebu, pisang,
kelapa, singkong, dan salak), wirausaha dan tidak sedikit yang menjadi
TKI.
3. Mayoritas warga Desa Sempol beragama Islam (NU dan Muhammadiyah),
selain itu agama yang dianut yaitu Kristen ditandai dengan adanya gereja
di wilayah Sempol Kidol (Banduroto). Desa Sempol terbagi menjadi
beberapa dusun seperti Dusun Sempol Lor Craba'an Pasar Sempol,
Prapatan, Tetelan, Kebon Klopo, Kali Saman Sempol Kedol Banduroto,
Sono Indah, Kampung, Karang Jambe, Kampung Petek, Umbulan, dan
lain-lain.
4. Menurut data terakhir yang diperoleh dari kantor desa, jumlah penduduk
Desa Sempol sejumlah 4000 orang, yang terdiri dari laki-laki 1327
orang dan 2673 orang.
5. Pelaksanaan program kerja yang telah disusun hamper seluruhnya
terlaksana dengan baik atas bantuan dan kerjasama seluruh anggota KKN
21 UMM
BAB V
REKOMENDASI

5.1 Evaluasi

Sumber daya manusia yang kurang memadai menjadikan indikator


rendahnya taraf hidup masyarakat Desa Sempol. Selain itu, terbatasnya
teknologi juga mempengaruhi.

5.2 Masukan

Seluruh program kerja yang dijalankan diharapkan dapat memberikan


pengalaman, efek positif bagi warna sekitar dan dapat memberikan dampak
bagi majunya desa setempat setelah ini.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai