PDGK 4306
Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan
Pelatihan membuat keu sukun
ruQy
2010.1
LAPORAN
PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM
KEPEMUDAAN
TENTANG
PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Yang Dibimbing Oleh Bapak Drs. Sunarto Hapsoyo, M.Pd
Oleh
NAMA : -
NIM : -
KELAS : VII / A
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : “PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN TENTANG
PELATIHAN MEMBUAT KUE SUKUN
Disusun Oleh :
Nama :-
NIM :-
Kelas : VII / A
Pokjar : Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek
UPBJJ-UT : Malang
Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan pada :
Hari : ………………………………
Tanggal : ………………………………
Mengesahkan,
Kepala UPBJJ-UT Malang
BAB 1
PENDAHULUAN (PROPOSAL)
dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai
sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.
Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang
tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun
Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak
watullimo kususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara
Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, kami dalam hal ini
ekonomis yang tinggi. Adapun sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara
15-35 tahun dan tempat yang digunakan untuk pelatihan ini adalah di Desa
membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan
tananam buah sukun di pekarangan rumah warga dan belum tersentuh atau tau
cara pengolahan buah tersebut, disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia
berikut :
1. Bagi penulis
desa dalam hal ini berupa buah sukun yang keberadaannya melimpah dan tidak
dimanfaatkan.
menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta untuk bisa
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
Status Sosial
L Usia Tamatan Ket
No Nama Perkawinan Ekonomi
/P Tak kawin .
SD SMP SMA Ortu.
Kawin
1. Tempat Pelaksanaan
salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa
2. Waktu Pelaksanaan.
2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.
BAB III
RINCIAN BIAYA
Rp.120.000,00
3.2 Pengeluaran
1. Membeli bahan:
Rp. 110.000,00
BAB IV
PENUTUP
“Batu Bata”.
Mengetahui
Kepala Desa Watuagung Praktikan
Sarwan Sulistyodiono
NIM. 820 431 078
Menyetujui,
UDP Kecamatan Watulimo
BAB I
PENDAHULUAN(LAPORAN)
dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai
sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut.
Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang
tinggi antara 80 - 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun
Tanaman sukun tumbuh baik ditempat yang lembab dan panas, dengan
Jawa Timur, tanaman sukun dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini banyak
watulimo khususnya, buah dari tanaman sukun ini kurang dimanfaatkan secara
Menyimak dan menimbang dari permasalahan di atas, saya dalam hal ini
nilai ekonomis yang tinggi serta mengaplikasikan ilmu yang saya punya. Adapun
sasaran pelatihan yaitu warga dengan usia antara 15-35 tahun dan tempat yang
Kabupaten Trenggalek.
membangun desa dengan biaya yang relatif murah dan dengan memanfaatkan
potensi Sumber Daya Alam yang ada di sekitar secara maksimal sebagai bekal
ketrampilan.
berupa tananam buah sukun yang melimpah hampir di setiap pekarangan rumah
warga dan belum tersentuh atau belum tau cara mengolahan buah tersebut,
disamping Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang sangat banyak dan
belum bekerja.
berikut :
potensi yang ada di desa dalam hal ini berupa buah sukun yang
agar menjadi produk makanan dengan nilai ekonomis yang tinggi serta
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
L Status Sosial
Usia Tamatan Ket
No Nama /P Perkawinan Ekonomi
Tak kawin .
SD SMP SMA Ortu.
Kawin
salah satu Warga Belajar yaitu di rumah Yuni Cjaraka, RT. 12 RW. 04 Desa
2010 sampai dengan 20 Mei 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai selesai.
Buah Sukun
Dibersihkan
Dikupas
Dicuci
Dipotong tipis
Dijemur
Gaplek sukun
Gaplek Sukun
Ditumbuk
Diayak
Dijemur
Tepung sukun
Jika sukun sudah dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung sukun
(karena keterbatasan waktu pada praktik pertama dan kedua praktikum
mengunakan tepung sukun yang sudah jadi, tetapi cara pembuatan tepung tetap
diajarkan/dipraktikkan tanpa mengurangi esensi dari praktik), maka langkah
selanjutnya membuat adonan roti. Dengan bahan sebagai berikut: 3 gelas tepung
sukun, 8 butir telur, 5 ons gula,2 bungkus panili, 3 ½ ons mentega cair,.
- Telur, gula, ovalet, panili dicampur lalu dikocok sampai warnanya putih
- Tepung sukun dimasukkan dalam kocokan yang pertama, lalu dikocok lagi
dengan pelan-pelan dan diberi mentega dan diaduk sampai rata.
- Setelah itu, dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega lalu
dioven / di pan sampai matang.
- Setelah matang dipotong-potong lalu kue siap disajikan
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
Evaluasi proses
Keaktifan Kerja sama Kebera- Produkti- Jml
No Nama
nian fitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Siti Marfuah 3 3 3 2 11
2. Nanda Pratiwi 1 1 1 2 5
3. Nikmah Hanif. 2 3 3 2 10
4. Nuning Apriliana 2 2 2 2 8
5. Alfi Rahayu 1 1 1 1 4
6. Wulan Sari 3 3 3 2 11
7. Dian Anggraini 1 1 2 1 5
8. Yuni Cjaraka 3 3 2 3 11
*penilaian berdasarkan pengamatan praktik pertama pada tanggal 19 Mei 2010
Evaluasi proses
Keaktifan Kerja sama Kebera- Produkti- Jml
No Nama
nian fitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Siti Marfuah 3 3 3 3 12
2. Nanda Pratiwi 2 2 2 2 8
3. Nikmah Hanif. 3 3 3 3 12
4. Nuning Apriliana 3 2 3 2 10
5. Alfi Rahayu 1 2 2 1 6
6. Wulan Sari 3 3 3 3 12
7. Dian Anggraini 2 2 2 2 8
8. Yuni Cjaraka 3 3 3 3 12
12 6
Skor nilai: 1. X 10 = 10 7. X 10 = 5
12 12
11 5
2. X 10 = 9,2 8. X 10 = 4,2
12 12
10 4
3. X 10 = 8,3 9. X 10 = 3,3
12 12
9 3
4. X 10 = 7,5 10. X 10 = 2,5
12 12
8 2
5. X 10 = 6,7 11. X 10 = 1,6
12 12
7 1
6. X 10 = 5,8 12. X 10 = 0,8
12 12
𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑰 + 𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑰𝑰
Skor / Rata-Rata =
𝟐
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
Nilai Akhir = X 10
𝟏𝟐
yang kedua dapat diperoleh gambaran secara global bahwa setiap warga belajar
mampu:
3.3 Pembahasan
secara detail dapat digambarkan kemampuan setiap Warga Belajar satu persatu
1. Siti Marfuah.
2. Nanda Pratiwi.
3. Nikmah Hanifatus.
4. Nuning Apriliana.
kurang bisa bekerjasama dengan warga belajar yang lain serta dari segi
5. Alfi Rahayu.
Sangat pasif, kurang bisa bekerjasama, perlu bimbingan tutor untuk pratik.
6. Wulansari.
Rajin, aktif, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain, serta memiliki
7. Dian Anggraini
Cukup berani dalam melakukan kegiatan praktik, namun dari sisi kerjama dan
8. Juni Cjaraka.
Rajin, aktif dalam kegiatan, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain,
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemuda merupakan aset berharga bagi suatu bangsa yang keberadaannya perlu
mendapat respon positif dan perhatian lebih dari semua pihak agar tidak
terjerumus dalam hal-hal yang bersifat negatif. Untuk itulah diperlukan suatu
konsep, tatanan, dan wadah yang tepat guna menumbuh kembangkan minat,
berupa praktik lapangan / pelatihan kepemudaan yang dalam hal ini pelatihan
membuat kue bolu dengan bahan dasar buah sukun. Pelatihan membuat kue bolu
sukun ini diikuti oleh delapan (8) pemuda atau bisa disebut sebagai Warga
Belajar.
tidak banyak mengalami kendala yang berarti karena warga belajar yang sangat
antusias dan bersemangat selama mengikuti pelatihan, serta peran Bapak Kepala
kami selenggarakan di Desa Watuagung pada tanggal 17 Mei sampai 20 Mei 2010
4.2. Saran.
tidak patah semangat dan dapat menekuni, menyukai apa yang sudah
nantinya dapat dikembangkan dan ditularkan pada orang lain dengan hati
yang tulus dan iklas guna membangun desa tercinta kearah yang lebih baik
baik bagi dirinya sendiri maupun juga bermanfaat bagi orang lain, bangsa
menjadi produk olahan bernilai ekomis yang tinggi ini diharapkan kepada
beserta jajarannya bisa tanggap akan potensi yang dimiliki oleh Desa baik
potensi Sumber Daya Alam (SDA) ataupun potensi Sumber Daya Manusia
(SDM).
sungguh bukan tidak mungkin bisa menjadi lapangan kerja baru yang sangat
desa.
Kegiatan kepemudaan semacam ini perlu mendapat porsi lebih dari desa
berupa pemberian stimulus, baik yang berkaitan dengan dana maupun stimulus
DAFTAR PUSTAKA
Widayati, E. dan Widya Damayanti. 2000. 20 Jenis Penganan dari Sukun. Trubus
Agrisarana. Surabaya.