Anda di halaman 1dari 4

Arah kebijakan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan didasarkan

pada arah Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, seperti yang tercantum di
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 yang
sasarannya adalah berkembangnya layanan rumah sakit terakreditasi internasional, meningkatnya
kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat, meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi, serta meningkatnya pola hidup sehat, pemberdayaan
masyarakat dan kesehatan lingkungan.
Dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi termasuk juga
dalam penanganan ibu hamil yang mengalami kurang energy kronik (KEK) dengan pemberian
biskuit PMT Ibu Hamil KEK. Dalam 100 gram PMT Ibu Hamil mengandung 520 kalori, di mana
setiap keeping biskuit tersebut mengandung 104 kalori. Tiap sajian PMT bumil mengandung 520
kalori, 56 gram karbohidrat, 16 gram protein, dan 26 gram lemak. PMT Bumil mengandung 10
vitamin (A, B1, B2, B3, B6, B12, asam folat, C, D, dan E) serta 7 mineral (zat besi, selenium,
kalsium, natrium, zink, iodium, dan fosfor). Ketentuan pemberian PMT Bumil pada kehamilan
trimester I diberikan 2 keping per hari. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping
per hari. Pemberian PMT Bumil diberikan hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori
kurang energy kronik (KEK) sesuai dengan pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA). Apabila
berat badan sudah sesuai standar, dilanjutkan dengan mengkonsumsi makanan keluarga gizi
seimbang.

Masalah gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia akan berdampak negatif
terhadap kualitas sumber daya manusia. Target RPJMN melalui perbaikan gizi pada semua siklus
kehidupan, sejak dari dalam kandungan sampai dengan usia lanjut diharapkan dapat
memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

KEBIJAKAN

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan


2015-2019 telah ditetapkan Sasaran Pokok Pembangunan Sub Bidang Kesehatan dan Gizi
Masyarakat yang bertujuan meningkatnya status gizi masyarakat dengan target indikator pada
tahun 2019 sebagai berikut:
1. Anemia pada ibu hamil sebesar 28%
2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 8%
3. Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%
4. Anak balita kekurangan gizi (underweight) sebesar 17%
5. Anak balita wasting (kurus) sebesar 9,5%
6. Anak baduta (di bawah 2 tahun) stunting (pendek dan sangta pendek) sebesar 28%
Untuk mencapai sasaran RPJMN bidang kesehatan 2015-2019, dalam Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019 disebutkan bahwa sasaran kegiatan Pembinaan Gizi
Masyarakat adalah meningkatnya pelayanan gizi masyarakat. Indikator pencapaian sasaran
tersebut pada tahun 2019 adalah:
1. Persentase ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan sebesar 95%
2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama masa
kehamilan sebesar 98%
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%
4. Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebesar 50%
5. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan sebesar 90%
6. Persentase remaja putri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) sebesar 30%
Oleh karena hal tersebut di atas, maka kebijakan yang diambil oleh pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dalam penanggulangan ibu hamil KEK yaitu:
1. Penanggulangan ibu hamil KEK dilaksanakan melalui intervensi gizi spesifik secara lintas
program, terutama pada pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu.
2. Penanggulangan ibu hamil KEK dilaksanakan melalui intervensi gizi sensitif terintergrasi
lintas sector terkait
Pada intervensi gizi spesifik merupakan upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan
secara langsung yang umumnya dilakukan oleh sector kesehatan seperti pemberian PMT ibu
hamil dan kelas ibu hamil. Sedangkan intervensi gizi sensitif merupakan upaya-upaya untuk
mencegah gangguan secara tidak langsung, di mana berbagai kegiatannya umumnya non-
kesehatan seperti penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, dan lain
sebagainya. Dalam penaggulangan masalah gizi, kontribusi intervensi gizi spesifik sebesar 30%
sedangkan intervensi gizi sensitif sebesar 70%.

PROGRAM

Jenis kegiatan dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif pada ibu hamil dituangkan dalam
beberapa program yaitu:
1. Suplementasi besi folat
2. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria
4. Jaminan Persalinan Dasar
5. Penyediaan air bersih dan sanitasi
6. Pendidikan gizi masyarakat
7. Intervensi untuk remaja putri
8. Pengentasan kemiskinan

IMPLEMENTASI

Distribusi PMT ibu hamil KEK pabrikan (biskuit) dari dinas kesehatan provinsi ke dinas
kesehatan kabupaten/kota terkadang mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh
keterlambatan pengadaan PMT. Oleh karena hal tersebut proses distribusinya juga terlambat ke
sasaran. Distribusi ke kabupaten/kota diberikan sesuai dengan jumlah permintaan, Pada
pemberian biskuit PMT ibu hamil KEK di Sulawesi Selatan terkadang tidak tepat sasaran.
Biskuit PMT bumil KEK tersebut diperuntukkan bagi ibu hamil KEK dari keluarga miskin.
Namun pada kenyataannya distribusi biskuit PMT ibu hamil KEK diberikan bila ada ibu hamil
dengan kategori KEK tanpa melihat status ekonomi. Sulit juga dipahami keluarga miskin yang di
maksud karena standar kemiskinan dalam rumah tangga tidak ada. Untuk hal distribusi memang
sudah sampai ke sasaran ibu hamil KEK namun ini hanya sekedar pendistribusian saja karena
kenyataan yang ada di lapangan ada beberapa sasaran yang diberikan PMT tersebut justru tidak
mengkonsumsinya tetapi diberikan kepada anaknya ataupun orang lain sebagai makanan
cemilan. Ada juga yang tidak suka dengan rasa dari biskuit ini yang merupakan biskuit lapis
(sandwich).

Anda mungkin juga menyukai