Anda di halaman 1dari 16

PANGAN NUSANTARA OLAHAN KELOR : GIZI,

MANFAAT DAN PENGEMBANGAN UNTUK


PENINGKATAN GIZI DAN PENURUNAN STUNTING
PROPINSI BALI1)

I Made Sugitha
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana.
madesgt@yahoo.com; imadesugitha@unud.ac.id.Hp. 081337195021

Perbaikan gizi untuk Ibu dan anak sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting atau anak
bertubuh pendek yang angka penurunannya masih belum terlalu signifikan di Indonesia. Kepala
Humas dan Promosi Kesehatan (Promkes) RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan, Anita
Komariyah, mengungkapkan salah satu penyebab stunting karena kurangnya asupan gizi yang baik
untuk anak pada 1.000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, menurutnya, dalam Peringatan Hari
Gizi Nasional yang jatuh setiap 25 Januari, perlu menggelar seminar tentang Cegah Stunting dengan
pemberian makanan yang tepat.
 Seorang ibu harus mempersiapkan gizi yang terbaik untuk anak sejak kelahiran sang anak
dan menghindari makanan cepat saji, tidak ada bahan kimianya dan  Sebaiknya hanya bahan alami .
Stunting tidak hanya akan berdampak kepada bentuk tubuh anak saja, tetapi juga perkembangan
otak anak. jika anak yang mengalami pertumbuhan otak lambat akibat stunting, tidak bisa fokus atau
susah konsentrasi dalam belajar. Sehingga gagal bertarung menjadi SDM terbaik di dunia kerja . dan
di usia 30 tahun ke atas akan mudah menderita penyakit degeneratif seperti sakit diabetes dan
obesitas.
untuk mencegah stunting kepada anak,RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan
juga telah memiliki USG 4 Dimensi dan Dokter Sub Spesialis Fetomaternal yang dapat mendeteksi
stunting sejak dalam kandungan . Seorang ibu harus menyusui anak 1 jam setelah lahirselama 6
bulan hanya diperbolehkan mengkonsumsi ASI kemudian setelah 6 bulan baru bisa diberi makanan
pendamping ASI (MPASI).
 
 Prevalensi Stunting Bali

Prevalensi stunting (kekerdilan anak) di Bali telah menurun menjadi 19,8% pada semester


I/2018 atau turun 10% sejak 2013 . Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan 1

1
Diseminarkan Untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan dan Penurunan Stunting Melalui Pengembangan
Agribisnis & Agrowisata Kelor,di Gedung IGK Pudja Eks Pelabuhan Buleleng, Singaraja Buleleng Bali, 29 Juni 2019

1
prevalensi stunting di provinsi itu pada 2013 cukup tinggi yakni mencapai sekitar 30%.  Saat
ini,prevalensi stunting di Gianyar pun diklaim sudah menurun. Gianyar sebelumnya tercatat sebagai
wilayah dengan angka stunting tertinggi di Bali.Menurutnya, posisi Gianyar telah digantikan dua
kabupaten lainnya yaitu Buleleng dan Bangli. Keduanya memiliki prevelansi stunting sekitar 20%-
23%. Kondisi ini berbeda dengan kabupaten lainnya di Bali yang prevalensi stunting di bawah
20%. Dua kabupaten ini masih menjadi prioritas kami, memang harus ada intervensi gizi dari hulu
tidak hanya di hilir saja. Jadi, wanita sejak remaja diedukasi gizi dengan baik,Pola diet remaja wanita
sekarang berpengaruh signifikan dengan kondisi saat mengandung .
Taraf  kesehatan masyarakat Bali masih memprihatinkan. Data 2017, kasus gizi buruk di Bali
mencapai angka 8,6 persen. Untuk kasus balita kurus (wasted) mencapai 6,3 persen. Sementara
untuk kasus balita pendek alias stunting mencapai angka 19,1 persen. Terakhir, angka gizi balita
kurus justru melonjak menjadi 6,3 persen di tahun 2017,  lebih tinggi daripada tahun-tahun
sebelumnya yang ada di angka 5,5 persen. Sementara untuk kasus balita pedek (stunting) di Bali juga
masih tak kunjung menjauh dari standar WHO sebanyak 20 persen, yakni 19,1 persen di tahun
2017.Merujuk survey data dari Pemantauan Status Gizi (PSG) Dinas Kesehatan Provinsi Bali mulai
tahun 2015-2017 menyebutkan, kasus gizi di lima daerah di Bali masih tergolong dalam status akut
kronis. Lima daerah yang mengalami  tersebut meliputi Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar,
Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng.Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan, problema gizi buruk selama ini tidak lagi terletak pada
faktor ekonomi, namun terletak pada pemahaman keluarga akan asupan gizi terhadap anak. 
Angka stunting di Jawa Tinur (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Jember,
Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Lamongan, Malang, Trenggalek dan Kediri.) masih berkisar
antara 26,2 dari angka pemantauan gizi masyarakat Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur
mengatakan(Surabaya tribun,12/4/2019)bahwa penanganan stunting juga diintervensi pada remaja.
Usia remaja harus mulai ditanamkan kesadaran menjaga kesehatan reproduksi, jauh saat sebelum
hamil bisa dilakukan," kata Khofifah."Best practice di Situbondo, gerakan makan sayur seperti kelor,
dibuat jelly juga sangat baik," katanya
Ekonomi sabagai akses memperoleh makanan sehat kini tak bisa jadi faktor tunggal yang
dominan. Kini yang dominan adalah pemahaman sang ibu dalam memberi asupan gizi pada anaknya
sering keliru. Jaman sekarang, ekonomi sudah bagus, anak malah sering diberi makanan fast food.
Padahal masih banyak makanan lain yang memiliki asupan gizi lebih baik. Seperti makanan
tradisional misalnya. Anak-anak sekarang sudah jarang doyan. Selain itu, ketersediaan pangan sehat
juga dirasa penting dalam masalah gizi. Menyukseskan hal itu, pihaknya bersinergi dengan intansi
terkait lintas sektor seperti BBPOM, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan lain sebagainya. "Dari
mereka juga punya andil dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan sehat buat
masyarakatnya,Perlu diketahui, kasus gizi balita pendek alias stunting dijadikan program prioritas
Dinas Kesehatan Bali hingga 2020. Seiring dengan target dari pemerintahan pusat yakni 0 persen
kasus stunting. "Kami terus upayakan hal itu pencegahan kasus stunting. Target kami serendah-
rendahnya," tegas Kadiskes Bali ( bali expres).
Pemahamanan dan penerapan kebiasaan makan yang baik dan tepat dari orang tua sangat
penting untuk mendukung tercukupinya asupan nutrisi si Kecil pada periode tersebut juga
pemenuhan nutrisi juga dapat didukung oleh cara pemberian makanan yang benar. Dokter Spesialis
Anak Konsultan Gastrohepatologi dari RS Awal Bros Evasari, Frieda Handayani mengungkapkan

2
bahwa penerapan kebiasaan makan yang baik pada masa pengenalan makanan padat secara bertahap
dapat dimulai dengan memperkenalkan tekstur hingga porsi makanan secara bertahap, sesuai dengan
kebutuhan pada tiap tahapan tumbuh kembang anak.Anak yang sudah cukup usia, siap secara fisik
dan mental, mulai bisa diperkenalkan dengan MPASI yang nutrisi, frekuensi, tekstur, hingga
porsinya harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kriteria ini juga ditetapkan pada panduan
MPASI oleh WHO,” tuturnya ketika ditemui Bisnis, baru-baru ini .

Saat ini, ada berbagai metode pengenalan makanan padat atau pemberian MPASI yang
populer di masyarakat seperti menu tunggal, menu 4 Bintang, spoon-feeding, hingga baby-led
weaning (BLW).Menurut Frieda, metode apapun yang diterapkan harus mengutamakan kebutuhan
nutrisi anak untuk mendukung setiap tahap tumbuh kembang yang berbeda. Jika ada kesalahan
dalam pemberian MPASI, dapat berujung pada kesulitan makan pada anak dan kondisi malnutrisi,
seperti stunting.Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa masih ada 30,8% balita Indonesia yang
mengalami pendek dan sangat pendek (stunting), serta 17,7% balita Indonesia mengalami gizi
kurang dan gizi buruk.Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, khususnya pada dua tahun
pertama kehidupan, menjadi sangat penting,” jelasnya.

Fortifikasi dan Pangan Fungsional

Fortifikasi pangan atau pengayaan adalah proses penambahan mikronutrien (vitamin dan


unsur renik esensial) pada makanan. Hal ini boleh jadi merupakan murni pilihan komersial untuk
menyediakan nutrisi ekstra dalam makanan, sementara di saat yang sama terdapat
kebijakan kesehatan masyarakat yang bertujuan mengurangi jumlah orang dengan gizi buruk dalam
populasi.
Diet dengan kesenjangan variasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi tertentu. Kadang-
kadang makanan pokok suatu regional kekurangan nutrisi tertentu karena tanah di area tersebut atau
kareana ketidakcukupan diet normal. Penambahan mikronutrien pada makanan pokok dan rempah-
rempah dapat mencegah gizi buruk berskala besar. Beberapa kriteria spesifik yang membenarkan
fortifikasi pangan dapat dilakukan bila :

1. Untuk mengganti nutrisi yang hilang selama pembuatan produk (misalnya pembuatan
tepung[5])
2. Melakukan intervensi kesehatan masyarakat
3. Untuk memastikan kesesuaian nutrisi dari makanan pengganti (misalnya membuat mentega
dan margarin serupa dalam hal kandungannya, susu kedelai dan susu sapi, dll.)
4. Untuk memastikan komposisi nutrisi gizi dan mineral makanan yang sesuai untuk tujuan diet
khusus (misalnya, produk bebas gluten, rendah natrium, atau produk lain yang dirancang
khusus untuk orang berkebutuhan khusus).

Ada juga beberapa keuntungan untuk mendekati kekurangan gizi dalam populasi melalui
fortifikasi pangan dibandingkan dengan metode lainnya. Termasuk di antaranya, namun tidak
terbatas pada: merawat populasi tanpa intervensi diet tertentu sehingga tidak memerlukan perubahan

3
pola makan, penyampaian nutrisi secara terus menerus, tidak memerlukan kepatuhan individu, dan
potensi untuk memelihara cadangan nutrisi lebih efisien jika dikonsumsi secara reguler. [3]Ada
beberapa kelompok utama suplemen makanan seperti:Vitamin dan co-vitamin, Mineral esensial,
Asam lemak esensial, Asam amino esensial, Fitonutrien, Enzim

Pangan fungsional merupakan pangan alami (sebagai contoh, buah-buahan dan sayur-sayuran)


atau pangan olahan yang mengandung komponen bioaktif sehingga dapat memberikan dampak
positif pada fungsi metabolisme manusia.[3] Dalam dokumen konsensus “Scientific Concepts of
Functional Foods in Europe” yang dikeluarkan oleh European Commission Concerted Action on
Functional Food Science in Europe (FUFOSE) mendefinisikan pangan dapat dikatakan memiliki
sifat fungsional jika terbukti dapat memberikan satu atau lebih manfaat terhadap target
fungsi tubuh (selain fungsi gizi normalnya) dengan cara yang relevan dapat memperbaiki
status kesehatan dan kebugaran serta menurunkan risiko penyakit.[2]

Suatu pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika memiliki tiga syarat utama
yang harus dipenuhi yaitu[7] :

1. Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul, tablet, atau serbuk) yang mengandung


senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami.
2. Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari.
3. Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan
biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan mental, serta
memperlambat proses penuaan dini.

Berdasarkan Beberapa Prinsip yang Dikemukakan Juvan et al. (2005):[9]===

1. Berdasarkan golongan dari pangan tersebut (produk susu dan turunannya, minuman, produk
sereal, produk kembang gula, minyak, dan lemak).
2. Berdasarkan penyakit yang akan dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis, kanker
kolon).
3. Berdasarkan efek fisiologis (imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor).
4. Berdasarkan kategori komponen bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik).
5. Berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia (warna, kelarutan, tekstur).
6. Berdasarkan proses produksi yang digunakan (kromatografi, enkapsulasi, pembekuan).

Fortifikasi dan Pangan Fungsional memerlukan riset dan standardisasi. Riset dan penelitian ini
bertujuan untuk pengembangan bahan fortifikan untuk mengurangi ketergantungan impor. Selain itu,
langkah ini akan berguna dalam menciptakan inovasi teknologi yang dapat diadaptasi oleh
masyarakat dan pelaku industri.

4
Tanaman Kelor (Moringa oleifera)

Tanaman Kelor adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringacae ,tanaman dengan nama


latin Moringa Oleifera ini merupakan tanaman tahunan yang biasa disebut juga sebagai ‘Miracel
Tree’ si pohon ajaib,dikarenakan kandungan gizi dan khasiatnya yang luar biasa. Dulu tanaman  ini
dipercaya untuk pengobatan penyakit atau sesuatu yang berhubungan dengan hal mistis,tapi sekarang
sudah mulai banyak masyarakat yang mengkonsumsinya dalam kehidupan sehari-hari; sebagai
sayuran atau dijadikan teh,dikarenakan mereka sudah mulai tau betapa banyaknya kandungan gizi
daun kelor.Mulai dari akar, batang, hingga daun tanaman ini memiliki manfaat yang luar biasa bagi
kesehatan. Apalagi daunnya, yang mengandung nutrisi berkali-kali lipat dibandingkan dengan
tanaman herbal lain.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari DKBM (daftar komponen bahan


makanan) Indonesia, daun kelor mengandung zat gizi makro dan zat gizi mikro.
Pada tabel DKBM, terdapat informasi mengenai kandungan daun kelor tetapi tidak
disebutkan daun kelor segar ataupun daun kelor kering.Kandungan daun kelor
menurut DKBM Indonesia mengandung 82-92 kalori energi; 6,7 gram protein; 1,7
gram lemak; 14,3 g karbohidrat; 440 mg kalsium; 70 mg fosfor; 7 mg zat besi;
11300 IU vitamin A; 0.21 vitamin B; dan 220 mg vitamin C.dan 0,9 gram serat

1. Pengembangan dan Manfaat

5
Dilansir dari mindbodygreen.com, daun kelor ternyata mengandung

    Beberapa manfaat daun kelor untuk kulit antara lain: , Mempercepat proses penyembuhan
luka, Mencegah infeksi, Mengurangi radang jerawat,  melembabkan kulit, memperlambat proses
penuaan dini.     Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Asia Pacific Journal of Cancer
Prevention, kelor mengandung campuran asam amino, fitonutrien karotenoid, antioksidan
quercetin, dan senyawa antibakterial yang saling bekerja sama dalam mencegah pertumbuhan sel
abnormal penyebab kanker . Demikian juga rematik disebabkan karena tingginya kadar asam urat
dalam tubuh akan menyebabkan nyeri sendi, dan tak jarang muncul pembengkakan di beberapa
bagian persendian. Untuk mengatasi nyeri sendi bisa menggunakan daun kelor, yang mengandung
potassium yang dapat mengurangi asam urat dalam tubuh. berbagai masalah lainnya : kesehatan
mulut seperti sariawan, panas dalam, kesehatan otak ,tiroid dan saraf dapat diatasi dengan daun
kelor karena mengandung : Vitamin C, asam amino triptofan, juga antioksidan , pterigospermin
( merileksasi otot kram, pegal linu, dan kesleo), yang bersifat hangat apabila menempel pada kulit
kita. Sifat hangat dari senyawa inilah yang dapat membantu merileksasi otot kram, pegal linu, dan
kesleo.

Dari jurnal of American Societies for Experimental Biology tersebut juga dikatakan bahwa
kualitas anti-inflamasi dari ekstrak daun kelor, mungkin lebih manjur daripada madu dan kunyit.
Biji buahnya yang tua dan kering menyimpan kadar minyak (lemak) nabati 25 – 40%. Komposisi
asam lemaknya meliputi, asam oleat, asam linoleat, asam eiokosanoat, asam palmitat, asam stearat,
asam arakhidat, dan lainnya. Kalau daun dan buah mudanya dapat langsung disayur, biji kelor tua
bisa untuk bahan baku pembuatan obat dan kosmetika.
Bukan hal baru bila daun kelor dimanfaatkan sebagai tanaman obat, seperti berikut ini
pemanfaatannya :

Menjernihkan air
Seperti pernah dipublikasikan New Scientist (Desember 1983), biji kelor digunakan untuk
menjernihkan air sungai keruh berlumpur di Sudan dan Peru. Biji kelor juga memiliki kemampuan
antibakteri. Bahkan Jurusan Teknik Lingkungan ITB dan Fakultas Kehutanan Universitas
Mulawarman di Samarinda pun menggunakannya untuk menjernihkan air permukaan (sungai, danau,
kolam).

6
Biji kelor juga dimanfaatkan sebagai bahan koagulan (bioflokulan) dalam proses pengolahan limbah
cair pabrik tekstil.
Biji kelor ini mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzilisothiocyanate, yang mampu
mengabsorbsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam dalam air limbah atau air keruh.
Sekalipun air keruh kecokelatan penuh partikel lumpur bisa menjadi jernih dan layak dikonsumsi
berkat biji kelor. Meski aroma khas kelor masih terasa. Namun, dengan menambahkan butiran arang
(sebaiknya dibungkus kain supaya tidak bertebaran) ke dalam bak penampungan air akan menyerap
aroma langu kelor.
 
Menangkal  black magic
Di sebagian kalangan masyarakat di Jawa, tanaman kelor sering digunakan sebagai campuran
air untuk memandikan jenazah. Ini dimaksudkan untuk membuang ajimat yang masih melekat pada
jasadnya.
Manfaat lain dari tanaman kelor, masih menurut kepercayaan tertentu, bisa sebagai penangkal
kekuatan magis, ilmu hitam atau guna-guna, serta ajimat kesaktian. Caranya, cukup dengan
mengibas-ibaskan setangkau daun kelor ke bagian muka korban. Atau air rendaman kelor disiramkan
ke sekujur tubuhnya.

TEPUNG DAUN KELOR

Pembuatan Tepung Daun Kelor:

Proses pembuatan tepung daun kelor yaitu daun kelor segar dikeringkan dengan sinar matahari
selama ± 1-2 hari hingga daun kelor kering. Daun yang sudah kering dan dapat dijadikan tepung
dicirikan dengan daunnya rapuh dan mudah dihancurkan. Kemudian daun kelor yang sudah kering
digiling , kemudian diayak menggunakan ayakan 80 mesh sehingga akan dihasilkan tepung daun
kelor dengan nilai gizi (Tabel 1).

Tabel 1: Karakteristik Tepung Daun Kelor


Komponen Gizi Hasil analisa

Air (%) 6,64


Abu (%) 11,67;
Lemak (%) 6,74
Protein (%) 23,37
Serat Kasar (%) 3,67
Karbohidrat by diff (%) 51,59
Kalori (kkal/kg) 342,31
Fe (ppm) 177,74
Ca (ppm) 16.350,58
Na (ppm) 1.206,54
P205 (mg/100gr) 290,65
Vitamin (mg) ` 17,30
Rendemen(%) 20,00
( Prosiding Seminar Nasional Unimus (Volume 1, 2018)

7
PEMANFAATAN DAUN KELOR

Pangan Nusantara/ Tradisional Bali, Misalnya :


1. Sayur bening
2. Roroban Daun Kelor
3. Laklak :
4. Pepes
5. Klepon
6. Jus kelor daluman
7. Titisan don kelor
8. Teh daun Kelor
9. Seban kelor sambal tuwung
10. Loloh

Baked dan Produk lain :

1. Roti (tawar) kelor


2. Nuget
3. Cookis
4. Bakwan
5. Bakso
6. Eskrim kelor
7. Mie daun kelor

8
NUGGET AYAM DAUN KELOR

Bahan-bahan

1. 250 gr Daging Ayam fillet


2. 4 sdm Terigu
3. 4 sdm Maizena
4. 2 btr Telur
5. 2 siung bawang putih, haluskan
6. Segenggam daun Kelor
7. Secukupnya Garam
8. Secukupnya tepung panir

Langkah

1. Masukkan kedalam chopper (penggiling daging): daging ayam fillet beserta 1 butir telur,
terigu, maizena, garam, bawang putih dan daun kelor. Giling hingga daging ayam hancur dan
adonan menjadi kalis (kira-kira 3 menit). Jika tidak memiliki chopper, bisa dicincang atau
digiling menggunakan blender
2. Siapkan pinggan tahan panas, olesi dengan minyak goreng atau alasi dengan plastik. Siapkan
juga panci kukusan.
3. Masukkan adonan dalam pinggan. Kukus hingga matang. Kira-kira 30 menit
4. Keluarkan adonan dan biarkan hingga dingin
5. Jika sudah dingin, potong2 sesuai selera

6. Gulingkan potongan nugget kedalam 1 butir telur yang sudah dikocok. Lalu gulingkan dalam
tepung panir
7. Simpan sesaat dalam freezer. Hal ini bermanfaat supaya tepung panir lebih menempel kuat
pada adonan.
9
8. Jika ingin menghidangkan, goreng adonan dalam minyak panas dan banyak dengan api kecil.

ES KRIM DAUN KELOR

Bahan

1. 50 gr daun kelor (diblender dengan 100 ml air)


2. 4 sdm tepung maizena
3. 1 butir telur (ambil kuningnya)
4. 1 kotak /1000 ml susu full cream (me: ultramilk)
5. 200 gr gula pasir (bisa ditambah)

Proses Pembuatannya
1. Siapkan bahan yang dibutuhkan falam pembuatan es krim daun kelor
2. Kocok kuning telur hingga berbusa
3. Panaskan susu cair dan gula dalam panci 3-5 menit
4. Masukkan ekstrak daun kelor dan kuning telur, aduk hingga rata.
5. Tambahkan maizena yang sudah diencerkan untuk mengentalkan adonan es
krim (bisa menggunkan cmc), aduk rata, masak hingga mendidih. 
6. Tuangkan es krim dalam cetakan. 
7. Masukkan es krim dalam freezer 5-6 jam. (Agar tekstur eskrim lebih lembut
: keruk es krim dari freezer, mixer hingga halus, masukkan kembali ke freezer hingga
membeku)
8. Keruk es krim dalam mangkuk saji, beri topping sesuai selera

10
ES KRIM KELOR: PRODUK INOVASI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)

Tepung daun kelor yang diolah menjadi es krim kelor mengandung zat gizi yang tinggi, terutama
protein dan kalsium ( penambahan tepung kelor 25 gram). Mitra adalah Usaha Kecil Menengah
(UKM) “Kesilir Marongghi Center Community (KM-2C)” yang mengalami masalah dalam
pengembangan produk dan penjualan tepung daun kelor.

Solusi pengolahan produk inovasi es krim kelor dilaksanakan melalui beberapa metode, yaitu:

(1) pelatihan produksi;


(2) pendampingan pengurusan P-IRT/SP;
(3) pelatihan manajemen pembiayaan usaha dan pemasaran;
(4) pendampingan produksi hingga pemasaran.

Target dan luaran yang diharapkan telah tercapai, yaitu:

1. Produk es krim kelor yang telah memiliki izin edar berupa SP;
2. metode manajemen pembiayaan usaha dan manajemen pemasaran yang tepat telah
tercapai, yaitu melalui penjualan langsung, jejaring sosial, reseller, dan pameran
produk. Mitra mengalami penambahan omzet dan peningkatan jumlah pembeli;
3. penguasaan ketrampilan berupa skill membuat es krim kelor. Kegiatan ini memberi
dampak up-dating Iptek di UKM KM-2C.

SAYUR BENING DAUN KELOR

Cookpad.com

11
Sayur bening daun kelor merupakan sayur yang paling sering dan paling mudah dibuat. Nah
pertama-tama siapkan daun kelor muda berwarna hijau muda sebanyak 1 ikat. Bila ingin lebih
bervariasi kamu bisa menambahkan pilpilan jagung manis. Jangan lupa siapkan juga 2 ruas temu
kunci, garam, penyedap rasa, 500ml air atau sesui selera.
Langkah pertama rebuskan air, kemudian masukkan jagung, daun kelor, garam, penyedap rasa dan
juga 2 ruas temu kunci. Masaklah hingga  daun kelor dan jagung matang. Tadaaa, sayur bening daun
kelor siap dihidangkan.
Sedikit tips untukmu, daun kelor ini akan terasa sedikit pahit, untuk mengatasinya rebus daun kelor
terlebih dahulu tapi jangan terlalu lama ya guys. Setelah itu remaslah secara perlahan hingga air dari
daun kelor ini sedikit hilang, baru setelah itu kamu bisa memasaknya sesuai selera.

JUKUT ROROBAN KELOR

Eatphobia.info
Sayuran khas satu ini jadi favorit masyarakat di Bali lho. Pengolahannya sama dengan sayur
bening pada umumnya, akan tetapi jukut roroban ini dimasak dengan menambahkan santan dan juga
bumbu yang digunakan pun lebih kompleks.
Bumbu yang digunakan adalah base genep alias bumbu kuning. Cara membuat bumbu kuning
adalah siapkan 2 rimpang kunyit, 2 rimpang lengkuas, 1 rimpang kencur, 3 buah bawang merah, 2
buah bawang putih, 2 cabai merah besar, cabai kecil sesuai selera, merica hitam, ketumbar, rempah-
rempah, sedikit terasi, sedikit gula aren lalu kemudian dihaluskan.
Cara memasak sayur roroban, pertama rebus daun kelor dan setelah itu diremas sedikit agar
airnya keluar lalu kemudian ditiriskan. Masukkan air 500ml atau lebih ke dalam panci lalu kemudian
biarkan hingga mendidih. Masukkan sayur kelor yang sudah direbus, daun salam dan juga bumbu
kuning yang telah di haluskan tadi.
Biarkan hingga matang lalu kemudian tambahkan santan hingga sedikit mengental, lalu tambahkan
garam, penyedap rasa dan sediki gula bila perlu. Kemudian rebus kembali hingga matang.

TELUR DADAR DAUN KELOR

12
Blueband.co.id
Cara pembuatannya:
Pertama ambil 3-4 butir telur sesui kebutuhan lalu masukkan ke dalam mangkuk. kemudian
potong  cincang bawang merah,daun bawang, sedikit seledri, cabai besar, cabai kecil dan tentunya
daun kelor.Masukkan potongan bumbu tadi ke dalam telur, tambahkan garam lalu kemudian
dikocok. Goreng campuran adonan tadi hingga keemasan. Telur dadar daun kelor pun siap dinikmati.
Sangat cocok disajikan untuk sarapan di pagi hari nih.

SAYUR URAP DAUN KELOR

Uniek88.wordpress.com
Pembuatannya sama dengan sayur urap pada umumnya, hanya saja sayur yang digunakan
adalah daun kelor.
Pertama-tama seperti biasa rebus daun kelor yang muda, lalu tiriskan. Kalau di Bali bumbu yang
digunakan biasanya bumbu kuning seperti pada roroban tersebut hanya saja kali ini yang di masak
adalah kelapa yang sudah di parut.
Masukkan bumbu kuning, daun jeruk nipis, dan daun salam ke dalam wajan berisikan minyak yang
sudah panas. Setelah agak matang kamu bisa memasukkan kelapa yang sudah d parut beserta
santannya k dalam wajan berisi bumbu tadi. aduk merata. Jangan lupa menggoreng bawang merah
dan putih sedikit ya untuk menambah kegurihan sayur urap ini.
Setelah semuanya beres, ambil sayur kelor yang sudah direbuskan tadi lalu aduk rata dengan bumbu
yang sudah dibuat. Tambahkan garam dan sedikit penyedap bila diperlukan, bila kurang gurih kamu
bisa menambahkan gula karena gula merupakan penyedap rasa alami. Setelah itu jangan lupa
tambahkan bawang goreng. Wah sayur urap kelornya siap dihidangkan nih, gampang kan buatnya?

TUMIS DAUN KELOR

13
Uniek88.wordpress.com
Pertama-tama buat bumbu terlebih dahulu. Potong 2 siung bawang merah, 1 siung bawah
putih, 1 cabai merah besar, dan 1 cabai kecil (sesuai selera). Panaskan wajan lalu goreng potongan
bumbu tadi, jangan lupa tambahkan daun salam sebagai penguat aroma. Setelah setengah matang,
masukkan sayur kelor tadi. Nah Sayur kelor tumis ini akan lebih terasa nikmat apabila ditambahkan
dengan sayur kacang panjang.. Tumis sayur tersebut hingga matang, tambahkan garam, dan juga
penyedap rasa, rasa pahit bias diatasi dengan menambahkan sedikit gula ke dalamnya. Diamkan
sampai matang lalu kemudian angkat.

TEH DAUN KELOR

Salah satu cara mengolah daun kelor yang paling populer adalah menyeduhnya
seperti teh. Agar bisa mendapatkan teh daun kelor, Anda perlu bubuk daun kelor atau daun
kelor yang sudah dikeringkan.

Berikut cara mengolah daun kelor menjadi teh:


1. Petik daun kelor yang masih segar dan muda. Letaknya di dekat pucuk dan
berwarna hijau muda.
2. Rendam daun kelor di dalam air bersih untuk membersihkan kotoran-kotoran
yang menempel.
3. Setelah dicuci bersih, keringkan daun kelor. Letakkan di nampan, kemudian
letakkan di udara terbuka. Sebisa mungkin jangan letakkan di bawah sinar
matahari langsung. Paparan sinar matahari langsung bisa membuat kandungan
gizinya berkurang.
4. Jika daun kelor sudah kering sempurna, tumbuk atau blender hingga menjadi
bubuk halus.
5. Simpan daun kelor yang sudah menjadi bubuk di dalam wadah khusus dan
letakkan di tempat yang sejuk. Tujuan penyimpanan seperti ini adalah
menghilankan enzim oksidatif yang membuat daun kelor bubuk tak bisa disimpan
lama.
6. Jika ingin membuat teh, ambil 1 atau 2 sendok makan daun kelor bubuk. Setelah
itu seduh dengan air panas. Tambahkan madu jika menginginkan rasa yang lebih
manis. Konsumsi teh segera setelah diseduh.

14
KESIMPULAN DAN SARAN.

Stunting bisa diatisipasi dengan peningkatan gizi masyaraakat, khususnya untuk :


1. Usia remaja harus mulai ditanamkan kesadaran menjaga kesehatan reproduksi
2. Ibu yang sedang hamil dan sedang menyusui
3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, khususnya pada dua tahun pertama
kehidupan,
4. Pemberian ASI dan MPASI yang tepat
5. Manfaatkan kelor untuk pengembangan makanan tradisional menjadi pangan
fungsional.
6. Untuk pengadaan pangan fungsional memerlukan sinergitas kerja antara :
kelopok wanita tani (KWT) / Ibu ibu PKK, Dinas Kesehatan dan Akademisi.

DAFTAR BACAAN

Aminah,S.,Ramdhan,T.danYanis,M.2015.Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor,


Buletin Pertanian Perkotaan Vol 5 No. 2
Buletin dewata17 April 2019Leave a commenton Loloh Kelor Minuman Tradisional Bali, Mulai
Digemari Wisatawan
Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya, Malang (2007
Ida Ayu Made Sadnyani).2018. :l Tak Banyak yang Tahu, Perpaduan Kelor-Jahe Ampuh Lawan Semua
Penyakit, Bahkan yang Ganas( https://bali.tribunnews.com/2018/02/13 ( editor
Kandungan Nutrisi dan SifatFungsional Tanaman Kelor (Moringaoleifera). Buletin Pertanian
Perkotaan Volume 5Nomor2 2015:35-44.
Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggaldan Transmigrasi.2017.Buku SakuDesadalam
PenangananStunting. Jakarta.
Menteri KesehatanRI.2018.Mewujudkan Indonesia Sehat melaluiPercepatan Penurunan Stunting.
Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam
acara Rapat Koordinasi Program Prioritas Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Timur, di Hotel
BumiJumat, 12 April 2019 18:31 Surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahro

15
Ninna Rohmawati, Anita Dewi Moelyaningrum, Eri Witcahyo Es Krim Kelor: Produk Inovasi
Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (Hpk) Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Roti Kelor (https://cookpad.com/id/cari/roti%20kelor%20roti%20praktis%20bread)
Tribunjogja.com dengan judul Tanaman Kelor Kerap Disebut 'Pohon Ajaib', Ini Sederet Manfaat
Tanaman dan Daun Kelor, http://jogja.tribunnews.com/2018/11/15/tanaman-kelor-kerap-
disebut-pohon-ajaib-ini-sederet-manfaat-tanaman-dan-daun-kelor?page=3
Umah Atik https://cookpad.com/id Nugget Ayam Daun Kelor
Yuly Astuti. TrubusNews (28 Feb 2019)   Daun Kelor Sebagai Sumber Pangan Lokal Bisa
Mencegah Stunting Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, (Foto : Trubus.id/ Astri
Sofyanti

16

Anda mungkin juga menyukai